Vous êtes sur la page 1sur 2

Asma Bronkial

Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pringsewu

Tanggal terbit :

SOP UKP

UPT Puskesmas
Fajar Mulya

No. Dokumen :

No. Revisi

Maret 2016

Disetujui oleh,
Ka UPT Puskesmas Fajar Mulya

A. Pengerti
an

Elita Yanti, SKM


NIP 19730728 199903 2 006
Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang
melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator yang menimbulkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batukbatuk terutama pada malam dan atau dinihari

B. Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan pasien dengan asma bronkial

C. Kebijaka
n

Adanya ketentuan tentang penatalaksanaan pengobatan pasien dengan asma


bronkial sesuai dengan Permenkes No.5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Permenkes No 5 tahun 2014
KMK 514 Tahun 2015

Halaman

D. Referens
i

E. Prosedur :
Anamnesa : keluhan utama : sesak nafas yang episodic, batuk berdahak yang sering memburuk
pada malam hari menjelang subuh, batuk kronik adan ada mengi
Faktor resiko :
Riwayat atopi, hipersensisitif, jenis kelamin, ras, bahan tertentu, makanan, obat-obatan, iritan,
emosional, asap rokok, polusi udara, infeksi, exercise induce asthma, cuaca, dll
Pemeriksaan:
Pemeriksaan fisik : pada pasien asma tergantung dari derajat obstruksi saluran nafas. Tekanan
darah biasanya meningkat, frekuensi pernapasan dan denyut nadi juga meningkat, ekspirasi
memanjang disertai ronki kering, mengi.
Pemeriksaan laboratorium darah (terutama eosinofil, IgE), sputum (eosinofil, spiral cursshman,
Kristal charcot leyden)
Pemeriksaan penunjang : spirometri, uji provokasi bronkus, foto thoraks, pemeriksaan IgE,
petanda inflamasi

Asma Bronchiale
Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pringsewu

Tanggal terbit :

SOP UKP

UPT Puskesmas
Fajar Mulya

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

: 2/2

Maret 2016

Disetujui oleh,
Ka UPT Puskesmas Fajar Mulya
Elita Yanti, SKM
NIP 19730728 199903 2 006

Diagnosa : diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan


laboratorium, dan pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan:
1. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan factor pencetusnya
2. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang serta
menetapkan pengobatan pada serangan akut
Konseling dan edukasi :
1. Memberikan informasi kepada individu dan keluarga mengenai penyakit asma
2. Control secara teratur antar lain untuk menilai dan monitor berat asma secara berkala
(asthma control test/ACT)
3. Pola hidup sehat
4. Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan
Kriteria rujukan :
1. Bila sering terjadi eksaserbasi
2. Pada serangan asma akut, sedang dan berat

Unit terkait : UGD, Farmasi, Rawat inap


Dokumen terkait : Rekam Medik

Vous aimerez peut-être aussi