Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH :
PUTU PERTIWI RAHAYU
P07120213030
TINGKAT 3 SEMESTER VI
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Identitas Pasien
Nama
: Ny.NS
Umur
: 16 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Hindu
Tanggal Masuk RS
: 12 Februari 2016
Alasan Masuk
Diagnosa Medis
Initial Survey
A (alertness)
:+
V (verbal)
:-
P (pain)
:-
U (unrespons)
:-
: Compos mentis
: teratur, tidak ada sumbatan atau obstruksi jalan napas
: Tidak ada
: normal
: Terasa
Jenis Pernafasan
: normal
Irama Pernafasan
: teratur
Kualitas dan kedalaman pernafasan : Nafas dalam
Frekwensi Pernafasan
: 20 x/menit
Retraksi Otot Bantu Nafas : tidak ada retraksi otot bantu rongga dada
Kelainan Dinding Thoraks : Simetris, tidak ada perlukaan ataupun jejas
Bunyi Nafas
: normal
Hembusan Nafas
: Terasa
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi / Implementasi
4. Evaluasi
C. CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran
: Compos Mentis
Perdarahan (internal/eksternal): Kapilari Refill
: < 3 detik
Nadi Radial/carotis
: kuat , 88 x/menit
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Akral Perifer
: Hangat
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi / Implementasi
4. Evaluasi
D. DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis
GCS
: E 4, V 5, M 6
Reflex Fisiologis
: Positif
Reflex Patologis
: Refleks Babinski +/+
555
555
Kekuatan Otot
: 555
555
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi / Implementasi
4. Evaluasi
Pengkajian Sekunder / Survey Sekunder
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sakit kepala post kecelakaan lalu lintas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUP Sanglah pada tanggal 12 Maret 2016 merupakan
rujukan dari RSUD Karangasem, pasien post kecelakaan lalu lintas tidak
menggunakan helm dan mengalami cks + fr basis cranii + fr zigomatikum
maxilaris complex (s) + fr maxila (d) + fr nasal. Riwayat pingsan post kecelakaan
lalu lintas kurang lebih 30 menit.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
atau menular
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit keturunan dan menular.
2. Riwayat dan Mekanisme Trauma
Fraktur pada maxila, zigomatikum, nasal dan basis cranii, nyeri kepala serta mual
muntah akibat kecelakaan lalu lintas dialami pasien pada tanggal 11 Maret 2016 lalu
pada tanggal 12 maret 2016 pasien di rujuk ke RSUP Sanglah. Kecelakaan bermula
ketika pasien sedang membawa motor dan hendak menyalip, tiba tiba dari arah
depan datang sepeda mobil dan pasien ngerem mendadak sehingga pasien terjatuh
dengan kepala terbentur aspal lebih dahulu. Mekanisme selanjutnya dari kecelakaan
tidak diketahui. Riwayat pemakaian helm tidak ada. Riwayat pingsan ada.
Mual,muntah dialami, riwayat alkohol tidak ada.
3. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Kepala
: Bentuk kepala normachepalic dan simetris, terdapat
beberapa luka pada bagian pipi, maxila dan bengkak pada mata, rambut berwarna
hitam.
Kulit Kepala
Mata
: Bersih
: Mata lengkap dan tidak simetris antara kanan dan kiri,
terdapat edema pada palpebra, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor dengan diameter 3 mm dan miosis saat terkena cahaya. Kornea jernih dan
refleks kornea baik.
Telinga
tidak ada kelainan bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga tidak
terdapat perdarahan atau pengeluaran cairan.
Hidung
: Pada hidung ditemukan adanya fraktur, tulang hidung
tidak simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tidak tegak di tengah karena
fraktur, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan, tidak terdapat
epistaksis serta tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut dan Gigi
: Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir lembab, tidak
ada sariawan, mulut berbau. Keadaan gusi dan gigi kurang bersih karena terdapat
bekas darah akibat fraktur maxila, lidah kotor dan pada orofaring tidak terdapat
peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah
: Struktur wajah tidak simetris dan lengkap, warna kulit
kuning agak kecoklatan tidak ikterik dan sianosis.
b. Leher
: Pada leher terdapat jejas. Tiroid tidak ada pembesaran.
Pasien dapat berbicara tepai tidak jelas, vena jugularis tidak mengalami
pembesaran dan denyut nadi karotis teraba 88 x/menit. Pasien tidak menggunakan
otot bantu pernapasan.
c. Dada/thoraks
- Paru-paru
Inspeksi
tidak terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan alat bantu pernafasan. Irama
tampak adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh darah vena
pada abdomen
Auskultasi
Palpasi
e.
f.
g.
h.
i. Neurologis
Fungsi Sensorik
Fungsi Motorik
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
4. Hasil Laboratorium
Darah Lengkap :
5. Pemeriksaan
WBC
RBC
Hasil
11,33
3,73
Satuan
103/UL
106 /UL
HGB
10,5
gr/dl
HCT
33,19
MCV
MCH
MCHC
RDW
PLT
MPV
NEUT
LYMPH
MONO
EOS
BASO
89,05
28,18
31,65
11,9
234,7
7,69
72,12
14,6
5,72
3,94
0,62
fL
pg
gr/dL
%
103/UL
fL
%
%
%
%
%
Nilai normal
4,1-11,0
P : 4,7 6,1
W : 4,2-5,4
P : 14-18
W : 12-16
P : 42-52
W : 37-47
80,0-100,0
26,0-34,0
31,0-36,0
11,5-14,5
140-440
6,8-10
47-80
13-40
2-11,5
0-5
0-1,5
Hematologi :
Pemeriksaan
PPT
Hasil
11,9
Satuan
detik
Nilai normal
Normal =
Perbedaan
Kontrol PPT
11,8
detik
dengan
kontrol < 2
Kontrol APTT
31,3
detik
detik
Normal =
Perbedaan
APTT
41,9
detik
dengan
kontrol < 7
detik
6. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan CT-Scan.
7. Terapi Dokter
IVFD NaCl 20 tpm
Ceftriaxone 2 x 1 gr iv
Paracetamol 3 x 1 gr iv
Citicolin 3 x 500gr iv
Phanytoin 3 x 100 gr iv
Diet cair 6 x 200 cc
ANALISIS DATA
No
1
Data Fokus
Data Subyektif :
Analisis
Trauma
ke
seluruh
Robekan
kepala,
luka terbuka
1-10
rentang
yang
berikan.
Data Obyektif :
a. Tingkat Kesadaran
di
Merangsang saraf nyeri
atau terjadi spasme otot
Masalah
Nyeri akut
Nyeri
Trauma
Kerusakan Integritas
kulit
Data Obyektif :
Luks terbuka
Kerusakan korteks,
pembuluh darah
mata
c. Terdapat luka dan
bengkak pada hidung
Laserasi kulit
dan mulut
d. Terdapat jejas pada
mastoid
PERENCANAAN
No.
Hari/
tanggal/
1.
jam
Senin 14
Maret
Diag
Tujuan
Intervensi
nosa
I
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 1 x 2 jam
Pukul
diharapkan bersihan
10.00
Pain Management
1. Kaji
secara
menyeluruh
2016
WITA
Rasional
dilakukan
tentang nyeri,
mengetahui
meliputi:
tindakan
lokasi,
tepat
karakteristik,
tindakan keperawatan
waktu
selama 1 x 2 jam,
kejadian,
diharapkan
lama,
pasien
dapat:
(Pain Control)
2. Menunjukkan
tingkat
nyeri
(Pain Level)
Dengan kriteria hasil:
1. Mengenal
faktor-
untuk
dilakukan
2. Untuk membantu
nyeri
yang
dirasakan
oleh
pasien
3. Agar
kualitas,
intensitas/berat
nya nyeri, dan
faktor-faktor
pencetus
2. Ajarkan
pasien
dapat menangani
nyerinya
secara
mandiri
4. Untuk
memotivasi
penggunaan
teknik
yang
mengurangi
frekuensi,
1. Mengontol nyeri
Pain Management
1. Untuk
non-
faktor penyebab
2. Mengenal
kejadian nyeri
3. Menggunakan
Administration
penyebab,
analgetik
4. Melaporkan gejalagejala kepada tim
kesehatan (dokter,
berapa
lama
terjadi,
dan
tindakan
pencegahan
4. Berikan
perawat)
5. Nyeri terkontrol
6. Melaporkan nyeri
7. Mengenal
dukungan
terhadap klien
dan keluarga
frekuensi nyeri
8. Mengetahui
nyeri
Analgetic
informasi
onset/waktu
lamanya
farmakologi
3. Berikan
Analgetic
Administration
periode
nyeri,
karakteristik,
kualitas,dan
keparahan
diberikan
2. Untuk mencegah
terjadinya
shok
akibat obat
3. Untuk
mengetahui dosis
dan jenis obat
yang tepat
4. Untuk
mengetahui
riwayat
alergi obat
3. Tentukan
pilihan
analgetik
(narkotik, non
narkotik,
NSAID)
berdasarkan
keparahan
mengetahui
tindakan
obat tersebut
pengobatan
tipe
yang diberikan
5. Untuk
dan
penanganan dari
sebelum
2. Cek
akan
1. Tentukan
lokasi
yang
dan
nyeri
4. Monitor tandatanda
vital,
sebelum
dan
sesudah
pemberian
analgetik
5. Monitor reaksi
obat dan efek
2
II
samping obat
NIC :
NOC :
1. untuk
Tissue Integrity : Pressure
Skin and Mucous
Wound Healing :
dan
dilakukan
gesekan
akibat
pasien
untuk
menggunakan
pakaian
sekunder
Setelah
Management
1. Anjurkan
Membranes
primer
menghindari
yang
longgar
menambah
luka
infeksi
selama 1 x 2 jam
lokasi, dimensi,
sejak
kerusakan
kedalaman
menentukan
luka,
tindakan
karakteristik,wa
integritas
1. Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan
luka
rna
cairan,
granulasi,
jaringan
nekrotik, tandatanda
infeksi
lokal,
formasi
traktus
3. Cegah
dini
dan
yang
akan di lakukan.
3. Untuk mencegah
terjadinya infeksi
pada luka.
4. Untk mencegah
terjadinya infeksi
pada luka.
5. Untuk
menghindari
pelebaran area
kontaminasi
luka dan
kematian
4. Lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
5. Berikan
posisi
yang
mengurangi
tekanan
luka
pada
jaringan.
IMPLEMENTASI
No DX
1
Tgl/ Jam
Senin, 14 Maret 2015
Implementasi
Memeriksa
10.00 WITA
kesadaran
Respon
Paraf
S : pasien mengatakan
dan sakit kepala dan mual.
jejas
pada
mastoid
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
1
10.10 WITA
RR : 20 x/mnt
secara S : pasien mengatakan
Mengkaji
menyeluruh
bahwa
tentang
meliputi:
dia
merasa
karakteristik,
rahang
mengalami
atas,
kesulitan
waktu
lama,
kualitas,
intensitas/beratnya
menerus
seperti
di
O : pasien tampak
meringis,
memegangi
tampak
kepala
yang
sakit,
pasien
tampak muntah
1
10.15 WITA
tidak
mempunyai
pasien
tampak
di
sebelum
1
10.50 WITA
Menententukan
pilihan
11.30 WITA
skintest
pemberian
antibiotik
S:-
analgetik O
(narkotik,
sudah
Delegatif
non pemberian
therapy
untuk mengatakan
menggunakan
pakaian
mengganti
sudah
pakaian
longgar
longgar
O : pasien tampak
menggunakan
baju
11.40 WITA
Mengobservasi
luka
terlalu ketat.
S : pasien mengatakan
dimensi,
kedalaman
granulasi, mata
traktus
Terdapat
jejas
pada
tampak
tidak
mastoid
Luka
11.50 WITA
12.00 WITA
tidak
jaringan
nekrotik
Melakukan tehnik S : perawatan
dan
dengan steril
Memberikan
posisi
tampak di hecting
S:yang O : pasien tampak
mengurangi
tenang
setelah
berikan
posisi
di
semi
mual
dan
EVALUASI
No
1.
Hari/tgl/jam
Diagnosa
Evaluasi Sumatif
Keperawatan
Senin 14 Maret
1
S : Pasien mengatakan sakit kepalanya
2016
pukul
12.00 WITA
2.
Senin 14 Maret
2016
pukul
12.00 WITA
Paraf
Nama Mahasiswa
NIP.
Nama Pembimbing / CT