Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Asti Norma
(120200521)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT atas segala taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Komunitas
Keluarga Pada Keluarga Tn. L Dengan PHBS Keluarga di Desa Soekarno Hatta .
Penulis menyadari bahwa keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepasdari
bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada : Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk
itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini
sangat penulis harapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam
keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang
memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan
lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah
bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta teknologi.
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan
untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal
diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dalam
pembangunan nasional, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.Dalam
upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu
dan anak pemerintah mencanangkan program safe motherhood yang berupa 6 pilar sebagai
realisasi kerja, antara lain : pelayanan keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan
bersih dan aman, pelayanan obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan
kesehatan primer dengan memberdayakan wanita.
Pada masa bayi dan balita merupakan masa pertumbuhan cepat dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan fisik. Pada usia ini kondisi pertumbuhan anak sangat
pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang relative lebih tinggi dari orang dewasa.
Disisi lain alat-alat pencernaannya belum berkembang sempurna karena itu
pengaturan makan dn perencanaan menu harus dilakukan dengan hati-hati sesuai
dengan kebutuan gizi dan kesehatan.
Derajat kekurangan gizi pada anak adalah rendahnya tingkat pengkonsumsian
makanan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai alat bantu ukurnya yaitu KMS
yang menunjukkan BB badan bayi tidak terdapat pada pita hijau.
Masih adanya balita yang mengalami gizi buruk bisa diakibatkan karena
faktor ekonomi keluarga yang secara tidak langsung akan berdampak pada makanan
apasaja yang mampu dikonsumsi sesuai denagn kemmpuan yang dimiliki keluarga
tersebut, selain itu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi juga mempengaruhi pola
pemberain makanan pada bayinya.
Proses tumbuh kembang pada bayi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang
didapat, apalagi masa 5 tahun pertama setelah anak lahir merupakan masa yang
menentukan pembetukan fisik , psikis serta intelegensinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam sebuah keluarga
biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga
Tn. L, di dalam keluarga ini terdapat dua masalah kesehatan yaitu gizi pada balita,
dan merokok.
Keluarga Tn. L terdiri dari lima anggota keluarga dengan permasalahan
kesehatan yang terdapat pada anak balita, suami dan istri. Tn. L selaku kepala
keluarga mempunyai kebiasaan merokok yang sangat berbahya bagi dirinya sendiri
dan juga orang-orang di sekitarnya khususnya bagi sang istri dan anaknya yang baru
berumur 2 tahun 9 bulan. Sedangkan anak Tn.L yang sejak bulan Agustus mengalami
penurunan berat badan di bawah garis merah.
Dari masalah- masalah tersebut nantinya akan dipilih satu yang menjadi
prioritas dan harus segera mendapatkan penanganan, di samping juga dua masalah
lainya yang harus tetap dicari solusinya.
B. Rumusan Masalah
Asuhan Kebidanan Komunitas dalam konteks keluarga ini memiliki masalah
yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi balita.
2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS terutama bahaya merokok.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat dan sejahtera.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn. L terutama ibu mengenai gizi
balita sehingga berat badan balita bertambah.
keluarga
Tn.L
mengenai
PHBS
D. Manfaat
Dari Asuhan Kebidanan dalam konteks keluarga kepada keluarga Tn.L
bermanfaat untuk:
1. Bagi keluarga Tn. L
a. Meningkatakan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan kelurga
yang bahagia, sejahtera dan berkualitas.
a. Meningkatkan kesehatan balita dan keluarga.
2. Bagi mahasiswa
a. Meningkatkan ketrampilan dalam kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
b. Meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana
antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan
berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di
sekitarnya (Effendi, 1998).
2. Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)
a.
Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
3. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ayah
dan ibu.
4. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung,
kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan
pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai
anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental
maupun spiritial.
5. Fungsi Keluarga
a.
Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi
kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.
d.
1)
2)
3)
Fungsi ekonomi
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan membentuk
perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6. Gambaran Keluarga Sehat
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul
masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah
kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat
kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita.
Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan
kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga.
Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra
kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa
interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui
peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra
sekolah.
B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga
Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen
yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.
1)
2)
1)
2)
3)
b.
5.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA TN. L DENGAN GANGGUAN POLA MAKAN PADA
BALITA
DI DESA SUKARNO HATTA
RT
:05/21
Norma
Dukuh dan Kelurahan : Rejowinangun Utara
2014
Kecamatan
: Magelang Tengah
Kabupaten
: Magelang
NamaResponden
: 1. Tn. L
2. Ny. S
Nama Pewawancara
:Asti
Tanggal
: 5/ 10/
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Hub. Keluarga
Tn. L
Ny. S
Nn. A
An. M
Suami
Istri
Anak
Anak
An. A
Anak
Genogram
2. Sifat Keluarga
a. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan :
Suami
b.
1)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
1)
2)
3)
a)
4)
a)
b)
5)
a)
b)
c)
d)
6)
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
3.
1.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
1)
Ada,jenis
:TV, Radio.
Tempat BAK dan BAB keluarga:
Tempat BAB : WC
Tempat BAK : WC
Hygiene perorangan/ keluarga:
Kebiasaan mandi : 2 kali/ hari
Kebiasaan Gosok Gigi : 2 kali/ hari
Kebiasaan mencuci rambut:3 kali/ minggu
Penggunaan alas kaki : ya ( sandal, sepatu)
Kebiasaan Keluarga yang Merugikan ( merokok, berjudi, minum-minuman keras,
dll )
Kebiasaan
N
NamaAnggotaKeluarg
Yang
Alasan
Keterangan
o
a
Merugikan
1
Merokok
Suami
Sudah
menjadi
kebiasaan,
kalo tidak
merokok
rasanya
hambar
FAKTOR EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DALAM KELUARGA
Penghasilan
Penghasilan dalam satu bulan
Ayah
: Rp 17.000.000
Ibu
:Rp AnggotaKeluarga lain :Rp
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Kedudukan kepala keluarga (KK) dalam kemasyarakatan : warga biasa.
Partisipasi keluargadalam kegiatan kemasyarakatan : aktif
Kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan budaya : Ada ( Puputan, tujuh bulanan )
RIWAYAT KESEHATAN DALAM KELUARGA
Riwayat kesehatan anggota keluarga (tiga bulan terakhir)
Tidak ada.
Kebiasaan memeriksakan diri
Waktu
: Saat sakit saja.
Tempat
: Puskesmas/ Rumah Sakit.
Alasan
: Karena menurut ibu jika tidak sakit, tidak memerlukan pemeriksaan
kesehatan.
Kesehatan ibu dan anak
Keluarga Berencana
Pasangan Usia Subur
: Ada
2) Umur PUS
: 40 tahun
3) Pernah mendengar KB : Ya
Sumber informasi lingkungan dan petugas kesehatan.
4) Keikutsertaan KB
a) Pernah
5) Data Keluarga Berencana
No
TahunPasang
1.
2013
b.
1)
2)
3)
Metode
KB Pil
Oleh
Bidan
TahunLepas
-
Oleh
-
Keterangan
-
Masalah Kesehatan
Kekurangtahuan ibu tentang nutrisi
balitanya dan kurangnya nafsu
makan balita.
Kekurangtahuan keluarga Tn.L
mengenai bahaya merokok, yaitu
kebiasaan
merokok
dapat
mengganggu kesehatan keluarga.
Sifat
Masalah
Kemungkinan Cara
Masalah dapat atasi
Dukungan
Sumber
Keterkaitan
dg program
Jumlah
Skor
Nutrisi
Balita
Kebiasaan
merokok
dirubah
3
masalah
3
Daya
4
pendidikan
3
17
15
Evaluasi
Tgl:3 Oktober
2014,jam 12.00
wib
Ibu mengerti
tentang
kebutuhan gizib
alita.
3.
dan tidak
terjadi gizi
buruk
Kurangnya Setelah
pengetahua dilakukan
n keluarga penyuluha
mengenai
n tentang
bahaya
bahaya
merokok.
merokok
diharapka
n keluarga
sadar akan
bahaya
merokok.
Memberitahu
keluarga
mengenai zat
yang
terkandung di
dalam rokok.
Menjelaskan
mengenai
bahaya
merokok bagi
tubuh perokok
maupun orang
di sekitarnya.
Keluarga
mengerti
dan
mampu
menjelaskan
kembali tentang
bahaya merokok
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluarga Tn.L tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen
dengan lantai keramik sampai dapur. Keluarga Tn.L merupakan kumpulan keluraga
inti. Dalam keluarga Tn.L memiliki beberapa masalah yaitu mengenai kurangnya
pengetahuan ibu tentang gizi balita, kurangnya pengetahuan keluarga tentnag PHBS
terutama bahaya merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul
masalah utama dalam keluarga Tn.L yaitu masalah kurangnya pengetahuan ibu
tentang kebutuhan gizi balita,kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi
salah satu dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan sosialisasi. Dan setelah
dilakukan sosialiasasi, maka sekarang keluarga Tn.L terutama pada Ny. S sudah
mengetahui mengenai apa itu gizi balita,apa saja makanan yang bergizi sehingga
diharapkan nantinya dapat mengerti kebutuhan nutrisi pada balita dan memberikan
edukasi kepada Tn. L bahayanya merokok didalam rumah yaitu dapat
membahayakan kesehatan keluarganya terutama kesehatan pada balita. Karena
masalah gizi pada balita akan sangat berpengaruh apabila balita sakit karena sering
terpapar asap rokok dari ayahnya. Setelah dilakukan edukasi Tn. L mengerti
bahayanya merokok didalam rumah ataupun didekat anak dan istrinya.
BAB V
PENUTUP
A.
B.
Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada setiap
keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang
dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan
khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan
akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dari berbagai
penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan akan mampu meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga
diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di lingkungannya. Begitu juga dengan keluarga Tn.L setelah dilakukan
beberapa tindakan untuk menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.L sudah
lebih memahami apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.
Saran
1.
Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada
keluarga.
2.
Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali
masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Kunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (edisi revisi V)
cetakan kedua belas. Jakarta : Rhineka Cipta.
Nasrul Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. Jakarta : JHPIEGO.
Utami Roesli, 2009. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media.
Varney, Hellen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.