Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI O DENGAN IKTERUS NEONATUS DI

RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT DR. HARYOTO LUMAJANG

NAM A
NIM

: Wahyu Dini Candra Susila, S.Kep


: 122311101043

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Klien dengan ikterus neonatus telah dilaksanakan pada tanggal 11 13
Oktober 2016 di ruang perinatologi Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang

Lumajang, Oktober 2016


Pembimbing Ruangan

Pembimbing Akademik

( .......... )

( ............. )
Kepala Ruangan ,

( )

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Ruangan
Tgl/Jam MRS
Dx. Medis
No. Register
Tgl/Jam Pengkajian

: Prinatologi Intermediet
: 08-10-2016 /20.45
: Ikterus Neonatus
: 10 10 335
: 11-10-2016/ 15.00

A.IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin

: Bayi O A
: Bayi O
: 4 Hari/ 8-10-2016
: Perempuan

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn. M
Umur
: 26 Thn
Agama
: Islam
Suku
: Madura
Bahasa
: Madura
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Penghasilan : 1 Juta/ Bulan
Alamat
: Ds. Kaliwungu- Tempeh

Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat

: Ny. M
: 24 Thn
: Islam
: Madura
: Madura
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: .: Ds. Kaliwungu- Tempeh

B.KELUHAN UTAMA
Badan menguning
C.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir dengan persalinan normal dibantu dengan vakum di RS Dr. Haryoto Lumajang
dengan berat 3250 gram, panjang badan 49 dan lingkar kepala 34 cm. Bayi tidak langsung
langsung menangis saat dilahirkan, bayi baru menangis setelah tindakan manajemen asfiksia
dengan APGAR skor lahir 5-7.
Upaya yang dilakukan : manajemen asfiksia
Terapi yang diberikan : vit K, foto terapi, injeksi cinam 175 mg

D.RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita

Klien lahir di RSUD Dr. Haryoto Lumajang dengan persalinan normal dibantu proses
vacum, usia kehamilan 38 minggu. Kondisi saat lahir mengalami asfiksia, tidak langsung
menangis saat dilahirkan, bayi menangis saat setelah dilakukan manajemen asfiksia.
2. Riwayat operasi
Klien tidak memiliki riwayat operasi
3. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi
4. Riwayat Imunisasi
Klien belum mendapatkan imunisasi
E.RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu klien tidak selalu memeriksakan kandungan setiap bulan. Setiap ANC ibu klien selalu
mendapatkan tablet Fe. Ibu klien tidak perna meminum obat atau vitamin diluar yang
diberikan oleh bidan. Berat badan ibu bayi sebelum hamil adalah 41 kg dan mngalami
kenaukan saat hamil hingga 50 kg. Riwayat TT adalah TT . saat ini kehamilan ibu adalah
yang pertama.
2. Intra Natal
Klien lahirlahir tanggal 08 oktober 2016 pukul 20.45 WIB dengan penolong dokter di
RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Cara lahir dengan persalinan dibantu vacum dengan usia
gestasi 38 minggu. KPD (-), Anus (+), Perempuan
3. Post Natal (0-7 hari)
Bayi lahir secara normal dibantu vacum dengan berat lahir 3250 gr, panjang badan 49
cm, dan lingkar kepala 34. Kondisi saat lahir tidak langsung menangis. APGAR skor 5-7.
Klien mendapatkan injeksi vit K, Foot terapi, dan injeksi Cinam 175 gr.
F.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
GENOGRAM

Keterangan:
: laki-Laki

: pasien

: Perempuan

: pernikahan

: Meninggal

: keturunan

: Tinggal satu rumah

G.PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Belum nampak
b. Motorik kasar
Gerak klien aktif
c. Motorik halus
Memandang, Menangis
d. Bahasa
Belum nampak
H.Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Klien dilahirkan dibantu oleh vacum di RSUD Dr. Haryoto Lumajang dengan dugaan terjadi
pendarahan di otak karena proses vacum. Klien dbawa ke ruang perinatologi dengan suhu 26 0C
dan diletakan di couve dengan diberikan foto terapi.
I.POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Ibu klien tidak rajin dalam memeriksakan kondisi kehamilanya ke bidan. Setia ANC ibu
selalu mendapatkan tablet Fe. Ibu hanya meminum vitamin yang diberikan oleh bidan
saja. Pada saat dilahirkan klien langsung dirawat di ruang Perinatologi RSUD Dr.
Haryoto lumajang.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
3. Antropometri
BB: 3250 gram
TB: 49 cm
Lingkar Kepala: 34 cm
- Clinical Sign:
Keadaan umum baik, membran mukosa lembab, kulit tipis, jaringan lemak
subcutan sedikit.
- Diet Pattern
Refleks menghisap baik. Klien meminum ASI langsung pada ibunya. Pengkajian
tanggal 11 Oktober 2016, Klien dapat dengan baik meminum susu langsung dari
ibunya dengan reflek hisap yang baik.
4. Pola eliminasi
BAK pada pampers, selalu BAK setia pergantian pampers. Klien BAB 4 kali sehari
warna hitam, khas mekonium.
5. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Klien terbaring di couve dan tidur. Saat terbangun klien dengan aktif menggerakkan
tangan dan kakinya. Klien sudah diperbolehkan mandi.
6. Pola Istirahat tidur
Klien tidur di couve dan bangun saat pampers penuh da saat lapat.
7. Pola kognitif dan persepsi sensori

Ibu klien berusia 24 tahun dengan pendidikan terakhir SD dan ini merupakan kehamilan
pertama.
8. Pola konsep diri
Ibu klien menyatakan bahwa kehadiran bayinya merupakan anugerah karena telah
dipercaya diberikan titupan oleh-Nya.
9. Pola Hubungan - Peran
Klien telah bertemu dengan ibunya saat menyusui
10. Pola Seksual - seksualitas
Ayah dan ibu klien selalu menunggu ri RSUD Dr. Haryoto lumajang meunggu keadaan
anak pertamanya
11. Pola Mekanisme Koping
Keluarga klien kooperatif teradap tindaan yang diberikan dan berharap anaknya segera
diberi kesembuhan dan dapat cepat dibawa pulang
12. Personal Nilai dan kepercayaan
Ayah dan Ibu beragama Islam
J.PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum
: cukup
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu
: 37,1 0C Nadi : 132 x/mnt RR : 42x/mnt
Tinggi badan
: 49 cm
Lingkar kepala
: 34 cm
Lingkar dada
: 33 cm
Berat badan saat lahir
: 3250 gr
Berat badan saat ini
: 3250 gr
Pekembangan BB
:2. Kepala
Bentuk tampak simetris, rambut hitam, terdapat bekas vacum, LK 34 cm, tidak tampak
hydrocephalus, fontanel belum menutup(anterior dan posterior), caput cecudanum ada
Mata
Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.
- Konjunctiva : tidak anemis
- Sklera : ikterik
- Pupil : reflek cahaya baik
- Lensa : tampak bening
- Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada
Hidung
- Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa
- Septum : simetris
- Bulu hidung : tampak distribusi merata
- Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak
Mulut
- Warna : merah muda

- Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag
- Gigi : belum tumbuh
- Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa
Telinga
- Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional
- Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata
- Daun telinga : tampak menonjol
- Tidak nampak ada benjolan massa
- Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan
- Tidak tampak sekret dan tidak bau
3.Leher :
- Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada
- KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba
- Vena jugularis : tidak meningkat
- Tidak tampak oedem, massa / lesi.
4.Thorax / dada :
Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak lesi/massa
Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 42 x/mnt, tidak terdengar wheezing,
ronchi, krepitasi/stridor.
5.Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, tampak ikterik apabila
diberikan sentuhan, kelembaban baik, tampak cembung, simetris, tali pusat belum lepas, tidak
tampak lesi.
- Auskultasi : bising usus 10 11 x/mnt
- Perkusi : bunyi perkusi pekak
- Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien
6.Keadaan punggung:
Punggung tidak ada lesi, tidak ada benjolan, simetris
7.Ekstremitas :
Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek grasping
baik.
Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek babinski
baik, tidak tampak lesi.
8.Genetalia & Anus :
Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus ada.
9.Pemeriksaan Neurologis :
Refleks Moro (+)
Babinski (+)
Palmar graps (+)

Rooting (+)
Sucking (+)
K.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium (11 Oktober 2016)
Jenis periksa
Hasil
Bilirubin direct
0,76
Bilirubin total
8,36
2. Radiologi
Tidak ada
3. Lain lain
APGAR
: 10
Ballads
Down skor
:0

Nilai Normal
< 0,25 mg/dl
0,75 mh/dl

: 35

L. Terapi
1. Oral
Tidak ada
2. Parenteral
Tidak ada
3. Lain lain
Injeksi cinam 175 mg

Mahasiswa,

Wahyu Dini Candra Susila, S.Kep


NIM. 122311101043

ANALISA DATA
Tanggal
11-10-2016

No
1.

Data Fokus
DO :
pasien terlihat
menguning

Problem
Ikterik neonatus

Etiologi
Proses vakum saat
kelahiran

Paraf

Pendarahan
intracranial

sklera ikterik
Bilirubin
direct : 0,76
gr/dl
Billirubin total
8,36

Pemecahan sel
darah merah
berlebih
Billirubin indirect
meningkat

11-10-2016

2.

DO :

11-10-2016

3.

DO :

Pasien
terpasang terapi
sinar
Permukaan
kulit bayi lebih
luas dari tubuh

Risiko
ketidakseimbanga
n suhu tubuh

ikterus
Bilirubin indirect
dalam darah
meningkat
Dilakukan
fototerapi

Risiko Infeksi

Risiko
ketidakseimbanga
n suhu tubuh
Luka bekas vacum

Terdapat luka
bekas vacum
Imun bayi
masih lemah

Portal masuk
patogen
Patogen masuk
Risiko infeksi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
Muncul
11-10-2016

No
1.

11-10-2016
11-10-2016

2.
3.

Diagnosa

Paraf

Ikterus neonatus berhubungan dengan peningkatan kadar


bilirubin dalam darah
Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
Risiko infeksi

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No
1.

Diagnosa
Ikterus neonatus berhubungan
dengan peningkatan kadar
bilirubin dalam darah

NOC
Integritas jaringan : kulit dan
membran mukosa
Adaptasi bayi baru lahir

NIC
1. Kaji kadar bilirubin
berkala
2. Berikan fototerapi

Kriteria hasil :
- ikterik hilang
- Kadar bilirubin indirect
dalam rentang normal
2.

Risiko ketidakseimbangan suhu


tubuh

3.

Risiko infeksi

3. Monitor TTV
4. Beri tahu penyebab
ikterus bayi pada orang
tua
5. Kolaborasi pemasangan
infus bila diperlukan
Termoregulasi : bayi baru lahir 1. Monitor TTV
2. Monitor tanda-tanda
Adaptasi bayi baru lahir
hipertermi
Kriteria hasil :
3. Berikan asi sesuai
Masalah tidak muncul
kebutuhan
Penyembuhan luka : primer
1. Rawat luka bekas
Kriteria hasi;
vacum
2. Monitor keadaan luka
Masalah tidak muncul
3. Kaji tanda-tanda infeksi
4. Monitor TTV

TINDAKAN KEPERAWATAN
No
1

Jam
Tindakan Keperawatan
11/10/2016, 15.00 1. Memberitahu penyebab ikterus bayi pada pada
ibu bayi
2. Rawat luka
3. Menganjurkan kepada ibu agar rutin
18.00
memberikan ASI
4. Mengkaji TTV
5. Mengatur posisi bayi
6. Memonitor tanda-tanda hipertermi
7. Menkaji tanda-tanda infeksi
12/10/2016, 14.00 Mengatur posisi bayi
18.00
Mengukur TTV
Rawat luka
Monitor tanda-tanda hipertermi
13/10/2016, 07.00 Mengatur posisi bayi
11.00
Mengukur TTV
Monitor tanda-tanda hipertermi

EVALUASI
11 Oktober 2016

Paraf

No
1.

Diagnosa
Ikterus neonatus berhubungan dengan
peningkatan kadar bilirubin dalam darah

2.

Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh

3.

Risiko infeksi

Evaluasi
S:O:
pasien nampak kuning
N : 120, S : 37,0 0C,
RR : 36
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Pasien masih terpapar
fototerapi
N : 120, S : 37,0 0C,
RR : 36
A : masalah tidak aktual
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Tidak muncul tandatanda infeksi
N : 120, S : 37,0 0C,
RR : 36
A : masalah tidak aktual
P : lanjutkan intervensi

Paraf

Evaluasi
S:O:
Pasien masih nampak
kuning
N : 120, S : 36,4 0C,
RR : 56
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Pasien masih terpapar
fototerapi
N : 120, S : 36,4 0C,
RR : 56
A : masalah tidak aktual
P : lanjutkan intervensi
S:-

Paraf

12 Oktober 2016
No
1.

Diagnosa
Ikterus neonatus berhubungan dengan
peningkatan kadar bilirubin dalam darah

2.

Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh


berhubungan dengan fototerapi

3.

Risiko infeksi

O:
Tidak muncul tandatanda infeksi
N : 120, S : 36,4 0C,
RR : 56
A : masalah tidak aktual
P : lanjutkan intervensi

13 Oktober 2016
No
1.

Diagnosa
Ikterus neonatus berhubungan dengan
peningkatan kadar bilirubin dalam darah

2.

Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh


berhubungan dengan fototerapi

3.

Risiko infeksi

Evaluasi
S:O:
Ikterus pasien
berkurang
N : 128, S : 36,8 0C,
RR : 36
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
S:O:
Pasien masih terpapar
fototerapi
128, S : 36,8 0C, RR :
36
A : masalah tidak aktual
P : intervensi dihentikan
S:O:
Tidak muncul tandatanda infeksi
128, S : 36,8 0C, RR :
36
A : masalah tidak aktual
P : intervensi dihentikan

Paraf

Vous aimerez peut-être aussi