Vous êtes sur la page 1sur 4

Asal Mula Negara

a. Teori Ketuhanan (Theokratis).


Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu
yang ada atau terjadi di alam semesta ini adalah semuanya kehendak
Tuhan, demikian pula negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisasisa
perlambang teori theokratis nampak dalam kalimat yang tercantum di
berbagai UndangUndang Dasar negara, seperti : .. Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa atau By the grace of God.
Teori ini dipelopori oleh Agustinus, Friedrich Julius Stahl, dan Kraneburg.
b. Teori Kekuasaan.
Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kekuasaan, sedangkan
kekuasaan berasal dari mereka-mereka yang paling kuat dan berkuasa,
sehingga dengan demikian negara terjadi karena adanya orang yang
memiliki kekuatan/kekuasaan menaklukkan yang lemah.
c. Teori Perjanjian Masyarakat .
Menurut teori ini, negara terbentuk karena sekelompok manusia yang
semula masingmasing hidup sendirisendiri mengadakan perjanjian untuk
membentuk organisasi yang dapat menyelenggarakan kepentingan bersama.
Teori ini didasarkan pada suatu paham kehidupan manusia dipisahkan dalam
dua jaman yaitu pra negara (jaman alamiah) dan negara.
Teori ini dipelopori oleh Thomas Hobbes.
d. Teori Hukum Alam.
Menurut teori ini, terbentuknya negara dan hukum dengan memandang
manusia sebelum ada masyarakat hidup sendirisendiri. Pemikiran pada
masa plato dan Aristoteles
e. Teori Perjanjian Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah
kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya.
Manusia pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan menggunakan
persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
1) Teori organis
Negara dipersamakan dengan organisme hidup manusia atau binatang.
Individu yang merupakan komponen-komponen negara dipandang sebagai
sel-sel dari makhluk hidup itu. Kehidupan korporal dari negara dapat
disamakan dengan tulang-belulang manusia. Undang-undang sebagai urat

syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala, serta para individu sebagai dagingnya.
Penganut teori ini ialah Nicholas dan J.W. Schelling.
2) Teori historis
Lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, melainkan tumbuh secara evolusioner
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia merupakan penjelasan teori
historis atau teori evolusionistis. Lembaga-lembaga itu tidak luput dari
pengaruh tempat, waktu, serta tuntutan-tuntutan zaman guna memenuhi
kebutuhan manusia. Negara akhirnya dibentuk dalam rangka memenuhi
tuntutan-tuntutan zaman.
Dominion
Bentuk kenegaraan dominion hanya terdapat dalam sejarah ketatanegaraan
Inggris. Mula-mula dominion merupakan daerah jajahn Inggris yang telah
merdeka dan tergabung dalam The British Commonwealth of Nation.
Negara-negara dominion berhak dan bebas mengurus masalah politk dalam
dan luar negerinya sendiri. Ketentuan tentang Negara dominion ini terdapat
dalam pernyataan Inferial Conference pada 1926 dan dalam Statue of
Westminster pada 1931. Hasil pernyataan pada 1931 inilah yang dijadikan
dasar Negara-negara gabungan. Dari hasil keputusan tadi, setiap Negara
(dominion) boleh menyimpang dari undang-undang yang dibuat oleh
Inggris. Contoh-contoh Negara dominion, antara lain Afrika Selatan,
Australia, Kanada, Pakistan, dan Selandia Baru.
5.

Uni

Uni adalah gabungan dari beberapa Negara yang dikepalai oleh seorang raja.
Dalam ketatanegaraan dikenal dua macam uni, yaitu sebagai berikut.
a.

Uni Riil

Suatu Negara disebut uni riil apabila Negara yang tergabung di dalamnya
mengurus hubungan dengan Negara luar melalui badan milik bersama. Uni
riil ada apabila Negara yang tergabung mengakui seseorang sebagai kepala
Negara yang akan mengepalai Negara uni tersebut.
b.

Uni Personil

Uni personil terjadi apabila dua Negara mempunyai seorang raja yang
merangkap sebagai kepala Negara, tetapi semua urusan dalam negeri
maupun luar negeri diatur oleh setiap Negara peserta. Negara-negara yang
menjadi anggota uni personil tetap merdeka dan mempunyai
ketatanegaraan sendiri. Negara uni personil berakhir karena Negara-negara
tersebut mengubah ketentuan tentang penggantian raja. Contoh Negara uni
personil adalah Inggris-Spanyol (1603-1707), Inggris-Hannover (17141837), dan Nederland-Luxemburg (1839-1890).
6.

Protektorat

Protektorat ialah suatu Negara yang ada di bawah perlindungan Negara lain
yang dianggap lebih kuat. Biasanya, hubungan luar negeri dan
pertahanannya diserahkan kepada Negara pelindung. Hubungan antara
protektorat dan Negara pelindungnya diatur dalam suatu perjanjian. Pada
hakikatnya Negara protektorat tidak dianggap sebagai Negara yang
merdeka. Negara protektorat disebut juga Negara Vazal. Wilayah-wilayah
protektorat tidak memiliki keseragaman. Hal ini bergantung pada syaratsyarat khusus dari traktat/perjanjian tentang perlindungan tersebut dan

kondisi-kondisi yang siperlukan untuk diakuinya protektorat tersebut oleh


Negara ketiga yang menjadikannya sebagai dasar adanya perjanjian
perlindungan. Contoh Negara protektorat yaitu Kerajaan Monaco
(protektorat Prancis), Tibet (Protektorat Tiongkok), dan Kesultanan Zanzibar
(protektorat Inggris).

Vous aimerez peut-être aussi