Vous êtes sur la page 1sur 5

KLASIFIKASI, ANALISIS DAN DIAGNOSA DATA KEPERAWATAN

A. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKAN DATA
Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan tertentu dimana
klien

mengalami

permasalahan

kesehatan

atau

keperawatan

berdasarkan

kriteria

permasalahnnya.
Setelah data dikelompokan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah klien dan
merumuskannya. Pengelompokan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia (
taksomi NANDA ) dan atau pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982).
Penggolongan Masalah Keperawatan
RESPON MANUSIA (TAKSONOMI NANDA I): 9 pola
Pertukaran
Komunikasi
Berhubungan
Nilai nilai
Pilihan
Bergerak
Penafsiran
Pengetahuan
Perasaan
POLA FUNGSI KESEHATAN: 11 pola (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994)
1. Persepsi Kesehatan: pola penatalaksanaan kesehatan
2. Nutrisi: pola metabolisma
3. Pola eliminas
4. Aktifitas: pola latihan
5. Kognitif: pola istirahat
6. Kognitif: pola perseptual
7. Persepsi diri: pola konsep diri

8. Peran: pola berhubungan


9. Seksualitas: pola reproduktif
10. Koping: pola toleransi stress
11. Nilai: pola keyakinan
B. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan
data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk
membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Dasar analisis :
1. Anatomi fisiologi
2. Patofisiologi penyakit
3. Mikrobiologi parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
7. Tindakan dan prosedur keperawatan
8. Teori-teori keperawatan.

Fungsi analisis :
1. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang diperoleh memiliki
makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
2. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah yang
dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan.

Pedoman Analisis Data :

1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis


2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart, dibandingkan dengan data senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.
Cara analisis data :
1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
3. Membandingkan dengan standart
4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan (masalah keperawatan) yang ditemukan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat
secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah (a Carpenito,
2000).
Gordon (1976) mendefinisikan bahwa diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan
actual dan potensial dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dia mampu
dan mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan. Kewanangan tersebut
didasarkan pada standar praktek keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia
NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial,
sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat.
Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA
diartikan sebagai defenisi karakteristik. Definisi karakteristik tersebut dinamakan Tanda dan
gejala, Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan
oleh klien.

Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk


mencapai hasil bagi anda, sebagai perawat, yang dapat diandalakan(NANDA Internasional,
2007)
Diagnosa keperawatan berfokus pada, respon aktual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau penyakit.

Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawatan


1. Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami
kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
2. Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri, dengan
profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat.
3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.
4. Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.
5. Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.

Perbedaan Diagnosa Medis Dan Perawatan


1)
a.
b.
c.
d.
e.

Diagnosa Medis
Fokus: Faktor-faktor pengobatan penyakit
Orientasi: Keadaan patologis
Cenderung tetap, mulai sakit sampai sembuh
Mengarah pada tindakan medis yang sebagai dilimpahkan kepada perawat
Diagnosa medis melengkapi diagnosa keperawatan

2)
a.

Diagnosa Keperawatan
Fokus: reaksi/ respon klien terhadap tidakan keperawatan dan tindakan medis/ lainya
b. Orientasi: kebutuhan dasar individu
c. Berubah sesuai perubahan responden klien
Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan dan evaluasinya
e. Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis

d.

Langkah-langkah dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi:


1. Klasifikasi dan Analisa Data
2. Interpretasi Data

3. Validasi Data
4. Perumusan Diagnosa Keperawatan

Vous aimerez peut-être aussi