Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I
DENGAN: CHEMICAL COMBUTIO DI RUANG KEMUNING IV A
DI RUMAH SAKIT DR HASAN SADIKIN BANDUNG
LAPORAN KASUS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016
: Nn. I
Umur/tgl lahir
: 22 th / 5 - MAY 94
No. RM
: 0001570633
Alamat
Agama
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: -
Tgl masuk RS
: 26 - 10 2016
Tgl Pengkajian
: 11 - 11 - 2016
Alamat
Pekerjaan
: Ibu kandung
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien sudah 2 minggu lebih 5 hari di rawat di RSHS dengan luka bakar
akibat bahan kimia. Bagian muka 6%, tangan kiri penuh, tangan kanan
kecuali jari tangan. Nyeri dirasakan ketika menggeser tangannya skala
nyeri 1(0-10), klien sudah 2 minggu tidak mandi. Terpasang infuse NaCL
dengan drip tramadol di kaki kanan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Minum
2) Eliminasi
BAK
BAB
3) Aktivitas
Tidur Siang
5) Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Sikat Gigi
Gunting Kuku
Sebelum Sakit
Saat Dirawat
Makan 3x sehari
Terpasang
selang
1000 cc sehari
kateter
Mukosa bibir kering, tidak terlihat pucat, tampak caries pada gigi,
kebersihan mulut kurang dan tampak warna putih pada lidah, perut
datar lembut, tidak terlihat adanya distensi abdomen.
Perkusi
Terdengar suara timpani pada ke empat kuadran
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan area abdomen, tidak teraba massa,
pembesaran hati (-)
Auskultasi
Terdengar bising usus 5x / menit.
E. Sistem Perkemihan
Inspeksi
Terpasang kateter, tidak ada lesi, bruits aorta abdominalis (-), tidak ada
distensi abdominal, warna urin kuning.
Palpasi
ginjal dan vesika urinaria tidak teraba.
F. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi
Ekstrimitas lengkap, deformitas (-), edema (-), keterbatasan gerak (+),
nyeri tekan (-), tidak ada lesi, terdapat luka bakar diarea muka sebelah
kanan, ditangan kanan penuh, ditangan kiri hingga pergelangan tangan
1/3 paha kanan kiri.
Kekuatan otot :
3
5
3
5
G. Sistem Integumen
Inspeksi
Kulit kepala kurang bersih, rambut rontok dan sangat kering, distribusi
rambut rata, lesi (-), kulit tampak kering, tidak ikterik, spider vein (-),
Palpasi
Akral hangat, tidak ada ruam atau edema di kaki, dan tidak ada nyeri
tekan.
H. Sistem Endokrin
Inspeksi
Tampak tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening.
Palpasi
Kelenjar tiroid tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
I. Sistem Reproduksi
Payudara
Alat kelamin
kurang.
4. Pemeriksaan Diagnostik
04- November - 2016
No
Pemeriksaan
1
Hematologi 8 parameter
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
Indeks eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Hasil
Rujukan
Interpretasi
13.0g/dl
39 %
4.56 juta/uL
10000 / mm
Normal
Normal
Normal
Normal
80 - 100 fL
26 - 34 pg
32 36 %
Normal
Normal
Normal
205.000 / mm
84,6 fL
28.5 pg
33,7 %
Normal
EKG : ( 28 10 2016)
Kesan : normal
Thorax Foto : ( 27 10 2016)
Tidak tampak TBC paru aktif
tampak kardiomegali
Mikrobiologi ( 3 - 11 - 2016 )
Resistensi aerob
Jenis sample : PUS
Hasil
: tidak ditemukan perumbuhan bakteri
Biakan mikro
Jenis sample : PUS
Hasil
: tidak ditemukan perumbuhan bakteri
5. Diagnosa medis :
CHEMICAL COMBUTIO GRADE 2-3
6. Terapi (03 11 2016)
NO
1
TERAPI
CHEFADROXYL
(ANTIBIOTIK)
KANDUNGAN
DOSIS
CARA
PEMBERIAN
600 MG
2X1
ORAL
RANITIDIN(ANTI EMETIK)
150 MG
2 X150 MG
INTRA VENA
TRAMADOL
100 MG
2X 100 MG
DRIP INFUS
7. Analisa Data
No
1
Data
DS :
klien mengatakan sudah
2 minggu lebih terbaring
di kasur.
Etiologi
Bahan kimia berbahaya
Luka Bakar
Masalah
Gangguan
aktivitas daily
life
DS :
- klien mengatakan
sudah 2 minggu tidak
mandi
gangguan ADL
bedrest
Deficit
perawatan diri :
personal
hygiene
DO:
- saat pengkjian rambut
terlihat kusam dan
kering serta rontok,
- bagian kepala kotor,
- saat melakukan tapit
sponge terliihat
banyak kotoran yang
menempel di badan
klien,
DS:
- klien mengatakan
takut tidak bisa
menyanyi lagi dengan
kondisinya seperti ini,
DO:
- saat akan dibawa ke
ruang OK klien
menutup mukanya
menggunakan selimut,
- saat pengkajian
terdapat luka bakar
area muka 6%, dada ,
Gangguan citra
tubuh
DS :
- Klien mengeluh nyeri
- P : nyeri datang saat
tangan digeser
- Q : nyeri terasa panas
terbakar
- R : muka dan tangan
- S : 1 (0-10)
- T : ketika tersenggol
atau
di
geserkan,
Ketika akan dilakukan
pengkajian
klien
mengatakan
jangan
ditekan
secara
berulang-ulang
DO :
Klien sedikit
meringis ketika di
geserkan tangannya
oleh ibunya
Skala nyeri 1(0-10)
Hr :80x/menit
Rr : 20x/menit
Nyeri akut
Bahan kimia berbahaya
Luka Bakar
Perlukaan terbuka area tubuh
Pembuluh darah terbuka
Nyeri akut
Tujuan
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
3x 24 jam, klien
mengalami perbaikan
dalam pemenuhan
kebutuhan sehari
Ruangan
Nama Mahasiswa
: kemuning IV A
: Isara N. L.
Intervensi
- Pertahan kan body
aligment dan posisi
nyaman
- Kaji resiko jatuh
Rasional
- Mencegah iritasi dan
komplikasi luka bakar
- Mempertahankan
keamanan klien
No DX
Tujuan
harinya
kriteria :
Klien mampu untuk
duduk secara
mandiri,
Kekuatan otot klien
bertambah (3
menjadi 4)
3x 24 jam, klien
mampu memenuhi
kebutuhan personal
higinenya
Intervensi
memenuhi kebutuhan
sehari hari
Rasional
terpenuhi seperti nutrisi ,
higin dll
kriteria :
- Jadawalkan jam kegiatan
Klien mampu
tertentu untuk pemenuhan
membersihkan diri
ADL
dengan bantuan
keluarganya/
- Monitor TTV sebelum dan
perawat,
sesudah pemenuhan ADL
Klien terlihat bersih
dan segar, tidak
kusam
- Memfasilitasi kebutuhan
klien
3
3x 24 jam
kepercayaan diri klien
meningkat, dengan
criteria :
- Klien tidak menutup
mukanya lagi ketika
keluar ruangan,
- Klien mampu
mengutarakan
perasaannya tanpa
rasa takut dan malu
- Klien Nampak lebih
percaya diri.
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan selama
3x 24 jam, nyeri dapat
berkuran bahkan
sampai hilang dengan
kriteria :
DS:
Klien mengatakan
secara verbal bahwa
nyeri yang dirasakan
bisa berkurang
bahkan hilang
Do :
1. Pemerikasaan yang
menunjang menentukan
dalam pemberian
intervensi keperawatan.
No DX
Tujuan
Klien tidak
meringis kesakitan
Klien tampak tidak
kesakitan saat
dilakukan
pemeriksaan
Intervensi
3. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
Rasional
3. Seringnya pasien terpapar
terhadap rangsangan suatu
nyeri dapat mengurangi
pengaruh secara
psikologis
4. Kompensasi tubuh
terhadap nyeri adanya
pengeluaran zat histamin
yang menekan syaraf
nyeri, relaksasi tarik nafas
dalam dapat menekan
histamin untuk keluar
secara berlebihan.
5. Analgetik mempunyai
No DX
4
Ruangan
Nama Mahasiswa
Implementasi
- Mengobservasi tanda-tanda vital dan
skala nyeri
kemampuan untuk
menekan syaraf rangsang
nyeri.
: Kemuning IV A
: Isara N. L.
Respon / Hasil
Hasil:
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36.4C.
Skala nyeri : 1(0-10)
Hasil:
Tidak ditemukan
tanda-tanda alergi
obat
Respon:
Klien mengatakan
nyeri hilang setelah
diberi obat
10.00
Hasil : kotoran di
badan pasien
berkurang, pasien
terlihat lebih bersih
dannyaman, kulit
menjadi lembab
kembali, tidak kusam
dan kering.
Paraf
Hasil :
3 3
5
Resiko jatuh
menggunakan MFS :
45 resiko jatuh
berada pada
tingkatan berat
Respon :
Klien mengatakan
secara berulang
ulang jangan di tekan
sakit dan tidak boleh
di tekan kata dokter,
13.00
Respon : klien
mengatakan apakah
dengan kondisinya
sekarang ini klien
masih bisa
bernnyanyi dan
beraktivitas seperti
sebelumnya, klien
mengeluh malu
dengan kondisinya
saat ini banyak luka
di beberapa bagian
tubuhnya
Memotivasi
klien
untuk
meningkatkan rasa percaya diri klien
12- 11- 16
Hasil:
08 00
skala nyeri
TD : 100/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 18x/menit
S : 36C.
Skala nyeri : 1(0-10)
Hasil:
Tidak ditemukan
tanda-tanda alergi
obat
Respon:
Klien mengatakan
nyeri hilang setelah
diberi obat
09.00
1dan 2
Hasil :
Kulit menjadi lebih
lembab tidak ada
kulit yang
mengelupas lagi,
kuku lebih rapih
Respon :
Klien sangat senang
dan klien merasa
lebih segar dan
bersih
11.00
13-11-16
14.00
Hasil :
klien mampu untuk
duduk setiap 15
menit sekali, tidak
terdapat iritasi atau
tanda tanda
dekubitus
Hasil : TD :110/90
mmHg,
RR
:
22x/menit, HR : 82x/
menit, Suhu : 37C,
skala nyeri : 0 (0-10)
Hasil : tidak ada
reaksi alergi terhadap
obat pasien terlihat
lebih tenang tidak
meringis kesakitan.
Hasil : luka bakar di
area wajah sudah
membaik,
tidak
edema, luka kering,
terdapat
beberapa
jahitan, tidak ada pus
dan tidak ada tanda
tanda infeksi
Respon
:
klien
terlihat
khawatir
ketika verban di area
wajah lepas karena
menurutnya
berdasarkan perintah
dokter bedah pelastik
verban di muka tidak
boleh lepas.
19.00
Tgl
11 11-16
Ruangan
Nama Mahasiswa
Hasil:
terdapat
udaravdi
saluran
infuse
sehingga
infuse macet, setelah
spooling
infuse
kembali lancer dan
cairan klien kembali
terpenuhi
: Kemuning IV A
: Isara N. L.
Perkembangan
S : pasien mengeluh nyeri
O : tampak nyeri area luka bakar
Suhu : 36,4C, RR : 20x/ menit, skala nyeri : 1
(0- 10), luka bakar terbalut oleh verban
elastic di area kedua tangan dan kedua paha,
verban biasa area muka
A : gangguan rasanyaman : Nyeri
P : kaji TTV dan skala nyeri
Kolaborasi pemberian tramadol sebagai
analgesik dan chefadroxyl sebagai
antibiotik
menganjurkan teknik relaksasi pernafasan
dalam
Bantu posisi tidur yang nyaman
I : mengkaji TTV :
TD : 120/90mmHg,
RR : 20x/menit,
HR : 80x/ menit,
S: 36,4 C,
Skala nyeri : 1 (0-10)
Memberikan obat sesuai catatan dokter :
Tramadol 100 mg IV
Ranitidine 125mg IV
Chefadroxyl 600mg PO
Paraf
1,2
11 11- 16
12 11-16
R : lanjutkan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
Diguilo,M., Donna, J., Keogh, J. 2007. Keperawatan Medikal Bedah. Ed-1.
Yogyakarta. Rapha Publishing
Mansjoer, Arif, DKK. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius
Judith M. Wilcoknson. 2016. Diagnosis keperawatan: diagnosis NANDA-I,
intervensi NIC, hasil NOC Ed.10. Jakarta: EGC
Klein MB. Thermal, Chemical and Electrical Injuries. In: Thorne CH, Beasley
RW, Aston SJ, Bartlett SP, Gurtner GC, Spear SL. Editors. Grab and
Smiths Plastic Surgery. 6th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins. 2007.
Price,S. A., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses pra Penyakit. Jakarta.
EGC
Wachtel & Fortune 1983, Fluid resuscitation for burn shock. In T.L. Wachtel
et al (Eds.), Current topic in burn care (p. 44). Rockville,MD: Aspen
Publisher, Inc.