Vous êtes sur la page 1sur 2

1. Mrs.

ani, 43 year old woman present with a history of a insidious onset of joint pain since
three month ago. Affected are all small joints of the hands, wrists, knees, and forefeet.
b. Apa makna dari nyeri sendi dengan onset insidious?
Artinya nyeri sendi timbul perlahan-lahan, menandakan suatu penyakit kronis.
c. Apa penyebab terjadinya nyeri sendi pada kasus?
Kemungkinan penyebab nyeri sendi pada kasus dimana melibatkan poliartikular dan

2.

bersifat kronis adalah sebagai berikut:


Non inflamasi
o Osteoartritis
o Haemokromatosis
o Fibromialgia
Inflamasi
o Rheumatoid artritis
o Gout kronik
o Seronegatif arthritis
o Vasculitis
o Penyakit jaringan ikat (SLE)
A steroid dose-pack and 400 mg dose of ibuprofen three times a day relieved all
symptoms for one more month, but was followed by a slow return of joint pain, now with
clearly swelling, and morning stiffness lasting two hours.
b. Apa indikasi dan efek samping dari kedua obat tersebut?
Indikasi NSAID ialah pada kasus nyeri dan radang.
Steroid pada kasus ini diberikan apabila NSAID gagal mengontrol gejala dan
bila adanya eksaserbasi akut yang parah.
f. Bagaimana mekanisme morning stiffness?

5. Physical exam reveals boggy synovitis at the metacarpal phalangeal joints with
tenderness. There is tenderness but no synoviyis at the knees and metatarsal phalangeal
joints. Her BMI in the normal range.
b. Apa makna klinis dan mekanisme terdapat nyeri tekan tanpa adanya synovitis pada
lutut dan metatarsal phalangeal joints?
6. Laboratory evaluation revealed that her rheumatoid factor was positive, anti-cyclic
citrullinated peptide (CCP) negative, 60 mm/hour of sedimentation rate and 35mg/dl of C
reactive protein. All other routine laboratory findings were normal.
b. Bagaimana makna klinis dari anti CCP negatif?

Artinya tidak ditemukan antibodi dari CCP, adanya anti CCP memang spesifik
terhadap RA, namun tidak ditemukannya anti CCP tidak menyingkirkan diagnosis
RA.
c. Bagaimana makna klinis dari hasil LED dan CRP?
Peningkatan LED dan CRP berhubungan dengan aktivitas dari penyakit yang aktif
dan kecendrungan progresifitas kerusakan sendi.
7. X-rays of her affected joints show minimal periarticular osteopenia and no erosions.
c. Bagaimana mekanisme terjadinya osteopenia tanpa erosi?
Sitokoin IL-1 dan TNF-a yang dihasilkan dari proses inflamasi lokal akan
menyebabkan sel dari pannus (jaringan granulasi vaskular) mengeluarkan enzim
kolagenase, protease, dll yang akan mendegradasi kartilago. Sitokin ini juga
mengaktifkan osteklas sehingga terjadi demineralisasi tulang yang menyebabkan
osteopenia.
8. Aspek Klinis
c. Diagnosis Kerja
Arthritis reumatoid
f. Faktor resiko
Perempuan
Usia 35-50th
Riwayat keluarga
Genetik (HLA-DR4)
g. Patofisiologi
i. Tatalaksana, Evaluasi
k. Komplikasi

Vous aimerez peut-être aussi