Vous êtes sur la page 1sur 40

1.

Standar Kompetensi Lulus (SKL)


Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat
bilangan, perbandingan, aritmetika sosial, barisan
bilanagn, serta penggunaan nya dalam pemecahan
masalah.

1.

Kemampuan yang Diuji


Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi
pada bilangan bulat.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan
pecahan.
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala san
perbandingan.
Menyelesaikan masalah yang berkaiatan dengan perbankan
dan koperasi.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan
dengan invers atau lawannya sama
bilangan.

dengan nol.

Bilangan Bulat

Bilangan bulat dapat ditulis sebagai:


. . . , -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, . . .
Letakan bilangan bulat dapat pula
disajikan dalam garis bilangan seperti
berikut.

adalah
a +-a(-a)
= 0 invers atau bilangan dari a
2.

3.
-4 -3 -2 -1

1 -2 -3 -4 -5

A. Pengajaraan
Hitungan
pada
Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
Menjumlahkan bilangan bulat dapat
dilakukan
menggunakan
garis
bilangan.
Misal: -2, -4

-3 -2
-1 00 melangkah
1 -2 -3 -42 -5
-6
-4Dari
angka
satuan
ke kiri sehingga sampai di 2.
Dati
angka
-2
dilanjutkan
melangkah 4 satuan ke kanan
sehingga sampai di 2
Dua langkah di atas menunjukkan:
-2 + 4 = 2
Pada bilangan bulat dikenal istilah
invers atau lawan suatu bilangan.
Hasil penjumlahan bilangan bulat

Pengurangan
Mengurangi a dengan b sama artinya
dengan menambah a dengan lawan
dari b.
a b = a + (-b)
Perkaitan dan pembagian
Hal yang perlu diperhatikan dalam
perkalian dan pembagian bilangan
bulat adalah tanda dari hasilnya
(positif atau negatif). Misalkan a dan b
bilanagan bulat positif maka berlaku:
a b=a b
(-a) b = -(a b)
a (-b) = -(a b)
(-a) (-b) = a b

4.

a:b=a:b
(-a) : b = -(a : b)
a : (-b) = -(a: b)
(-a) : (-b) = a : b
Pangkat dan akar
Pangkat adalah perkalian berulang.
a = a a
a = a a a
akar adalah kebalikan dari pangkat.
Jika a = b maka b = a
Jika a = b maka

3 b = a

B. Kelipatan Persekutuan Terkecil


(KPK) dan Faktor Persekutuan
Terbesar (FBR)
1. Mencari KPK dua bilangan
- Nyatakan kedua bilangan dalam
bentuk faktorisasi prima,
- Kalikan semua faktor prima dari
kedua bilangan. Jika terdapat
faktor prima yang sama, pakailah
faktor prima yang berpangkat
paling tinggi.
Mencari KPK dari 60 dan 126:
60 =

Nyatakan kedua bilanagan dalam


bentuk faktorisasi prima.
Kalikan faktor-faktor yang sama
dengan memakai faktor prima
yang berpangkat paling rendah.

Mencari FBR dari 60 dan 126.


60 = 2 3 5
126 = 2

FBR = 2 3 = 6

2
2 35
2

3
126 = 2

KPK 2 x 3 x 5 7 = 1.260

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Dari prakiraan cuaca kota-kota besar
di dunia tercatat suhu tertinggi dan
terendah sebagia berikut. Moskow:
terendah -5C dan tertinngi 18C;
Mexico: terendah 17C dan tertinggi
34C; Paris: terendah -3C dan
tertinggi 17C; dan Tokyo: terendah
-2C dan tertinggi 25C. Perubahan
suhu terbesar terjadi di kota ....
(Ujian Nasional 2006/2007)
A. Moskow
C. Paris
B. Mexico
D. Tokyo

2. Mencari FBR dua bilangan

Mexico: terendah 17C dan tertinggi


34C; Paris: terendah -3C dan
tertinggi 17C; dan Tokyo: terendah
-2C dan tertinggi 25C. Perubahan
suhu terbesar terjadi di kota ....
(Ujian Nasional 2006/2007)
C. Moskow
C. Paris
D. Mexico
D. Tokyo
Jawab: D
Besar derajat perubahan suhu:
Moskow: 18 (-5) = 18 + 5 = 23
Mexico: 34 17 = 17
Paris: 17 (-3) = 17 + 3 = 20
Tokyo: 25 (-2) = 25 + 2 = 27
Jadi, perubahan suhu terbesar terjadi
di kota Tokyo, yaitu 27C.
2. Suatu turnamen catur ditentukan
bahwa
peserta
yang
menang
memperoleh nilai 5, peserta yang seri

mendapat nilai 2, dan peserta yang


kalah mendapat nilai -1. Jika hasil
dalam 6 pertandingan seorang peserta
menang 3 kali dan kalah 2 kali, mka
nilai yang diperoleh peserta tersebut
adalah ....
(Ujian Nasional 2006/2007)
A. 15
C. 12
B. 13
D. 10
Jawab: A
Menang = 3 kali
Kalah
= 2 kali
Seri
= 1 kali
Nilai = (3 5) + (2 (-1)) + (1
2) = 15

3. Jika
nilai

16 = x dan 9 = y maka
x +2 xy + y = ....

A. 5
C. 25
B. 7
D. 49
Jawab: B
16 = x maka x =

16

4 = 4
x = 16
9 = y maka y =

3 = 3

y = 9
x +2 xy + y =

16+2 ( 4 )( 3 ) +9

4.

16+24+ 9

49=7

Hasil dari

3 1.728

2.025

adalah ....
(Ujian Nasional 2007/2008)
A. 47
C. 57
B. 52
D. 63
Jawab: C
3 1.728 + 2.025 = 3 12144
+

2.025

1212 12

45 45
=

12

45

= 12 + 45 = 57

5. Dua
orang
mendapat
tugas
mengedipkan lampu senter. Orang
pertama bertugas mengedipkan lampu
setiap 8 detik sekali dan orang kedua
mengedipkan lampu setiap 12 detik
sekali. Jika kedua orang tersebut mulai
mengedipkan pada saat yang sama
maka kedua orang tersebut akan
mengedipkan secara bersama-sama
untuk ketiga kalinya setelah ....
A. 24 detik
C, 48 detik
B. 36 detik
D. 96 detik
Jawaban: C
8 = 2
12 = 2 3
KPK = 2 3 = 24
KPK dari 8 dan 12 adalah 24. Artinya,
setiap detik ke-24 dan kelipatannya,
kedua
orang
tersebut
akan
mengedipkan
lampu
secara
bersamaan. Lampu berkedip pada
detik ke-0, ke-24, ke-48, ke-27, dan
seterusnya.
Jadi, secara bersama-sama untuk
ketiga kalinya setlah 48 detik.
6. Seorang ibu mempunyai alat tulis
berupa 20 penggaris, 12 pensil, dan 8
buku yang akan diberikan kepada
beberapa orang anak. Setiap anak
menperoleh bagian yang sama banyak
untuk setiap jenis alat tulis. Berapa
anak paling banyak yang dapat
menerima
ketiga
jenis
barang
tersebut?
A. 2 orang
C. 6 orang
B. 4 orang
D. 8 orang
Jawab: B

20 = 2 5
12 = 2 3
8 = 2
FBR = 2 = 4
Jadi, paling banyak ada 4 orang yang
menerima ketiga jenis barang tersbut.

dengan
penyebutnya.
Jika
penyebutnya 10, 100, 1.000, .... , maka
banyaknya angka di belakang koma
pecahan desimal sama dengan
banyaknya nol pada penyebut.

Tip
Pahami pengertian faktor dan kelipatan, serta penerapan KPK dan FBR.

Analisis

Kecenderungan soal bilangan bulat yang keluar pada ujian nasional mengenai pengerjaan hitung campuran, KPK, dan

2. Pecahan
Bentuk umum pecahan yaitu a : b atau
a
b

dengan a dan b bilangan bulat dan

b0. Jika pembilang dan penyebut suatu


pecahan dikali atau dibagi dengan bilangan
yang sama, akan diperoleh pecahan yang
senilai.
a
b

a m a
b m b

a: m
b: m

A. Mengubah Pecahan
1. Mengubah pecahan biasa ke bentuk
pecahan desimal
Mengubah bentuk pecahan biasa ke
bentuk pecahan desimal dapat
dilakukan dengan membagi bilangan

1
10

= 0,1
5
100

= 0,05

12
1.000

= 0,012

2
5

2 2
52

0, 75

3
4

4
28
20

3,0

4
10

= 0,4

20
0

3
4

Jadi,

30% =

= 0,75

0,25 =
0,65 =

65
100

2,65 = 2 +

1
4

13
20

65
100

=2

30 : 10
100 : 10

15% =

15
100

15 :5
100 :5

5
3

25
15

3
20

2
1 3

2 3

+ 2 5 4

12 3

5 4
13
20

3. Mengubah pecahan biasa ke bentuk


persen dan sebaliknya
a. Mengubah pecahan biasa ke
bentuk persen dilakukan pecahan
berpenyebut 100 atau mengalikan
pecahan itu dengan 100%.
1
1 25
25
4 = 4 25 = 100 =
25%
3
8 =

1
4

2. Mengubah bentuk pecahan desimal


ke bentuk pecahan biasa.
Pengubahan bentuk pecahan desimal
ke bentuk pecahan biasa perlu
memperhatikan nilai tempat angkaangka berdasarkan tanda koma
pecahan desimal.
2
1
0,2 = 10 = 5
25
100

30
100

3
8 x 100% =

5
3

9
5

27
15

3 100
Contoh
Soal dan Pembahasan
=
8

25
100 % =37,5%
b. Mengubah persen ke bentuk
pecahan biasa dapat dilakukan
dengan membagi bilangan tersebut
dengan 100.

2
1. Hasil dari 1 3

2 3

+2 5 4

= ....

(Ujian Nasional 2006/2007)


14
7
A. 15
C. 2 15
14
B. 1 15
Jawab: D

7
D. 3 15

B. Operasi Hitungan pada Pecahan


1. Penjumlahan dan pengurangan.
Penjumlahan
dan
pengurangan
pecahan dapat dilakukan secara
langsung jika penyebut kedua pecahan
sama. Jika tidak sama, penyebut
pecahan harus dismakan dahulu.
a
c
a+b a
c
b + b =
b b - b =
ac
b
2. Perkalian
Perkalian pecahan biasa dapat
dilakukan
dengan
mengalikan
penyebut dengan penyebut dan
pembilang dengan pembilang.
a
c a
ca

c
=
=
b
1 b
1b =

2
1 3

2 3

+2 5 4

5
3

5
3

25
15

52
15

a c

b d
a b

b a

ac
b d

ab
ab

9
5

3
4

27
15

7
= 3 15

2. Hasil dari (2 2

1
0,25) + (1 8

) adalah .... (Ujian Nasional

4
5

3
C. 1 5

5
B. 1 16

ac
bd

2005/2006)
A.

ac
b

12 3

5 4

D. 2

1
8

=1

Jawab: D
3. Pembagian
Membagi bilangan dengan pecahan
sama artinya mengalikan bilangan
dengan kebalikan pecahan pembagi.
a
b
bc

c: b =c
=
a
a
a
b

c
d

a d

b c

1
1

(2 2
0,25)+(1 8
5
2

3
4 ) = (

25
9 4

)+(
100
8 3 )

ad
bc

=
17
8

5
8

12
8

1
=2 8

3. Pada acara bakti sosial, Ani mendapat


tugas membagikan 30 kg gula pasir
secara merata kepada kelompok
masyarakat yang tertimpa bencan alam.

1
Tiap kepala keluarga mendapat 1 2
kg gula pasir. Banyak kepala keluarga
yang menerima pembagian gula pasir
adalah .... (Ujian Nasional 2005/2006)
A. 20
C. 45
B. 30
D. 60
Jawab: A
30 kg
Banyak kepala keluarga = 1 1 kg
2
30 kg
3
kg =30
2

87,5
100

8,56
10

9,36
100

82,63
100

73,27
100

=
0,8263

2
3
Tip

= 20

Pelajarai penjumlahan, pegurangan, perkalian, dan pembagian pecahan campuran(termasuk desimal).

4. Diketahui 8,56 = 73,27 :


= 9,36; dan
Nilai dari

8,75

87,5

= 2,96.

0,00875 + 0,0856

= ....
(Ujian Nasional 2005/2006)
A. 0,8263
0,7623
B. 0,8253
0,7523

Analisis

Jika keluar di ujian nasional mendatang, kemungkinan soalnya adalah soal cerita mengerjakan hitungan campuran an

C.
D.

Jawab: A

0,00875 + 0,856 =
8,56
10

( )

87,5
10.000

1. Untuk membuat 60 pasang pakaian,


soerang penjahit memerlukan waktu
selama 18 hari. Jika penjahit tersebut
bekerja selaha 24 hari, berapa pasang
berapa pasang pakaian yang dapat
dibuat? (Ujian Nasional 2006/2007)

C. Perbandingan Berbalik Nilai

3.

Skala dan Perbandingan ddandanpppperperbandingan


A. Skala
Sakala merupakan perbandingan antara
ukuran gambar dengan ukuran sebenarnya.
Skala digunakan pada peta, denah, dan
rancangan benda.
Contoh:
peta dengan skala 1:50.000 berarti setiap 1
cm jarak mempunyai sifat jika besaran
yang satu bertambah besar, besaran lain
juga bertambah besar.
B. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai adalah perbandigan
yang mempunyai sifast jika besaran yang
satu bertambah besar, besaran lain juga
bertambah besar.
Contoh:
1. Banyak buku yang dibeli dengan
besrar uang yang dibayar.
2. Jarak dan kecapatan
Jika A dan B berbanding senilai.
A
X
X
Maka berlaku

Perbandingan berbalik nilai adalah yang


mempunyai sifat jika besaran yang saru
bertambah besar, besaran yang lain justru
bertambah kecil.
Contoh:
1. Banyak pekarja bernilai adalah
perbnadingan yang mempunyai sifat
jika yang satu bertambah besar, besaran
yang lain justru bertambah kecil.
2. Waktu perjalanan dan kecepatan. Jika A
dan B berbanding berbalik nilai.
A
X
X
Maka berlaku

B
Y
Y
X Y
=
X Y

B
Y
Y
X Y
=
X Y

Contoh Soal dan Pembahasan

A. 40 pasang
B. 75 pasang
Jawab: C
Perbandingan senilai:

C. 80 pasang
D. 90 pasang

Banyaknya
Banyaknya hari
pasang pakaian
60
18
n
24
Berlaku persamaan:
60
n
n=

18
24
60 24
18

berjarak 10 cm, jarak sebenarnya


kedua desa itu adalah ....
A. 1.500
C. 2.500
B. 3.500
D. 4.500
Jawab: C
Skala 1 : 25.000. skala ini dapat
dituliskan dalam bentuk tabel berikut.
Jarak di peta
Jarak sebenarnya
1
25.000
10
n
Berlaku persamaan:
1
25.000
10 =
n
n = 10 25.000

= 80

jadi, pakaian yang dapat dibuat 80


pasang.

n = 250.000
Jadi, jarak sebenarnya kedua desa
250.000 cm atau 2.500 m.

Analisis
2. Sebuah bangunan dikerjakan da;am 32
hari oleh 25 orang pekerja. Agar
Soal perbandingan
muncultersebut
tiga tahun
berturut-turut,
pekerjaan
dapat
diselesaikanpada Ujian Nasioanal Tahun 2009 kemungkinan muncul saol per
dalam 20 hari, banyak pekerja yang
diperluka adalah .... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. 15 orang
C. 50 orang
B. 40 orang
D. 60 orang
Tip
Jawab: B
Perbandingan
nilai:muncul tiga tahun berturut-turut perbandingan berbalik nilai, dan skala.
Pahamiberbalik
perbedaan
Banyak hari
Banyak kerja
32
25
20
n
Berlaku persamaan:
32
n
=
20
25
n=

32 25
20

= 40

Jadi, banyak pekerja yang diperlukan


40 orang.
3. DesaJati dan Desa Makmur termuat
dalam peta bersekala 1 : 25.000. jika
Desa Jati dan Desa Makmur di peta

Contoh Soal dan Pembahasan

4. Aritmetika Sosial
A. Harga Pembeli, Harga Penjual,
Untung, dan Rugi
1. Harga pembeli (Hb) atau modal
adalah nila uang untuk memebli
barang.
2. Harga penjual (Hj) adalah uang
yang diterima pedagang dari hasil
menjual barang.
3. Untung (U) akan diperoleh jika
Hb < Hj. U = Hj Hb
Hb < Hj
4. Rugi (R) akan diderita jika
Hb > Hj. R = Hb Hj Hb > Hj
5. Impas (I) terjadi jika Hb = Hj
6. Persentase untung/rugi terhadap
harga pembelian
U

% keuntungan = Hb
100%%
kerugian =

100%
Hb

B. Rabat, Bruto, Tara, Neto, dan


Bunga
1. Potongan harga (rabat, diskon,
korting)
Rabat adalah potongan harga yang
diberikan oleh penjual kepada
pembeli karena ia membeli barang
dalam jumlah besar (banyak).
Rabat biasa dinyatakan dengan
persentase (%), misal rabat 10%.

1. Seorang pedagang membeli 50 kg


gula seharga Rp 350.000,00. Gula
tersebut dijual dengan keuntungan
15%. Harga penjual setiap kilogram
gula adalah .... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. Rp. 8.470,00
C. Rp 8.050,00

Harga bruto = harga yang seharusnya


dibayar.
Harga diskon = potongan harga.
Harga neto
= harga yang dibayarkan
setelah
dipotong
diskon.
Harga bruto = harga neto + diskon
Harga neto = harga bruto diskon
Diskon
= harga bruto harga neto

2. Potongan jumlah/berat sering disebut


potongan tara. Tara berarti berat
pembungkus.
Bruto = neto + tara
Neto = bruto - tara
Tara = bruto neto
3.

Bunga bank/jasa
Bunga biasanya diberikan sejumlah x
% per tahun. Bila tabungan/modal (M)
rupiah ditabung di bank dengan bunga
15% per tahun maka:
15

Besar bunga setahun = 100


M
Besar bunga y bulan =
M

y
15

12 100

3. Seorang pedagang membeli 2 karung


beras masing-masing beratnya 1
1
kuintal dengan tara 2 2 %. Harga
B. Rp. 8.270,00
D. Rp 7.700,00
Jawab: C
U = % keuntungan x Hb
= 15% x Rp 350.000,00
15
= 100 x Rp 350.000,00
= Rp 52.500,00
Hj = U + Hb
= 52.500 + 350.000
= 402.500
Harga jual 1 kg gula:
402.000
Hj =
= 8.050
50
Jadi, harga penjual setiap kilogram
gula Rp 8.050,00
2. Seorang pedagang membeli 2 lusin
mainan seharga Rp 640.000,00.
Karena ada 8 mainan yang rusak,
maka sisa mainan ia jual dengan harga
Rp 34.000,00 tiap satuan. Persentase
kerugian pedagang tersebut adalah ....
(Ujian Naional 2006/2007)
A. 18%
C. 1,8%
B. 15%
D. 1,5%
Jawab: B
Harga beli untuk 2 lusin atau 24 buah
mainan:
Hb = Rp 640.000,00
Sisa mainan yang dijual sebanyak
24 8 = 16.
Harga jual untuk 16 buah mainan:
Hj = 16

Rp 34.000,00 = Rp

544.000,00
R = Hb Hj
= Rp 640.000,00 Rp 544.000,00
= Rp 96.000,00

Jadi, persentasi
pedagang
Persentase
kerugian = kerugian
100%
Hb
tersebut 15%.

pembeli setiap karng beras Rp


200.000,00. Sisa beras itu dijual
dengan harga Rp 2.400,00 per kg.
Maka besar keuntungan adalah ....
A. Rp 34.000,00
B. Rp 56.000,00
C. Rp 68.000,00
D. Rp 80.000,00
Jawab: C
Bruto = 2 1 kuintal = 2 kuintal =
200 kg
% tara =
1
2 2 %=

tara

100%
bruto
tara

200

100%

Tara = 2 2
2 = 5 kg
Neto = bruto tara
= 200 5 = 195 kg
Harga beli untuk 2 kuintal beras:
Hb = 2 Rp 200.000,00
= Rp 468.000,00
U = Hj Hb
= Rp 468.000,00 Rp 400.000,00
= Rp 68.000,00
4. Budi menabung uang di bank sebesar
Rp 2.000.000,00, dengan bunga 8%
setiap tahun. Setlah 9 bulan uang
ditabung Budi adalah .... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. Rp 2.120.000,00
B. Rp 2.160.000,00
C. Rp 2.170.000,00
D. Rp 2.720.000,00
Jawab: A
Bunga tabungan Budi
9

= 12
8% Rp 2.000.000,00

3
8

Rp 2.000.000,00
4 1000

= Rp 120.000,00
Jadi, jumlah tabungan Budi sekarang
= Rp 2.100.000,00 + Rp 120.000,00
= Rp 2.120.000,00
5. Ali

menabung

di

koperasi

Rp

1
2.400.000,00 dengan bunga 12 2 %

diperoleh dari suku sebelumnya ditambah


dengan bilangan tetap.
Bentuk umum barisan aritmetika yaitu:
a, a + b, a + 2b, a + 3b, a + 4b, ... ,
a + (n 1)b
a = suku ke-1
b = beda
rumus suku ke-n:
Un = a + (n 1)b
Deret aritmetika adalah jumlah n suku
pertama barisan aritmetika.
Rumus jumlah suku ke-n:

per tahun. Setelah 9 bulan uangnya


digunakan untuk membeli barang di
koperasi sehingga Rp 500.000,00.
Tip
Karena membayar tunai, Ali mendapat
diskon 5%. Sisa uang tabungan
PelajariAli
pengertian persen, harga beli, harga jual, bruto, tara, dan neto.
adalah ....
Jawab: B
Bunga setelah 9 bulan:
9
1

Analisis
=
12
Rp
12
2 %
2.400.00,00
Kemungkinan besar
soal tentang persentase dalam jual beli dan bunga bank muncul di ujian nasional mendatang.
= Rp 225.000,00
Uang Ali setelah 9 bulan:
= Rp 2.400.000,00 + Rp 225.000,00
= Rp 2.625.000,00
Diskon = 5% Rp 500.000,00
= Rp 25.000,00
Harga setelah diskon:
= Rp 500.000,00 Rp 25.000,00
= Rp 475.000,00
Sisa uang Ali
= Rp 2.625.000,00 Rp 475.000,00
= Rp 2.150.000,00
Sn =

5.Barisan dan Deret Bilangan


Barisan bilangan adalah sederetan
dengan bilangan yang diatur menurut
aturan (pola) tertentu.
A. Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan
yang setiap suku, kecuali suku pertama,

n
2

(2a + (n 1)b)

Rumus suku ke-n, jika jumlah n


suku pertama (Sn) dan jumlah (n
1) suku pertama (Sn)
diketahui:
Sn = Sn

Sn

B. Barisan dan Deret Geometri

Barisan geometri adalah suatu barisan


bilangan yang setiap suku, kecuali suku
pertama, diperoleh dari suku sebelumnya
dikaitkan dengan bilangan yang tetap.
Bentuk umum barisan geometri, yaitu:
a = ar, ar. ar, ... , ar
r = rasio (pengali)
Rumus suku ke-n:
Un = ar
Deret geometri adalah jumlah n
suku pertama barisan geometri.
Rumus jumlah n suku pertama:
Sn = a + ar + ar + ... + ar
1r
= a 1r

B.

n+ n

D. n

n+1

Jawab: B
Barisan: 1, 5, 11, 19, 29, ...
Suku ke-1 = 1 = 1 + 1

Suku ke-2 = 5 = 2 + 2

Suku ke-3 = 11 = 3 + 3

Suku ke-4 = 19 = 4 + 4

Suku ke-5 = 29 = 5 + 5

Rumus suku ke-n jika Sn dan Sn


diketahui:
Un = Sn Sn
C. Barisan Bilangan Jenis Lain
1. Barisan bilangan persegi: 1, 2, 3, 4, ... ,
atau 1, 4, 9, 16, ....
2. Barisan bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, ...
3. Barisan bilangan persegi panjang:
1 2, 2 3, 3 4, 4
5, ...
atau 2, 6, 12, 20, ...
Barisan bilangan Fibonacci adalah
barisan bilang yang setiap sukunya
kecuali dua suku pertama, diperoleh
dari jumlah dua suku sebelumnya.
Contoh:
1, 3, 4, 7, 11, 18
1, 5, 6, 11, 17, 28
3, 5, 8, 13, 21, 34

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Deketahui barisan bilangan sebagai
berikut.
Rumusan suku ke-n dari barisan di atas
adalah ...
A. n n + 2
C. n + n + 1

Suku ke-n = n + n

Jadi, rumus suku ke-n dari barisan


di atas adalah n + n 1

2. Suku ke-22 dari barisan 99, 93, 87,


81, ...
adalah ... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. -27
C. -15
B. -21
D. -9
Jawab: A
Barisan aritmetika: 99, 93, 87,
81, ...
a = U = 99, U = 93
b = U U = 93 99 =
-6
Un = a + (n

1)b

U = a + (22

1)b

= 99 + 21(-6)
= 99 126
= -27
Jadi, suku ke-22 dari barisan
tersebut adalah -27.
3. Pada tumpukan batu bata banyak
batu bata paling atas ada 8 buah,
tepat di bawahnya ada 10 buah,
dan seterusnya. Setiap tumpukan
di bawahnya selalu lebih banyak 2
buah dari tumpukan di atasnya. Ika
ada 15 tumpukan batu bata (dari
atas sampai bawah), berapa
banyak batu bata pada tumpukan
paling bawah? (Ujian Nasional
2006/2007)
A. 35 buah
C. 38 buah
B. 36 buah
D. 40 buah
Jawab: B
Banyak batu bata pada dari
tumpukan
atas
ke
bawah
membentuk barisan aritmetika.
Pada tumpukan ke-1 ada 8 buah
Pada tumpukan ke-2 ada 10 buah
Pada tumpukan ke-3 ada 12 buah
Barisan aritmetiaka: 8, 10, 12, ...

a = U = 8
b=2

U = a + (15 1)b
= 8 + 14 2
= 36
Jadi, banyak batu bata pada
tumpukan ke-15 (paling bawah)
ada 36 buah.
4. Di ruang pertunjukkan, baris
paling depan tersedia 15 kursi.
Baris di belakangnya selalu
tersedia 3 kursi lebih banyak dari
baris di depannya. Jika pada ruang
itu tersedia 10 baris, banyak kursi
di ruang tersebut adalah ...
Jawab: B
Banyak kursi di setiap barisan
membentuk barisan aritmetika
dengan:
a = 15
b=3
banyak kursi di ruang tersebut
285 buah.
5. Diketahui
barisan
aritmetika
dengan suku ke-4 adalah 36 dan
suku ke-11 adalah 8. Rumus suku
ke-n adalah ...
A. Un = 44 3n
B. Un = 48

4n

C. Un = 52

4n

D. Un = 54

4n

6. Seorang
petani
menanami
kebunnya dengan batang ubi.
Aturannya, setiap 1 meter persegi
terdapat 4 barang yang ditanami
pada setiap pojok (perhatikan
gambar di bawah ini).

Jika ukuran kebun tersebut 10 m


10 m, banyak batang ubi
yang dapat ditanam adalah ...
A. 100
C. 144
B. 121
D. 169
Jawab: B
Banyak batang ubi melibatkan
barisan bilangan persegi.
Suku ke-1 = 4 = (1+1)
Suku ke-2 = 9 = (2+1)
Suku ke-3 = 16 = (3+1)
Suku ke-4 = 25 = (4+1)
Suku ke-10 = (10+1) = 121
Jadi, banyak batang ubi yang dapat
ditanam 121.
Tip
Pahami cara menentukan pola atau rumus suku ke-n suatu pola bilangan

Analisis
Soal tentang barisan dari deret bilanagn dapat muncul dalam bentuk soal cerita

(2x + 3)(5x
(5x

1) = 2x(5x

1)+3

1)
= 10x

2x + 15x

3
= 10x + 13x

b. Dengan skema
2.

Standar Kompetensi Lulus (SKL)


Memahami operasi bentuk ajabar, konsep
persamaan
dan
pertidaksamaan
liner,
persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi,
sistem
persamaan
linear,
serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

6.

Kemampuan
yang Diuji
(4)
Mengalikan bentuk aljabar.
(1)
Menghitung operasi
tambah, kurang, kali, bagi, atau
kuadrat bentuk aljabar.
Menyederhanakan
bentuk
aljabar
dengan
(1)
(2) (3) (4)
(2x + 3) (5x 1)
mamfaktorkan.
= 10x 2x + 15x 3
Menentukan penyelesaian= 10x
persamaan
+ 13x - 3linear satu
(3)
variabel.
= 10x 2x + 15x 3
(2)
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan
atau gabungan dua hiampaunan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi
dan fungsi.
Menentukan gradien, persamaan garis dan grafiknya.
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel.

Operasi pada Bentuk Aljabar

A. Operasi Bentuk Aljabar


1. Penjumlahan suku-suku sejenis
a. 5x + 3y 2x + y = 5x

2x

+ 3y + y
b. 3xy

= 3x + 4y
yz + 2xy = 3xy + 2xy

yz
= 5xy

yz

2. Perkalian suatu bilangan dengan suku


dua
a. 3(2x 5y) = 6x 15y
b. k(a + 2b) = ka + 2kb
3. perkalian suku dua dengan suku dua
a. Dengan hukum distributif

4. Pemfaktoran
a. ax + ay = a(x + y)
b. x 2xy + y = (x y)
c. x y = (x + y)(x y)
d. ax + bx + c dengan a = 1 dan c > 0
x + (p + q)x + pq = (x + p)(x + q)
x (p q)x pq = (x
p)(x q)
e. ax + bx + c dengan a = 1 dan c < 0

x + (p q)x pq = (x +
p)(x q)
Contoh
x (p q)x pq = (x

p)(x + q)

f. ax + bx + c dengan a 1
ax + bx + c = (px + q)(rx + s)
dengan syarat: a = pr
b = (ps + qr)
c = qs
B. Pecahan dalam Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan/pengurangan
Menjumlah
dan
mengurangkan
pecahan aljabar berpenyebut beda,
didahuli
dengan
menyamakan
penyebutnya.
Contoh:
1 1
1 1
+
+
y x
y x
xy
=
.
=
x y
x y
xt

y x
y x
1 1
xy ( + )
y x
x y
xy ( )
y x
=

x+ y
x y

( x+ y)
( x + y ) (x y )

Soal dan Pembahasan


1. Hasil penyederhanaan dari: 3x+4x-2y2x-x+2xy adalah ....
A. x+3x
C. 5x-5x
B. x-3x
D. 5x+5x
jawab: A
3x+4x-2y-2x-x+2xy
= 3x-2x+4x-x-2xy+2xy
= x+3x-0
=x+3x
2. Hasil dari (3x+4)(2x-5) = .... (Ujian
Nasional 2005/2006)
A. 6x-x-20
C. 6x+7x-20
B. 6x-7x-20
D. 6x+15x-20
Jawab: B
a. Dengan sifat distrubusi diperoleh:
(3x+4)(2x-5) = 3x(2x-5)+4(2x-5)
= 6x-15x+8x-20
= 6x-7x-20
b. Dengan skema:
(4)
(1)

1
x y

(1)
(2) (3) (4)
= 6x 15x +8x 3

(3x+ 4) (2x 5)
(3)
(2)

2.

Menyederhanakan pecahan
Menyederhanakan pecahan aljabar
dapat
dilakukan
dengan
memfaktorkan
pembilang
dan
penyebutnya terlebih dahulu. Setelah
itu disederhanakan.
( 3 x +5 ) (2 x1)
6 x +7 x5
3 x + 8 x +5 =
( 3 x +5 ) ( x +1)
=

2 x1
x +1

= 6xx - 20
= 10x 2x + 15x 3

3. Pemfaktoran dari 25x 9y adalah


....
A. (x-y)(25x+9y)
B. (25x-9y)(x+y)
C. (5x-3y)(5x+3y)
D. (5x+3y)(5x+3y)
Jawab: C
Oleh karena x-y = (x y)(x+y)
maka 25x 9y = (5x)
(3y)

= (5x 3y)(5x+3y)

A.

x +4
2 x3 C.

B.

x4
2 x3

5. Hasil dari

3 x +2
9x

Jawab: B
2 x 5 x12
=
4 x 9

adalah ....

C.

7 x +3
x2

D.

6. Bentuk

A.

4 x +12
C.
3

B.

3 x +4
x

x +1
4

= ...

X +12
X
D.

x +1
4

x + 4 x+ 3
4

x
x +1
3 x +2
9x

6
9x

3 x +2
9x
=

x + 4 x+3
x

Jawab: D
x + 4 x+ 3
x

3 x4
9
Jawab: C
2
+
3x

dan penyebutnya)

4 X +12
X

3 x +5
9x
B.

( 2 x +3 ) (x 4)
pembilang
( 2 x(faktorkan
+3 ) (2 x3)

x4
2 x3

7. Hsil dari

(Ujian Nasional 2007/2008)


3 x +4
A.
12 x

D.

x4
2 x +9

4. KPK dari 6xy dan 8xy adalah ...


A. 48xy
C. 24xy
B. 48xy
D. 24xy
2
3x

x+ 4
2 x +9

3 x +8
9x
paling

sederhana

( x +3 ) (x +1)
4

x
x+1

4( x+3)
x

4 x +12
x

dari

2 x 5 x12
7.adalah ... dan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
(Ujian
4 x 9 Persamaan
Nasional 2006/2007)

A. Persamaan Linear Satu Variabel


Persamaan linear satu variabel adalah
kalimat matematikan yang memuat satu
variabel berpangkat satu dan tanda
dengan (=). Misalnya:
1
1
2
2x+5 = 1, 3 x
= 1, dan 5 (x
2

B. Pertidaksamaan
Linear
Satu
Variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel
adalah kalimat matematika yang memuat
satu variabel berpangkat satu dan terdapat
tanda titik sama dengan (>, , <, ).

3) = 2
Penyelesaian persamaan linear satu
variabel adalah nilai variabel yang
memenuhi
persamaan
tersebut.
Menentukan persamaan linear satu
variabel
dapat
dilakukan
dengan
penyederhankannya,
yaitu
dengan
menetukan bentuk ekuavalen paling
sederhana dari persamaan tersebut.
Suatu persamaan ekuavalen jika:
a. Kedua ruasnya ditambah/dikurangi
dengan bilangan yang sama.
b. Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan
bilangan yang sama yang bukan nol.

Penyelesaian persamaan linear satu


variabel yang memunuhi pertidaksamaan
tersebut.
Menentukan
penyelesaian
pertidaksamaan liner satu variebel
dilakukan dengan memntukan bentuk
ekuivalen
paling
sederhana
dari
pertidaksamaan tersebut.
Sutau pertidaksamaan ekuivalen jika:
a. Kedua ruasnya ditambah/dikurang
dengan bilangan yang sama.
b. Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan
bilangan positif yang sama: serta
c. Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan
bilangan negataif yang sama diikuti
dengan
membalik
tanda
pertidaksamaan.

Tip

Pahami cara menyederhanakan opereasi hitung pecahan aljabar dan pemfaktoran atau perkalian istimewa bentuk aljabar.

Contoh Soal dan Pembahasan


Analisis

1. Jika 3(x+2)+5 = 2(x+15), maka


nilai dari x+2 = ...
Soal-soal bentuk aljabar didominasi oleh soal berbentuk pecahan aljabar dan bentuk-bentuk istimewa seperti:
A. 43
C. 19
ab = (a+b)(a-b) dan
ab = (a+b)(ab)
B. 21
D. 10
= (a+b)(a+b)(ab)
Jawab: A
Pada ujian nasional mendatang sangat mungkin soal tentang pemfaktoran dimunculkan lagi.
3(x+2)+5 = 2(x+15)
3x+6+5 = 2x+30
x+11 = 30 (kedua ruas dikurangi 2x)
x = 19 (kedua ruas dikurangi 11)
Jadi, x+2 = 19+2 = 21
2. Ali membeli 12 baju dengan harga
Rp 336.000,00. Bila Budi akan
membeli 18 baju yang sama
dengan baju yang dibeli Ali, maka
Budi harus membayar sebesar ...
A. Rp 486.000,00

B. Rp 492.000,00
C. Rp 504.000,00
D. Rp 528.000,00
Jawab: C
Analisis
Misalkan harga 1 baju = x.

12x = di
336.000
Jika keluar
ujian nasioanal mendatang kemungkinan soalnya persamaan linear satuvariabel.
336.000

x=
= 26.000
12
Jadi, Budi harus membayar 18
Rp 28.000,00
3. Himpunan penyelesaian dari -5
7x 7 x untuk x
bilangan bulat adalah ... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. {-1, 0, 1,8.
2}

Himpunana
A. Menyatakan Himpunan
Cara menuyatakan himpunan:
a. Dengan
kata-kata
(metode
deskripsi)
b. Dengan mendaftar anggotanya
(metode tabulasi)
c. Dengan notasi himpunan (metode
bersyarat)

B. {-2, -1, 0, 1, 2, 3, ... }


C. { ...., -6, -5, -4, -3, -2, -1}
D. { ...-7, -6, -5, -4, -3}
Jawab: B
-5 7x 7 x
-7x
ditambah 5)

12

(kedua ruas

-6x 12
(kedua ruas ditambah x)

x -2
(kedua ruas dibagi
-6)

Tip

B. Himpunan Semesta dan Himpunan


Bagian
Himpunan semesta adalah himpunan
yang memuat seluruh objek atau anggota
himpunan yang dibicarakan. Himpunan
semesta disimbolkan dengan S.
Himpunan A dikatakan himpunan
bagian dari himpunan B yang disimbolkan
dengan A B jika semua anggota A juga
menjadi anggota B.
Jika banyaknya anggota suatu
himpunan adalah n, maka banyaknya
himpunan bagian dari himpunan itu adalah
2.
C. Komplemen Himpunan
Misalkan
A
suatu
himpunan.
Komplemen dari A adalah himpunan yang

Pahami cara menyederhanakan persamaan linear satu variabel.

anggotannya bukan anggota himpunan A.


Komplemen A di simbolkan A.
A dibaca komplemen himpunan A
A = {x x A}
D. Operasi pada Himpunan
1. Irisan himpuanan A dan B adalah
himpunan yang anggotanya menjadi
anggota A dan menjadi anggota B.
A B dibaca irisan himpuan AContoh
dan B.
A B = {x x A dan x B}
Ada tiga kemungkinan irisan himpunan
A dan B.

B
A
S

A=B

S A

B
A

S
2. Gabungan himpunan
A dan B adalah
himpunan yang anggotanya merupakan
A=B
anngota A atau anggota B.
A B dibaca gabungan himpuanan A
dan B.
A B = {x x A atau x B}
Ada empat kemungkinan gabungan
himpunan A dan B.

Soal dan Pembahasan


1. Himpunan A = {2, 3, 4, 6, 12} dapat
dinyatakan dengan notasi ....
A. {x x > 1, x bilangan asli}
B. {x x > 1, x bilangan cacah}
C. {xx > 1, x bilangan faktor dari
12}
D. {xx > 1, x bilangan kelipatan
12}
Jawab: C
Pada pilihan A:
{xx > 1, x bilangan asli}
= {2, 3, 4, 5, 6, ... }
Pada pilihan B:
{xx > 1, x bilangan cacah}
= {2, 3, 4, 5, 6, ... }
S
Pada pilihan C:
{x x > 1, x bilanganB faktor dari 12}
= {2, 3, 4, 5, 6, ... }
Pada pilihan D:
{x x > 1, bilangan kelipatan 12}
= {12, 24, 36, 48, 60, ... }
Jadi,
himpunan
A
dapat
dinyatakan
dengan
notasi
himpunan menjadi:
{x x > 1, x bilangan faktor
dari 12 }
2. Bnayak himpunan bagian dari H =
{sema faktor dari 10} adalah ...
(Ujian Nasional 2007/2008)
A. 4
C. 9
B. 8
D. 16
Jawab: D
H = {1, 2, 5, 10}
Banyak anggota himpunan H = n(H) =
4
Banyaknya himpunan bagian dari H

= 2 = 2 = 16

3. Dalam seleksi penerimaan beasiswa,


setiap siswa harus lulus tes
matematika dan bahasa. Dari 175

Jawab: C
Misalkan:
A = himpunan siswa yang gemar
matematika
B = himpunan siswa yang gemar IPA
n(A B) = x
A
B
diagram
Venn-nya
26 - x

40 = (26

20- x

x)
27

+ (20

x) + x

+7
peserta terdapat 100 orang dinyatakan
40 = 53 x
lulus tes matematika dari 128 orang
x = 13
dinyatakan lulusan tes bahasa. Banyak
Jadi, banyaknya siswa yang gemar
siswa yang dinyatakan lulus sebagai
matematika dan IPA adalah 13 orang.
penerima beasiswa adalah ... (Ujian
Naisonal 2006/2007)
A. 75 siswa
C. 47 siswa
B. 53 siswa
D. 28 siswa
Jawab: B
Misalkan:
A himpunan 9.
siswaSistem
yang Persamaan
lulus
Linear Dua Variabel
matematika
A. Penyelesaian Sistem Persmaan
B himpunan siswa yang lulus bahasa
Linear Dua Variabel
N(A B) = x
Sistem persamaan linear dua variabel
Diagram Venn-nya
dapat diselesaikan dengan beberapa
metode berikut.
A
B
1. Metode grafk, yaitu dengan mencari
titik potong kedua garis, pada koordinat
100 - x
x 128- x
Cartesius.
2. Metode substitusi, yaitu dengan
175 = (100 x) + (126 x) + x
mengganti variabel persamaan dengan

175 = 228
x
nilai tertentu.
3.
Metode eliminasi, yaitu dengan

x = 53
menghilangkan salah satu variabelnya.
Jadi, banyak siswa yang dinyatakan
4. Metode gabungan eliminasi dan
lulus sebagai penerimaan beasiswa
substitusi.
adalah 53 siswa.
4. Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat
26 siswa gemar matematika, 20 siswa
Tip
gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar
Gunakan diagram Venn untuk menyelesaikan soal cerita yang melinatkan operasi pada himpunan.
matematika dan IPA adalah ... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. 8 orang
C. 13 orang
B. 10 orang
D. 19 orang

Siatem persamaan:
3 x y=16 (1)
x+ y=12 (2)

Analisis

Pada Ujian Nasional Tahun 2009 ada kemungkinan muncul kembali


soal cerita
Eliminasi
y: yang melibatkan operasi pada himpuna

3x

y = 16

x + y = 12 +
4x = 28
x=7
Substitusi nilai x ke persamaan (2):
7 + y = 12
y = 5
Jadi, x + 2y = 7 + 2(5) = 17
2. Himpunan penyelesaian dari sistem
persamaaan 3x 2y = 1 dan 2x + 3y

B. Himpunan Penyelesaian Sistem


Persamaan Linear Dua Variabel
Himpunan penyelesaian sistem persmaaan
linear dua variabel adalah himpunan
pasangan berurutan dua variabel yang
memenuhi sistem persamaan tersebut.

= 18 ...
A. {{3, -4}}
C. {{-3, -4}}
B. {{-3, -4}} D. {{3, -4}}
Jawab: D
Sistem persamaan:
3 x2 y=1 ( 1)
2 x +3 y=18 (2)

Eliminasi x:
3x 2y = 1

x2

6x

4y = 2
2x + 3y = 18

x3 6x + 9y = 54
-13y = -52
y=4
Substitusi nilai y ke persamaan (1):
3x 2(4) = 1
3x = 9
x = 3

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Jika x dan y memenuhi sistem
persamaan 3x y = 16 dan x + y = 12,
maka x + 2y adalah ....(Ujian
Nasiaoanl Tahun 2007/2008)
A. 14
C. 19
B. 17
D. 22
Jawab: B

Jadi,
himpunan
{{3, 4}}

penyelesaiannya

3. Harga 3 jeruk dan 4 mangga adalah Rp


12.500,00, sedangkan harga 5 jeruk dan
3 mangga yang membeli 4 jeruk dan
mangga, berapa rupiah ia harus

10. Relasi, Fungsi, dan Grafik


membayar?
(Ujian
Nasional
2006/2007)
A. Rp 8.500,00 C. Rp 10.000,00
B. Rp 9.000,00 D. Rp 10.500,00
Jawab: C
Misalkan:
Harga 1 jeruk = x
Harga 1 mangga = y
Sistem persamaan:
3 x +4 y=12.500 (1)
5 x=3 y =13.500 (2)

A. Relasi
Relasi atau hubungan dari himpunan A ke
himpunan B adalah hubungan yang
memasangkan anggota-anggotanya A
dengan anggota-anggota B.
Realasi dapat dinyatakan dengan diagram
panah, diagram Cartesius, dan himpunan
pasangan berurutan.

B. Fungsi (Pemetaan)
Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke
himpunan B adalah relasi yang
memasangkan setiap anggota A dengan
tepat satu anggota B. Tepat satu artinya
tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang
dari satu. Himpunan A disebut daerah asal
(domain). Himpunan B disebut daerah
kawan (kodoman). Himpunan dari
anggota-anggota himpunan B yang
mempunyai pasangan di A disebut daerah
hasil (range).

Eliminasi x:
3x+4y = 12.500x5 15x+20y = 62.500
5x+3y =13.500 x3 15x+9y = 40.500
11y = 22.000
y = 2.000
Subtitusi nilai y ke persamaan (1):
3x + 4(2.000) = 12.000
3x + 6.000 = 12.500
3x = 4.500
x = 1.500
Harga 4 jerukdan 2 mangga:
= 4 Rp 1.500,00 + 2 Rp
2.000,00
= Rp 6.000,00 + Rp 4.000,00
= Rp 10.000,00
Jadi, Ali harus membayar sebesar Rp
10.000,00.
Tip

Pahami cara mengubah bentuk soal cerita ke bentuk sistem persamaan linear dua variabel. Pelajari cara menyelesaik

Analisis

Selama tiga tahun berturut-turut soal tentang sistem persamaan linaer dua variabel keluar dalam ujian nasiona. Tahu

C. Nilai Fungsi
Suatu fungsi dinyatakan dalam bentuk:
f:x
f(x)

nilai fungsi untuk setiap nilai x yang


diberikan
dihitung
dengan
cara
mensubstitusikan nilai x pada rumus
fungsi tersebut.
D. Daerah Hasil Fungsi
Daerah hasil (range) dari satu fungsi
adalah himpunan nilai-nilai fungsi dari
setiap anggota daerah asal (domain).
E. Grafik Fungsi
Gambar grafik suatu fungsi dalam
koordinat Cartesius dapat diperoleh
dengan langkah-langkah berikut.

1 merupakan faktor dari 2, 4, dan 6


2 merupakan faktor dari 2, 4, dan 6
3 merupakan faktor dari 6
Jadi, relasi dari himpunan P ke
himpuanan Q adalah faktor dari.
2. Perhtikan himpunan pasangan berurutan
berikut.
(i) {(1, a), (2, b), (3, b)}
(ii) {(1, a), (1, b), (1, c)}
(iii) {(1, a), (2, b), (2, c)}
(iv) {(1, c), (1, b), (3, b)}
Pasangan
berurut
yang
mempunyai
pemetaan
adalah
...
(Ujian
Nasional
2005/2006)
A. (i)
C. (iii)
B. (ii)
D. (iv)
Jawab: A
(i) {(1, a), (2, b), (3, b)}
Diagram panahnya:

1
2
3

a
Contoh Soal dan Pembahasan
b

1. Perhatikan diagram panah berikut:


P

1
2
3

2
4
6

Reliasi dari himpunan P ke himpunan Q


adalah ... (Ujian Nasioanl 2006/2007)
A. Faktor dari
B. Lebih dari
C. Kurang dari
D. Setengah dari
Jawab: A
Relasi dari anggota himpunan P ke
anggota himpuanan Q:

(ii) {(1, a), (1, b), (1, c)}


Diagram panahnya:
1

a
b
c

(iii) {(1, a), (2, b), (2, c)}


Diagram panahnya:
1
2

a
b
c

(iv) {(1, c), (1, b), (3, b)}


diagram panahnya:

a
c

1
3

Himpunan pasangan berurutan (i)


merupakan pemetaan karena setiap
anggota himpunan dipasangkan tepat
satu dengan anggota himpunan B.
Himpunan pasangan berurutan (ii),
(iii), dan (iv) bukan merupakan
pemetaan.
Cara lain:
Perhatikan anggota daerah asal pada
himpunan
pasangan
berurutan
tersebut. Jika setiap anggota domain
muncul tepat satu kali, maka pasangan
berurut tersebut merupakan pemetaan.
(i) {(1, a), (2, b), (3, b)}
(ii) {( , a), ( , b), ( , c)}
(iii) {(1, a), 1( , b),1( , c)}1
(iv) {( , c), ( , b), (3, b)}
2

Pemetaan

4. Fungsi f : x 3x

5 dengan x

{-3, -2, -1, 0, 1, 2 }. Dengan hasil


fungsi f adalah ...
A. {3, 1, -2, -5}
B. {-14, -11, -8, -5, -2, 1}
C. {-9, -6, -3, 0, 3, 6}
D. {-24, -21, -8, -5}
Jawab: B
f: x 3x -5, x {-3, -2, -1, 0, 1, 2}
f: -3 3(-3) 5 = -14
f: -2 3(-2)

5 = -11

f: -1 3 (-1)

5 = -8

f: 0 3 (0)

5 = -5

f: 1 3 (1)

5 = -2

f: 2 3 (2)

5=1

Jadi, daerah hasil fungsi f adalah


{-14, -11, -8, -5, -2, -1}
5. Perhatikan grafik!

Bukan pemetaan
Bukan pemetaan
Bukan pemetaan

3. Fungsi f dinyatakan dengan rumus f(x)


= ax + b, Jika f(2) = 3 dan f(-3) = 13,
maka nilai a + b, adalah ... (Ujian
Nasional 2007/2008)
A. -12
C. 9
B. -3
D. 11
Jawab: C
f(x) = ax + b
f(2) = 3 2a + b = 3
... (1)
f(-3) = 13 -3a + b = 13 ... (2)
Eliminasi b:
2a + b = 3
-3a + b = 13
5a = -10
a = -2
Subtitusi nilai a ke persamaan (1) :
2(-2) + b = 3
-4 + b = 3

b=7
Jadi, nilai a + b = -(-2) + 7 = 9

Untung (dalam rupiah)

1.200
900
800
300

Dengan
modal
Rp 25.000,00, berapakah
5.000
10.00015.00020.000
Modal
(dalam
rupiah)
untung yang diperoleh?
(Ujian
Nasional 2006/2007)
A. Rp 1.250,00 C. Rp 1.500,00
B. Rp 1.350,00 D. Rp 1.750,00
Jawab C
Misalkan:
x = Modal
f(x) = Untung
Dari grafik diperoleh:
f(5.000)
= 300 = 0,06 x 5.000
f(10.000) = 600 = 0,06 x 10.000
f(15.000) = 900 = 0,06 x 15.000
f(20.000) = 1.200 = 0,006 x 20.000
-

f(x) = 0,06 x
Jika x = 25.000, maka
f(25.000)= 0,06 x 25.000 = 1.500
Jadi, untung yang diperoleh sebesar Rp
1.500,00

4. Garis dengan persamaan ax + by =


c mempunyai gradien m =

a
b

Tip
Pelajari dan pahami tentang pemetaan, nilai fungsi, dan rumus fungsi.

Analisis

Dalam tiga ujian nasional terakhir selalu muncul soal tentang relasi dan fungsi. Tahun 2009 kemungkinan besar munc

11. Persamaan Garis Lurus


A. Bentuk Umum Persamaan Garis
Lurus
Bentuk umum persamaan garis lurus:
ax + by + c = 0, atau
ax + by = c, atau
y = mx + c,
dengan: x dan y adalah variabel
a, b, c dan m adalah konstanta
B. Gradien (Kemiringan)
Gradien suatu garis lurus ditentukan
sebagai berikut:
1. Garis yang melalui titik (0,0) dan
(x,y) mempunyai gradien m =
y
x
2. Garis melalui (x, y) dan (x, y)
mempunyai
gradien
m
=
y y
x x
3. Garis dengan persamaan y = mx +
c mempunyai gradien m

C. Menentukan Persamaan Garis


1. Persamaan garis dengan gradien m
melalui (0,0) dengan y = mx
2. Persamaan garis yang melalui (x,
y) dan bergradien m adalah y = y
= m(x - y)
3. Persamaan
garis
yang
melalui (x, y) dan (x, y)
adalah

y y
y2 y

xx
x 2x

D. Hubungan Antara Dua Garis Lurus


Misal:
g: ax + by = c gradien = m =
a
b

f: px + qy = r gradien = m =
p
q
1. Garis g sejajar garis jika m =
m
2. Garis g berimpit dengan garis
jika

a
p

b
q

c
r

A.

5
3

C.

3
5
B.

3
5

D.

5
3

3. Garis g berpotongan tegak lurus


dengan garis jika m x m = -1

Jawab: D
Misalkan:
g: 3x + 5y + 20 = 0 a = 3, b = 5
3
gradien garis g: m = 5
gradien garis yang tegak lurus g:
1
1
5
m = m = 3 = 3
5

( )

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Garis pada gambar
mempunyai gradien ...
5
A.
3
B.
C.
D.

di

samping
Y

3
5
3
5

-5

3. Dari garis-garis dengan persamaan:


I. y 5x + 12 = 0
II. y + 5x 9 = 0
III. 5y x 12 = 0
IV.5y + x + 9 = 0
Yang sejajar dengan garis yang melalui
titik (2, 1) dan (3, 6) adalah ...
Jawab: A
I. y 5x + 12 = 0
Gradien: m =

5
3

5
1

=5

Jawab: C
Gradien garis yang melalui (-5,0) dan
(0,3):
m=

y y
x x

30
0(5)

3
5

2. Gradien garis tegak lurus dengan garis


yang persamaannya 3x + 5y + 20 = 0
adalah ...

II. y + 5x

9=0
5
Gradien: m = 1

= -5

III. 5y x 12 = 0
Gradien: m =

1
5

1
5

IV.5y + x + 9 = 0

Jawab: C
1
5

Gradien: m =

Gradien garis yang melalui (2, 1) dan


(3, 6)
y y
61
m = x x = 32 = 6
Oleh karena m = m = 5, maka
garis y 5x + 12 = 0 sejajar
dengan garis yang melalui (2,
1) dan (3, 6).
4. Persamaan garis lurus yang melalui titik
A(-2,-3) dengan garis tegak lurus
terhadap garis persamaan y =

3
4

3x 4y + 5 = 0 gradien: m =

2
x+ 9
3

m = m =

4
3

persamaan garis lurus yang melalui (-1,


5) dengan gradien m =

3
4

y y = m(x x)
3
y 5 = 4 (x (-1))

y5=

3
4 x+

3
4

3x 4y + 23 = 0

adalah...
A. 2x + 3y +13 = 0
Tip
B. 3x + 2y +12 = 0
C. 2x + 3y 5 = 0 Pelajari cara menentukan gradien suatu garis lurus dan persamaan garis lurus.
D. 3x + 2y = 0
Jawaban: B
2
x+ 9
Analisis
y = 3
gradien : m =

Hampir setiap tahun


2 soal mengenai persamaan garis lurus muncul. Ujian Nasional Tahun 2009 dipastikan akan keluar

3
Oleh karena m x m = -1,
maka m =

1
m

Persamaan garis lurus yang


melalui
A(-2,
-3)
dengan
gradien m =

3
2

5. Persamaan garis lurus yang sejajar


dengan garis 3x 4y + 5 = 0 dan
melalui titik (-1, 5) adalah ...
(Ujian Nasional 2006/2007)
A. 4x + 3y 11 = 0
B. 4x 3y + 19 = 0
C. 3x 4y + 23 = 0
D. 3x + 4y 17 = 0

12. Persegi Panjang dan Persegi


A. Kesamaan
Persegi
D

Persegi

C D
O

Panjang

C
O

B A

dan

1. Mempunyai 4 buah sisi: AB, BC,


CD,dan AD
2. Mempunyai 4 sudut siku-siku:
DAB,
ABC,BCD,
dan
CDA.
3. Mempunyai sepasang diagonal yang
sama panjang dan saling membagi
dua sama panjang, yaitu AC dan
Standar Kompetensi Lulus (SKL)
Kemampuan yang Diuji
BD.soal dengan menggunakanteorema
3. Memahami bangun datar, bangun ruang, garis Menyelesaikan
sejajar, dan sudut, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.

Pythagoras.
B. Sifatluas
Khusus
Menghitung
bangunPersegi
datar. Panjang
Persegi keliling
panjang
mempunyai
sifat-sifat
Menghitung
bangun
datar dan penggunaan
konsep
keliling
dalam berikut:
kehidupan sehari-hari.
khusus
sebagai
Menghitung besar sudut pada bidang datar.
Menghitung besar sudut yang terbentuk jika dua
garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan
dengan garis lain.
Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling
pada lingkaran.
Menyelesaikan
masalah
dengan
dengan
menggunakan konsep kesebangunan.
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan
konsep kongruensi.
Menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar.
Menentukan jaring-jaring bangun ruang.
Menghitung volume bangun ruang sisi datar dsn sisi
lengkung.
Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar

maka panjang taman adalah ... (Ujian


Nasional 2005/2006)
1
A. 8m
C. 8 8 cm
1
B. 8 4
1
2

D. 8

cm

Jawab: A
Luas = p x

1
50 = p x 6 4
1. Sisi-sisi berhadapan sama panjang dan
sejajar, yaitu AB dan DC sertaAD dan
BC.
2. Mempunyai dua simetri lipat dan
simetri putar tingkat dua.
3.
C. Sifat Khusus Persegi
Persegi mempunyai sifat-sifat khusus
sebagai berikut:
1. Keempat sisinya sama panjang.
2. Mempunyai 4 simetri lipat dan 4
simetri putar.
3. Diagonal-diagonalnya saling tegak
lurus.
4. Setiap sudutnya dibagi dua sama
besar oleh diagonal-diagonalnya.
D. Keliling dan Luas
1. Pada persegi panjang:
Keliling = 2(p + )
Luas = p x
2. Pada persegi:
Keliling = 4s
Luas = s

p=

50
1
6
4

1
panjang 50m. Jikalebarnya 6 4 m

=8

Jadi, panjang taman 8 m.


2. Suatu persegi panjang berukuran
panjang (2y + 6) cm dan lebar (y 1)
cm. Luas persegi panjang tersebut sama
dengan luas persegi yang panjang
sisinya (y +3) cm. Keliling persegi
panjang tersebut ... (Ujian Nasional
2005/2006)
A. 22 cm
C. 40 cm
B. 28 cm
D. 42 cm
Jawab: C

(y - 1) cm

(2y
6) cm
L =+L

(y + 3) cm

(y + 3) cm
(2y + 6)(y 1) = (y + 3)(y + 3)
2y - 2y + 6y = y + 3y + 3y + 9

2y + 4y 6 = y + 6y + 9

2y + 4y 6 y 9 = 0

y 2y 15 = 0

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Luas taman yang berbetntuk persegi

4
25

= 50 x


(y +3)(y 5) = 0

(y + 3) = 0 atau (y 5) = 0
y + 3 = 0 y = -3 (tidak memenuhi karena
panjang tidak mungkin negarif)

Keliling bangun di atas ... (Ujian


Nasional 2005/2006)
A. 21 cm
C. 28 cm
B. 24 cm
D. 42 cm
Jawab: C

y5=0y=5
untuk y = 5 p = 2y + 6
= 2 5 + 6 = 16
=y1
= 5 1 =4
Keliling persegi panjang = 2(p + )
= 2(16+4)
= 2(20) =40cm
3. Keliling persegi ABCD = 64 cm. Luas
persegi tersebut adalah ...
A. 256 cm
C. 32 cm
B. 128 cm
D. 16 cm
Jawab: A
Keliling persegi ABCD = 64
4s= 64
s = 16
Luas persegi ABCD =s = 16 =
4. Perhatikan gambar di bawah. Jika
keliling persegi panjang dua kali
keliling persegi, panjang sisi persegi
adalah ..

12 cm

Jawab: B

24 cm

6 cm
9 cm
12 cm
18 cm

Misal panjang sisi persegi = s

2(24 + 12) = 2 x 4s

72 = 8s
72

s= 8 =9
Jadi, panjang sisi persegi tersebut 9 cm.
5. Perhatikan gambar berikut ini.
6 cm

3 cm

5 cm
7 cm

3 cm

H
1 cm

4 cm

1 cm 4cm
5 cm
cm

G
1 cm
C
1 cm
+ EFB+ FG

A
Keliling
= AB + BC + CE
7 cm
GH + HI + IA
= 7 + 1 + 5 + 1 + 4 +1 + 6 + 3
=28 cm

6. Sebuah kolam pemancingan ikan


berbentuk persegi panjang mempunyai
ukuran panjang 18 meter dan lebar 8
meter. Di kelilingi kolam pemacingan
tersebut akan dibuat jalan selebar 1
meter dengan menggunakan batu
kerikil. Jika harga batu kerikil Rp.
9.000,00 setiap m, maka biaya yang
diperlukan untuk membeli batu kerikil
adalah ... (Ujian Nasional 2007/2008)
A. Rp. 1. 296. 000,00
B. Rp. 864. 000,00
C. Rp. 504. 000,00
D. Rp. 432. 000,00
Jawab: C
D

1m
H

1m

Keliling persegi panjang = 2 x keliling


persegi

6 cm

E
A

18 m

8m

F
1m

E
B

Luas EFGH = EF x EG
= 18 x 8
= 144
Luas ABCD = AB x BC
= (18+1+1) x (8+1 +1)
= 20 x 10

= 200
Luas jalan = luas ABCD luas EFGH
= 200 144 m
= 56 m
Jadi, biaya yang diperlukan untuk
membeli batu kerikil adalah 56 m x
Rp. 9. 000,00 = Rp. 504. 000,00
Tip

c. Jumlah
dua
sudut
yang
berdekatan 180.
BAD + ADC = ADC
+ DCB = DCB + CBA
= CBA + BAD = 180
d. Kedua
diagonalnya
saling
membagi dua sama panjang.
2. a. Luas jajargenjang
= alas x tinggi
D
C
=axt
t

Pelajari rumus keliling dan luas persegi panjang dan persegi.

b.Keliling
a
A
= AB + BC + CD + AD

B. Belah Ketupat
1. Sifat-sifat ketupat berikut.
Analisis

D
Soal tentang persegi panjang dan persegi selalu muncul di Ujian Nasional selama empat tahun terakhir. Perkiraan di U
A

a. Semua sisinya sama panjang, yaitu:


B = CD = DA
AB = BC
b. Kedua diagonalnya merupakan
sumbu simetri belah ketupat
tersebut.

13. Segi Empat


A. Jajargenjang
1. Sifat-sifat jajargenjang
berikut.
D

sebagai
C

0
0

B
a.A Sisi-sisi yang berhadapan
sama
panjang dan sejajar, yaitu:
AB //CD dan AD // BC
b. Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar.
BAD = BCD dan ADC
=ABC

c. Kedua
diagonalnya
saling
berpotongan tegak lurus dan
saling membagi dua sama
C
panjang, yaitu:
AO = OC dan BO = OD
d. Sudut-sudut yang berhadapan
B sama besar, yaitu:
O
D A
BAD = BCD dan ABC
= ADC
2. Luas belah ketupat
diagonal diagonal
=
2
=

AC BD
2

C. Layang-layang
1. Sifat-sifat layang-layang
berikut.

sebgai

a. Mempunyai
dua pasang sisi
yang
sama
panjang, yaitu:
AB = AD dan
BC = DC
b. Sepasang
sudut
yang
berhadapan
sama
besar,
yaitu:
ABC=AD
C
c. Salah
satu
diagonalnya
merupakan sumbu simetri,
yaitu AC.
d. Salah
satu
diagonalnya
memotong tegak diagonal yang
lain. AC memotong tegak lurus
dan membagi dua sama panjang
diagonal BD.
2. Luas layang-layang
diagonal diagonal
=
2
=

AC BD
2

C
D. Trapesium
t
D
1. Trapesium
adalah sagi empat yang
memiliki tepat sepasang sisi sejajar.

Diketahui jajargenjang PQRS. Bila luas


PQRS = 144 cm, panjang PQ = 18 cm,
dan QU = 9 cm, maka keliling
jajargenjang PQRS adalah ...
A. 64 cm
C. 72 cm
B. 68 cm
D. 85 cm
Jawab: B
Luas PQRS = 144

SP x QU = 144

SP x 9 = 144

SP = 18
Keliling PQRS = 2(PQ + SP)
= 2(18 + 16) = 68 cm
2.
D

60 cm

Luas
1.260 cm.
A jajargenjang ABCD
B 20 cm
Keliling jajargenjang ABCD adalah ...
3. Jumlah trapesium:
a. Trapesium sembarang
b. Trapesium sama kaki, yaitu
trapesium dengan dua sisi yang
tidak sejajar sma panjang.
c. Trapesium
siku-siku,
yaitu
trapesium yang mempunyai dua
sudut siku-siku.
4. Luas trapesium
=
jumlah panjan g sisi sejajar tinggi
2

Sisi yang sejajar yaitu AB // CD.


2. Jumlah ukuran dua sudut yang
berdekatan sama dengan 180.
ABC + BCD = BAD =ADC
= 180

( AB+ CD)
t
2

Contoh Soal danA.Pembahasan


219 cm

S
U

1.
T

Q P

B.

190 cm

C. 179 cm
D. 178 cm

Jawab: D
Luas ABCD = AB x CE
1.260 = 60 x CE CE = 21 cm
BCE siku-siku di E:
BC = BE +CE

20+21

841

1
2

1
2

75
2

x QB x AQ
x5x7=

= LAQB=

35
2

35
2

LQRS
(LADP+LAQB+
LBRC+ LCSD)
Jadi, luas ABCD = 130 cm.

5 cm

LAQB

LBCD

3. Perhatikan gambar berikut.

= LAPD=

LCSD

= 29
Keliling ABCD = 2(AB + BC)
S
C = 2(60 + 29) = 178 cm

LBRC

4. Panjang diagonal-diagonal suatu belah


ketupat adalah 10 cm dan 24 cm.
Keliling
belah
ketupat
tersebut
adalah ... (Ujian Nasional 2005/2006)
A. 34 cm
C. 68 cm
B. 52 cm
D. 120 cm
Jawab: B
D
DC
= DP + PC

Pada gambar di atas PQRS adalah


persegi panjang. Bidang ABCD adalah
5 cm
cm=
jajargenjang dengan QB = RC = 7SD
PA = 5 cm. 15 cm
Bila BR = DP = 15 cm dan AQ = CS =
7 cm
5 cm
7 cm, Pmaka luas jajargenjang ABCD
cm
15 cm2005/2006)
adalah5...
(Ujian Nasional
S
A. 130 cm
C. 185 cm C
B. 170 cm
D. 240Dcm
Jawab: A 100
D

12+5

144+25

169 = 13

12
A

AB = BC = CD = AD = 13
Keliling belah ketupat ABCD
= 4x DC
= 4 x 13
= 52 cm

12

B
Q

LQRS

LADP

B
C

=QR x PQ
= (15 + 5)(5 + 7)
= 20 x 12 = 240
1
= 2 x PA x DP
=

1
2

x 5 x 15 =

75
2

5. Perhatikan
gambar
layang-layang
ABCD. Jika A : C = 3 : 2, besar
A adalah ... (Ujian Nasioanal
2007/2008)
A. 64
B. 80
C. 96
D. 120
Jawab: C
A + B + C + D
= 360
Oleh karena B = D
= 100 maka
A + 100 + C + 100 = 360

D
A

A + C + 200 = 360

A + C = 160
B
Oleh karena A : C = 3 : 2 maka
3
A = 3+ 2 x 160

= 13
KABCD = 2AD + AB + CD
= 2(13) + 20 + 10
= 56 m
Jadi, keliling taman tersebut 56 m.

= 96
B

D O

13. Segi Empat

6.

A. Ciri-Ciri Segitiga
Segitiga mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Merupakan bangun datar.
2. Mempunyai 3 sisi dengan jumlah
panjang dua sisinya lebih dari
panjang sisi yang lain.
3. Mempunyai 3 sudut dengan jumlah
besar ketiga sudutnya 180.

Dari gambar layang-layang di atas,


diketahui keliling 66 cm, panjang AB =
20 cm, dan BD = 24 cm. Luas layanglayang ABCD adalah ... (Ujian
Nasional 2005/2006)
(x +
A.
544)mm
C. 65 m
B. 56 m C
D. 69 m
D Jawab: B

B. Jenis-Jenis Segitiga
1. Ditinjau dari panjang sisi-sisinya,
yaitu:
a. Segitiga sembarang panjang
ketiga sisinya berbeda.
b. Segitiga sama kaki, panjang
dua sisinya sama.

(3x + 2) m
A E

1F
2

LABCD =
180 =

1
2

DE (AB + CD)

Tip

Pahami+ luas
(2x)(3x
2 x+dan
4) kelilingbangun-bangun segi empat. Pahami juga teorema Pythagoras.

180 = x(4x + 6)
4x + 6x 180
=0
2x + 3x 190 = 0
Analisis
(2x + 15)(x 6) = 0
15
Soal tentang bangun-bangun segi empat muncul minimal dua soal. Terbukti selama tiga tahun terakhr soal tentang s
x=
atau x = 6
2
Nilai x yang memenuhi yaitu 6.
AB = 3x + 2 = 3 x 6 + 2 = 20 m
CD = x + 4 = 6 + 4 = 10 m
DE = CF = 2x = 2 x 6 = 12 m
AE = BF = 5 cm
BC = AD = AE + DE
=

12+5

c. Segitiga sama sisi: panjang


ketiga sisinya sama.

dan besar sudut lainnya (sudut alas)


45.
3. Ciri-ciri segitiga sama sisi:
a. Mempunyai tiga sisi yang sama
panjang.
b. Mempunyai tiga sudut yang
sama besar yaitu 60.
c. Mempunyai 3 sumbu simetri.
d. Mempunyai
simetri
putar
tingkat tiga dengan sudut putar
120, dan
e. Dapat menempati bingkainya
dengan 6 cara.

Contoh Soal dan Pembahasan

(a) dari besar (b)


(c)
2. Ditinjau
sudut-sudutnya,
yaitu:
a. Segitiga lancip: ketiga sudutnya
lancip (0 << 180)
b. Segitiga siku-siku salah satu
sudutnya siku-siku ( 90)
c. Segitiga lumput salah satu
sudutnya tumpul (90<<
180)

1. Perhatikan gambar. Besar B adalah ...


(Ujian Nasional 2006/2007)
A. 34
D. Keliling dan Luas Segitiga
R

(a)

1.

(c)
(b)

C. Beberapa Ciri Khusus Segitiga


Istimewa
Ciri-ciri segitiga sama kaki:
a. Mempunyai dua sisi yang sama
panjang.
b. Mempunyai dua sudut yang
sama besar (sudut alas segitiga).
c. Mempunyai satu sumbu simetri,
dan
d. Dapat menempati bingkainya
dengan dua cara.
2. Ciri-ciri segitiga siku-siku sama
kaki:
Ciri-cirinya sama dengan segitiga
sama kaki dengan besar salah satu
sudutnya 90 (karena siku-siku)

t
P

Keliling = PQ
+ QR + RP
a
ax 1
Luas =
2

E. Teorema Pythagoras
Dalam segitiga siku-siku berlaku
kuadrat sisi miring (hipotenusa)
sama dengan jumlah kuadrat sisi
siku-sikunya.

a = b + cc

kebaikan
teorema
Pythagoras
dalam segitiga ABC jika a = b +
c, segitiga tersebut sikusiku di A.

= 180 80 50
= 50
Oleh karena ABCD mempunyai dua
sudut yang sama besar, yaitu A =
C, maka ABCD sama kaki.
3.
P

C
3x
B. 68
C. 78
D. 84
39 (4x 6)
A
B
Jawab: C
C + B +A = 180
(3x) + (4x 6) + 39 = 180
3x + 4x 6 + 39 = 180

7x + 33 = 180

7x = 147

x = 21
B = (4x 6) = (4 x 21 6)
= (84 6) = 78

2. Pada segitiga ABC, diketahui besar sudut


C = 50, sedangkan pelurus B = 100.
Jenis segitiga ABC adalah ...
A.
Segitiga tumpul
B.
Segitiga sembarang
C.
Segitiga sama sisi
D.
Segitiga sama kaki
Jawab:
D
B

100
80

50 50
A

Pelurus B = 100, maka B = 80


A +B + C = 180
A = 180 B C

A
B
Perhatikan
gamabr
di atas. Diektahui
BAC = 60, ABC = 50. Segitiga
ACP dan segitiga BCQ masingmasing segitiga sama sisi. Besar
ACQ dan BCP adalah ...
A. 110 dan 110
B. 120 dan 120
C. 120 dan 130
D. 130 dan 130
Jawab: D
ACP dan BCQ sama sisi, maka:
ACP = APC = CAP = 60
BCQ = BQC = CBQ = 60
Pada ABC:
ABC + ACB + BCA = 180

50 + ACB + 60 = 180

ACQ = 70
ACQ = ACB + BCQ = 70 +
60
= 130
BCP = ACB + ACP = 70 +
60
= 130

4. Perhatikan gambar di samping.


Teorema Pyhtagoras yang berlaku
adalah ... (Ujian Nasional 2006/2007)
A. (AB) = (AC) + (BC)
B. (AC) = (AB) + (BC) C
C. (AC) = (BC) (AB)
D. (BC) = (AC) (AB)
Jawab: C
Teorema Pyhtagoras pada segitiga di
A
atas adalah:
AB + AC = BC
AB = BC AC
(AC) = (BC) (AB)

5 cm

7. Perhatikan gambar berikut ini.

5. Panjang sisi miring sgitiga siku-siku D


10 cm, sedangkan panjang kedua sisi
siku-sikunya berbeda 2 cm. Luas
daerah segitiga itu adalah ... (Uijan
A
Nasional 2005/2006)
A. 24 cm
C. 48 cm
B. 36 cm
D. 60 cm
Jawab: A
Misalkan segitiga itu ABC
Berlaku teorema Pythagoras:
AC = AB + BC

10 = (x + 2) + x

10 = x + 4x + 4 + x

100 = 2x + 4x + 4 + x

2x + 4x 96 = 0
A

x + 2x 48 = 0
10
x+2
x = 6 atau x = -8
x = -8 (tidak memenuhi
B karena C
x
panjang sisi tidak mungkin negatif)
x = 6 (memenuhi)
BC = x = 6
AB = x + 2 = 8
Jadi, luas daerah segitiga itu 2 cm.
6. Panjang sisi BC pada gambar di
samping adalah ... (Ujian Nasional
2007/2008)
A. 13 cm
20 cm C
B. 14 cm
D
C. 15 cm
12 cm
D. 18 cm
A

Jawab: A
20 cm

25 cm
C

12 cm 12 cm
20 cm

EB = AB 25
- AE
cm 15 cm
= 25 20 = 5
2
2
BC = C E + E B

13 cmC

B
E

Panjang AE =

14 cm
3

DE. Keliling

ABCD adalah ... (Ujian Nasional


2005/2006)
A. 53 cm
C. 57 cm
B. 55 cm
D. 58 cm
Jawab: D
Perhatikan DEC
DE
= CE DC

AE

135

144 = 12

3
4 DE =

3
4

x 12 = 9

Perhatikan AED
AD
= AE + DE
8. Perhatikan gambar. Diketahui luasa
segitiga STR = 24cm. Berapakan luas
segi empat PQRS?
8 cm
T
A. 208 cm
T
B. 184 cm
S
C. 164 cm
D. 140 cm
P

Jawab: B
B

12+5 = 144+25
= 169 = 13
=

Jadi, panjang sisi BC = 13 cm.

8 cm

10 cm

6 cm
S

T
10 cm

16 cm

10 cm
P

18 cm

Luas STR = 24 cm
1
2 x ST x RT = 24

18 cm

1
2

x ST x 8 = 24

Analisis 9. Perhatikan gambar berikut ini.

ST = 6 cm

C
Dalam ujian Nasional
rat-rata
setiap
tentang Pyhtagoras dan sudut-sudut d
STR
siku-siku
di T,tahun
maka:muncul soal tentang segitiga, yaitu

SR =
=

ST + RT
6+8 = 100 = 10

8x

4x sudut C adalah
30 ... B(Ujian
Besar
A
Nasional 2005/2006)
PS = SR = 10 cm
A. 96
C. 106
Perhatikan QUR
B.
100
D. 116
QU = PT = PS + ST = 16
Jawab: B
UR = UT TR = PQ TR = 18 8 =
A + B + C = 180
10
4x + 30 + 8sx = 180
Luas PQRS = luas PQUT luas SRT

12x = 180 luas QUR


30
1

12x = 150
= (18 x 16) 24 - 2
Tip

x = 12,5
Pelajari
tentang
teorema
Pythagoras,
perbandingan
dan jumlah
C = 8x = 8 x 12,5
= 100 sudut dalam segitiga.
(10 x 16)
= 288 24 80 = 184
cm

Vous aimerez peut-être aussi