Vous êtes sur la page 1sur 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN

DISUSUN OLEH :

1. ADITIYA KURNIAWAN

( S13 002 )

2. ENDANG SETIANINGSIH

( S13 024 )

3. MEGA GIRINDA PUTRI

( S13 035 )

4. YULIANI DISARI

(S13 062 )

PRODI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN

I.

Tgl/Jam MRS

: 7 Oktober 2015

Tanggal/Jam Pengkajian

: 7 Oktober 2015 / 15.00 WIB

Metode Pengkajian

: Autoanamnesa dan Alloanamnesa

Diagnosa Medis

: Vertigo

No. Registrasi

: 178078

BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien

: Ny. S

Alamat

: Ungaran Barat, Semarang

Umur

: 23 tahun

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Belum Kawin

Pendidikan

: Mahasiswa

Pekerjaan

: Wiraswasta

2. Identitas Penanggungjawab

II.

Nama

: Ny.S

Umur

: 41 tahun

Pendidikan

: SLTP

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Ungaran Barat, Semarang

Hubungan dengan Klien

: Ibu

RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing berputar-putar.
2. Riwayat Penyakit Sekarang

5 hari yang lalu sebulum masuk rumah sakit klien merasakan


sakit kepala,pusing. Kemudian pusing yang dirasakan semakin
berat seperti tertimpa benda kera, kemudian pasien dibawa ke IGD
RSUD Ungaran dengan tekanan darah TD : 110/70 mmHg, nadi :
88x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 39 C, Saat dikaji pasien
mengatakan pusing dikepalanya serasa cekot-cekot, dan pasien
mengatakan sakit skala 7, hilang saat minum obat dan timbul
setelah beraktivitas, seperti dari tidur keduduk dan berdiri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat vertigo sejak 2 tahun yang lalu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien juga mempunyai riwayat penyakit
vertigo.
Genogram:

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah

: Punya anak
: Pasien perempuan berumur 52 tahun
: Tinggal serumah
: Meninggal

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien mengatakan tinggal di desa. Terdapat tempat pembuangan
sampah. Air minum yang digunakan adalah air sumur.
III.

PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharan Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting. Pasien juga
mengatakan bahwa penyakitnya mengganggu aktifitasnya untuk
kuliah dan berkerja. Pasien mengatakan periksa ketempat
pelayanan kesehatan (puskemas/klinik dokter umum) dengan
anjuran dokter.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Sebelum Sakit
Frekuensi

: 3x sehari

Jenis

: Nasi, lauk dan sayur, air putih, teh.

Porsi

: 1 porsi habis

Keluhan

:-

b. Selama Sakit
Frekuensi

: 3x sehari

Jenis

: Nasi, buah, air putih, dan susu

Porsi

: 1 porsi habis

Keluhan

:-

3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum Sakit
Frekuensi

: 2x sehari

Konsistensi

: Lunak berbentuk

Warna

: Kuning Kecoklatan

Keluhan

: Tidak ada

2) Selama Sakit
Frekuensi

: 2x sehari

Konsistensi

: Keras berbentuk

Warna

: Kuning kecoklatan

Keluhan

: Tidak ada

b. BAK
1) Sebelum Sakit
Frekuensi

: 4-5x sehari

Jumlah Urine

: 250 cc sekali BAK

Warna

: Kuning keruh

Keluhan

: Tidak ada keluhan

2) Selama Sakit
Frekuensi

:-

Jumlah Urine

: 500cc/7 jam

Warna

: Kuning keruh

Keluhan

: Tidak ada keluhan

4. Pola Aktifitas dan Latihan Selama Sakit


Kemampuan perawatan
diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian

Mobilitas ditempat tidur


Berpindah
Ambulasi
Ket:

0: Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain,


3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
5. Pola Istirahat Tidur
a. Sebelum Sakit

: 6-7 jam, tidak ada pengguanaan obat tidur,

tidak ada gangguan tidur.


b. Selama Sakit

: 4-5 jam tidur dalam sehari, kadang

terbangun karena nyeri pusing.


6. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya. Pasien
mengatakan nyeri pada kepala dengan skala 7. Nyeri dirasakan
ketika pasien beraktivitas dan istirahat, nyeri terasa cekot-cekot.
Pasien tampak meringis kesakitan, Pasien juga tampak gelisah.
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran Diri

: Pasien mengatakan tidak mau sakit seperti

ini. Pasien ingin menjadi anak yang tidak ingin merepotkan


keluarganya.
b. Ideal Diri

: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan

cepat pulang.
c. Peran Diri

: Sebelum sakit, pasien adalah seorang anak,

bekerja sebagai wiraswasta dan kuliah.


d. Identitas Diri

: Pasien menyadari sebagai seorang anak.

e. Harga Diri

: Pasien mengatakan tetap percaya diri dan

semangat untuk sembuh.


8. Pola Peran dan Hubungan
a. Sebelum Sakit

: Pasien mengatakan hubungan dengan

warga sekitar baik-baik saja dan pasien mengatakan hubungan


dengan keluarga sangat harmonis.

b. Selama Sakit

: Pasien mengatakan berhubungan dengan

pasien lain maupun tetangga dan tenaga kesehatan baik-baik


saja. pasien tampak dijenguk oleh keluarga dan tetangga
9. Pola Seksualitas Reproduksi
Pasien mengatakan dia seorang perempuan dan memelihara
reproduksinya dengan baik karena belum menikah.
10. Pola Mekanisme Koping
a. Sebelum Sakit

: Pasien mengatakan ketika ada masalah

selalu dibicaraan dengan kedua orang tuanya.


b. Selama Sakit

: Pasien mengatakan masuk rumah sakit

ingin berobat agar cepat sembuh dari penyakitnya dan


mengikuti segala perintah dari dokter.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Agama

: Islam

b. Sebelum Sakit

Pasien

mengatakan

sholatnya

belum

Pasien

mengatakan

sholatnya

belum

lengkap.
c. Selama Sakit

lengkap tapi berdoa terus ingin cepat sembuh.

IV.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran

: Composmentis

b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi
-

Frekuensi

: 88 x/menit

Irama

: Teratur

Kekuatan

: Kuat

Pernafasan

Frekuensi

: 20 kali per menit

Irama

: Teratur dan cepat

Suhu

: 39 C

Analisa : Pasien mengalami vertigo.


Kepala
Bentuk Kepala

: Mesosefal

Kulit Kepala

: Bersih

Rambut

: Hitam, Putih

Analisa : Tidak ada kelainan.


2. Muka
a. Mata
Palpebra

: Kehitaman

Konjungtiva

: Merah muda

Sclera

: Putih

Pupil

: Isokor

Diameter ki/ka

: 3mm

Reflek Terhadap Cahaya

: Ada

Penggunaan alat bantu penglihatan

: Tidak ada alat bantu

b. Hidung

: Simetris, bersih, tidak ada pernapasan cuping


Hidung.

c. Mulut

: Bibir hitam, mukosa mulut lembab, tidak sianosis,


tidak ada stomatitis.

d. Gigi

: Kotor,ompong.

e. Telinga

: Simetris, bersih, tidak ada gangguan pendengaran.

Analisa
3. Leher

: Dalam keadaan baik (tidak terjadi gangguan)


: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran limfe, tidak ada gangguan untuk
menelan.

Analisa : Tidak terjadi gangguan atau kelainan.


4. Dada (Thorax)
a. Paru-paru

Inspeksi

: Simetris, tidak ada jejas, tidak ada otot bantu

pernafasan.
Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, vocal

fremitus sama.
Perkusi

: Suara sonor.

Auskultasi : Suara nafas vesikuler.


Analisa : Tidak terjadi kelainan/gangguan pada paru-paru.
b. Jantung
Inspeksi

: Ictus cordis tidak tampak, retraksi dada seimbang.

Palpasi

: Ictus cordis tidak teraba.

Perkusi

: Suara pekak.

Auskultasi : Bunyi B1 B2 normal tidak ada tambahan.


Analisa

: Tidak ada gangguan pada jantung.

5. Abdomen
Inspeksi

: Perut datar, kulit sawo matang, tidak ada strie,


umbilikus bersih, terdapat luka insisi pada
suprapubis.

Auskultasi

: Bising usus 20x/menit.

Perkusi

: Timpani.

Palpasi

: Tidak ada distensi kandung kemih.

6. Genetalia
Analisa
7. Rektum
Analisa

: Tidak terpasang kateter.


: Tidak terjadi gangguan saluran kemih
: Tidak ada hemoroid/wasir atau masalah yang lain.
: Dalam keadaan baik.

8. Ekstremitas
Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : Seimbang dengan skala 5.
Terpasang infus di kiri RL makro 20 TPM
ROM kanan dan kiri

: ROM aktif.

Perubahan bentuk tulang

: Tidak ada.

Perabaan Akral

: Akral hangat.

Pitting edema

:-

Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : Seimbang dengan skala 5.

V.

ROM kanan dan kiri

: ROM aktif.

Perubahan bentuk tulang

: Tidak ada.

Perabaan Akral

: Akral hangat

Pitting edema

:-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium

Hari/Tan
ggal/Jam
Rabu,

Jenis Pemeriksaan

Hasil

Satua

Harga

Keterang

Normal
11.5-16.0

an Hasil
Normal

1. Hemoglobin

11.8

n
U/L

07-10-

2. Lekosit

10.5

g/dl

4.0-11

Normal

2015

3. Trombosit

261

u/L

150-440

Normal

4. Hematrokrit

36.3

/mm

35.0-49.0

Normal

5. Eritrosit

4.18

3.8-5.2

Normal

6. Granulosit

77.5

50-70

Tinggi

7. Limfosit

18.2

20-40

Normal

8. Monosit

4.3

2-8

Normal

9. MCV

87.0

82-92

Normal

10. MCH

28.2

27-31

Normal

11. MCHC

32.5

32-36

Normal

12. RDW

12.5

11.6-14.8

Normal

13. Widal S Typhi


O

g/dl
1/160

10^3/

Normal
< 1/160

Normal

1/320

<1/160

Tinggi

Negatif

<1/160

Normal

14. Widal S Typhi


H
15. Widal Typhi A
H

10

IV.

TERAPI MEDIS

Tanggal
Pemberian
07-10-2015

Jenis Terapi
Cairan IV

Dosis
10 tpm

Fungsi
Untuk mengembalikan

Infus RL

keseimbangan elektrolit

Injeksi IV Ranitidin

2 x 50 mg

pada keadaan dehidrasi


Mengobati asam

2 x 1gr

lambung
Mengobati dan

Injeksi IV
Ceftriaxone

mencegah infeksi yang

Difenhidramin

2 x 150 mg

disebabkan oleh bakteri


Obat anti alergi dan anti

Paracetamol

3 x 500 mg

mual muntah
Obat untuk menurunkan

Flunarizine

2 x 10 mg

panas
Untuk mengatasi
migren dan gangguan
keseimbangan

11

V.
No
.
1.

ANALISA DATA

Hari/
Tanggal/
Jam
Rabu,
07-102015
15.00
WIB

Data Fokus

Problem

DS :
P = Nyeri ketika

Etiologi

Nyeri akut

Agen cidera
biologis

Hipertermia

Peningkatan
metabolisme

Gangguan pola
tidur

Ansietas

beraktivitas dan
istirahat.
Q = Nyeri terasa cekot
- cekot
R = Pada kepala
S = Skala 7
T = Hilang timbul
DO :
Pasien tampak gelisah

2.

Rabu,
07-102015
15.00
WIB

meringis kesakitan.
TD: 110/70 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 39 C
DS :
Pasien mengatakan
badan terasa panas.
DO :
-Pasien tampak lemas,
-Wajah pasien tampah
memerah.
TD : 110/70mmHg,

3.

Kamis,
08-102015
13.00
WIB

Nadi : 88x/menit,
RR : 20x/menit,
Suhu : 39C.
DS :
Pasien mengatakan
sering terbangun
karena pusing .
DO :
- pasien tampak cemas
- pasien tampak
menguap
- jumlah jam tidur

12

T
T
D

dalam sehari 4-5 jam


- mata tampak sayup.

VI.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme.
3. Gangguan pola tidur berhungan dengan ansietas.

13

VII.

RENCANA KEPERAWATAN

No.
Dx.

Tujuan dan Kriteria Hasil

1.

Setelah

dilakukan

Intervensi

tindakan Pengelolaan nyeri

keperawatan selama 2x24 jam

Kaji

secara

pasien menunjukkan tingkat

komprehensif

kenyamanan, dengan kriteria

nyeri, meliputi lokasi,

hasil :
Pain Control
Pain Level

karakteristik, dan onset,

Mampu

mengontrol

nyeri,

nonfarmakologi untuk

mencari bantuan)

nyeri

penggunaan

massage,

hipnotis,

terapi

bermain, terapi aktifitas

nyeri (skala, intensitas,

akupresure).

tanda

nyeri)

Kolaborasi

pemberian

analgetik.
tindakan

keperawatan selama 3x24 jam


diharapkan

Ajarkan

dingin,

mengenal

dilakukan

reaksi

distraksi, aplikasi panas

manajemen nyeri

Setelah

Observasi

imagery, terapi musik,

menggunakan

dan

dan

(ex: relaksasi, guided

menjadi skala 2 dengan

frekuensi

nyeri

tehnik nonfarmakologi

bahwa
berkurang

Mampu

intensitas/

nonverbal.

nyeri,

Melaporkan

kualitas,

presipitasi.

teknik

mengurangi

frekuensi,

faktor-faktor

mampu

menggunakan

tentang

durasi,
beratnya

nyeri (tahu penyebab

2.

TTD

Memonitor suhu tubuh


sesering mungkin

masalah

Memonitor warna kulit

keperawatan hipertermia dapat

Memonitor vital sign

teratasi dengan kriteria hasil :


Thermogulasi :

Memberikan

14

kompres

Kenaikan suhu tubuh

hangat di sekitar lipatan

diatas rentang normal

paha dan di axilla

(36,50 C)
Serangan atau konfusi

kejang tidak ada


Tidak
ada

kemerahan
RR dalam

normal
Tidak ada perubahan

Kolaborasi

dengan

dokter pemberian obat


antibiotik

kulit
rentang

panas atau hangat


3.

Setelah

dilakukan

tindakan

Sleep enhancement

keperawatan selama 3 x 24 jam

Monitor/

catat

diharapkan masalah Gangguan

kebutuhan pasien setiap

pola tidur dapat teratasi dengan

hari dan jam

kriteria hasil :

Anxiety reduction

Comfort level

Rest

and

Sleep

extent

and

dilakukan

tindakan

keperawatan selama 3x24 jam


masalah

keperawatan

gangguan pola tidur teratasi


dengan kriteria hasil :
-

Jumlah jam tidur dalam


batas normal 6-8 jam/
hari

Kolaborasi
obat tidur.

pattern .
Setelah

Jelaskan

tidur

yang

adekuat

pattern
-

lingkungan

yang nyaman
-

extent

Ciptakan

Pola tidur , kualitas


dalam batas normal

15

pemberian

Perasaan segar sesudah


tidur

Mampu
mengidentifikasi

hal-

hal yang meningkatkan


tidur.

16

VIII. TINDAKAN KEPERAWATAN


No.

Hari/

Implementasi

Respon

Dx.

Tanggal/
Jam
Rabu,

1.

Mengkaji secara

DS : Pasien

07/10/201

komprehensif tentang

mengatakan tidak

nyeri, meliputi lokasi,

mengetahui tentang

18.00 WIB

karakteristik, dan onset,

penyakitnya.. Pasien

durasi, frekuensi, kualitas,

mengatakan nyeri

intensitas/ beratnya nyeri

pada alat vital dengan

dan faktor-faktor

skala 7. Nyeri

presipitasi.

dirasakan ketika
pasien beraktivitas,
nyeri cekot-cekot.
DO : Klien tampak
lemas, terpasang
selang kateter pada
alat vital pasien.
Pasien tamak meringis
kesakitan.
TD: 110/70 mmHg
N: 88x/menit
RR: 20x/menit

1.

1.

Rabu,

Mengobservasi reaksi

S: 39 C
DS : Pasien

07/10/201

nonverbal.

mengatakan bersedia

DO : Pasien tampak

18.00 WIB
Rabu,

Mengajarkan penggunaan

meringis kesakitan
DS : Pasien

07/10/201

tehnik nonfarmakologi

mengatakan ingin

(relaksasi nafas dalam).

melakukan relaksasi

16.10 WIB

nafas dalam secara

17

TT
D

mandiri.
DO : klien tampak
1.

mengikuti istruksi
DS : Pasien

Rabu,

Menginjeksi obat

07/10/201

Inj.IV ranitidine 2 x 50 mg mengatakan ingin

nyerinya segera

16.30 WIB

berkurang.
DO : Obat telah

3.

3.

Jumat,

Mengkaji pola tidur

diinjeksi.
DS : Pasien mengatak

09/10/201

masih susah tidur

DO : Pasien tampak

13.00 WIB
Jumat,

Menginstruksikan pasien

DS : Pasien

09/10/201

menggunakan teknik

mengatakan mampu

relaksasi (nafas dalam)

melakukannya secara

13.30 WIB

mandiri.
DO : Pasien tampak
melakukan teknik
relaksasi (nafas

3.

Jumat,

Memonitor kebutuhan

dalam).
DS : keluarga

09/10/201

tidur pasien

mengatakan pasien

sering terbangun

13.30 WIB

karena pusing
DO : pasien tampak
cemas
-

Pasien tampak
menguap

Mata tampak
sayup

18

Jumlah jam

tidur dalam
sehari 4-5 jam
3.

Jumat,

Menjelaskan tidur yang

DS : keluarga pasien

09/10/201

adekuat

mengatakan bersedia

DO :- keluarga

16.00 WIB

tampak
memperhatikan

2.

Kamis,

Memonitor suhu sesering

DS : Pasien

08/10/201

mungkin

mengatakan bersedia

DO : Pasien tampak

13.00 WIB

memperhatikan Suhu
pasien : 390 C

2.

Kamis,

Memonitor vital sign

DS : Pasien

08/10/201

mengatakan bersedia

DO : Pasien tampak

13.30 WIB

memperhatikan
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit

2.

Kamis,

Berikan selimut pada

RR : 20 x/menit
DS : Pasien

08/10/201

pasien

mengatakan bersedia

5
2.

DO :Pasien tampak

16.00 WIB
Kamis,

Berikan kompres air

nyaman dan rileks


DS : Pasien

08/10/201

hangat di sekitar area

mengatakan bersedia

lipatan paha dan di axilla

DO : Pasien tampak

18.00 WIB

nyaman dan rileks

19

IX.

CATATAN KEPERAWATAN

No.

Hari/

Evaluasi

TTD

Dx.

Tanggal/

1.

Jam
Rabu,

S: Pasien mengatakan nyeri skala 7.

07/10/2015

O : Pasien tampak lemas . TD : 110/70 mmHg.

15.00 WIB

N : 88x/menit. RR: 20x/menit. S : 390C


A : Masalah nyeri sudah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.

2.

Pantau lokasi nyeri dan karakteristik nyeri.

Ajarkan pasien tehnik relaksasi napas

Rabu,

dalam.
S : Pasien mengatakan badan terasa panas .

08/10/2015

O : Pasien tampak lemas , pucat dan wajah

15.00 WIB

klien tampak memerah .


A : Masalah hipertermia belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
-

Pantau vital sign pasien sesering


mungkin.

Berikan kompres air hangat di


sekitar area lipatan paha dan di
axilla.

3.

Rabu,

S : Pasien mengatakan masih susah tidur.

09/10/2015

O : Mata pasien tampak sayup

15.00 WIB

Pasien tampak menguap .


A : Masalah gangguan pola tidur belum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
-

1.

Kamis,

Monitor kebutuhan tidur pasien.

- Kaji pola tidur pasien.


S: Pasien mengatakan nyeri skala 5.

20

07/10/2015

O: Pasien tampak lemah. TD : 110/70 mmHg

18.00 WIB

A: Masalah nyeri belum teratasi .


P: Lanjutkan intervensi.
-

Pantau

lokasi

nyeri

dan

karakteristik nyeri
2.

Ajarkan pasien tehnik relaksasi

Kamis,

napas dalam
S: Pasien mengatakan badan masih terasa panas

08/10/2015

O: Pasien tampak lemah

18.00 WIB

Pasien tampak pucat


Wajah pasien tampak memerah
A: Masalah hipertermia belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
-

Memonitor vital sign pasien


sesering mungkin

Berikan kompres air hangat


pada pasien di sekitar area
lipatan paha dan di axilla

3.

Kamis,

S: Pasien mengatakan masih susah tidur

09/10/2015

O: Pasien tampak lemah

18.00 WIB

Pasien tampak menguap


Mata pasien tampak sayup
A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
-

Memonitor

kebutuhan

tidur

pasien
1.

Jumat,

- Kaji pola tidur pasien


S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang

09/10/2015

menjadi skala 2

15.00 WIB

O: Pasien tampak nyaman dan rileks


A: Masalah nyeri sudah teratasi.

21

P: Hentikan intervensi.
2.

Jumat,

S: Pasien mengatakan suhu badan sudah dalam

09/10/2015

rentang normal .

16.00 WIB

O: Pasien tampak nyaman dan rileks


A: Masalah hipertermia sudah teratasi.
P: Hentikan intervensi.

3.

Jumat,

S: Pasien mengatakan dalam sehari tidur mulai

09/10/2015

dari 6-7 jam

10.00 WIB

O: Pasien tampak segar dan rileks


A: Masalah gangguan pola tidur sudah teratasi.
P: Hentikan intervensi.

22

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan Praktik Klinik Koprehensif III Keperawatan Medikal Bedah I di


RSUD Ungaran, kami menemukan kasus sistem Neurobeavior yaitu Vertigo. Dalam
melakukan pengkajian lebih mudah melaksanakan pengkajian secara head to toe
daripada melakukan pengkajian per sistem. Pada saat mengkaji riwayat kesehatan
klien, peran keluarga klien lebih dominan daripada klien sendiri, peran keluarga sangat
kooperatif dalam memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosa. Disamping itu berbagai dukungan penulis dikatakan baik dari perawat
ruangan, dokter, maupun petugas kesehatan lainnya di Ruang Dahlia. Sedangkan
dalam diagnosa teori, terdapat diagnososa Resiko jatuh berhubungan dengan pusing
ketika menggerakan kepala, Nausea berhubungan dengan penyakit meniere,
labirintitis, defisit self care: toileting, bathing, feeding. Berdasarkan pengkajian
penulis menemukan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis,
hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, gangguan pola tidur
berhungan dengan ansietas. Pada intervensi penulis mengacu pada buku NANDA,
NOC, dan NIC. Selanjutnya penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Beberapa faktor mendukung
terlaksananya implementasi keperawatan diantaranya peranan klien dan keluarga yang
mendukung tersedianya alat-alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI,
pembimbing dari akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan diagnosa
medis. Alat-alat di lapangan ada seperti sesuai teori. Di lapangan kami juga
mendapatkan pengetahuan baru yaitu tentang perawatan kateter. Tetapi di lapangan
perawatan kateter menggunakan betadine, sedangkan secara teori betadine sudah tidak
boleh digunakan. Maka kami menyimpulkan ada kesenjangan antara teori dan praktik.

23

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Vertigo adalah sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi ruang
dan mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. Keluhan ini
merupakan gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya sulit dinilai.
Walupun pengobatan sebaiknya langsung pada penyebab yang mendasari
penyebab atau kelainannya, asal atau penyebab vertigo sering tidak
diketahui ataupun tidak mungkin diobati.
Pelaksanaan asuhan keperawatan yang penulis laksanakan pada Tn. S
dengan gangguan sistem neurobavior : Vertigo di ruang Dahlia RSUD
Ungaran diperoleh kesimpulan bahwa dalam proses asuhan keperawatan
dengan gangguan sistem neurobeavior : Vertigo dibutuhkan suatu
koordinasi yang tepat serta menunjang ke arah tercapainya tujuan. Salah
satu koordinasi ini merupakan bentuk kerjasama tim antara perawat,
dokter, staf ruangan demi peningkatan status kesehatan klien disertai
dengan dukungan penuh dari keluarga.

B. SARAN
1. Klien dan Keluarga
a. Diharapkan klien mau memotivasi dirinya sendiri untuk pola hidup
yang menuju kearah berulangnya Vertigo misalnya, berolahraga
secara teratur, relaksasi dan mengendalikan stress, serta istirahat
dengan cukup. Anjurkan untuk selalu cek status kesehatan ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Diharapkan keluarga memberikan support yang positif bagi klien
demi peningkatan status kesehatan klien dan diharapkan keluarga
ikut waspada terhadap risiko pada keluarga klien sendiri.

24

2. Mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa dapat lebih mempersiapkan diri baik dari
segi teori, skill, maupun mental dalam menghadapi klien agar
dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan
status kesehatan klien.
b. Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien

melihat aspek bio, psiko, sosio, spiritual.

25

Vous aimerez peut-être aussi

  • Rps
    Rps
    Document1 page
    Rps
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document12 pages
    Bab I
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP RSUD Karanganyar
    LP RSUD Karanganyar
    Document15 pages
    LP RSUD Karanganyar
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP Antenatal
    LP Antenatal
    Document20 pages
    LP Antenatal
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Kelompok: Di Susun Oleh: Kelompok 1
    Tugas Kelompok: Di Susun Oleh: Kelompok 1
    Document17 pages
    Tugas Kelompok: Di Susun Oleh: Kelompok 1
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar.
    Kata Pengantar.
    Document2 pages
    Kata Pengantar.
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP Sepsis Neonatorum
    LP Sepsis Neonatorum
    Document15 pages
    LP Sepsis Neonatorum
    febriyankusumoningrum
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Interaksi Sosial
    Sap Interaksi Sosial
    Document7 pages
    Sap Interaksi Sosial
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 page
    Abs Trak
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Panum Ners 7
    Panum Ners 7
    Document40 pages
    Panum Ners 7
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Panum Ners 7
    Panum Ners 7
    Document40 pages
    Panum Ners 7
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Pathway
    Pathway
    Document1 page
    Pathway
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP Isos
    LP Isos
    Document8 pages
    LP Isos
    sarsito.mumtaz
    Pas encore d'évaluation
  • LP Halu
    LP Halu
    Document6 pages
    LP Halu
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Format Askep Kopong
    Format Askep Kopong
    Document10 pages
    Format Askep Kopong
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP Appendiksitis
    LP Appendiksitis
    Document25 pages
    LP Appendiksitis
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Sak
    Sak
    Document149 pages
    Sak
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Word
    Word
    Document32 pages
    Word
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Pathway Post Operasi Craniotomy
    Pathway Post Operasi Craniotomy
    Document1 page
    Pathway Post Operasi Craniotomy
    Dwi Bodhi Setyawan
    100% (8)
  • LP Hambatan Mobiltas Fisk
    LP Hambatan Mobiltas Fisk
    Document7 pages
    LP Hambatan Mobiltas Fisk
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Sop Infus
    Sop Infus
    Document2 pages
    Sop Infus
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Kelompok Osce Ners 7 (243 MHS) - 1
    Daftar Kelompok Osce Ners 7 (243 MHS) - 1
    Document1 page
    Daftar Kelompok Osce Ners 7 (243 MHS) - 1
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Format KMB
    Format KMB
    Document15 pages
    Format KMB
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Ansin Ayu
    Ansin Ayu
    Document3 pages
    Ansin Ayu
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan CA Cerviks Fiks
    Laporan Pendahuluan CA Cerviks Fiks
    Document26 pages
    Laporan Pendahuluan CA Cerviks Fiks
    Kurniawan Aditiya
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan CKD
    Laporan Pendahuluan CKD
    Document14 pages
    Laporan Pendahuluan CKD
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Penkkes Pneumonia
    Sap Penkkes Pneumonia
    Document15 pages
    Sap Penkkes Pneumonia
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Print
    Print
    Document12 pages
    Print
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan CKD
    Laporan Pendahuluan CKD
    Document14 pages
    Laporan Pendahuluan CKD
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation
  • LP Karsinoma Nasofaring
    LP Karsinoma Nasofaring
    Document26 pages
    LP Karsinoma Nasofaring
    Kurniawan Aditiya
    Pas encore d'évaluation