Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.
3.
3. Adat Dewan Ambalan ini berlaku untuk seluruh Anggota Dewan Ambalan Pangeran
Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini.
Pasal 5 Revisi Adat
1. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
2. Revisi atau perubahan Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat berdasarkan
rapat anggota ambalan yang dihadiri minimal 70% dari total warga ambalan.
BAB II IDENTITAS AMBALAN
Pasal 6 Ambalan Jayaprana Layonsari
1. Nama ambalan MA Miftahul Huda Tugu Agung adalah Pangeran Diponegoro dan
Raden Ajeng Kartini dengan Nomor Gudep 07.173 dn 07.174.
2. Pangkalan Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini adalah
MA Miftahul Huda Tugu AGung yaitu di Jl. Lintas Timur Km.130 Desa Tugu
Agung Kec. Lempuing, Kab. OKI.
Pasal 7 Stuktur Ambalan
1. Ambalan Jayaprana Layonsari terdiri dari :
a. Pradana Putra/Putri,
b. Kirani Putra/Putri,
c. Juru Uang Putra/Putri,
d. Pemangku adat Putra/Putri,
e. Sie Kajian Putra/Putri,
f. Sie Evaluasi Putra/Putri,
g. Sie Kegiatan Putra/Putri
h. Sie Humas Putra/Putri
Pasal 8 Dana
1. Dana Ambalan PRAMADA dapat berasal dari:
a. Iuran Anggota
b. Usaha anggoa
c. Bantuan Sekolah
d. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat
e. Sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan perundangundangan yang berlaku maupun dengan Kode Kehormatan Pramuka dan tidak
mengikat.
Pasal 9 Pusaka Ambalan
1. Pusaka ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini adalah Keris, di
mana keris merupakan suatu alat yang berfungsi untuk melindungi diri sebagai
implementasi Dewan Ambalan Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini
implementasi nyata tujuan Dewan Ambalan. Selain itu keris juga merupakan senjata
tradisional yang banyak dipakai pahlawan Indonesia termasuk Pangeran
Diponegoro
1.
2.
3.
4.
11. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib bersikap propesional saat bekerja B-A
12. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib dalam berkegiatan dilaksanakan dalam satuan
terpisah D-B
13. Setiap anggota Dewan Ambalan wajib bergunakan Bahasa Indonesia dalam kegiatan
dan menggunakan Panggilan resmi kepada anggota Ambalan lain D
e.
f.
g.
h.
-
1.
2.
3.
4.
5.
Bagi Pramuka Penegak Ambalan Layonsari yang berambut panjang wajib diikat. C
Bagi Pramuka Penegak Ambalan Jayaprana wajib berambut pendek, dan rapi C
Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana, wajib dipegang
ditaruh di pundak atau di tempat yang semestinya. B
6.
Saat tanggerang tidak dipakai dapat diletakkan ditempat semestinya B
7. Warna kaos kaki dan sepatu yang dikenakan adalah hitam . C
8.
Pakaian harus selalu rapi. C
9.
Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib mengenakan pakaian pramuka
lengkap beserta tanggerang dan baret. C
10. Kacu tidak boleh diinjak , dimain mainkan , dan menyentuh tanah D-B
11. Setiap pemakaian tanggerang dan baret wajib mengenakan Pin Penegak C
12. Setiap pakaian pramuka wajib berisi nama , dan disebelah kanan Lambang ambalan
atau saka Masing masing. C
Pasal 16 BERBICARA
1. Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum. D-B
2. Di dalam sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin untuk berbicara, dan
boleh berbicara jika sudah disilakan oleh pemimpin forum. D
3. Dapat menjaga sopan santun. D-C
4. Dalam forum, laki laki dan perempuan membentuk satuan terpisah. D-C
BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 17 KEPUTUSAN
1. Rapat dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh 50% lebih dari anggota Dewan
Ambalan.
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah mufakat, apabila mufakat tidak
tercapai maka dilakukan lobbying. Jika setelah di lobbying, mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil melalui suara terbanyak.
3. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak hasil
pungutan suara menunjukkan sama banyak, maka pungutan suara diulang.
BAB VI TATA UPACARA
Susunan Acara Adat Dewan Ambalan dalam kegiatan rutin:
PASAL 18 PEMBUKAAN & PENUTUPAN KEGIATAN
1.
Pembukaan kegiatan
1. Persiapan , Pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya
2. Pemimpin upacara memasuki tempat upacara
3. Laporan pemimpin pasukan
4. Bendera Merah Putih memasuki lapangan Upacara (penghormatan)
5. Pembacaan Pancasila
6. Pembacaan sandi Dewan Ambalan
7. Tambahan dari pembina (dijemput oleh pemimpin upacara)
8. Berdoa
9. Pemimpin upacara meninggalkan tempat
10. Pasukan dibubarkan dan siap mengikuti upacara
2. Penutupan Kegiatan
1. Persiapan , pemimpin pasukan menyiapkan pasukan
Pradana Putri
Keterangan