Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN
DISUSUN OLEH :
1. ADITIYA KURNIAWAN
( S13 002 )
2. ENDANG SETIANINGSIH
( S13 024 )
( S13 035 )
4. YULIANI DISARI
(S13 062 )
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN
I.
Tgl/Jam MRS
: 7 Oktober 2015
Tanggal/Jam Pengkajian
Metode Pengkajian
Diagnosa Medis
: Vertigo
No. Registrasi
: 178078
BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien
: Ny. S
Alamat
Umur
: 23 tahun
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Pendidikan
: Mahasiswa
Pekerjaan
: Wiraswasta
2. Identitas Penanggungjawab
II.
Nama
: Ny.S
Umur
: 41 tahun
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Ibu
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing berputar-putar.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Punya anak
: Pasien perempuan berumur 52 tahun
: Tinggal serumah
: Meninggal
: 3x sehari
Jenis
Porsi
: 1 porsi habis
Keluhan
:-
b. Selama Sakit
Frekuensi
: 3x sehari
Jenis
Porsi
: 1 porsi habis
Keluhan
:-
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum Sakit
Frekuensi
: 2x sehari
Konsistensi
: Lunak berbentuk
Warna
: Kuning Kecoklatan
Keluhan
: Tidak ada
2) Selama Sakit
Frekuensi
: 2x sehari
Konsistensi
: Keras berbentuk
Warna
: Kuning kecoklatan
Keluhan
: Tidak ada
b. BAK
1) Sebelum Sakit
Frekuensi
: 4-5x sehari
Jumlah Urine
Warna
: Kuning keruh
Keluhan
2) Selama Sakit
Frekuensi
:-
Jumlah Urine
: 500cc/7 jam
Warna
: Kuning keruh
Keluhan
cepat pulang.
c. Peran Diri
e. Harga Diri
b. Selama Sakit
: Islam
b. Sebelum Sakit
Pasien
mengatakan
sholatnya
belum
Pasien
mengatakan
sholatnya
belum
lengkap.
c. Selama Sakit
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran
: Composmentis
b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
-
Frekuensi
: 88 x/menit
Irama
: Teratur
Kekuatan
: Kuat
Pernafasan
Frekuensi
Irama
Suhu
: 39 C
: Mesosefal
Kulit Kepala
: Bersih
Rambut
: Hitam, Putih
: Kehitaman
Konjungtiva
: Merah muda
Sclera
: Putih
Pupil
: Isokor
Diameter ki/ka
: 3mm
: Ada
b. Hidung
c. Mulut
d. Gigi
: Kotor,ompong.
e. Telinga
Analisa
3. Leher
Inspeksi
pernafasan.
Palpasi
fremitus sama.
Perkusi
: Suara sonor.
Palpasi
Perkusi
: Suara pekak.
5. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: Timpani.
Palpasi
6. Genetalia
Analisa
7. Rektum
Analisa
8. Ekstremitas
Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : Seimbang dengan skala 5.
Terpasang infus di kiri RL makro 20 TPM
ROM kanan dan kiri
: ROM aktif.
: Tidak ada.
Perabaan Akral
: Akral hangat.
Pitting edema
:-
Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : Seimbang dengan skala 5.
V.
: ROM aktif.
: Tidak ada.
Perabaan Akral
: Akral hangat
Pitting edema
:-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium
Hari/Tan
ggal/Jam
Rabu,
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Satua
Harga
Keterang
Normal
11.5-16.0
an Hasil
Normal
1. Hemoglobin
11.8
n
U/L
07-10-
2. Lekosit
10.5
g/dl
4.0-11
Normal
2015
3. Trombosit
261
u/L
150-440
Normal
4. Hematrokrit
36.3
/mm
35.0-49.0
Normal
5. Eritrosit
4.18
3.8-5.2
Normal
6. Granulosit
77.5
50-70
Tinggi
7. Limfosit
18.2
20-40
Normal
8. Monosit
4.3
2-8
Normal
9. MCV
87.0
82-92
Normal
10. MCH
28.2
27-31
Normal
11. MCHC
32.5
32-36
Normal
12. RDW
12.5
11.6-14.8
Normal
g/dl
1/160
10^3/
Normal
< 1/160
Normal
1/320
<1/160
Tinggi
Negatif
<1/160
Normal
10
IV.
TERAPI MEDIS
Tanggal
Pemberian
07-10-2015
Jenis Terapi
Cairan IV
Dosis
10 tpm
Fungsi
Untuk mengembalikan
Infus RL
keseimbangan elektrolit
Injeksi IV Ranitidin
2 x 50 mg
2 x 1gr
lambung
Mengobati dan
Injeksi IV
Ceftriaxone
Difenhidramin
2 x 150 mg
Paracetamol
3 x 500 mg
mual muntah
Obat untuk menurunkan
Flunarizine
2 x 10 mg
panas
Untuk mengatasi
migren dan gangguan
keseimbangan
11
V.
No
.
1.
ANALISA DATA
Hari/
Tanggal/
Jam
Rabu,
07-102015
15.00
WIB
Data Fokus
Problem
DS :
P = Nyeri ketika
Etiologi
Nyeri akut
Agen cidera
biologis
Hipertermia
Peningkatan
metabolisme
Gangguan pola
tidur
Ansietas
beraktivitas dan
istirahat.
Q = Nyeri terasa cekot
- cekot
R = Pada kepala
S = Skala 7
T = Hilang timbul
DO :
Pasien tampak gelisah
2.
Rabu,
07-102015
15.00
WIB
meringis kesakitan.
TD: 110/70 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 39 C
DS :
Pasien mengatakan
badan terasa panas.
DO :
-Pasien tampak lemas,
-Wajah pasien tampah
memerah.
TD : 110/70mmHg,
3.
Kamis,
08-102015
13.00
WIB
Nadi : 88x/menit,
RR : 20x/menit,
Suhu : 39C.
DS :
Pasien mengatakan
sering terbangun
karena pusing .
DO :
- pasien tampak cemas
- pasien tampak
menguap
- jumlah jam tidur
12
T
T
D
VI.
13
VII.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
Dx.
1.
Setelah
dilakukan
Intervensi
Kaji
secara
komprehensif
hasil :
Pain Control
Pain Level
Mampu
mengontrol
nyeri,
nonfarmakologi untuk
mencari bantuan)
nyeri
penggunaan
massage,
hipnotis,
terapi
akupresure).
tanda
nyeri)
Kolaborasi
pemberian
analgetik.
tindakan
Ajarkan
dingin,
mengenal
dilakukan
reaksi
manajemen nyeri
Setelah
Observasi
menggunakan
dan
dan
frekuensi
nyeri
tehnik nonfarmakologi
bahwa
berkurang
Mampu
intensitas/
nonverbal.
nyeri,
Melaporkan
kualitas,
presipitasi.
teknik
mengurangi
frekuensi,
faktor-faktor
mampu
menggunakan
tentang
durasi,
beratnya
2.
TTD
masalah
Memberikan
14
kompres
(36,50 C)
Serangan atau konfusi
kemerahan
RR dalam
normal
Tidak ada perubahan
Kolaborasi
dengan
kulit
rentang
Setelah
dilakukan
tindakan
Sleep enhancement
Monitor/
catat
kriteria hasil :
Anxiety reduction
Comfort level
Rest
and
Sleep
extent
and
dilakukan
tindakan
keperawatan
Kolaborasi
obat tidur.
pattern .
Setelah
Jelaskan
tidur
yang
adekuat
pattern
-
lingkungan
yang nyaman
-
extent
Ciptakan
15
pemberian
Mampu
mengidentifikasi
hal-
16
Hari/
Implementasi
Respon
Dx.
Tanggal/
Jam
Rabu,
1.
Mengkaji secara
DS : Pasien
07/10/201
komprehensif tentang
mengatakan tidak
mengetahui tentang
18.00 WIB
penyakitnya.. Pasien
mengatakan nyeri
dan faktor-faktor
skala 7. Nyeri
presipitasi.
dirasakan ketika
pasien beraktivitas,
nyeri cekot-cekot.
DO : Klien tampak
lemas, terpasang
selang kateter pada
alat vital pasien.
Pasien tamak meringis
kesakitan.
TD: 110/70 mmHg
N: 88x/menit
RR: 20x/menit
1.
1.
Rabu,
Mengobservasi reaksi
S: 39 C
DS : Pasien
07/10/201
nonverbal.
mengatakan bersedia
DO : Pasien tampak
18.00 WIB
Rabu,
Mengajarkan penggunaan
meringis kesakitan
DS : Pasien
07/10/201
tehnik nonfarmakologi
mengatakan ingin
melakukan relaksasi
16.10 WIB
17
TT
D
mandiri.
DO : klien tampak
1.
mengikuti istruksi
DS : Pasien
Rabu,
Menginjeksi obat
07/10/201
nyerinya segera
16.30 WIB
berkurang.
DO : Obat telah
3.
3.
Jumat,
diinjeksi.
DS : Pasien mengatak
09/10/201
DO : Pasien tampak
13.00 WIB
Jumat,
Menginstruksikan pasien
DS : Pasien
09/10/201
menggunakan teknik
mengatakan mampu
melakukannya secara
13.30 WIB
mandiri.
DO : Pasien tampak
melakukan teknik
relaksasi (nafas
3.
Jumat,
Memonitor kebutuhan
dalam).
DS : keluarga
09/10/201
tidur pasien
mengatakan pasien
sering terbangun
13.30 WIB
karena pusing
DO : pasien tampak
cemas
-
Pasien tampak
menguap
Mata tampak
sayup
18
Jumlah jam
tidur dalam
sehari 4-5 jam
3.
Jumat,
DS : keluarga pasien
09/10/201
adekuat
mengatakan bersedia
DO :- keluarga
16.00 WIB
tampak
memperhatikan
2.
Kamis,
DS : Pasien
08/10/201
mungkin
mengatakan bersedia
DO : Pasien tampak
13.00 WIB
memperhatikan Suhu
pasien : 390 C
2.
Kamis,
DS : Pasien
08/10/201
mengatakan bersedia
DO : Pasien tampak
13.30 WIB
memperhatikan
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
2.
Kamis,
RR : 20 x/menit
DS : Pasien
08/10/201
pasien
mengatakan bersedia
5
2.
DO :Pasien tampak
16.00 WIB
Kamis,
08/10/201
mengatakan bersedia
DO : Pasien tampak
18.00 WIB
19
IX.
CATATAN KEPERAWATAN
No.
Hari/
Evaluasi
TTD
Dx.
Tanggal/
1.
Jam
Rabu,
07/10/2015
15.00 WIB
2.
Rabu,
dalam.
S : Pasien mengatakan badan terasa panas .
08/10/2015
15.00 WIB
3.
Rabu,
09/10/2015
15.00 WIB
1.
Kamis,
20
07/10/2015
18.00 WIB
Pantau
lokasi
nyeri
dan
karakteristik nyeri
2.
Kamis,
napas dalam
S: Pasien mengatakan badan masih terasa panas
08/10/2015
18.00 WIB
3.
Kamis,
09/10/2015
18.00 WIB
Memonitor
kebutuhan
tidur
pasien
1.
Jumat,
09/10/2015
menjadi skala 2
15.00 WIB
21
P: Hentikan intervensi.
2.
Jumat,
09/10/2015
rentang normal .
16.00 WIB
3.
Jumat,
09/10/2015
10.00 WIB
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Vertigo adalah sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi ruang
dan mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. Keluhan ini
merupakan gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya sulit dinilai.
Walupun pengobatan sebaiknya langsung pada penyebab yang mendasari
penyebab atau kelainannya, asal atau penyebab vertigo sering tidak
diketahui ataupun tidak mungkin diobati.
Pelaksanaan asuhan keperawatan yang penulis laksanakan pada Tn. S
dengan gangguan sistem neurobavior : Vertigo di ruang Dahlia RSUD
Ungaran diperoleh kesimpulan bahwa dalam proses asuhan keperawatan
dengan gangguan sistem neurobeavior : Vertigo dibutuhkan suatu
koordinasi yang tepat serta menunjang ke arah tercapainya tujuan. Salah
satu koordinasi ini merupakan bentuk kerjasama tim antara perawat,
dokter, staf ruangan demi peningkatan status kesehatan klien disertai
dengan dukungan penuh dari keluarga.
B. SARAN
1. Klien dan Keluarga
a. Diharapkan klien mau memotivasi dirinya sendiri untuk pola hidup
yang menuju kearah berulangnya Vertigo misalnya, berolahraga
secara teratur, relaksasi dan mengendalikan stress, serta istirahat
dengan cukup. Anjurkan untuk selalu cek status kesehatan ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Diharapkan keluarga memberikan support yang positif bagi klien
demi peningkatan status kesehatan klien dan diharapkan keluarga
ikut waspada terhadap risiko pada keluarga klien sendiri.
24
2. Mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa dapat lebih mempersiapkan diri baik dari
segi teori, skill, maupun mental dalam menghadapi klien agar
dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan
status kesehatan klien.
b. Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien
25