Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEFENISI
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) diartikan sebagai bentuk paling
berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan infeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).(
AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir
dari infeksi oleh HIV yang sudah berlangsung lama (Virginia Maceda Lan, )
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa :
AIDS adalah kumpulan gejala/stadium akhir dari suatu kelainan immunologic
yang dikenal sebagai spectrum infeksi HIV.
ETIOLOGI
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
INSIDEN
Populasi orang dewasa,remaja,anak, dan bayi berisiko terinfeksi HIV.
*Orang yang berisiko dapat tertular AIDS:
Penerima darah dan komponen darah ,tidak termasuk penderita Hemofilia (1,2 %)
PATOFISIOLOGI
HIV tergolong dalam kelompok virus yang dikenal sebagai Retrovirus yang
menunjukkan bahwa virus tersebut membawa materi genetiknya dalam asam
Ribunonukleat (RNA) dan bukan dalam asam Deoksiribonukleat (DNA).HIVdapat
diisolasi dari darah,CSS,semen,air mata,sekresi vagina atau serviks,urine,ASI dan air liur.
Setelah HIV masuk kedalam tubuh,virus menuju ke kelenjar Limfe dan berada dalam sel
dendritik selama beberapa hari.HIV menginfeksi sel dengan mengikat pemukaan sel
sasaran yang memiliki reseptor membrane CD4.Siklus replikasi HIV dibatasi dalam
stadium ini sampai sel yang terifeksi diaktifkan.Saat sel T4 yang terinfeksi
diaktifkan,replikasi serta pembentukan tunas HIV akan terjadi dan sel T4 akan
dihancurkan.HIV yang baru dibentuk kemudian dilepas kedalam plasma darah dan
menginfeksi sel-sel CD4 lainnya.
Replikasi virus berlangsung terus sepanjang perjalanan infeksi HIV,tempat primernya
adalah jaringan limfoid. Ketika system imun terstimulasi,replikasi virus terus terjadi yang
menyebabkan penurunan bertahap sejumlah CD4. Individu akan melakukan perlawanan
imun yang intensif . dalam respon imun,limfosit T4 memainkan beberapa peranan yang
penting yaitu mengenali Antigen yang asing,mengaktifkan Limfosit B yang memproduksi
Limfokin dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit. Jika fungsi Limfosit T4
terganggu,mikroorganisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit akan memiliki
kesempatan untuk menginvasi dan menyebabkan sakit serius. Infeksi dan Malignansi
yang timbul akibat gangguan system imun disebut Infeksi Oportunistik.
@ Cara Penularan:
1.Hubumgan Seksual dengan risiko penularan 0,1- 1% tiap hubungan seksual.
2.Melalui darah,yaitu:
-Transfusi darah yang mengandung HIV,risiko penularan 90-98 %
-Tertusuk jarum yang mengandung HIV, risiko penularan 0,03 %
-Terpapar mukosa yang mengandung HIV,risiko penularan 0,0051 %
3.Transmisi dari ibu ke anak
-Selama kehamilan
-Saat persalinan,risiko penularan 50 %
-Melalui air susu ibu (ASI),risiko penularan 14 %
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis penyakit AIDS menyebar luas dan pada dasarnya dapat
mengenai setiap system organ.Penyakit yang berkaitan dengan infeksi HIV dan penyakit
AIDS terjadi akibat infeksi,Malignansi dan/atau efek langsung HIV pada jaringan tubuh.
Berikut yang sering ditemukan pada yaitu:
A.Respiratorius
dan perubahan status mental. Keggalan pernapasan dapat terjadi dalam waktu 2-3
hari setelah timbulnya gejala pendahuluan.
B.Gastrointestinal
Ditandai dengan Anorexia,Mual,Muntah,Vomitus,Kandidiasis oral serta Esofagus
danDiare Kronis
Wasting Syndrome
Manifestasi: Anorexia,Diare,Malabsorpsi gastrointestinal dan kekurangan gizi.
C.Kanker
Penderita AIDS memiliki insidensi penyakit kanker yang lebih tinggi dari pada insiden
yang biasa terjadi.
Sarkoma Kaposi
-Kelainan Malignitas yang melibatkan lapisan Endotel pembuluh darah dan Limfe.
-Suatu penyakit agresif dan beragam yang berkisar mulai dari lesi Kutaneus setempat
hinggah kelainan yang menyebar dan mengenai lebih dari 1 sistem organ.
Lesi kutaneus biasanya berwarna Merah Muda kecoklatan hinggah ungu gelap.
Lesinya dapat datar atau menonjol dan dikelilingi oleh Ekomosis (bercak-bercak
perdarahan) serta edema. Perkembangan lesi yang cepat meliputi daerah-daerah kulit
yang luas akan disertai dengan deformitas ekstensif. Lokasi dan ukuran beberapa lesi
dpat menimbulkan stasis aliran darah vena,limfaedema serta rasa nyeri. Lesi ulseratif
akan merusak integritas kulit dan meningkatkan ketidaknyamanan pasien serta
kerentanan terhadap infeksi.
Limfoma Sel-B
-Limfoma cenderung berkembang diluar kelenjar Limfe dan sring dijumpai pada
Otak,Sumsum tulang dan Traktus Gastrointestinal.
- Ditandai dengan gejala demam,Penurunan BBKeringat malam.
-Gejala dan tanda awal limfoma SSP primer mencakup nyeri kepala,berkurangnya
ingatan jangka pendek,kelumpuhan saraf cranial,hemipareses dan perubahan
kepribadian.
-Limfoma Limfoblastik
-Penyakit Hodgkin
-Kanker Testis
-Karsinoma Anus
D.Neurogenik
Komplikasi Neurologik meliputi Fungsi saraf Sentral,Perifer dan Otonom. Gangguan
fungsi Neurologik dapat terjadi akibat efek langsung HIV pada jaringan system
Mielopati Vaskuler
Neuropati perifer
E.Integumen
Adanya Infeksi Oportunis seperti :
-Herpes Zoster dan Herpes Simpleks
-Moluskum Kontagiosum
-Dermatitis Seboroika dan Dermatitis Atopik
-Folikulitis
1-15 tahun
*Group IV-D
-Sama seperti group IV-C
-Tuberkulosis Paru,kanker serviks invasive,atau keganasan lain.
Catatan :Seseorang dengan hit.Sel CD4+ yang kurang dari 200 sel/ul,baik Asimptomatik maupun
Simptomatik diklasifikasikan sebagai pengidap AIDS.
TEST DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN
Tes Antibodi HIV
ELISA
Westem Blot
*Positif
Indirect
Immunofluorescence
Assay(IFA)
Radioimmunoprecipitation
Assay(RIPA)
Pelacakan HIV
Antigen p24
Reaksi rantai
polymerase(PCR:Polymerase
chain reaction)
Status Imun
#sel-sel CD4+
%sel-sel CD4+
Rasio CD4:CD8
Hitung sel darah putih
Kadar imunoglobin
Tes fungsi sel CD4+
Reaksi sensitivitas pada tes
kulit
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan infeksi HIV/AIDS meliputi penatalaksanaan fisik,psikologis dan
sosial. Penatalaksanaan medik terdiri ats:
1. Pengobatan suportif
Bekerja
Hobi
Dukungan psikologis
Dukungan sosial
CD4<100+IgG
positif
CD4<50
Semua pasien
Terpapar varisela
atau herves zoster
TMP-SMX 1 DS/hari
klaritromisin2x500m
g asitromisin 1200
mg/minggu vaksin
pneomokokus 0,5ml
im
VZIG 625 U IM<96
hari setelah paparan
M.avium kompleks
Klaritromisin 2x500 mg +2 dari:
Etambutol 15mg/kg BB/hari
Rifabutin 300mg/hari
Siprofloksasin 2x500-750mg
Pneumonia P.carinii
Toksoplasma
enfalitis
CMV
Retinitis CMV
Herves simpleks
Gansiklovir implant untuk 6-8 bulan
Herpes zoster
Kriptokokosis
Asiklovir 5x800 mg sedikitnya 7 hari
Histoplasmosis
Koksidioidomikosis
Salmonella
septicemia
Sarkoma Kaposi
Local
Sistemik
Limfoma malignum
Stavudin
(d4T)
Zerit
230 mg
Lamivudi
n (3TC)
Epivir
2150
mg,dikurangi
pada gagal
ginjal.
3200 mg
Saquinavi
EFEK SAMPING
MONITORI
NG
Nyeri
Darah
kepala,lemah,intoleran lengkap/3
si saluran
bulan
cerna,insomnia,anemia LFT/3-6
,penekanan sumsum
bulan
tulang,hepatitis.
Neuropati
Amilase
perifer,pancreatitis,hip 1-2
erirusemia.
bln/1
Pemeriks
aan
neurologi
c/bln.
Neuropati
Pemeriks
perifer,pancreatitis,he aan
patitis.
neurologi
c/bln
Sakit
kepala,nausea,diare,n
yeri
abdomen,insomnia.
Intoleransi saluran
r
Ivirase
Ritonavir
Norvir
cerna,nyeri
abdomen,diare
2600 mg
Intoleransi saluran
cerna,parestesia
sekitar mulut.
TINDAKAN PENCEGAHAN
Cara Pencegahan HIV/AIDS
Meningkatkan Ketahanan
Keluarga melalui pesan kunci:
A : Abstinence
B : Be faithfull
C : Condom
D : Drugs
E : Eguipment
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DATA DASAR PANGKAJIAN
AKTIVITAS/ISTIRAHAT :
Gejala :Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktifitas,
kelelahan yang progresif
Tanda :Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi terhdp
aktifitas
SIRKULASI
Gejala :Proses penyembuhan lika yang lambat, perdarahan lama bila
cedera
Tanda :Takikardia, perubahan tekanan darah postural, volume nadi
periver menurun, pengisian kapiler memanjang
INTEGRITAS EGO
Gejala:Faktor stress yang berhubungan dgn kehilangan: dukungan
keluarga, hubungan dgn org lain, pengahsilan dan gaya hidup
tertentu,Menguatirkan penampilan: alopesia, lesi , cacat,
menurunnya berat badan,Merasa tdk berdaya, putus asa, rsa
bersalah, kehilangan control diri, dan depresi
Tanda : Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, marah,
menangis, kontak mata kurang
ELIMINASI
Gejala :Diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih,
Tanda :Faeces encer disertai mucus atau darah
Nyeri tekan abdominal, lesi pada rectal, perubahan dlm jumlah
warna urin.
MAKANAN CAIRAN
Gejala :Tidak ada nafsu makan, mual, muntah
HYGIENE
Gejala :Tidak dapat menyelesaikan ADL,
Tanda :memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
NEUROSENSORIK
Gejala : Pusing,sakit kepala,Perubahan status mental, kerusakan mental,
kerusakan sensasi,Kelemahan otot, tremor, penurunan visus.
Tanda : Gaya berjalan ataksia.
NYERI/KENYAMANAN
Gejala : Nyeri umum/local, sakit, rasaterbakar pada kaki,Sakit kepala,
nyeri dada pleuritis.
Tanda :Pembengkakan pada sendi, nyeri kelenjar, nyeri tekan, penurunan
ROM, pincang.
PERNAPASAN
Gejala :Terjadi ISPA, napas pendek yang progresif, batuk
produktif/non,
sesak pada dada,
Tanda : Takipnou, bunyi napas tambahan, sputum kuning.
KEAMANAN
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka lambat proses
penyembuhan
Tamda :Perubahan integritas kulit,timbulnya nodul-nodul.
SEKSULITAS
Gejala : Riwayat perilaku seksual resiko tinggi, penurunan libido,
penggunaan kondom yang tdk konsisten, lesi pd genitalia,
keputihan
INTERAKSI SOSIAL
Gejala :Isolasi, kesepian,, perubahan interaksi keluarga, aktifitas yang
tdk terorganisir
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Pola nafas tidak efektif b/d
2.Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
3.Kekurangan volume cairan b/d
4.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
5.Nyeri b/d
6.Kerusakan integritas kulit b/d
7.
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 .Infeksi,resiko tinggi terhadap
Tujuannya : -
Intervensi :
Mendemonstrasikan keseimbangan nitrogen positif bebas dari tandatanda malnutrisi dan menunjukan perbaikan tingkat energi
Intervensi :
1. Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah,merasakan,dan menelan
R/ : Lesi mulut,tengorokan dan esofagus dapat menyebabkan
disfagia
2. Berikan perawatan mulut yang terus menerus
R/ : Menguragi ketidak nyaman yang berhubungan dengan
mual/untah,lesi oral,pengeringan mukosa dan halitosis,mulut yang
bersih akan menigkatkan nafsu makan
3. Kaji obat-obatan terhadap efek samping nutrisi
R/ : Profilaktik dan obat-obatan terapeutikmungkin memliki
epeksamping nutrisi
PENDAHULUAN
Syndrome Immunodefysiensi Didapat (AIDS) menarik pehatian komunitas kesehatan
pertama kali pada tahun 1981 setelah terjadi secara tidak lazim,kasus pneumonia Pneumocystis
Carinii (PPC) dan Sarkoma Kaposi (SK) pada laki-laki mudah homoseks di California
(Gottlieb,1981;Center For Desease Control,1981). Bukti epidemologik mengisyarakatkan bhwa
ageninfeksiosa. Pada musim gugur pada tahun 1982,The Center for Desease Control and
Prevention (CDC) mempublikasikn defenisi kasus penyakit AIDS sesudah terdapat 100 kasus
pertama yang dilaporkan.Dan pada tahun 1983 HIV Tipe I(HIV-I) diidentifikasi sebagai
penyebab penyakit( Barre-Sinoussi et.al,1983;Gallo 1984).Pada tahun 1987 dan 1993 dilakukan
revisi defenisi kasus sebanyak 2 kali sehinggah jumlah kasusu-kasus penyakit AIDS yang
dilaporkan semain meningkat.
Sat ini,AIDS dijumpai pada hamper semua Negara dan merupakan suatu pandemic
diseluruh dunia.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..
Daftar isi
Pendahuluan
Isi....
A.Tinjauan Pustaka
a. Defenisi...
b.Etiologi
c. Klasifikasi...
d.Patofisiologi
e.Manifestasi klinis.
f. Pemeriksaan penunjang..
g.Penatalaksanaan..
h.Komplikasi......
h.Penyimpangan KDM..
B.Asuhan Keperawatan
a.Pengkajian
b.Diagnosa Keperwatan.
c.Rencana Keperawatan.
C.Daftar Pustaka..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ole karena atas berkatnyalah
sehinggah kami dapat menyelesaikan serta menyusun kata demi kata menjadi sebuah kalimat
untuk menyusun tugas Makalah dimana dibuat sesuai dengan buku-buku panduan yang ada.
Adapun isi dari Makalah ini adalah membahas tentang penyakit AIDS yang diakibatkan oleh
infeksi HIV,yang mana manifestasi infeksi HIV berkisar mulai dari kelainan ringan dalam reson
imun tanpa tanda-tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi yang berat yang
berkaitan dengan pelbagai infeksi yang dapat membawa kematian dan dengan kelainan
malignitas.Dan sebagai Mahasiswa Keperawatan maka kami dituntut untuk mendominasi
peranan didalam pelayanan kapada masyarakat yang membutuhkan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini dapat terselesaikan oleh karena campur tangan dari
berbagai pihak khususnya kepada dosen pembimbing kami Bapak Daniel B. S.kep Ns yang telah
membimbing dalam proses perkuliahan.
Akhir kata, Tiada Gading Yang Tak Retak tiada manusia yang sempurna,begitu pula
dengan isi makalah ini.Olehnya itu,kritik dan saran yang membangun dari para pembaca tetap
kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi kita Semua.