Vous êtes sur la page 1sur 2

Nama

: Agus K. Damanik

NPM

: 1514151078

ANALISIS RISIKO INFLASI DAN INVESTASI

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana yang ada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Hal perolehan keuntungan ini
menjadi dasar bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. Namun dilain pihak,
perusahaan akan menghadapi risiko sehingga tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return) tidak sepenuhnya terealisasi. Oleh karena itu,
diperlukan suatu analisis terhadap risiko sebagai upaya untuk mengantisipasi
risiko yang dihadapi. Pendekatan dalam analisis investasi adalah
1) Pendekatan fundamental, didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
2) Pendekatan teknikal, didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa
lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
Risiko investasi yang dihadapi oleh investor adalah
1.Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk, nilai
investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat.
2.Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield yang
lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang.
3.Default risk. risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan
pokok aset.
4.Inflation risk. Risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.

5.Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar mata
uang yang dipakai oleh aset.
6. Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan
atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan
penguasa(Burton,1998).
Secara umum inflasi mempengaruhi daya beli (purchase power). Semakin tinggi
tingkat inflasi maka semakin rendah daya beli karena pendapatan riil menurun
sedangkan harga komoditas semakin naik. Apabila daya beli menurun maka
permintaan akan barang dan jasa akan menurun sehingga pendapatan juga akan
menurun. Ini menggambarkan risiko yang dihadapi perusahaan.
Semakin tinggi tingkat inflasi berarti tingkat harga saham beberapa perusahaan
cenderung turun. Karena itulah, angka inflasi yang berlebihan akan menjadi
sentiment negatif bagi para investor saham.

DAFTAR PUSTAKA

Burton, Jonathan. 1998. Revisiting The Capital Asset Pricing Model. Dow Jones
Asset Manager, May/June 1998, pp. 20-28
Zulaiah,Lilik.2010.Analisis Kelayakan Investasi Gudang Material Di PT.PI.Bina
Teknika.6(1):21-22
Hismendi,Hamzah,A.,Musnadi,S.2013. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Sbi,
Inflasi Dan Pertumbuhan Gdp Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ilmu Ekonomi.2(1):18-20

Vous aimerez peut-être aussi