Vous êtes sur la page 1sur 14

RANCANG BANGUN IPAL PABRIK PREMEN

MENGGUNAKAN
SISTEM FISIKA-KIMIA-BIOLOGI

Oleh :
Amin Nugroho

PENDAHULUAN
Limbah cair Pabrik Premen termasuk katagori Limbah Organik.
Limbah

organik

bersifat

mudah

diuraikan

secara

biologi

atau

biodegradable. Semua limbah yang biodegradable dapat diolah secara


biologi. Dengan demikian, pengolahan secara biologi dipandang sebagai
pengolahan yang paling murah dan efisien.

Ditinjau

dari

segi

lingkungan

dimana

berlangsung

proses

penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan dalam dua jenis
yaitu: proses aerob, yang berlangsung dengan adanya oksigen bebas
(O2) dan proses anaerob yang berlangsung tanpa adanya oksigen bebas.
Reaksi yang terjadi pada proses pengolahan secara biologi
adalah :
CHONS + mikrobia + O2

CO2 + H2O + NH3 + SO4 =

Aerobik

+ Sel baru + energi


Anaerobik

CHONS + mikrobia

CO2 + H2O + CH4 +NH3 + H2S


+ Sel baru + energi

Pemilihan

proses

pengolahan

secara

biologi,

harus

memperhitungkan aspek pengawasan, pengendalian dan perawatan


instalasi pengolahan, sehingga kriteria pemilihan sistem pengolahan
harus berdasarkan pada :
a.

Mudah pengoperasiannya

b.

Biaya konstruksi rendah

c.

Biaya operasi murah

d.

Efisiensi penurunan BOD tinggi

e.

Mempunyai fasilitas pembuangan endapan (Lumpur)

f.

Tahan terhadap tekanan bebas

KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR


Karakteristik Organik.
a.

Karbohidrat.

Karbihidarat termasuk didalamnya gula, kanji, selulosa dan kayu.


Semua itu dapat dijumpai pada air buangan domestik. Karbohidrat
berisikan karbon, hidrogen dan ogsigen. Biasanya karbohidrat
berisikan 6 atau kelipatan 6 dari atom pada suatu molekul dan
hidrogen serta oksigen selalu ada dalam air.
b.

Lemak & Minyak.


Lemak dan minyak merupakan komponen utama bahan makanan yang
banyak didapatkan didalam limbah cair. Lemak termasuk bahan
organik yang tetap dan tidak mudah diuraikan oleh bakteri.

c.

Protein.
Protein adalah kandungan utama dari makhluk hidup, termasuk juga
didalamnya tanaman dan binatang bersel satu. Protein sangat
komplek dalam struktur kimia dan tidak stabil, akan berubah
menjadi bahan lain pada proses dekomposisi. Protein ini penyebab
bau karena adanya proses pembusukan dan penguraian.

Tabel 1. Karakteristik Limbah Cair Pabrik Premen


Parameter
Suhu
PH
BOD
COD
TSS
Minyak & Lemak
Debit

Satuan

Hasil Pemeriksaan
35
4-6
8.000
13.000
215
7,359
300

C
mg/l
mg/l
mh/l
mg/l
m3/hari

Sumber: Pabrik Premen, 2014.

KRITERIA DESAIN
Kriteria design rangkaian IPAL meliputi :
1. Bak Equalisasi
2. Bak Penetral pH
3. Bak Sedimentasi I
4. Bak Penampung dan Pengering Lumpur
5. Bak Anaerobik
6. Bak Aerobik
7. Bak Sedimentasi II
8. Bak Biokontrol
Kriteria desain equalisasi dan saringan kasar adalah sebagai
berikut :
Tabel 3. Kriteria desain Equalisasi
No.

Item

Satuan

Kriteria

Desain

1
2
3
4
5

Waktu tinggal(HRT)
jam
3
Beban permukaan
m /m2.hari
Kedalaman bak
m
Freeboard
m
Rasio panjang : lebar
-

1-4
20 - 48
2,5 3,7
0,3 0,5
min. 2 : 1

2
30
3
0,5
2:1

Beda tinggi out dan


inlet

pipa

min. 0,5

0,5

TSS removal

10 15

10

(Sumber : Montgomery, 1985)


Penetapan kriteria di atas, berdasarkan pada karakteristik air
limbah domestik infeksius yang bersifat organik agar tidak
terjadi pembusukan dan terjadi turbulensi di bak equalisasi.

TSS removal ditetapkan 10%, diharapkan merupakan partikel


diskrit (pasir) dan apung (plastic, daun dll.).
Kriteria bar screen seperti tersaji pada table berikut :

Tabel 4. Bar Screen


No.
1
2
3
4
5

Item
Kecepatan aliran
Tebal kisi (t)
Jarak antar kisi (b)
Kemiringan kisi
Freeboard

Satuan

Kriteria

Desain

m/detik
mm
mm
derajad
m

0,4 0,8
12 18
25 50
30 - 60
0,3 0,5

0,3
12
50
45
0,5

Sumber : Metcalf and Eddy, 1979


Penetapan kriteria di atas dipilih dengan mempertimbangkan
fungsi bak equalisasi, oleh karena bar screen
didalamnya.

diletakkan

9. Baffled Septic Tank


Kriteria desain baffled septic tank adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Kriteria Desain Baffled Septic Tank
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Item
HRT
Uplift velocity
Jumlah chamber
Rasio
panjang/dalam
Pipa Inlet
Volume lumpur
Suhu

Satuan

Kriteria

Desain

jam
m/jam
buah

min. 8
maks. 2
min. 4

0,5 0,6

8
0,5
4
0,5

inch
%
0
C

min. 4
maks. 5
25 - 30

4
5
29

0,3 - 0,42

0,3

m
%
%
%

0,3 1,0
40 80
40 80
40 80

0,5
80
80
80

40 80

80

ratio pengendapan
SS/COD

Freeboard
BOD removal
COD removal
TSS removal
Minyak/lemak
12
removal
(Sumber : Pusteklim, 2002)
9
10
11
12

Penetapan kriteria baffled septic tank

seperti di atas,

dimaksudkan untuk menahan partikel apung dan bahan apung,


seperti partikel organik, sabun, deterjen dan minyak/lemak agar
terurai menjadi partikel lebih halus, senyawa organik dengan
rantai karbon rendah dan scum.

10.

Hybrid Anaerobic

Kriteria desain hybrid anaerobic adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Kriteria Desain Hybrid Anaerobic


No.

Item

Satuan

Kriteria

Desain

Jenis Media
Spesific Surface
area
Void ratio
HRT
Uplift velocity
Pipa Inlet chamber
Pertambahan efi.
per chamber
Ratio pengendapan
SS/COD
Suhu
Jumlah chamber
Jarak media-lubang
outlet
Ketinggian plat
media dari dasar
Volume media
Rasio Panjang :
Dalam
Freeboard
BOD removal
COD removal
TSS removal
Minyak/lemak

Plastik

m2/m3

100 300

100

%
jam
m/jam
inch

35 - 40
24 - 48
maks. 2
min. 4

40
>40
0,5
4

maks. 4

0,3 - 0,42

0,4

C
buah

25 30
min. 4

25 30
20

min. 0,5

0,5

min. 1,0

1,0

30 50

40

min. 0,5

0,5

m
%
%
%
%

0,3 1,0
70 90
70 90
70 90
20 40

0,5
90
90
90
30

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

(Sumber : Pusteklim, 2002)

Media filter dipilih adalah plastik gelombang (dapat digunakan


botol plastik air minum dalam kemasan), sehingga membutuhkan
penyangga media dari struktur beton bertulang berlubang atau
yang lain.
11.

Desinfeksi

Kriteria desain desinfeksi adalah sebagai berikut :


Tabel 6. Kriteria Desain Desinfeksi
No.
1
2
3

Item

Satuan

Kriteria

Desain

Waktu Kontak
menit
15 30
30
Dosis Klorin
mg/l
20 - 40
40
Freeboard
m
0,3 0,5
0,5
Kaporit tablet dengan kemurnian 90 %, mampu
menyuntikan dosis khlorin 40 mg/l apabila digunakan
kaporit tablet ukuran 200 gram per tablet sebanyak 2
tablet untuk debit limbah cair antara
1 5 liter/detik.

Sumber : Berthouex, 1998


Penggunaan Kaporit tablet dengan kemurnian 90%, mudah dalam
pengoperasian dengan efektifitas desinfeksi yang tinggi yaitu
99% dan oksidasi bahan organik sebesar 95% (Berthouex, 1998).

PENETAPAN RANGKAIAN IPAL


Air limbah Puskesmas atau RS Tipe D dikatagorikan sebagai
limbah organik termasuk air limbah domestik infeksius, sehingga akan
efisien dan murah apabila dilakukan pengolahan secara biologi.
Penetapan pengolahan secara biologi harus juga mempertimbangkan

factor kemudahan dan murah dalam pengoperasian, pengawasan dan


pengendalian, serta perawatannya. Kriteria pengolahan secara biologi
yang demikian, hanya dapat digunakan proses secara fakultatip anaerob
dan anaerob dan ditetapkan rangkaian IPAL seperti berikut :

1. Equalisasi dan Saringan Kasar

2. Baffled Septic Tank


3. Hybrid Anaerobic
4. Desinfeksi
Penetapan rangkaian IPAL seperti di atas berdasarkan pada
pertimbangan :

1. Karakter perilaku masyarakat cenderung kurang menjaga dan


merawat sanitasi lingkungan, sehingga air limbah mengandung
patikel diskrit, seperti pasir, partikel apung, seperti pembalut
wanita, daun, plastik dan lain-lain, sehingga dapat menyumbat
saluran. Untuk hal tersebut dipasangkan equalisasi dan saringan
kasar yang berfungsi sebagai penyaring, pengendap dan perata
beban pencemar.

2. Karakter air limbah domestik infeksius cenderung banyak


mengandung partikel apung dan bahan apung, seperti partikel
organik, sabun, deterjen dan minyak/lemak harus dilakukan
penahanan agar terurai menjadi partikel lebih halus, senyawa
organik dengan rantai karbon rendah dan scum. Untuk hal
tersebut dipasangkan baffled septic tank yang terdiri dari

beberapa chamber, dengan maksud agar terjadi efek turbulensi


dari aliran up-flow yang digunakan.

3. Pemilihan Hybrid Anaerobic dimaksudkan sebagai pengolahan


utama dengan kemampuan degradasi bahan organik cukup tinggi
oleh

karena

pertumbuhan
tersuspensi

adanya

media

hybrid

mikroorganisme,
dan

hampir

tidak

sebagai

disamping
diperlukan

media

lekat

pertumbuhan
perawatan

dan

pengendalian proses, seperti halnya pada baffled septic tank.

4. Desinfeksi
Air limbah domestik infeksius dapat dipastikan mengandung
mikroorganisme phatogenik yang berasal dari pasien, sehingga
agar aman dibuang ke lingkungan baik tanah maupun perairan
haruslah dilakukan peminimalan dengan proses desinfeksi.

DIAGRAM ALIR PROSES

Influen

Efluen

Equalisasi
dan Saringan
Kasar

Desinfeksi

Baffled Septic
Tank

Hybrid
Anaerobic
Reactor

Gambar. Diagram Alir Proses IPAL Puskesmas

10

PROSES PENGOLAHAN
Seluruh limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan Puskesmas
atau RS Tipe D, yaitu yang berasal dari limbah cair domestik maupun
yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit dialirkan melalui pipa
saluran, selanjutnya dialirkan ke bak equalisasi yang dilengkapi saringan
kasar. Fungsi bak ini adalah untuk meratakan beban organik dan
mencegah sampah padat, misalnya pembalut, plastik, kayu dan padatan
yang tidak dapat terurai, misalnya lumpur, pasir dan lainnya agar tidak
masuk ke dalam IPAL.
Dari bak equalisasi dan saringan kasar, limbah cair dialirkan ke

baffled septic tank yang berfungsi untuk mengurai bahan apung


(floating material), seperti minyak/lemak, deterjen dan tinja segar
untuk diurai dan selanjutnya dialirkan ke reaktor hibrid.
Reaktor hibrid merupakan pengurai utama bahan organik dalam
limbah cair sebagai pengolahan lanjut. Reaktor hibrid merupakan
rektor dengan pertumbuhan mikroorganisme tersuspensi dan melekat
pada media plastik gelombang (botol air minum dalam kemasan) yang
akan menguraikan pencemar organik yang terdapat di dalam limbah
cair.
Setelah melalui rektor hibrid, cairan hasil olahan dialirkan ke
bak desinfeksi (khlorinasi). Di dalam bak khlorinasi limbah cair terolah
dikontakkan

dengan

larutan

kaporit

tablet

agar

seluruh

mikroorganisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi limbah

11

cair terolah sudah dapat dibuang langsung ke perairan (sungai) maupun


diresapkan.
Waktu penahanan

hidrolik

total

IPAL Puskesmas

dengan

rangkaian teknologi seperti di atas adalah sekitar 2 hari.


RENCANA ANGGARAN BIAYA
Kegiatan
: PERANCANGAN IPAL PUSKESMAS/RS Tipe D
Pekerjaan
: PERANCANGAN IPAL PUSKESMAS/RS Tipe D
Tahun Anggaran: 2012
Lokasi
: JAWA TENGAH
NO

URAIAN PEKERJAAN

I
1.1
1.2
1.3

BAK EQUALISASI & SAR. KASAR


Beton bertulang
Saringan Kasar
Perpipaan dan konektor

2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6

BAFFLED SEPTIC TANK


Bis Beton dia. 90 cm
PVC dia. 4
PVC dia. 3
Konektor
Material
Coating

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7

HYBRID ANAEROBIC REACTOR


Bis Beton dia. 90 cm
PVC dia. 4
PVC dia. 3
Konektor
Material
Coating
Plastik gelombang 90 x 120 cm

4.1
4.2
4.3

BAK DESINFEKSI
Beton bertulang
Kaporit Tablet 200 gram
Perpipaan dan konektor

5.1
5.2
5.3
5.4

PEKERJAAN JASA
Perancangan dan Gambar
Transport Jogja-Semarang PP
Transport Lokal
Pemasangan

II

III

IV

SATUAN

VOLUME

HARGA
SATUAN (Rp)

JUMLAH
(Rp)

M3
Ls
Ls

1,0
1,0
1,0

3.250.000
3.900.000
500.000
Sub Total

3.250.000
3.900.000
500.000
7.650.000

Unit
Batang
Batang
Ls
Ls
Kaleng

24,0
4,0
4,0
1,0
1,0
4,0

100.000
175.000
125.000
475.000
350.000
100.000

2.400.000
700.000
500.000
475.000
350.000
400.000

Sub Total

4.825.000

Unit
Batang
Batang
Ls
Ls
Kaleng
Lembar

120,0
20,0
20,0
1,0
1,0
20,0
135

100.000
175.000
125.000
2.375.000
1.750.000
100.000
75.000
Sub Total

12.000.000
3.500.000
2.500.000
2.375.000
1.750.000
2.000.000
10.125.000
34.250.000

M3
Kg
Ls

1,0
4,0
1,0

3.250.000
120.000
500.000
Sub Total

3.250.000
480.000
500.000
4.230.000

Ls
Orang
Orang
Ls

1,0
3,0
3,0
1,0

15.000.000
1.500.000
250.000
3.000.000

15.000.000
4.500.000
75.000
3.000.000

Sub Total
TOTAL

22.575.000
73.530.000

Terbilang : Tujuh Puluh Tiga Juta Lima Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah

12

DAFTAR PUSTAKA
1. Berglund, R.L, C.T.Lawson. Prevention Pollution in the CPI. Chemical

Engineering. September 1991, pp. 120 - 127.


2. Corbitt, R.A.1990. Standard Hanbook Of Environmental Engineering.
McGraw Hill. Inc. New York.
3. Djajadiningrat, A.1994. Pengolahan Limbah Cair. Pelatihan Pengolahan
Limbah., ITB, Bandung.
4. Gouchoe, S, et.al Integrate Your Plants pollution Prevention Plans,
Chemical Engineering Progress. Nopember 1996,
pp.
30 -65.
5. Luper, Deborah, Montgomery Watson. Integrate Waste Minimization into
R & D and Design, Chemical Engineering Progress.
June 1996, pp. 58 - 65.
6. Metcalf and Eddy. 1979. Wastewater Engineering: Treatment, Disposal,
Reuse. 2nd Edition. McGraw Hill Series Water Resources
and Environmental Engineering, New York.
7. Nugroho, A. 1997. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Lanjut Bagian I.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro, Semarang.
8. Shah, G.C. Use ISO 14000 as a Compliance and Productivity Tool,
Hydrocarbon Processing. August 1997, pp. 75 - 77.
9. Sumarno. 2003. Pencegahan dan Pengendalian pencemaran Air dan Tanah,
Kursus Audit Lingkungan, Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian Universitas Indonesia
Diponegoro, Semarang.
10. Sugiarto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Limbah Cair., Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
11. Suratmo, F. Gunarwan. 1991. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

13

14

Vous aimerez peut-être aussi