Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Aturan ini bersifat semi-empiris dan dipublikasikan oleh John C. Slater pada tahun
1930.[1]
Aturan[sunting | sunting sumber]
Pertama-tama, elektron-elektron diurutkan berdasarkan bilangan kuantum pertama.
Kemudian, elektron-elektron dengan orbital s dan p diletakkan dalam kelompok
yang sama. Contoh:
[1s] [2s,2p] [3s,3p] [3d] [4s,4p] [4d] [4f] [5s, 5p] [5d] dst.
Konstanta Perisai untuk suatu elektron adalah jumlah seluruh konstanta
mengikuti kaidah berikut:
elektron di sebelah kanan elektron yang dikaji tidak memberi konstanta perisai (=0)
elektron di sebelah kiri elektron yang dikaji:
setiap elektron dalam kelompok yang sama memberi kontribusi sebesar 0,35 ,
kecuali untuk kelompok [1s] sebesar 0,30
setiap elektron dengan orbital s dan p, dengan bilangan n kurang satu dari elektron
yang dikaji, memberi kontribusi sebesar 0,85
setiap elektron dengan orbital s dan p, dengan bilangan n kurang dua atau lebih
dari elektron yang dikaji, memberi kontribusi sebesar 1,00
setiap elektron dalam kelompok d dan f memberi kontribusi sebesar 1,00 baik untuk
elektron dengan n lebih kecil daripada elektron yang dikaji, atau dengan n sama
dengan elektron yang dikaji tetapi memiliki bilangan kuantum azimut yang lebih
kecil
Contoh[sunting | sunting sumber]
Contoh ini berasal dari jurnal milik Slater sendiri, tentang besi dengan muatan inti
26, konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p63d64s2: Setiap baris menyatakan muatan
inti efektif dari elektron-elektron dalam kelompok yang sama
Aturan Slater
Aturan Slater merupakan aturan empiris untuk menghitung muatan inti efektif. Dari
aturan ini, semakin besar nilai muatan inti efektif, maka elektron juga semakin
stabil. Dalam kimia kuantum, aturan slater memberikan penilaian numeric dari
konsep muatan inti efektif. Dalam atom berelektron banyak, tiap-tiap elektron
dikatakan mengalami energy kurang dari energy sebenarnya yang dimilikinya. Hal
ini untuk melindungi dan menutupinya dari efek elektron lain. Untuk tiap elektron
dalam suatu atom, aturan slater memberikan nilai dari penutupan konstan, yang
dilambangkan s, S, atau , yang menghubungkan dengan muatan efektif nuklir.
Persamaannya dinyatakan dengan:
/1s/2s,2p/3s,3p/3d/4s,4p/4d/4f/5s,5p/5d/5f/
Dari kiri ke kanan, orbital berkembang dari yang terdalam hingga yang terluar. ns
dan np berada pada kelompok yang sama dengan memperhatikan kesamaan lokasi
dari orbital-orbital ini.
3.
Elektron dalam kelompok terluar (di kanan dari elektron yang diperhatikan)
tidak meberikan kontribusi pada efek perisai, karena elektron tersebut tidak
terperisai.
4.
Kontribusi oleh elektron dalam kelompok yang sama dapat dinyatakan sebesar
0,35 per satuan muatan, dikarenakan efek perisai yang tidak lengkap dan berkaitan
juga dengan probabilitas relatif dari elektron-elektron tersebut berada pada daerah
yang lebih dalam.
5.
Jika elektron yang yang diperhatikan merupakan elektron s atau p, maka
semua elektron dengan nilai kurang satu (n-1) daripada bilangan perisai kuantum
bernilai 0,85 per satuan muatan. Sementara semua elektron dengan nilai kurang
dua dari bilangan perisai kuantum utama (n-2) bernilai 1,00 per satuan muatan.
6.
Jika elektron yang menjadi perhatian merupakan elektron d atau f maka
semua elektron di kiri perisai bernilai 1,00 per satuan muatan.
Contoh:
1.
(1s2)(2s2,2p5)