Vous êtes sur la page 1sur 7

ADAT AMBALAN

PANGERAN DIPONEGORO DAN RADEN AJENG KARTINI


GUGUSDEPAN 07.173 07.174
PANGKALAN MA MIFTAHUL HUDA TUGU AGUNG
BAB I PENDAHULUAN
Pasal 1 Pengertian dan Fungsi Adat
1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan
sarana penertib suatu Ambalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.
2.
Fungsi Adat :
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penertib suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman
Pasal 2 Pemegang Adat
1. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
Pasal 3 Hak dan Kewajiban Pemangku Adat
1.

Hak Pemangku Adat


a. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya.
b. Memberikan saran yang bersifat membangun.
c. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.

2.

Kewajiban Pemangku Adat


a. Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.
b. Menjaga ketertiban di pangkalan.
c. Mampu mendampingi Pradana.
d. Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
e. Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.

3.

Wewenang Pemangku Adat


a. Memberi sanksi kepada pelanggar Adat.
b. Mendampingi Pradana dalam mengambil Keputusan.
c. Memperkenalkan Adat Ambalan.
Pasal 4 Ketentuan Umum
1. Dewan Ambalan yang dimaksud adalah Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro
dan Raden Ajeng Kartini selanjutnya disebut Dewan Ambalan PRAMADA
2. Adat Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini dibuat
untuk mengatur rumah tangga Dewan Ambalan dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya .

3. Adat Dewan Ambalan ini berlaku untuk seluruh Anggota Dewan Ambalan Pangeran
Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini.
Pasal 5 Revisi Adat
1. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
2. Revisi atau perubahan Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat berdasarkan
rapat anggota ambalan yang dihadiri minimal 70% dari total warga ambalan.
BAB II IDENTITAS AMBALAN
Pasal 6 Ambalan Jayaprana Layonsari
1. Nama ambalan MA Miftahul Huda Tugu Agung adalah Pangeran Diponegoro dan
Raden Ajeng Kartini dengan Nomor Gudep 07.173 dn 07.174.
2. Pangkalan Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini adalah
MA Miftahul Huda Tugu AGung yaitu di Jl. Lintas Timur Km.130 Desa Tugu
Agung Kec. Lempuing, Kab. OKI.
Pasal 7 Stuktur Ambalan
1. Ambalan Jayaprana Layonsari terdiri dari :
a. Pradana Putra/Putri,
b. Kirani Putra/Putri,
c. Juru Uang Putra/Putri,
d. Pemangku adat Putra/Putri,
e. Sie Kajian Putra/Putri,
f. Sie Evaluasi Putra/Putri,
g. Sie Kegiatan Putra/Putri
h. Sie Humas Putra/Putri
Pasal 8 Dana
1. Dana Ambalan PRAMADA dapat berasal dari:
a. Iuran Anggota
b. Usaha anggoa
c. Bantuan Sekolah
d. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat
e. Sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan perundangundangan yang berlaku maupun dengan Kode Kehormatan Pramuka dan tidak
mengikat.
Pasal 9 Pusaka Ambalan
1. Pusaka ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini adalah Keris, di
mana keris merupakan suatu alat yang berfungsi untuk melindungi diri sebagai
implementasi Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini
implementasi nyata tujuan Dewan Ambalan. Selain itu keris juga merupakan senjata
tradisional yang banyak dipakai pahlawan Indonesia termasuk Pangeran
Diponegoro

Pasal 10 Sandi Ambalan


1. Sandi Ambalan adalah karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan
gambaran pernyataan kata hati para warga ambalan.
BAB III KEANGGOTAAN
PASAL 11 ANGGOTA RESMI
Anggota Pramuka SMA N 2 Singaraja jika mengacu pada kurikulum 2013 ialah
seluruh siswa SMA N 2 Singaraja
2.
Anggota Dewan Ambalan ialah mereka yang telah dilantik penegak Tamu ,
kemudian menjadi SATIN dan setelah dilantik Bantara mereka telah resmi menjadi
Anggota Dewan Ambalan. Dan siap mematuhi Adat Ambalan pada masa Bakti
2014/2015
1.

1.
2.
3.
4.

PASAL 12 HAK ANGGOTA


Hak suara adalah hak yang dimiliki masing-masing anggota Dewan Ambalan untuk
diperhitungkan dalam perhitungan suara bila dilaksanakan pengambilan keputusan.
Setiap anggota mempunyai satu hak suara.
Hak bicara adalah hak yang dimiliki setiap anggota untuk menyampaikan usul, saran
dan pendapat. Dengan menggunakan bahasa yang sopan dan tidak saling memojokkan
Hak yang menggunakan fasilitas adalah hak yang dimiliki oleh setiap anggota untuk
menggunakan fasilitas yang ada pada pangkalan atas izin Ketua Dewan Ambalan. B
Setiap anggota berhak mengembangkan kemampuannya diluar kegiatan Ambalan ,
dengan meminta surat mandat kepada Kamabigus dan Pembina A

PASAL 13 KEWAJIBAN ANGGOTA


1.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib menepati Dasa Darma dan Trisatya B
2.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib menjaga Nama Baik Ambalan B
3.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib mentaati Adat Ambalan
4.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib menjaga ketertiban B
5.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib melaksanankan tugas sesuai dengan tugas dan
fungsinya B
6.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib hadir dan ikut serta dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dewan Ambalan. Minimal 80% dari banyak kegiatan B (jika tidak
hadir 1 kali tanpa alasan akan dikenakan saksi B dengan tambahan denda Rp. 5000 ,dan
sanksi serta denda akan ditambah 5000 jika ketidakhadiran tanpa alasan terjadi berturutturut)
7.
Setiap Anggota Dewan Ambalan , Wajib memelihara dan menjaga fasilitas yang
terdapat di pangkalan Jayaprana - Layonsari. Bagi yang cuntaka & Sebel dilarang
memasuki ruang gudep B (jika merusak fasilitas harus mengganti dengan apa yang
dirusakkan dengan menimbang keputusan Pradana)
8.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib membayar iuran setiap bulan sebesar Rp 5.000
9.
Setiap anggota Dewan Ambalan wajib datang tepat waktu dengan luang waktu
maksimal 10 menit D-C(1 menit dikali 10)
10. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib mengikuti kegiatan sampai selesai , kecuali
mendapat izin dari pradana untuk pulang lebih awal B

11. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib bersikap propesional saat bekerja B-A
12. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib dalam berkegiatan dilaksanakan dalam satuan
terpisah D-B
13. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib bergunakan Bahasa Indonesia dalam kegiatan
dan menggunakan Panggilan resmi kepada anggota Ambalan lain D

e.
f.
g.
h.
-

PASAL 14 PEMBAGIAN TUGAS


1. Pembagian Tugas merupakan pembagian ambalan berdasarkan kedudukan
anggota dalam kepengurusan dalam Dewan Ambalan Jayaprana - Layonsari.
2. Pembagian tugas diatur sebagai berikut :
a. Ketua
Memimpin dan mengelola Dewan Ambalan Jayaprana Layonsari A
Bersama seluruh anggota Dewan Ambalan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
pokok dewan ambalan.
b. Kirani
Melaksanakan mekanisme administrasi dan kehumasan.A
Mewakili Dewan Ambalan apabila Ketua dan Wakil ketua berhalangan.
c. Bankir
Mengelola keuangan dan harta benda Dewan Ambalan Jayaprana Layonsari A
Mewakili Dewan Ambalan Jayaprana Layonsariapabila ketua dan wakil ketua
berhalangan.
d. Pemangku Adat
Menetapkan dan menerapkan adat adat yang berlaku Dewan Ambalan Jayaprana Layonsari.A
Mewakili Dewan Ambalan Jayaprana Layonsariapabila ketua dan wakil ketua
berhalangan.
Bidang Kajiian
Membuat rencana kegiatan yang dicatat dalam pembukuan A
Mengkaji jalannya kegiatan B
Bidang Evaluasi
Mengevaluasi kekurangan kegiatan B
Mengembangkan kegiatan mengacu pada kekurangan dan kelebihan kegiatan
Memberikan saran dan solusi yang bersifat membangun
Bidang Kegiatan
Mengatur dan mengarahkan jalannya kegiatan dibantu seluruh Dewan Ambalan B
Bidang Humas
Sebagai sarana penghubung komunikasi dalam dan luar Dewan Ambalan B
Sebagai sarana pemberi informasi
BAB IV ADAT KESEHARIAN
PASAL 15 PAKEAN DAN PENAMPILAN

1.
2.

Pemakaian atribut Pramuka sesuai dengan AD/ART Gerakan Pramuka C


Penggunaan Pakean dalam kegiatan dapat disesuaikan dengan agenda kegiatan C

3.
4.
5.

Bagi Pramuka Penegak Ambalan Layonsari yang berambut panjang wajib diikat. C
Bagi Pramuka Penegak Ambalan Jayaprana wajib berambut pendek, dan rapi C
Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana, wajib dipegang
ditaruh di pundak atau di tempat yang semestinya. B
6.
Saat tanggerang tidak dipakai dapat diletakkan ditempat semestinya B
7. Warna kaos kaki dan sepatu yang dikenakan adalah hitam . C
8.
Pakaian harus selalu rapi. C
9.
Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib mengenakan pakaian pramuka
lengkap beserta tanggerang dan baret. C
10. Kacu tidak boleh diinjak , dimain mainkan , dan menyentuh tanah D-B
11. Setiap pemakaian tanggerang dan baret wajib mengenakan Pin Penegak C
12. Setiap pakaian pramuka wajib berisi nama , dan disebelah kanan Lambang ambalan
atau saka Masing masing. C
Pasal 16 BERBICARA
1. Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum. D-B
2. Di dalam sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin untuk berbicara, dan
boleh berbicara jika sudah disilakan oleh pemimpin forum. D
3. Dapat menjaga sopan santun. D-C
4. Dalam forum, laki laki dan perempuan membentuk satuan terpisah. D-C
BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 17 KEPUTUSAN
1. Rapat dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh 50% lebih dari anggota Dewan
Ambalan.
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah mufakat, apabila mufakat tidak
tercapai maka dilakukan lobbying. Jika setelah di lobbying, mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil melalui suara terbanyak.
3. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak hasil
pungutan suara menunjukkan sama banyak, maka pungutan suara diulang.
BAB VI TATA UPACARA
Susunan Acara Adat Dewan Ambalan dalam kegiatan rutin:
PASAL 18 PEMBUKAAN & PENUTUPAN KEGIATAN
1.
Pembukaan kegiatan
1. Persiapan , Pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya
2. Pemimpin upacara memasuki tempat upacara
3. Laporan pemimpin pasukan
4. Bendera Merah Putih memasuki lapangan Upacara (penghormatan)
5. Pembacaan Pancasila
6. Pembacaan sandi Dewan Ambalan
7. Tambahan dari pembina (dijemput oleh pemimpin upacara)
8. Berdoa
9. Pemimpin upacara meninggalkan tempat
10. Pasukan dibubarkan dan siap mengikuti upacara
2. Penutupan Kegiatan
1. Persiapan , pemimpin pasukan menyiapkan pasukan

2. Pemimpin Upacara memasuki tempat upacara


3. Laporan pemimpin pasukan
4. Bendera Merah Putih siap diturunkan (penghormatan)
5. Tambahan pembina
6. Berdoa
7. Pemimpin upacara meninggalkan tempat upacara
8. Pasukan dibubarkan
PASAL 19 SIKAP TANGAN SAAT PEMBACAAN SANDI AMBALAN
1. Anggota Dewan Ambalan Putra wajib melipat tangan menyentuh depan jantung
dengan memegang setangan leher.
2. Anggota Dewan Ambalan putri wajib mencakupkan tangan depan jantung
BAB VII SANKSI
PASAL 20 JENIS SANKSI
No
Tipe
Sanksi
Pelangaran
1
A
Teguran dan minimal 5 kali keliling lapangan besar,jika
dipandang perlu akan dilaksanakan musyawarah
2
B
Teguran dan minimal 50 kali jongkok bangun-2x keliling
lapangan besar, jika dipandang perlu akan dilaksanakan
musyawarah
3
C
Teguran dan minimal 30 kali jongkok bangun- 100 kali
jongkok bangun
4
D
Teguran maksimal 20 x jongkok bangun
BAB VIII PENUTUP
PASAL 21 ATURAN TAMBAHAN
1.Adat Dewan Ambalan berlaku sejak ditetapkan.
2.Hal-hal yang belum diatur dalam adat ini dan dipandang perlu, maka akan diatur
kemudian.
3.Apabila terdapat kekeliruan dalam adat tersebut, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Singaraja,
Juli 2014
Mengesahkan
Pradana Putra

(IGST Made Bisma Murti)

Pradana Putri

(Kadek Yuni Pratiwi)

Keterangan

Mangku Adat Putra

(Dewa Putu Ari Laksana)


Pramesti)

Mangku Adat Putri

(Putu Indah Gita

Vous aimerez peut-être aussi