Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.
dengan nol.
Bilangan Bulat
adalah
a +-a(-a)
= 0 invers atau bilangan dari a
2.
3.
-4 -3 -2 -1
1 -2 -3 -4 -5
A. Pengajaraan
Hitungan
pada
Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
Menjumlahkan bilangan bulat dapat
dilakukan
menggunakan
garis
bilangan.
Misal: -2, -4
-3 -2
-1 00 melangkah
1 -2 -3 -42 -5
-6
-4Dari
angka
satuan
ke kiri sehingga sampai di 2.
Dati
angka
-2
dilanjutkan
melangkah 4 satuan ke kanan
sehingga sampai di 2
Dua langkah di atas menunjukkan:
-2 + 4 = 2
Pada bilangan bulat dikenal istilah
invers atau lawan suatu bilangan.
Hasil penjumlahan bilangan bulat
Pengurangan
Mengurangi a dengan b sama artinya
dengan menambah a dengan lawan
dari b.
a b = a + (-b)
Perkaitan dan pembagian
Hal yang perlu diperhatikan dalam
perkalian dan pembagian bilangan
bulat adalah tanda dari hasilnya
(positif atau negatif). Misalkan a dan b
bilanagan bulat positif maka berlaku:
a b=a b
(-a) b = -(a b)
a (-b) = -(a b)
(-a) (-b) = a b
4.
a:b=a:b
(-a) : b = -(a : b)
a : (-b) = -(a: b)
(-a) : (-b) = a : b
Pangkat dan akar
Pangkat adalah perkalian berulang.
a = a a
a = a a a
akar adalah kebalikan dari pangkat.
Jika a = b maka b = a
Jika a = b maka
3 b = a
FBR = 2 3 = 6
2
2 35
2
3
126 = 2
KPK 2 x 3 x 5 7 = 1.260
3. Jika
nilai
16 = x dan 9 = y maka
x +2 xy + y = ....
A. 5
C. 25
B. 7
D. 49
Jawab: B
16 = x maka x =
16
4 = 4
x = 16
9 = y maka y =
3 = 3
y = 9
x +2 xy + y =
16+2 ( 4 )( 3 ) +9
4.
16+24+ 9
49=7
Hasil dari
3 1.728
2.025
adalah ....
(Ujian Nasional 2007/2008)
A. 47
C. 57
B. 52
D. 63
Jawab: C
3 1.728 + 2.025 = 3 12144
+
2.025
1212 12
45 45
=
12
45
= 12 + 45 = 57
5. Dua
orang
mendapat
tugas
mengedipkan lampu senter. Orang
pertama bertugas mengedipkan lampu
setiap 8 detik sekali dan orang kedua
mengedipkan lampu setiap 12 detik
sekali. Jika kedua orang tersebut mulai
mengedipkan pada saat yang sama
maka kedua orang tersebut akan
mengedipkan secara bersama-sama
untuk ketiga kalinya setelah ....
A. 24 detik
C, 48 detik
B. 36 detik
D. 96 detik
Jawaban: C
8 = 2
12 = 2 3
KPK = 2 3 = 24
KPK dari 8 dan 12 adalah 24. Artinya,
setiap detik ke-24 dan kelipatannya,
kedua
orang
tersebut
akan
mengedipkan
lampu
secara
bersamaan. Lampu berkedip pada
detik ke-0, ke-24, ke-48, ke-27, dan
seterusnya.
Jadi, secara bersama-sama untuk
ketiga kalinya setlah 48 detik.
6. Seorang ibu mempunyai alat tulis
berupa 20 penggaris, 12 pensil, dan 8
buku yang akan diberikan kepada
beberapa orang anak. Setiap anak
menperoleh bagian yang sama banyak
untuk setiap jenis alat tulis. Berapa
anak paling banyak yang dapat
menerima
ketiga
jenis
barang
tersebut?
A. 2 orang
C. 6 orang
B. 4 orang
D. 8 orang
Jawab: B
20 = 2 5
12 = 2 3
8 = 2
FBR = 2 = 4
Jadi, paling banyak ada 4 orang yang
menerima ketiga jenis barang tersbut.
dengan
penyebutnya.
Jika
penyebutnya 10, 100, 1.000, .... , maka
banyaknya angka di belakang koma
pecahan desimal sama dengan
banyaknya nol pada penyebut.
Tip
Pahami pengertian faktor dan kelipatan, serta penerapan KPK dan FBR.
Analisis
Kecenderungan soal bilangan bulat yang keluar pada ujian nasional mengenai pengerjaan hitung campuran, KPK, dan
2. Pecahan
Bentuk umum pecahan yaitu a : b atau
a
b
a m a
b m b
a: m
b: m
A. Mengubah Pecahan
1. Mengubah pecahan biasa ke bentuk
pecahan desimal
Mengubah bentuk pecahan biasa ke
bentuk pecahan desimal dapat
dilakukan dengan membagi bilangan
1
10
= 0,1
5
100
= 0,05
12
1.000
= 0,012
2
5
2 2
52
0, 75
3
4
4
28
20
3,0
4
10
= 0,4
20
0
3
4
Jadi,
30% =
= 0,75
0,25 =
0,65 =
65
100
2,65 = 2 +
1
4
13
20
65
100
=2
30 : 10
100 : 10
15% =
15
100
15 :5
100 :5
5
3
25
15
3
20
2
1 3
2 3
+ 2 5 4
12 3
5 4
13
20
1
4
30
100
3
8 x 100% =
5
3
9
5
27
15
3 100
Contoh
Soal dan Pembahasan
=
8
25
100 % =37,5%
b. Mengubah persen ke bentuk
pecahan biasa dapat dilakukan
dengan membagi bilangan tersebut
dengan 100.
2
1. Hasil dari 1 3
2 3
+2 5 4
= ....
7
D. 3 15
c
=
=
b
1 b
1b =
2
1 3
2 3
+2 5 4
5
3
5
3
25
15
52
15
a c
b d
a b
b a
ac
b d
ab
ab
9
5
3
4
27
15
7
= 3 15
2. Hasil dari (2 2
1
0,25) + (1 8
4
5
3
C. 1 5
5
B. 1 16
ac
bd
2005/2006)
A.
ac
b
12 3
5 4
D. 2
1
8
=1
Jawab: D
3. Pembagian
Membagi bilangan dengan pecahan
sama artinya mengalikan bilangan
dengan kebalikan pecahan pembagi.
a
b
bc
c: b =c
=
a
a
a
b
c
d
a d
b c
1
1
(2 2
0,25)+(1 8
5
2
3
4 ) = (
25
9 4
)+(
100
8 3 )
ad
bc
=
17
8
5
8
12
8
1
=2 8
1
Tiap kepala keluarga mendapat 1 2
kg gula pasir. Banyak kepala keluarga
yang menerima pembagian gula pasir
adalah .... (Ujian Nasional 2005/2006)
A. 20
C. 45
B. 30
D. 60
Jawab: A
30 kg
Banyak kepala keluarga = 1 1 kg
2
30 kg
3
kg =30
2
87,5
100
8,56
10
9,36
100
82,63
100
73,27
100
=
0,8263
2
3
Tip
= 20
8,75
87,5
= 2,96.
0,00875 + 0,0856
= ....
(Ujian Nasional 2005/2006)
A. 0,8263
0,7623
B. 0,8253
0,7523
Analisis
Jika keluar di ujian nasional mendatang, kemungkinan soalnya adalah soal cerita mengerjakan hitungan campuran an
C.
D.
Jawab: A
0,00875 + 0,856 =
8,56
10
( )
87,5
10.000
3.
B
Y
Y
X Y
=
X Y
B
Y
Y
X Y
=
X Y
A. 40 pasang
B. 75 pasang
Jawab: C
Perbandingan senilai:
C. 80 pasang
D. 90 pasang
Banyaknya
Banyaknya hari
pasang pakaian
60
18
n
24
Berlaku persamaan:
60
n
n=
18
24
60 24
18
= 80
n = 250.000
Jadi, jarak sebenarnya kedua desa
250.000 cm atau 2.500 m.
Analisis
2. Sebuah bangunan dikerjakan da;am 32
hari oleh 25 orang pekerja. Agar
Soal perbandingan
muncultersebut
tiga tahun
berturut-turut,
pekerjaan
dapat
diselesaikanpada Ujian Nasioanal Tahun 2009 kemungkinan muncul saol per
dalam 20 hari, banyak pekerja yang
diperluka adalah .... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. 15 orang
C. 50 orang
B. 40 orang
D. 60 orang
Tip
Jawab: B
Perbandingan
nilai:muncul tiga tahun berturut-turut perbandingan berbalik nilai, dan skala.
Pahamiberbalik
perbedaan
Banyak hari
Banyak kerja
32
25
20
n
Berlaku persamaan:
32
n
=
20
25
n=
32 25
20
= 40
4. Aritmetika Sosial
A. Harga Pembeli, Harga Penjual,
Untung, dan Rugi
1. Harga pembeli (Hb) atau modal
adalah nila uang untuk memebli
barang.
2. Harga penjual (Hj) adalah uang
yang diterima pedagang dari hasil
menjual barang.
3. Untung (U) akan diperoleh jika
Hb < Hj. U = Hj Hb
Hb < Hj
4. Rugi (R) akan diderita jika
Hb > Hj. R = Hb Hj Hb > Hj
5. Impas (I) terjadi jika Hb = Hj
6. Persentase untung/rugi terhadap
harga pembelian
U
% keuntungan = Hb
100%%
kerugian =
100%
Hb
Bunga bank/jasa
Bunga biasanya diberikan sejumlah x
% per tahun. Bila tabungan/modal (M)
rupiah ditabung di bank dengan bunga
15% per tahun maka:
15
y
15
12 100
Rp 34.000,00 = Rp
544.000,00
R = Hb Hj
= Rp 640.000,00 Rp 544.000,00
= Rp 96.000,00
Jadi, persentasi
pedagang
Persentase
kerugian = kerugian
100%
Hb
tersebut 15%.
tara
100%
bruto
tara
200
100%
Tara = 2 2
2 = 5 kg
Neto = bruto tara
= 200 5 = 195 kg
Harga beli untuk 2 kuintal beras:
Hb = 2 Rp 200.000,00
= Rp 468.000,00
U = Hj Hb
= Rp 468.000,00 Rp 400.000,00
= Rp 68.000,00
4. Budi menabung uang di bank sebesar
Rp 2.000.000,00, dengan bunga 8%
setiap tahun. Setlah 9 bulan uang
ditabung Budi adalah .... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. Rp 2.120.000,00
B. Rp 2.160.000,00
C. Rp 2.170.000,00
D. Rp 2.720.000,00
Jawab: A
Bunga tabungan Budi
9
= 12
8% Rp 2.000.000,00
3
8
Rp 2.000.000,00
4 1000
= Rp 120.000,00
Jadi, jumlah tabungan Budi sekarang
= Rp 2.100.000,00 + Rp 120.000,00
= Rp 2.120.000,00
5. Ali
menabung
di
koperasi
Rp
1
2.400.000,00 dengan bunga 12 2 %
Analisis
=
12
Rp
12
2 %
2.400.00,00
Kemungkinan besar
soal tentang persentase dalam jual beli dan bunga bank muncul di ujian nasional mendatang.
= Rp 225.000,00
Uang Ali setelah 9 bulan:
= Rp 2.400.000,00 + Rp 225.000,00
= Rp 2.625.000,00
Diskon = 5% Rp 500.000,00
= Rp 25.000,00
Harga setelah diskon:
= Rp 500.000,00 Rp 25.000,00
= Rp 475.000,00
Sisa uang Ali
= Rp 2.625.000,00 Rp 475.000,00
= Rp 2.150.000,00
Sn =
n
2
(2a + (n 1)b)
Sn
B.
n+ n
D. n
n+1
Jawab: B
Barisan: 1, 5, 11, 19, 29, ...
Suku ke-1 = 1 = 1 + 1
Suku ke-2 = 5 = 2 + 2
Suku ke-3 = 11 = 3 + 3
Suku ke-4 = 19 = 4 + 4
Suku ke-5 = 29 = 5 + 5
Suku ke-n = n + n
1)b
U = a + (22
1)b
= 99 + 21(-6)
= 99 126
= -27
Jadi, suku ke-22 dari barisan
tersebut adalah -27.
3. Pada tumpukan batu bata banyak
batu bata paling atas ada 8 buah,
tepat di bawahnya ada 10 buah,
dan seterusnya. Setiap tumpukan
di bawahnya selalu lebih banyak 2
buah dari tumpukan di atasnya. Ika
ada 15 tumpukan batu bata (dari
atas sampai bawah), berapa
banyak batu bata pada tumpukan
paling bawah? (Ujian Nasional
2006/2007)
A. 35 buah
C. 38 buah
B. 36 buah
D. 40 buah
Jawab: B
Banyak batu bata pada dari
tumpukan
atas
ke
bawah
membentuk barisan aritmetika.
Pada tumpukan ke-1 ada 8 buah
Pada tumpukan ke-2 ada 10 buah
Pada tumpukan ke-3 ada 12 buah
Barisan aritmetiaka: 8, 10, 12, ...
a = U = 8
b=2
U = a + (15 1)b
= 8 + 14 2
= 36
Jadi, banyak batu bata pada
tumpukan ke-15 (paling bawah)
ada 36 buah.
4. Di ruang pertunjukkan, baris
paling depan tersedia 15 kursi.
Baris di belakangnya selalu
tersedia 3 kursi lebih banyak dari
baris di depannya. Jika pada ruang
itu tersedia 10 baris, banyak kursi
di ruang tersebut adalah ...
Jawab: B
Banyak kursi di setiap barisan
membentuk barisan aritmetika
dengan:
a = 15
b=3
banyak kursi di ruang tersebut
285 buah.
5. Diketahui
barisan
aritmetika
dengan suku ke-4 adalah 36 dan
suku ke-11 adalah 8. Rumus suku
ke-n adalah ...
A. Un = 44 3n
B. Un = 48
4n
C. Un = 52
4n
D. Un = 54
4n
6. Seorang
petani
menanami
kebunnya dengan batang ubi.
Aturannya, setiap 1 meter persegi
terdapat 4 barang yang ditanami
pada setiap pojok (perhatikan
gambar di bawah ini).
Analisis
Soal tentang barisan dari deret bilanagn dapat muncul dalam bentuk soal cerita
(2x + 3)(5x
(5x
1) = 2x(5x
1)+3
1)
= 10x
2x + 15x
3
= 10x + 13x
b. Dengan skema
2.
6.
Kemampuan
yang Diuji
(4)
Mengalikan bentuk aljabar.
(1)
Menghitung operasi
tambah, kurang, kali, bagi, atau
kuadrat bentuk aljabar.
Menyederhanakan
bentuk
aljabar
dengan
(1)
(2) (3) (4)
(2x + 3) (5x 1)
mamfaktorkan.
= 10x 2x + 15x 3
Menentukan penyelesaian= 10x
persamaan
+ 13x - 3linear satu
(3)
variabel.
= 10x 2x + 15x 3
(2)
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan
atau gabungan dua hiampaunan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi
dan fungsi.
Menentukan gradien, persamaan garis dan grafiknya.
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel.
2x
+ 3y + y
b. 3xy
= 3x + 4y
yz + 2xy = 3xy + 2xy
yz
= 5xy
yz
4. Pemfaktoran
a. ax + ay = a(x + y)
b. x 2xy + y = (x y)
c. x y = (x + y)(x y)
d. ax + bx + c dengan a = 1 dan c > 0
x + (p + q)x + pq = (x + p)(x + q)
x (p q)x pq = (x
p)(x q)
e. ax + bx + c dengan a = 1 dan c < 0
x + (p q)x pq = (x +
p)(x q)
Contoh
x (p q)x pq = (x
p)(x + q)
f. ax + bx + c dengan a 1
ax + bx + c = (px + q)(rx + s)
dengan syarat: a = pr
b = (ps + qr)
c = qs
B. Pecahan dalam Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan/pengurangan
Menjumlah
dan
mengurangkan
pecahan aljabar berpenyebut beda,
didahuli
dengan
menyamakan
penyebutnya.
Contoh:
1 1
1 1
+
+
y x
y x
xy
=
.
=
x y
x y
xt
y x
y x
1 1
xy ( + )
y x
x y
xy ( )
y x
=
x+ y
x y
( x+ y)
( x + y ) (x y )
1
x y
(1)
(2) (3) (4)
= 6x 15x +8x 3
(3x+ 4) (2x 5)
(3)
(2)
2.
Menyederhanakan pecahan
Menyederhanakan pecahan aljabar
dapat
dilakukan
dengan
memfaktorkan
pembilang
dan
penyebutnya terlebih dahulu. Setelah
itu disederhanakan.
( 3 x +5 ) (2 x1)
6 x +7 x5
3 x + 8 x +5 =
( 3 x +5 ) ( x +1)
=
2 x1
x +1
= 6xx - 20
= 10x 2x + 15x 3
= (5x 3y)(5x+3y)
A.
x +4
2 x3 C.
B.
x4
2 x3
5. Hasil dari
3 x +2
9x
Jawab: B
2 x 5 x12
=
4 x 9
adalah ....
C.
7 x +3
x2
D.
6. Bentuk
A.
4 x +12
C.
3
B.
3 x +4
x
x +1
4
= ...
X +12
X
D.
x +1
4
x + 4 x+ 3
4
x
x +1
3 x +2
9x
6
9x
3 x +2
9x
=
x + 4 x+3
x
Jawab: D
x + 4 x+ 3
x
3 x4
9
Jawab: C
2
+
3x
dan penyebutnya)
4 X +12
X
3 x +5
9x
B.
( 2 x +3 ) (x 4)
pembilang
( 2 x(faktorkan
+3 ) (2 x3)
x4
2 x3
7. Hsil dari
D.
x4
2 x +9
x+ 4
2 x +9
3 x +8
9x
paling
sederhana
( x +3 ) (x +1)
4
x
x+1
4( x+3)
x
4 x +12
x
dari
2 x 5 x12
7.adalah ... dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
(Ujian
4 x 9 Persamaan
Nasional 2006/2007)
B. Pertidaksamaan
Linear
Satu
Variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel
adalah kalimat matematika yang memuat
satu variabel berpangkat satu dan terdapat
tanda titik sama dengan (>, , <, ).
3) = 2
Penyelesaian persamaan linear satu
variabel adalah nilai variabel yang
memenuhi
persamaan
tersebut.
Menentukan persamaan linear satu
variabel
dapat
dilakukan
dengan
penyederhankannya,
yaitu
dengan
menetukan bentuk ekuavalen paling
sederhana dari persamaan tersebut.
Suatu persamaan ekuavalen jika:
a. Kedua ruasnya ditambah/dikurangi
dengan bilangan yang sama.
b. Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan
bilangan yang sama yang bukan nol.
Tip
Pahami cara menyederhanakan opereasi hitung pecahan aljabar dan pemfaktoran atau perkalian istimewa bentuk aljabar.
B. Rp 492.000,00
C. Rp 504.000,00
D. Rp 528.000,00
Jawab: C
Analisis
Misalkan harga 1 baju = x.
12x = di
336.000
Jika keluar
ujian nasioanal mendatang kemungkinan soalnya persamaan linear satuvariabel.
336.000
x=
= 26.000
12
Jadi, Budi harus membayar 18
Rp 28.000,00
3. Himpunan penyelesaian dari -5
7x 7 x untuk x
bilangan bulat adalah ... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. {-1, 0, 1,8.
2}
Himpunana
A. Menyatakan Himpunan
Cara menuyatakan himpunan:
a. Dengan
kata-kata
(metode
deskripsi)
b. Dengan mendaftar anggotanya
(metode tabulasi)
c. Dengan notasi himpunan (metode
bersyarat)
12
(kedua ruas
-6x 12
(kedua ruas ditambah x)
x -2
(kedua ruas dibagi
-6)
Tip
B
A
S
A=B
S A
B
A
S
2. Gabungan himpunan
A dan B adalah
himpunan yang anggotanya merupakan
A=B
anngota A atau anggota B.
A B dibaca gabungan himpuanan A
dan B.
A B = {x x A atau x B}
Ada empat kemungkinan gabungan
himpunan A dan B.
= 2 = 2 = 16
Jawab: C
Misalkan:
A = himpunan siswa yang gemar
matematika
B = himpunan siswa yang gemar IPA
n(A B) = x
A
B
diagram
Venn-nya
26 - x
40 = (26
20- x
x)
27
+ (20
x) + x
+7
peserta terdapat 100 orang dinyatakan
40 = 53 x
lulus tes matematika dari 128 orang
x = 13
dinyatakan lulusan tes bahasa. Banyak
Jadi, banyaknya siswa yang gemar
siswa yang dinyatakan lulus sebagai
matematika dan IPA adalah 13 orang.
penerima beasiswa adalah ... (Ujian
Naisonal 2006/2007)
A. 75 siswa
C. 47 siswa
B. 53 siswa
D. 28 siswa
Jawab: B
Misalkan:
A himpunan 9.
siswaSistem
yang Persamaan
lulus
Linear Dua Variabel
matematika
A. Penyelesaian Sistem Persmaan
B himpunan siswa yang lulus bahasa
Linear Dua Variabel
N(A B) = x
Sistem persamaan linear dua variabel
Diagram Venn-nya
dapat diselesaikan dengan beberapa
metode berikut.
A
B
1. Metode grafk, yaitu dengan mencari
titik potong kedua garis, pada koordinat
100 - x
x 128- x
Cartesius.
2. Metode substitusi, yaitu dengan
175 = (100 x) + (126 x) + x
mengganti variabel persamaan dengan
175 = 228
x
nilai tertentu.
3.
Metode eliminasi, yaitu dengan
x = 53
menghilangkan salah satu variabelnya.
Jadi, banyak siswa yang dinyatakan
4. Metode gabungan eliminasi dan
lulus sebagai penerimaan beasiswa
substitusi.
adalah 53 siswa.
4. Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat
26 siswa gemar matematika, 20 siswa
Tip
gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar
Gunakan diagram Venn untuk menyelesaikan soal cerita yang melinatkan operasi pada himpunan.
matematika dan IPA adalah ... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. 8 orang
C. 13 orang
B. 10 orang
D. 19 orang
Siatem persamaan:
3 x y=16 (1)
x+ y=12 (2)
Analisis
3x
y = 16
x + y = 12 +
4x = 28
x=7
Substitusi nilai x ke persamaan (2):
7 + y = 12
y = 5
Jadi, x + 2y = 7 + 2(5) = 17
2. Himpunan penyelesaian dari sistem
persamaaan 3x 2y = 1 dan 2x + 3y
= 18 ...
A. {{3, -4}}
C. {{-3, -4}}
B. {{-3, -4}} D. {{3, -4}}
Jawab: D
Sistem persamaan:
3 x2 y=1 ( 1)
2 x +3 y=18 (2)
Eliminasi x:
3x 2y = 1
x2
6x
4y = 2
2x + 3y = 18
x3 6x + 9y = 54
-13y = -52
y=4
Substitusi nilai y ke persamaan (1):
3x 2(4) = 1
3x = 9
x = 3
Jadi,
himpunan
{{3, 4}}
penyelesaiannya
A. Relasi
Relasi atau hubungan dari himpunan A ke
himpunan B adalah hubungan yang
memasangkan anggota-anggotanya A
dengan anggota-anggota B.
Realasi dapat dinyatakan dengan diagram
panah, diagram Cartesius, dan himpunan
pasangan berurutan.
B. Fungsi (Pemetaan)
Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke
himpunan B adalah relasi yang
memasangkan setiap anggota A dengan
tepat satu anggota B. Tepat satu artinya
tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang
dari satu. Himpunan A disebut daerah asal
(domain). Himpunan B disebut daerah
kawan (kodoman). Himpunan dari
anggota-anggota himpunan B yang
mempunyai pasangan di A disebut daerah
hasil (range).
Eliminasi x:
3x+4y = 12.500x5 15x+20y = 62.500
5x+3y =13.500 x3 15x+9y = 40.500
11y = 22.000
y = 2.000
Subtitusi nilai y ke persamaan (1):
3x + 4(2.000) = 12.000
3x + 6.000 = 12.500
3x = 4.500
x = 1.500
Harga 4 jerukdan 2 mangga:
= 4 Rp 1.500,00 + 2 Rp
2.000,00
= Rp 6.000,00 + Rp 4.000,00
= Rp 10.000,00
Jadi, Ali harus membayar sebesar Rp
10.000,00.
Tip
Pahami cara mengubah bentuk soal cerita ke bentuk sistem persamaan linear dua variabel. Pelajari cara menyelesaik
Analisis
Selama tiga tahun berturut-turut soal tentang sistem persamaan linaer dua variabel keluar dalam ujian nasiona. Tahu
C. Nilai Fungsi
Suatu fungsi dinyatakan dalam bentuk:
f:x
f(x)
1
2
3
a
Contoh Soal dan Pembahasan
b
1
2
3
2
4
6
a
b
c
a
b
c
a
c
1
3
Pemetaan
4. Fungsi f : x 3x
5 dengan x
5 = -11
f: -1 3 (-1)
5 = -8
f: 0 3 (0)
5 = -5
f: 1 3 (1)
5 = -2
f: 2 3 (2)
5=1
Bukan pemetaan
Bukan pemetaan
Bukan pemetaan
b=7
Jadi, nilai a + b = -(-2) + 7 = 9
1.200
900
800
300
Dengan
modal
Rp 25.000,00, berapakah
5.000
10.00015.00020.000
Modal
(dalam
rupiah)
untung yang diperoleh?
(Ujian
Nasional 2006/2007)
A. Rp 1.250,00 C. Rp 1.500,00
B. Rp 1.350,00 D. Rp 1.750,00
Jawab C
Misalkan:
x = Modal
f(x) = Untung
Dari grafik diperoleh:
f(5.000)
= 300 = 0,06 x 5.000
f(10.000) = 600 = 0,06 x 10.000
f(15.000) = 900 = 0,06 x 15.000
f(20.000) = 1.200 = 0,006 x 20.000
-
f(x) = 0,06 x
Jika x = 25.000, maka
f(25.000)= 0,06 x 25.000 = 1.500
Jadi, untung yang diperoleh sebesar Rp
1.500,00
a
b
Tip
Pelajari dan pahami tentang pemetaan, nilai fungsi, dan rumus fungsi.
Analisis
Dalam tiga ujian nasional terakhir selalu muncul soal tentang relasi dan fungsi. Tahun 2009 kemungkinan besar munc
y y
y2 y
xx
x 2x
f: px + qy = r gradien = m =
p
q
1. Garis g sejajar garis jika m =
m
2. Garis g berimpit dengan garis
jika
a
p
b
q
c
r
A.
5
3
C.
3
5
B.
3
5
D.
5
3
Jawab: D
Misalkan:
g: 3x + 5y + 20 = 0 a = 3, b = 5
3
gradien garis g: m = 5
gradien garis yang tegak lurus g:
1
1
5
m = m = 3 = 3
5
( )
di
samping
Y
3
5
3
5
-5
5
3
5
1
=5
Jawab: C
Gradien garis yang melalui (-5,0) dan
(0,3):
m=
y y
x x
30
0(5)
3
5
II. y + 5x
9=0
5
Gradien: m = 1
= -5
III. 5y x 12 = 0
Gradien: m =
1
5
1
5
IV.5y + x + 9 = 0
Jawab: C
1
5
Gradien: m =
3
4
3x 4y + 5 = 0 gradien: m =
2
x+ 9
3
m = m =
4
3
3
4
y y = m(x x)
3
y 5 = 4 (x (-1))
y5=
3
4 x+
3
4
3x 4y + 23 = 0
adalah...
A. 2x + 3y +13 = 0
Tip
B. 3x + 2y +12 = 0
C. 2x + 3y 5 = 0 Pelajari cara menentukan gradien suatu garis lurus dan persamaan garis lurus.
D. 3x + 2y = 0
Jawaban: B
2
x+ 9
Analisis
y = 3
gradien : m =
3
Oleh karena m x m = -1,
maka m =
1
m
3
2
Persegi
C D
O
Panjang
C
O
B A
dan
Pythagoras.
B. Sifatluas
Khusus
Menghitung
bangunPersegi
datar. Panjang
Persegi keliling
panjang
mempunyai
sifat-sifat
Menghitung
bangun
datar dan penggunaan
konsep
keliling
dalam berikut:
kehidupan sehari-hari.
khusus
sebagai
Menghitung besar sudut pada bidang datar.
Menghitung besar sudut yang terbentuk jika dua
garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan
dengan garis lain.
Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling
pada lingkaran.
Menyelesaikan
masalah
dengan
dengan
menggunakan konsep kesebangunan.
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan
konsep kongruensi.
Menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar.
Menentukan jaring-jaring bangun ruang.
Menghitung volume bangun ruang sisi datar dsn sisi
lengkung.
Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar
D. 8
cm
Jawab: A
Luas = p x
1
50 = p x 6 4
1. Sisi-sisi berhadapan sama panjang dan
sejajar, yaitu AB dan DC sertaAD dan
BC.
2. Mempunyai dua simetri lipat dan
simetri putar tingkat dua.
3.
C. Sifat Khusus Persegi
Persegi mempunyai sifat-sifat khusus
sebagai berikut:
1. Keempat sisinya sama panjang.
2. Mempunyai 4 simetri lipat dan 4
simetri putar.
3. Diagonal-diagonalnya saling tegak
lurus.
4. Setiap sudutnya dibagi dua sama
besar oleh diagonal-diagonalnya.
D. Keliling dan Luas
1. Pada persegi panjang:
Keliling = 2(p + )
Luas = p x
2. Pada persegi:
Keliling = 4s
Luas = s
p=
50
1
6
4
1
panjang 50m. Jikalebarnya 6 4 m
=8
(y - 1) cm
(2y
6) cm
L =+L
(y + 3) cm
(y + 3) cm
(2y + 6)(y 1) = (y + 3)(y + 3)
2y - 2y + 6y = y + 3y + 3y + 9
2y + 4y 6 = y + 6y + 9
2y + 4y 6 y 9 = 0
y 2y 15 = 0
4
25
= 50 x
(y +3)(y 5) = 0
(y + 3) = 0 atau (y 5) = 0
y + 3 = 0 y = -3 (tidak memenuhi karena
panjang tidak mungkin negarif)
y5=0y=5
untuk y = 5 p = 2y + 6
= 2 5 + 6 = 16
=y1
= 5 1 =4
Keliling persegi panjang = 2(p + )
= 2(16+4)
= 2(20) =40cm
3. Keliling persegi ABCD = 64 cm. Luas
persegi tersebut adalah ...
A. 256 cm
C. 32 cm
B. 128 cm
D. 16 cm
Jawab: A
Keliling persegi ABCD = 64
4s= 64
s = 16
Luas persegi ABCD =s = 16 =
4. Perhatikan gambar di bawah. Jika
keliling persegi panjang dua kali
keliling persegi, panjang sisi persegi
adalah ..
12 cm
Jawab: B
24 cm
6 cm
9 cm
12 cm
18 cm
2(24 + 12) = 2 x 4s
72 = 8s
72
s= 8 =9
Jadi, panjang sisi persegi tersebut 9 cm.
5. Perhatikan gambar berikut ini.
6 cm
3 cm
5 cm
7 cm
3 cm
H
1 cm
4 cm
1 cm 4cm
5 cm
cm
G
1 cm
C
1 cm
+ EFB+ FG
A
Keliling
= AB + BC + CE
7 cm
GH + HI + IA
= 7 + 1 + 5 + 1 + 4 +1 + 6 + 3
=28 cm
1m
H
1m
6 cm
E
A
18 m
8m
F
1m
E
B
Luas EFGH = EF x EG
= 18 x 8
= 144
Luas ABCD = AB x BC
= (18+1+1) x (8+1 +1)
= 20 x 10
= 200
Luas jalan = luas ABCD luas EFGH
= 200 144 m
= 56 m
Jadi, biaya yang diperlukan untuk
membeli batu kerikil adalah 56 m x
Rp. 9. 000,00 = Rp. 504. 000,00
Tip
c. Jumlah
dua
sudut
yang
berdekatan 180.
BAD + ADC = ADC
+ DCB = DCB + CBA
= CBA + BAD = 180
d. Kedua
diagonalnya
saling
membagi dua sama panjang.
2. a. Luas jajargenjang
= alas x tinggi
D
C
=axt
t
b.Keliling
a
A
= AB + BC + CD + AD
B. Belah Ketupat
1. Sifat-sifat ketupat berikut.
Analisis
D
Soal tentang persegi panjang dan persegi selalu muncul di Ujian Nasional selama empat tahun terakhir. Perkiraan di U
A
sebagai
C
0
0
B
a.A Sisi-sisi yang berhadapan
sama
panjang dan sejajar, yaitu:
AB //CD dan AD // BC
b. Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar.
BAD = BCD dan ADC
=ABC
c. Kedua
diagonalnya
saling
berpotongan tegak lurus dan
saling membagi dua sama
C
panjang, yaitu:
AO = OC dan BO = OD
d. Sudut-sudut yang berhadapan
B sama besar, yaitu:
O
D A
BAD = BCD dan ABC
= ADC
2. Luas belah ketupat
diagonal diagonal
=
2
=
AC BD
2
C. Layang-layang
1. Sifat-sifat layang-layang
berikut.
sebgai
a. Mempunyai
dua pasang sisi
yang
sama
panjang, yaitu:
AB = AD dan
BC = DC
b. Sepasang
sudut
yang
berhadapan
sama
besar,
yaitu:
ABC=AD
C
c. Salah
satu
diagonalnya
merupakan sumbu simetri,
yaitu AC.
d. Salah
satu
diagonalnya
memotong tegak diagonal yang
lain. AC memotong tegak lurus
dan membagi dua sama panjang
diagonal BD.
2. Luas layang-layang
diagonal diagonal
=
2
=
AC BD
2
C
D. Trapesium
t
D
1. Trapesium
adalah sagi empat yang
memiliki tepat sepasang sisi sejajar.
SP x QU = 144
SP x 9 = 144
SP = 18
Keliling PQRS = 2(PQ + SP)
= 2(18 + 16) = 68 cm
2.
D
60 cm
Luas
1.260 cm.
A jajargenjang ABCD
B 20 cm
Keliling jajargenjang ABCD adalah ...
3. Jumlah trapesium:
a. Trapesium sembarang
b. Trapesium sama kaki, yaitu
trapesium dengan dua sisi yang
tidak sejajar sma panjang.
c. Trapesium
siku-siku,
yaitu
trapesium yang mempunyai dua
sudut siku-siku.
4. Luas trapesium
=
jumlah panjan g sisi sejajar tinggi
2
( AB+ CD)
t
2
S
U
1.
T
Q P
B.
190 cm
C. 179 cm
D. 178 cm
Jawab: D
Luas ABCD = AB x CE
1.260 = 60 x CE CE = 21 cm
BCE siku-siku di E:
BC = BE +CE
20+21
841
1
2
1
2
75
2
x QB x AQ
x5x7=
= LAQB=
35
2
35
2
LQRS
(LADP+LAQB+
LBRC+ LCSD)
Jadi, luas ABCD = 130 cm.
5 cm
LAQB
LBCD
= LAPD=
LCSD
= 29
Keliling ABCD = 2(AB + BC)
S
C = 2(60 + 29) = 178 cm
LBRC
12+5
144+25
169 = 13
12
A
AB = BC = CD = AD = 13
Keliling belah ketupat ABCD
= 4x DC
= 4 x 13
= 52 cm
12
B
Q
LQRS
LADP
B
C
=QR x PQ
= (15 + 5)(5 + 7)
= 20 x 12 = 240
1
= 2 x PA x DP
=
1
2
x 5 x 15 =
75
2
5. Perhatikan
gambar
layang-layang
ABCD. Jika A : C = 3 : 2, besar
A adalah ... (Ujian Nasioanal
2007/2008)
A. 64
B. 80
C. 96
D. 120
Jawab: C
A + B + C + D
= 360
Oleh karena B = D
= 100 maka
A + 100 + C + 100 = 360
D
A
A + C + 200 = 360
A + C = 160
B
Oleh karena A : C = 3 : 2 maka
3
A = 3+ 2 x 160
= 13
KABCD = 2AD + AB + CD
= 2(13) + 20 + 10
= 56 m
Jadi, keliling taman tersebut 56 m.
= 96
B
D O
6.
A. Ciri-Ciri Segitiga
Segitiga mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Merupakan bangun datar.
2. Mempunyai 3 sisi dengan jumlah
panjang dua sisinya lebih dari
panjang sisi yang lain.
3. Mempunyai 3 sudut dengan jumlah
besar ketiga sudutnya 180.
B. Jenis-Jenis Segitiga
1. Ditinjau dari panjang sisi-sisinya,
yaitu:
a. Segitiga sembarang panjang
ketiga sisinya berbeda.
b. Segitiga sama kaki, panjang
dua sisinya sama.
(3x + 2) m
A E
1F
2
LABCD =
180 =
1
2
DE (AB + CD)
Tip
Pahami+ luas
(2x)(3x
2 x+dan
4) kelilingbangun-bangun segi empat. Pahami juga teorema Pythagoras.
180 = x(4x + 6)
4x + 6x 180
=0
2x + 3x 190 = 0
Analisis
(2x + 15)(x 6) = 0
15
Soal tentang bangun-bangun segi empat muncul minimal dua soal. Terbukti selama tiga tahun terakhr soal tentang s
x=
atau x = 6
2
Nilai x yang memenuhi yaitu 6.
AB = 3x + 2 = 3 x 6 + 2 = 20 m
CD = x + 4 = 6 + 4 = 10 m
DE = CF = 2x = 2 x 6 = 12 m
AE = BF = 5 cm
BC = AD = AE + DE
=
12+5
(a)
1.
(c)
(b)
t
P
Keliling = PQ
+ QR + RP
a
ax 1
Luas =
2
E. Teorema Pythagoras
Dalam segitiga siku-siku berlaku
kuadrat sisi miring (hipotenusa)
sama dengan jumlah kuadrat sisi
siku-sikunya.
a = b + cc
kebaikan
teorema
Pythagoras
dalam segitiga ABC jika a = b +
c, segitiga tersebut sikusiku di A.
= 180 80 50
= 50
Oleh karena ABCD mempunyai dua
sudut yang sama besar, yaitu A =
C, maka ABCD sama kaki.
3.
P
C
3x
B. 68
C. 78
D. 84
39 (4x 6)
A
B
Jawab: C
C + B +A = 180
(3x) + (4x 6) + 39 = 180
3x + 4x 6 + 39 = 180
7x + 33 = 180
7x = 147
x = 21
B = (4x 6) = (4 x 21 6)
= (84 6) = 78
100
80
50 50
A
A
B
Perhatikan
gamabr
di atas. Diektahui
BAC = 60, ABC = 50. Segitiga
ACP dan segitiga BCQ masingmasing segitiga sama sisi. Besar
ACQ dan BCP adalah ...
A. 110 dan 110
B. 120 dan 120
C. 120 dan 130
D. 130 dan 130
Jawab: D
ACP dan BCQ sama sisi, maka:
ACP = APC = CAP = 60
BCQ = BQC = CBQ = 60
Pada ABC:
ABC + ACB + BCA = 180
50 + ACB + 60 = 180
ACQ = 70
ACQ = ACB + BCQ = 70 +
60
= 130
BCP = ACB + ACP = 70 +
60
= 130
5 cm
10 = (x + 2) + x
10 = x + 4x + 4 + x
100 = 2x + 4x + 4 + x
2x + 4x 96 = 0
A
x + 2x 48 = 0
10
x+2
x = 6 atau x = -8
x = -8 (tidak memenuhi
B karena C
x
panjang sisi tidak mungkin negatif)
x = 6 (memenuhi)
BC = x = 6
AB = x + 2 = 8
Jadi, luas daerah segitiga itu 2 cm.
6. Panjang sisi BC pada gambar di
samping adalah ... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. 13 cm
20 cm C
B. 14 cm
D
C. 15 cm
12 cm
D. 18 cm
A
Jawab: A
20 cm
25 cm
C
12 cm 12 cm
20 cm
EB = AB 25
- AE
cm 15 cm
= 25 20 = 5
2
2
BC = C E + E B
13 cmC
B
E
Panjang AE =
14 cm
3
DE. Keliling
AE
135
144 = 12
3
4 DE =
3
4
x 12 = 9
Perhatikan AED
AD
= AE + DE
8. Perhatikan gambar. Diketahui luasa
segitiga STR = 24cm. Berapakan luas
segi empat PQRS?
8 cm
T
A. 208 cm
T
B. 184 cm
S
C. 164 cm
D. 140 cm
P
Jawab: B
B
12+5 = 144+25
= 169 = 13
=
8 cm
10 cm
6 cm
S
T
10 cm
16 cm
10 cm
P
18 cm
Luas STR = 24 cm
1
2 x ST x RT = 24
18 cm
1
2
x ST x 8 = 24
ST = 6 cm
C
Dalam ujian Nasional
rat-rata
setiap
tentang Pyhtagoras dan sudut-sudut d
STR
siku-siku
di T,tahun
maka:muncul soal tentang segitiga, yaitu
SR =
=
ST + RT
6+8 = 100 = 10
8x
4x sudut C adalah
30 ... B(Ujian
Besar
A
Nasional 2005/2006)
PS = SR = 10 cm
A. 96
C. 106
Perhatikan QUR
B.
100
D. 116
QU = PT = PS + ST = 16
Jawab: B
UR = UT TR = PQ TR = 18 8 =
A + B + C = 180
10
4x + 30 + 8sx = 180
Luas PQRS = luas PQUT luas SRT
12x = 150
= (18 x 16) 24 - 2
Tip
x = 12,5
Pelajari
tentang
teorema
Pythagoras,
perbandingan
dan jumlah
C = 8x = 8 x 12,5
= 100 sudut dalam segitiga.
(10 x 16)
= 288 24 80 = 184
cm