Temperatur adalah konsep yang menyatakan panas atau dinginnya keadaan
suatu bahan. Pengukuran keadaan panas dinginnya bahan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam alat antara lain termometer cairan dan termokopel. Tujuan percobaan adalah agar dapat menggunakan beberapa alat ukur temperatur dan dapat menentukan karakteristik temperatur atau tegangan yang dihasilkan oleh perbedaan temperatur. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur pada praktikum ini adalah termokopel dengan display digital, termometer raksa dan voltmeter untuk mengukur tegangan yang dihasilkan dan bahan yang akan diukur temperaturnya adalah es dan air yang mendidih. Pada percobaan pengukuran temperature es yang mencair didapat perbandingan antara pengukuran suhu pada termometer raksa yaitu suhu awalnya -10C dan pada termokopel suhu awalnya -0,6 0C, sedangkan pada percobaan pengukuran air yang mendidih didapat perbandingan antara pengukuran suhu pada termokopel suhu awalnya 38,8 0C dan pada termometer raksa suhu awalnya 23,2 0C. Pada percobaan diketahui bahwa perbandingan antara pengukuran suhu pada termometer raksa dan termokopel tidak jauh berbeda saat es mencair maupun pada saat pemanasan air sampai mendidih. Dari hasil percobaan juga dapat diketahui bahwa termokopel memiliki tingkat kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan dengan termometer raksa. Hal ini disebabkan karena termokopel memiliki respon yang cepat terhadap perubahan suhu. Tegangan juga saling berhubungan dengan suhu yaitu semakin tinggi temperatur suatu zat cair maka semakin besar tegangan yang ditimbulkan. Dari hubungan tegangan dan suhu juga didapatkan nilai seeback yang dikatakan sebagai sensitivitas suatu termokopel terhadap perubahan suhu dan dapat menentukan jenis termokopel yang digunakan. Seebeck yang dihasilkan yaitu 0,0362 mV/oC pada es hingga mencair dan 0,0061mV/ oC pada air hingga mendidih. Kata kunci: temperatur, termokopel, termometer, voltmeter.