Vous êtes sur la page 1sur 21

ASPEK PELANGGARAN KONSTITUSIONAL

DALAM UNDANG-UNDANG PERDAGANGAN

Mengenal

Secara

Singkat

UU

Perdagangan yang Terbaru (UU-Nomor 7


Tahun 2014) - KOMPASIANA.com
http://www.kompasiana.com/akmail/meng
enal-secara-singkat-uu-perdaganganyang-terbaru-uu-nomor-7-tahun2014_54f7be70a33311df1d8b4906

Undang-undang baru adalah yang terbaru


dari

serangkaian

kebijakan

yang

diperjuangkan oleh parlemen di bawah


bendera

semangat

pengembangan

industri pertambahan nilai dalam negeri.


Pada tanggal 12 Januari larangan ekspor
bijih

mineral

mentah

mulai

berlaku,

pengiriman industri pertambangan dalam


kekacauan.
Sejak

saat

konsentrat
larangan

itu
telah

tersebut,

mineral

baru

ditambahkan
selanjutnya

dan
untuk
yang

membingungkan

oleh

perusahaan

tambang.
Tindakan proteksionisme tersebut juga
menunjukkan bahwa Indonesia tidak siap
untuk memimpin jalannya pada integrasi
perekonomian regional.

Masalah

terbesar

bagi

investor

asing

dengan Perundang-undagan perdagangan


yang baru yaitu ketidakjelasan nya.
Beberapa

pasal

kenyamanan

dapat
bagi

diartikan

pada

Kementerian

Perdagangan.
Misalnya, Pasal 49 Ayat 4 mengatakan
bahwa
"Dalam

rangka

peningkatan

daya

nasional,

Menteri

dapat

mengusulkan

keringanan

atau

penambahan

pembebanan

bea

saing

masuk

terhadap

sementara. ,"

Barang

Impor

menurut

penafsiran

oleh

American

Chamber of Commerce Jakarta. Katakata "daya saing nasional" cukup jelas


bahwa negara dapat menggunakan pasal
ini

sebagai

tangkapan-seluruh

membenarkan

pelaksanaan

untuk

peraturan

proteksionis.
Nilai penting potensial pada akhirnya
memiliki

hukum

komprehensif

pada

perdagangan

yang

tempatnya,

yang

memperlemahkan tersebut terdapat pada


kedua masalah penting.
Pertama, ada tertulis begitu samar-samar
bahwa

para

menafsirkan

investor
hukum

tidak

secara

apa

dapat
yang

sebenarnya berarti bagi mereka.


Kedua,

memungkinkan

mengubah

aturan

negara

perdagangan

untuk
pada

kemauan, tanpa ada jalan keluar.


Kedua masalah ini akan mengakibatkan
investor kehilangan kepercayaan pada
Indonesia.

Beberapa

kekhawatiran

terbesar

oleh

perusahaan asing mengenai hukum yang


baru, dapat terlesaikan ketika rancangan
pemerintah dalam bentuk peraturan dan
pelaksanaannya.
Setelah 80 tahun menggunakan hukum
perdagangan Belanda yang sangat tua
(Bedfrijfs
1934,

reglementerings

Staatsblad

1938

Ordonnantie
Nomor

86),

Indonesia akhirnya memperkenalkan UU


tersendiri mengenai Perdagangan.
Dalam

Rancangan

Undang-Undang

tentang Perdagangan disahkan oleh DPR


pada tanggal 11 Februari 2014 dan mulai
berlaku paling lambat pada 13 Maret
2014 kemarin.
Secara

singkat,

UU

memberikan

ketentuan dasar dan umum antara lain


dalam

perdagangan

domestik

(dalam

negeri) dan internasional, standardisasi


barang dan jasa, perdagangan melalui
sistem

elektronik,

dan

pengembangan

usaha kerjasama, skala kecil, mikro dan


menengah.
Menerapkan ketentuan tentang berbagai
hal

yang

berbagai

diatur

dalam

peraturan

menegaskan

bahwa

pelaksanaan

akan

UU

dan

juga

Pemerintahan.
semua

UU

peraturan

dikeluarkan

dalam

waktu 2 tahun.
Sementara itu semua peraturan yang ada
pada

perdagangan

berlaku

akan

selama

masih

mereka

tetap
tidak

bertentangan dengan ketentuan di dalam


UU tersebut.
Ketentuan

dasar

dan

umum

dari

UU

mencakup sebagai berikut :

Untuk perdagangan dalam negeri, UU


mengatur

ketentuan

umum

tentang

perizinan bagi pelaku usaha yang terlibat


dalam

kegiatan

mengharuskan

perdagangan
penggunaan

dan
dalam

bahasa Indonesia di dalam pelabelan dan


peningkatan untuk penggunaan produk
dalam negeri.

Berdasarkan

UU

perdagangan,

pemerintah diwajibkan untuk antara lain :


(i)

mengendalikan

ketersediaan

bahan

pokok

yang
(ii)

kebutuhan
terpenting

bagi

atau

seluruh

wilayah di Indonesia,
menentukan
larangan

atau

pembatasan untuk perdagangan


barang / jasa untuk kepentingan
nasional,
melindungi

misalnya

untuk

keamanan

nasional

atau kepentingan umum


Untuk

perdagangan

internasional,

UU

juga mengatur persyaratan dasar / prinsip


berkaitan dengan :
(i)

lisensi untuk kegiatan impor dan


ekspor,

(ii)

dengan

prinsip

bahwa

semua

produk yang dapat diimpor atau


diekspor, kecuali ketentuan lain
berdasarkan

peraturan

Hukum

dan Ketentuan regulasi


Sehubungan dengan standardisasi barang
dan jasa, produk yang diperdagangkan di
dalam

negeri

harus

memenuhi

dalam

persyaratan standar Nasional Indonesia


(SNI) dan persyaratan teknis lainnya yang
relevan.
Di

sisi

lain,

pelayanan

yang

diperdagangkan di dalam negeri


dituntut

untuk

memenuhi

juga

persyaratan

wajib disamping SNI dan persyaratan


teknis.
UU

menunjukkan

ketersediaan
lengkap

data

pentingnya

yang

informasi

akurat

dalam

dan

kegiatan

perdagangan melalui sistem elektronik.


Kegagalan dalam memenuhi ketentuan
ini

akan

menyebabkan

pelaku

usaha

untuk

dikenakan

sanksi

administratif

(yaitu pencabutan izin).


Pemerintah diperlukan dapat mendukung
bisnis kerjasama, skala kecil, mikro dan
menengah yang terlibat dalam bidang
perdagangan.
Dukungan dapat dalam bentuk fasilitas,
insentif, bantuan teknis, akses dan / atau
bantuan modal usaha, bantuan promosi
dan

pemasaran,

yang

hal-hal

yang

disediakan lebih lanjut dengan Peraturan


Presiden.

UU

perdagangan

dasar

dari

Perdagangan

juga

memfasilitasi

pembentukan

Komite

Nasional

dengan

mendukung percepatan dan pemenuhan


kegiatan perdagangan dengan ketentuan
yang

bertugas

antara

lain

dapat

membantu pemerintah dalam sosialisasi


kebijakan dan peraturan perdagangan,
untuk

memberikan

masukan

bagi

(i)

kebijakan

dan

perdagangan

peraturan

dan

(ii)

tentang

penyelesaian

masalah dalam perdagangan domestik


dan internasional.

Sanksi

pidana

tertentu

yang

berlaku

untuk non-kepatuhan antara lain dengan :


1. penggunaan

pada

persyaratan

label

dalam

Indonesia,
2. persyaratan perizinan,
3. pembatasan perdagangan

yang

di

bahasa

barang

tertentu / pelayanan, dan


4. persyaratan SNI.
Setelah aturan-aturan yang didefinisikan
dengan baik, Indonesia harus bekerja
keras untuk melindungi para investor dari
Kejutan
tersebut,

terhadap
dan

peraturan

mengingkari

terbaru
kontrak

investasi adalah cara yang cepat untuk


menakut-nakuti calon investor.

Banyak aturan dalam Regulasi ini juga


memberikan

kebebasan

pemerintah

untuk mematahkan perjanjian kontrak.


Sebagai

contoh,

pasal

mengatakan,Pasal
perjanjian

84

84 (1)

Perdagangan

ayat

Setiap

internasional

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82


ayat

(2)

disampaikan

Perwakilan

Rakyat

(sembilan puluh)

kepada Dewan

paling

hari

lama

kerja

90

setelah

penandatanganan perjanjian.

"pemerintah,
bisa

dengan

mereview

perjanjian

persetujuan

atau

perdagangan

DPR

membatalkan
internasional,

[yang pelaksanaannya] ditegakkan oleh


aturan dan ketentuan dalam perundangundagan, demi tujuan pada kepentingan
nasional.".
Parlemen Indonesia bekerjasama dengan
kementerian

ekonomi

mempunyai

kesempatan untuk menyusun rancangan

peraturan pelaksanaan yang membuat


undang-undang

perdagangan

baru

tersebut lebih jelas dan lebih keputusan


pada

keramahan

memungkinkan
mengambil

pasar,

negara

inisiatif

perekonomian

untuk
bagi

regional

perhatian

yang

terhadap

investor/

yang
integrasi

dan

sangat

dapat
menarik

dibutuhkan

penanaman

modal

asing.
Sementara
berangapan
terbaru

itu

Dunia

prihatin

dalam

internasional
dengan

upaya

proteksionisme

dari

indonesia.
Para

tetangga

bagaimana

ASEAN

bertanya-tanya

komitmen

Jakarta

sebenarnya untuk integrasi regional yang


berdasarkan
Ekonomi

dibawah
ASEAN

Komunitas

karena

akan

dilaksanakan pada tahun 2015.


Jepang dan Cina mempunyai investasi
yang

besar-besaran

di

Indonesia

dan

tindakan

proteksionisme

yang

menjadikan mereka gelisah.


Dari

jepang

sendiri

sedang

mempertimbangkan mengambil Indonesia


pada

Organisasi

(WTO)

Perdagangan

atas

Dunia

perundang-undagan

perdagangan baru.
Banyak pengamat internasional meyakini
undang-undang

tersebut

melanggar

aturan WTO.

SALINAN

DALAM

UNDANG-UNDANG

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN


2014 TENTANG PERDAGANGANhttps://dl
.dropboxusercontent.com/u/25544585/per
aturan-perundangan/uu2014/UU_07_2014.pdf

Perlindungan

Hukum

terhadap

Pasar

Rakyat Berdasarkan Undang-Undang No


7 tahun 2014 tentang
http://123dok.com/document/4962perlindungan-hukum-terhadap-pasarrakyat-berdasarkan-undang-undang-no-7tahun-2014-tentang-perdagangan.htm

UU Perdagangan yang Baru Atur Ketat


Bisnis Direct Selling, Online dan Ritel
Jumat, 4 April 2014 | 18:48:24

Jakarta

(SIB)-

Kementerian

Pemerintah

melalui

Perdagangan

akan

mengatur beberapa bisnis lebih ketat dari


sebelumnya.
Aturan ini sudah dimasukan ke dalam
Undang-undang Perdagangan No.7/2014
yang disahkan pada bulan Maret 2014 ini.

Setidaknya pemerintah menyebut ada 3


bisnis yang akan diatur ketat. Aturan
ketat

dilakukan

mulai

dari

proses

perizinan hingga sistem perdagangan.


Berikut 3 jenis usaha/bisnis yang akan
diatur ketat seperti dikutip detikFinance,
Kamis (3/4/2014).

Bisnis

Penjualan

Langsung

(Direct

Selling)
Pemerintah mulai memberikan perhatian
khususnya kepada sektor bisnis direct
selling atau multi level marketing (MLM).
Mulai

tahun

2014,

bisnis

MLM

mulai

diatur ketat dan dimasukan ke dalam


substansi
No. 7/2014.

Undang-undang

Perdagangan

Dirjen

Perdagangan

Kementerian
Srie

Perdagangan

Agustina

pelaku

Dalam

Negeri

(Kemendag)

mengungkapkan

usaha

MLM

calon

diharapkan

agar

terlebih dahulu mendaftarkan bisnisnya


kepada

Badan

Koordinasi

Penanaman

Modal (BKPM). Setelah itu, Kemendag


segera mengeluarkan izin terbit usaha.

"Dia

(pelaku

usaha)

harus

memenuhi

ketentuan perizinan serta mendapatkan


rekomendasi dari BKPM. Kami tidak akan
menghambat pelaku usaha apapun sesuai
ketentuan. Baru setelah itu kita bisa
terbitkan izinnya," kata Srie.

Aturan ini dilakukan agar pelaku usaha


tidak

melakukan

Piramida

atau

model usaha skema


dikenal

juga

sebagai

skema ponzi or money game. Ini yang


menyebabkan bisnis MLM dicap buruk.

Di dalam aturan UU Perdagangan diatur


bila skema piramida jelas dilarang.
Selain

itu

distribusi

juga

diatur

eksklusif

atau

mengenai

hak

produk

MLM

company hanya boleh diperjualbelikan


consultant/distributornya.
Ini

memberikan

Perusahaan

dan

perlindungan

kepada

consultant/distributor

agar produknya tidak dipasarkan secara


ilegal oleh pihak lain. Aturan ini sudah
terdapat di UU Perdagangan pasal 7, 8, 9,
105 berikut sanksi hukumannya.

Perdagangan Online (e-commerce).


Pemerintah

melalui

Kementerian

Perdagangan segera akan mengatur tata


tertib untuk pelaku usaha perdagangan
melalui online (e-commerce).

Aturan ini sudah terdapat di Undangundang Perdagangan No 7/2014 Direktur


Jenderal

Perdagangan

Kemendag,

Srie

mengatakan

Dalam

Negeri

Agustina

pelaku

pernah

usaha

online

nantinya harus memiliki unsur legalitas


dan teridentifikasi.

Umumnya

pelaku

perdagangan

online

dibagi menjadi dua, yakni pelaku usaha


yang

menyediakan

menyelenggarakan
perdagangan

atau
aktivitas

melalui

ranah

elektronik

atau internet. "Pelaku usaha itu seperti


situs-situs

yang

memilki

fitur

bagi

pengunjungnya untuk menjual barang dan


jasa," kata Srie.

Kemudian, pelaku usaha lainnya adalah


"merchant" atau penjual barang atau jasa
yang

menggunakan

layanan

penyelanggaran perdagangan online.

Layanan

penyelenggaraan

perdagangan

yang

aktivitas

digunakan

oleh

panjual itu nantinya harus memiliki izin.

Ritel Diwajibkan Jual 80% Produk Dalam


Negeri
Melalui Undang-undang Perdagangan No
7/2014 pemerintah juga akan mewajibkan
toko modern memasarkan produk dalam
negeri minimal 80% dari jumlah dan jenis
barang yang diperdagangkan. Cara ini
dilakukan untuk mendorong peningkatan
penggunaan produk dalam negeri.

Bahkan untuk mendorong produk dalam


negeri, Kementerian Perdagangan telah
menerbitkan

aturan

turunan

yaitu

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor


70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman
Penataan

dan

Pembinaan

Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko


Modern. Aturan ini untuk memudahkan
produsen

dalam

negeri

dan

UKM

mendapatkan akses.

Meskipun Permendag sudah dikeluarkan


ini memiliki beberapa pasal pengaturan
baru, pasal-pasal tersebut tidak akan
diberlakukan

secara

retroaktif.

Untuk

itu, masih akan ada tenggang waktu


selama

2,5

sosialisasi

tahun

untuk

secara

melakukan

intensif

guna

mengurangi kekhawatiran para pelaku


usaha

yang

sudah

telanjur

membuat

usaha sebelum terbitnya peraturan ini.

Direktur

Jenderal

Perdagangan

Dalam

Negeri Srie Agustina menjelaskan dua hal


penting

lain

yang

diatur

dalam

Permendag ini yakni jumlah outlet/gerai


toko modern yang dimiliki dan dikelola
sendiri (company owned outlet) paling

banyak

150.

kewajiban

Lalu,

pusat

aturan

perbelanjaan

tentang
dalam

menyediakan atau menawarkan counter


image

atau

ruang

usaha

untuk

pemasaran barang dengan merek dalam


negeri. (Dtf/w)

KKK

Vous aimerez peut-être aussi