Vous êtes sur la page 1sur 18

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Zoologi Invertebrata unit II dengan judul


PHYLUM COEENTERATA oleh:

1. Nama
: NURAFNI
2. Nama
: HARMAYANI
3. Nama
: NURHIKMAH
Kelas
: Biologi B
Kelompok : IV (Empat)

Nim : H0315020
Nim : H0315614
Nim : H0315616

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten / Koordinator Asisten dan


dinyatakan telah diterima.
Majene, Oktober 2016
Koordinator asisten

Asisten

IRMADANI
NIM : H0313306

MIKAYANTI
NIM : H0313313

Mengetahui :
Koordinator mata kuliah

SAINAB S. Pd, M. Pd
NIDN : 0925 048 401

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum...................................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Colenterata................................................................................................. 4
B. Ciri-ciri Coelenterate. .4
C. Habitat Colenterata 5
D. Klasifikasih Colenterata..... 6
E. Reproduksi Coelenterata 7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan.......................................................................................... 9
B. Cara Kerja..................................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan .....................................................................................11
B. Pembahasan...............................................................................................15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................17
B. Saran .........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Lampiran sementara. 19
B. Dokumentasi foto-foto praktikum 19

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron; Koilos =
rongga, enteron = usus, sering disebut sebagai hewan berongga. Coelenterata
merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tetapi
pemberian nama dengan istilah Hewan Berongga itupun masih belum tepat
mengingat Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh
yang sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang
ada di dalam tubuh yang disebut coelenteron. Dalam kenyataan coelenteron
merupakan alat yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencerna makanan
dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan ke seluruh sari-sari makanan ke
seluruh bagian tubuh (Maskoeri, 1992).
Coelenterata umumnya hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup
di air tawar. Dalam siklus hidupnya ia dapat berbentuk polip yaitu hidup
menempel pada suatu substrat atau berbentuk medusa yang bebas berenang.
Bentuk polip tubuhnya berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian
distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Mulut bermuara ke dalam
rongga gastrovaskuler atau enteron yang berfungsi untuk mencerna makanan
dan mengedarkan sari-sari makanan. Medusa umumnya berbentuk seperti
paying atau lonceng, tentakel menggantung pada permukaan paying. Tentakel
berfungsi untuk menangkap makanan, alat gerak dan mempertahankan diri.
Susunan saraf berupa anyaman sel-sel saraf yang tersebar secara difusi.
Coelenterata merupakan hewan yang belum memiliki anus (Jutje, 2006).
Ubur ubur mudah dikenal karena bentuknya unik yakni seperti payung
dengan warna putih/bening, ukuran relative besar sering ditemukan di tepi
pantai dan banyak dimanfaatkan untuk kerupuk ubur-ubur. Saluran pencernaan
makanan pada ubur-ubur berupa gastrovaskular

Adapun yang melatarbelakangi diadakannya praktikum ini yaitu untuk


mengamati struktur anatomi dan morfologi dari organisme yang tergolong
phylum coelenterata dan mengklasifikasikannya (Yusminah, 2007).
B. Tujuan Praktikum
Mengamati struktur dan morfologi organisme yang tergolong
coelenterata dan mengklasifikasikannya.
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu da tempat dilakukannya praktikum adalah:
Hari/tanggal
: Rabu/Oktober /2016-10-21
Waktu
: 08.00-10.00 WITA
Tempat
: Rangan B2 SMA Negeri 3 Majene

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Coelenterata
Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai
rongga tubuh yang sebenarnya dimiliki hanyalah sebuah
rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut
coelenteron. Dalam kenyataan coelenteron merupakan alat
yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencerna makanan
dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan ke seluruh sarisari makanan ke seluruh bagian tubuh (Maskoeri, 1992).
B. Ciri-ciri coelenterata
Secara garis besar ciri-ciri coelenterata adalah memiliki tubuh simetri
radial atau biradial, longitudinal aksis dengan sisi oral dan aboral (tidak
punya kepala). Mempunyai dua tipe individ polyp dan medusa. Bagian tubuh
terdiri atas eksoskeleton dan endoskeleton kitin, kapur atau beberapa
komponen protein tubuh terdiri dari sel-sel yang terorganisasi membentuk
jaringan, diploblastik (epidermis dan gastrodermis, mesoglea. mempunyai sel
jelatang disebut dengan nematocyst. Tentakel disekitar coelenterata termasuk
hewan diploblastis, yaitu memiliki dua lapisan lembaga berupa ectoderm dan
endoderm. Dinding tubuh terdiri atas epidermis dan gastrodermis, dan diantara
kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea. Baik epidermis, maupun
gestrodermis dilengkapi dengan sel-sel jelatang, dimana didalamnya terdapat
kantung yang berisis racun dan dilengkapi dengan alat penyengat dan disebut
nematosit yang berfungsi sebagai alat pertahanan, melumpuhkan mangsanya,
dan terlibat dalam proses pencernaan (Muhammad, 2012).
C. Habitat coelenterate
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut
maupun di air tawar. Sebagian besar hidup dilaut secara
soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau
benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk
bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak

bebas melayang di air. Coelenterata terutama kelas Anthozoa


yaitu

koral

atau

karang

merupakan

komponen

utama

pembentuk ekosistem terumbu karang


D. Klasifikasi pada coelenterata
Menurut Anonim (2016) coelenterate dibedakan dalam
tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus
hidupnya,
1. Kelas Hydrozoa, Hydrozoa berasal dari bahasa yunani
Hydro yang berarti air dan zoa yang berarti hewan
sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan
medusa dalam siklus hidupnya. Adapun ciri-ciri hydrozoa
secara umum adalah: Hidup di air tawar atau air laut, cara
hidup hydrozoa yaitu dengan berkoloni, organisme ini
mempunyai bentuk tubuh seperti silinder dan dapat
bergerak

di

bebatuan

untuk

menangkap

makanan.

Setelah berhasil menangkap makanannya dimasukannya


kedalam tubuh melalui Hipostom (Mulut), perkembang
biakannya dilakukan secara aseksual dan seksual.Contoh
hydrozoa yaitu : Hydra dan Obelia.
2. Kelas Scyphozoa, Scyphozoa dalam

bahasa

yunani,

scyph berarti mangkuk, zoa berarti hewan, memiliki


bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.
Medusa Scyphozoa dikenal dengan Aurelia aurita. Medusa
umumnya berukuran 240 cm. Reproduksi dilakukan
secara aseksual dan seksual. Polip yang berukuran kecil
menghasilkan
Scyphozoa

medusa

secara

umum

secara
adalah:

aseksual.
Berukuran

Ciri-ciri
besar,

banyak di pantai pantai sebagai ubur ubur.dan hidup di


laut, alat pencernaannya berupa saluran bercabang,
bagian tepinya di kelilingi tentakel, disekitar mulutnya
terdapat

empat

lengan

yang

dilengkapi

dengan

Nematokist yang berfungsi untuk melemahkan mangsa,


sistem saraf berbentuk anyaman.
3. Kelas Anthozoa, Anthozoa dalam bahasa yunani anthus
yang berarti bunga dan kata zoa yang berarti hewan.
Dengan ciri-ciri memiliki banyak tentakel yang berwarnawarni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk
medusa,hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran
lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya
di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi
secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta
reproduksi seksual menghasilkan gamet.
E. Reproduksi coelenterate
Coelanterata melakukan perkembangbiakan dengan cara aseksual dan
seksual. Secara aseksual, colenterata berkembangbiak dengan menghasilkan
tunas atau kuncup yang menempel pada hewan induknya dan kemudian
dilepaskan. Secara seksual, hewan ini berkembangbiak dengan penyatuan
sel telur dan sperma membentuk zigot. Pada beberapa jenis coelenterate
seperti pada Hydra, ada yang berumlah satu (Monoeceus), yaitu dalam satu
individu dihasilkan sel spermatozoid dan sel telur, dan ada yang berumah
dua (Dioceus), yaitu spermatozoid dan sel telur dihasilkan oleh individu
yang berbeda antara satu spesies satu dengan spesies lain (anonin, 2012).

1. BAB III
2.
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Pinset
Loup
Papan seksi
2. Bahan
Solenastrea sp
Acropora latistella
Acropora folifera
Meandrina meancites
3.
B. Cara kerja
4. Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:
5. Meletakan coelenterate atas spesimen lain pada papan seksi dan
mengamati struktur dan morfologi di bawah luope.
6. Mengamati struktur dan antomi yang tergolong coelenterate dan
mengklasifikasikannya.
7. Menggambar dan mendiskripsikan cirri-ciri dan sususnan klasifikanya.
8. Dapat mengamati specimen lainnya pada bagianbagian tubuhnya yang
sudah mengeras. Kemudian menggambar dan mendeskripsikan ciri-ciri
dan susunan klasifikasinya.

9.
BAB IV
10.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL DAN PENGAMATAN
11.
1. Bahan Acropora latistella
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Keterangan :

23. 1. Rongga
24. 2. Pangkal tubuh
25. 3. Cabang-cabang
26.
27.

Klasifikasi :

28.

Kingdom

Animalia

29.

Pilum

Coelenterata

30.

Class :

Anthozoa

31.

Ordo :

Zoantharia

32.

Family

Acroporidae

33.

Genus

Acropora

34.

Species

Acropora

2007).
35.

latistella

(Yusminah,

36.

37.
2. Bahan Solenastrea sp
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.

Keterangan :

49. 1. Ostium
50. 2. Pori-pori
51. 3. Osculum
52.
53.

Kingdom

Animalia

54.

Pilum

Coelenterata

55.

Class :

Anthozoa

56.

Ordo :

Zoointharia

57.

Family

Scypistharia

58.

Genus

Solanestrea

59.

Species

Solenastrea sp(Yusminah, 2007).

60.
61.
62.

Klasifikasi :

63.
3. Bahan Meandrina meanrites
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.

Keterangan :

75. 1. Oskulum
76. 2. Substrak
77.
78.

Klasifikasi :

79.

Kingdom

Animalia

80.

Pilum

Chidaria

81.

Class :

Anthozoa

82.

Ordo :

Madreporaria

83.

Genus

Meandrina

84.

Species

Meandrina meandrites (Yusminah,

2007).

85.
86.
87.

10

88.
4. Bahan Acropora porifera
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.

Keterangan :

101.

1. Aborai

102.

2. Pori-pori

103.
104.
105.

Kingdom

Animalia

106.

Pilum

Coelenterata

107.

Class :

Demospongia

108.

Ordo :

Madreparura

109.

Family

110.

Genus

: Acropora

111.

Species

112.
113.

Klasifikasi :

Acroporidae
Acropora latistella (Yusminah, 2007).

11

B. PEMBAHASAN
114.
Pada praktikum unit III jenis-jenis yang telah kami amati adalah
Acropora latistella, solenastrea sp, Meandrina meandritas, dan Acropora
porifera.
1. Acropora latistella
115.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada
jenis karang Acropora latistella dengan menggunakan loupe maka
kami mnjmenemukan bagian-bagian sebagai berikut:
a. Rongga pada jenis karang Acropora latistella berfungsi sebagai
alat pencernaan.
b. Pangkal tubuh/cakram basal merupakan bagian ujung bawah tubuh
yang tertutup.
c. Cabang-cabang yaitu bagian tubuh dari karang ini yang berfungsi
sebagai tampat jalannya air dalam tubuh.
2. Solenastrea sp
116.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada
jenis karang solenastrea sp dengan menggunakan loupe maka kami
menemukan bagian-bagian berikut:
a. Ostium/pori-pori berfungsi sebagai jalan masuknya air.
b. Substrat adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi
siap bereaksi, karena telah mengandung promoter.
c. Osculum merupakan salah satu struktur tubuh dari solenastrea sp
yang berfungsi sebagai saluran terluar untuk keluarnya air yang
berada dibagian oral.
3. Meandrina meandrites
117.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada
jenis karang meandrina meandrites dengan menggunakan loupe maka
kami menemukan bagian-bagian seperti berikut:
a. Ostium/pori-pori berfungsi sebagai jalan masuknya air.
b. Substrat adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi
siap bereaksi, karena telah mengandung promoter.

12

c. Osculum merupakan salah satu struktur tubuh dari solenastrea sp


yang berfungsi sebagai saluran terluar untuk keluarnya air yang
berada dibagian oral
4. Acropora porifera
118.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada
jenis karang acropora porifera dengan menggunakan loupe maka kami
menemukan bagian-bagian berikut:
a. Aboral adalah lapisan bagian bawah tubuh karang ini, aboral ada
yang tertutup dan ada yang terbuka.
b. Pori-pori (ostium) berfungsi sebagai jalan masuknya air kedalam
tubuh jenis karang ini.
119.

14

120.
BAB V
121.
PENUTUP
122.
A. Kesimpulan
123.

Adapun kesimpulan dari pratikum invertebrata ini adalah

sebagai berikut :
124.
1.
Acropoda latistella karang yang banyak dijumpai pada
kedalaman 3-15 meter. Ciri-citi koloni berbentuk korimbosa atau
bergumpal. Aksial kolaris biasa terpisah radial koralit melingkar. Tentakel
biasanya setiap hari bertamba panjang.
125.
2. Solenastrea sp hewan ini nampak seperti mangkuk terbalik dan
berbentuk koloni,berbentuk seperti otak manusia. Berwarna putih, tubuh
berbentuk polip, tentakel berbasis sekitar mulutnya, memiliki alat tubuh
seperti mulut yang berfungsi untuk tempat masuknya makanan, alat gerak
pertahanan dan basal sebagai tempat melekatnya substrat.
126.
3. Sedangkan Acropora folifera hidup di laut pada perairan yang
dangkal, memiliki ciri-ciri koloni seperti piring berkerak dengan punggung
tebal dan bercabang, hewan ini memiliki warna krem dan coklat.
127.
4. Meandrina meandrites termasuk kedalam phylum coelenterata
karena tubuhnya memiliki satu rongga yang berguna dalam proses
pencernaan maupun subtrak, hewan ini termasuk zoophyt karena hidupnya
yang menempel pada subtrak serta bentuk bangunan tubuhnya mirip
dengan tubuhnya yang sebenarnya adalah hewan. Meandrina meandrites
digolongkan dalam kelas anthizoa.
128.

B. Saran
1. Saran praktikum
129. Adapun saran kami yaitu saat melakukan praktikum,
sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti dalam melakukan
pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian, bentuk, klasifikasi
maupun sruktur morfologi dan anatomi pada fylum Coelenterata. Hal ini
dilakukan agar tujuan dari praktikum ini dapat tercapai. Sebaiknya
preparat atau bahan yang ada di yang disediakan praktikan maupun
laboratorium dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar
sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai.

14

2. Saran asisten
130.

Adapun saran kepada asisten yaitu agar mempertahankan

untuk tetap mengawasi dan mengajarkan praktikannya untuk mengamati


bahan praktikum yang akan diteliti.
3. Saran laboratorium
131.

Agar kiranya memperlengkap alat

yang akan digunakan oleh Praktikan, agar tidak menghambat jalannya


praktikum.
132.
133.
134.

135.

DAFTAR PUSTAKA

136.
137.

Anonim,
2016.
Fhylum
Coelenterata.(online),
http://google.com/2007/fhylumcoe lenterata.html , diakses pada tanggal
28 September

138.

Jutja,
2006.
Pengertian
Coelenterata.(online),
http://google.com/2007/pengertian coelenterata.html.

139.

Maskouri, 1992. Zoologi Invertebrata. Erlangga: Jakarta.

140.

Muhammad, 2012. Fhylum Coelenterata. Malang: Universitas Negeri


Malang

141.

Sainab, 2016. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Universitas


Sulawesi Barat.

142.

Yusmina, 2007. Biologi Umum. Makassar: UIN Alauddin Press.

Vous aimerez peut-être aussi