Vous êtes sur la page 1sur 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata
social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan
pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan
sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan
makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta
kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak
merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak
dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang tidak ada, sekarang muncul.
Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakit dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi
kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usahausaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai
kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat
menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai
keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran
pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat
dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan
anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh
1

anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan
perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi
anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi
kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu
keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain
tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social
keluarga dengan anak prasekolah.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.
2. Tujuan Khusus :
a. Mampu menjelaskan definisi keluarga.
b. Mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.
c. Mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.
d. Mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.
e. Mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.
f. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia
prasekolah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
a. Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
b. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau
tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah
tangga.
c. Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat
dengan jalur keturunan.
d. Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat
oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam
kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
e. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak,ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.

f. Sperdley dan Allender (1996)


Keluarga adalah satu

atau

lebih

individu

yang

tinggal

barsama,sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam


intelerasi social,peran dan tugas.

2. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial.
1) Fungsi sosialisasi
2) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
3) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal.
4) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit.
Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)
1) Affection
Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga perasaan
Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan sexual.
2) Security and acceptance
Mempertahankan kebutuhan fisik
Menerima individu sebagai anggota keluarga
3) Identity and satisfaction
Mempertahankan motivasi
Mengembangkan peran dan self image
Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan aktifitas
4) Affiliation and companionship
Mengembangkan pola komunikasi
Mempertahankan hubungan yang harmonis
5) Socialization
Mengenal kultur (nilai dan prilaku)
Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal
Melepas anggota
6) Controls
Mempertahankan control social
Adanya pembagian kerja
Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
3. Dimensi Dasar Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
4

1) Bersifat terbuka dan jujur


2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3) Berpikiran positif
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi social yang diberikan.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
ke arah positif.
Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan:
1) Legitimate power
2) Referent power
3) Reward power
4) Coercive power
5) Affective power
d. Nilai nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan system nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari,
dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
4. Peran Perawat Keluarga
a. Perawat sebagai pendidik
b. Perawat sebagai coordinator
c. Perawat sebagai pelaksana
d. Perawat sebagai pengawas kesehatan
e. Perawat sebagai konsultan
f. Perawat sebagai kolaborasi
g. Perawat sebagai fasilitator
h. Perawat sebagai penemu kasus
i. Perawat sebagai modifikasi lingkungan

B. Perkembangan Anak Usia Prasekolah


1. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)
a. Definisi tumbuh kembang pada anak
1) Pertumbuhan (Growth)

Perkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau


dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih
: 1998).
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan
jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi :
2004).
2) Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada
perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke
tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi
tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih : 1998).
b. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
1) Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya
sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat
sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmHg. Berat badan anak meningkat kirakira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21
kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per
tahun, panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan
berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka.
Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus.
Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun
ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak lakilaki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan
lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia
dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi.
2) Perkembangan
(a) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
6

(b) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi,
makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
(c) Mulai memahami waktu.
(d) Penggunaan tangan primer terbentuk.
3) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah masuk
pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan
area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin
dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi : mempertahankan keinginan
4) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatif vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara
mengkaji

lingkungan

melalui

kemampuan

bereksplorasi

terhadap

lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi


lingkungan.

Inisiatif

berkembang

dengan

teman

sekelilingnya.

Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk


melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu
prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,
lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan
sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
5) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini
didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat,
dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan

berbahasa

untuk

berkomunikasi dan bermasyarakat.


Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbul

kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.


Intuitive thuoght ( 4-6 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu
berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang
7

dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang


dilakukan.
6) Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui
budaya sebagai dasar peletakan nilai moral.
Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan
Orientasi hukuman dan ketaatan
Anak berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan
2. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah
a. Personal / sosial
Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
Keluarga merupakan kelompok utama
Kelompok meningkat kepentingannya
Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
Agresif
b. Motorik
Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c. Bahasa dan kognitif
Egosentrik
Keterampilan bahasa makin baik
Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
d. Ketakutan
Pengrusakan diri
Dikebiri
Gelap,Ketidaktahuan
Objek bayangan, tak dikenal.
3. Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah
1. Membantu anak untuk bersosialisasi
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus dipenuhi.
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
8

6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan


perkembangan anak.
4. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh
interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang, yaitu:
a. Genetika
Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
Keluarga,
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan

pendek
Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang

mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.


Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki.

Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon
yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang
berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
c. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
d. Faktor prenatal
Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama

selama trimester akhir kehamilan


Mekanis, posisi janin yang abnormal

dalam

menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot


Toksin, zat kimia, radiasi
Kelainan endokrin
Infeksi TORCH atau penyakit menular seks
Kelainan imunologi,
Psikologis ibu
e. Faktor kelahiran
9

kandungan

dapat

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat


menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan
jaringan otak.
f. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap
TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan
pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan
5. Masalah-Masalah Pada Anak Usia Prasekolah
a. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti;
diare, cacar air, difteri, dan campak.
Manajemen Teraupetik DanPertimbangan

No Masalah/ Penyakit
1.

Diare

Komplikasi
(Gastroenterologi)Komplikasi:

Agen pembuka: bakteri


dan virus.
Sumber: makanan basi,
beracun, alergi terhadap
makanan.

o
o
o
o

Keperawatan
1.Memberikan cairan

Dehidrasi
2.Diatetik (pemberian
Renjatan hipovolemik makanan)
Hypocalanta
Intoleransi
laktosa

sekunder
o Kejang
o Malnutrisi

energi

protein
Masa inkubasi: BAB > 3
Obat:

x 24 jam
MK:

anak

gelisah,
meninggi,

menangis,

suhu
BAB

tubuh
cair

o
o
o
o

Anti sekresi
Anti spasmolitik
Pengeras tinjs
Antibiotik

kadang disertai darah dan


2.

lender
Varicela (cacar air)

Kekhususan: biasanya tidak1.Lakukan

isolasi

ada agen anti viral (ecyclovir) ketat di RS


Agen
pembawa:
untuk resiko tinggi anak
Varicella Zooster
2.Isolasi
anak di
terinfeksi, Varicella Zooster
rumah sampai vasikel
imonoglobin (VZIG) setelah
Sumber: sekresi primer
mengering (biasanya
pembukaan pada anak yang
10

beresiko tinggi.
saluran
organ

pernafasan
terinfeksi,

dan

padaObat:

minggu

setelah

Diphenhidramin,terinfeksi) dan isolasi

tingkatan lesi kulit yanghydoklorida, atau anti histaminanak yang beresiko


lebih rendah

untuk menghilangkan gatal

Transmisi: terkontaminasiPerawatan
oleh objek penularan.
Masa

inkubasi:

pencegahan

penularan:

erupsi lesi (masa awal)


sampai

hari

setelah

banyak

muncul

vesikel

ketika

kerak

kulit

terbentuk.
MK:

o Infeksi

makula,

dengan cepat berkembang


papula

menjadi
(dikelilingi
eritematosus

dan
vesikel

oleh

pakaian

lation .
pada

tahap

trombositopenia

pertama kali ruam dan

menjadi

dan

4.Mengurangi

gatal-

kedua (bisu, selulitis,gatal


pnemoni, sepsis)
Encephalitis
5.Hindari mengupas
Varicela
kulit
kerak
yang
pnemoni
menggosok
dan
Peredaran
membuat iritasi.
varicela
Kronik
atau

demam

muncul

mandi

setisp hari, oleskan

tranesien
awal:

perawatan

berganti

ringan, malaise, anoreksia,


gatal,

bakterikulit:

Komplikasi:

biasanya 1 hari setelah

Tahap

infeksi

untuk3.Beri

kedua.
2-3

minggu/ 13-17 hari


Masa

kulit

tinggi infeksi

dasar
menjadi

gelembung, mudah pecah


dan membentuk kerak).
Ketiga tahapan (papula,
vesikel, dan kerak kulit)
11

hadir

dalam

tingkatan

berbeda dalam waktu yang


sama.
Distribusi:

sentrifetal,

menyebar ke wajah dan


tubuh, tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala: elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi dari
3

gatal-gatal.
Difhteria

Antitoksin (biasanya

1.Lakukan isolasi

melalui intravena

ketat di rumah sakit

diawali dengan test

2.Berpartisipasi pada

Bervariasi menurut lokasi

kulit dan konjungtiva

test sensitifitas; beri

anatomi Pseudomembran

untuk mengetes

epineprin jika ada

Manifestasi klinis:

sensitifitas terhadap
Nasal :

3. Beri antibiotik,

serum)
Antibiotik (penisillin

terhadap penisilin

atau erythromycin).
Bedrest total

guineous mukous purulent

(pencegahan

4.Gunakan suction

tanpa gejala-gejala pokok:

miokarditis)
Tracheostomy untuk

jika perlu

Menyerupai
mengeluarkan

flu,

nasal
serosan

tampak seperti epitaksis.

penahambatan jalan
Tonsilar pharingeal :
Malaise,

anorexia,

tenggorokan sakit, sedikit

yang

kontak terhadap orang


yang terinfeksi.

diharapkanKomplikasi :

selama 24 jam, membran


melembut, putih atau abu-

5.Beri perawatan

komplit untuk
udara.
Perawatan carrier dan memperoleh bedrest

demam, pulse meningkat


dari

amati sensitifitas

6.Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.

Miokarditis (minggu ke 2)

7.Amati respirasi

Neuritis

untuk tanda-tanda

12

penghambatan
abu;

timbulnya

limfadenitis

jika

penyakitnya parah timbul


toximea, septik syok, dan
meninggal

dalam

6-10

hari.
Lharyngeal :
Demam : serak, batuk,
tanpa

ada

potensial
jalan

tanda

penghambatan
udara,

cyanosis,
4.

awal,
gelisah,
retraksi

dyspniec.
Rubeola (campak)

Tidak ada perawatan lain yang 1.Yakinkan orangtua


perlu kecuali antipiretik untuk bahwa vesikel-vesikel

Agen pembawa :
Virus

demam dan analgesik untuk

adalah suatu proses

nyeri.

panyakit yang alami


pada anak-anak yang

Komplikasi :

Sumber :

Jarang terjadi (arthritis,


nafas,
enchepalitis, atau purpura);
darah dan urine dari orang
penyakit-panyakit menular
yang terinfeksi.
yang sering dijumpai pada
Sekresi

saluran

Transisi :
Kontak langsung dengan

terinfeksi.
2. Gunakan sentuhan
lembut jika
diperlukan.

masa anak-anak; bahaya

3.Jauhkan anak dari

terbesar adalah efek

wanita hamil

teratogenik pada janin.

orang yang terinfeksi.


Masa inkubasi :
10-20 hari

13

Periode penularan :
Dari 4-5 hari setelah ruamruam

muncul

tetapi

terutama selama tahapan


awal (catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal:
Tidak dijumpai pada anakanak,

namun

dijumpai

pada orang remaja dan


dewasa

yang

ditandai

dengan

demam

ringan,

sakit

kepala,

anorexia,
ringan,

malaise,

konjungtivitis
coryza,

sakit

kerongkongan, batuk, dan


limfadenofaty.
sedikit

1-5

Paling
hari,

menghilang 1 hari setelah


terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan segera
menyebar ke leher, lengan
batang tubuh dan kaki.
diakhiri

dari

pertama

ditutupi dengan bercakbercak kemerahan makulo


pupalar, biasanya hilang
14

pada hari ketiga


Tanda dan gejala :
Demam

ringan

yang

muncul

kadang-kadang,

sakit kepala, malaise dan


limfadenopaty.
b. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran
anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang
tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang
tua.
c. Bahaya fisik
1) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
menghasilkan keterampilan tertentu.
Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namun kecelakaan dianggap
sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal
ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.
2) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia
lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
3) Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,
lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan
sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
4) Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur
REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk
biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembali
mimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan
satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan
15

anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa
menunjukkan masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film
tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4
tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan
kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur
anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak
dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan
tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror
dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur
dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur.
Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit.
Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik,
keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
Berikan cerita yang pendek.
Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
Gunakan lampu redup.
5) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak
berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada
umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat
melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,
membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri
serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.
Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun
masih mengompol pada malam hari.
Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet
training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari
kesiapan anak adalah:
Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.
Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.
Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair
(pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).
16

Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lisan yang sederhana.

6. Bimbingan Anak Selama Fase Prasekolah


a. Usia 3 tahun
Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan

yang lebih luas.


Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.
Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang

ragu/bimbang.
Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang
koordinasi, gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti

bicara gagap.
Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang

tua.
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3

tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah

cedera.
b. Usia 4 tahun
Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas

motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.


Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.
Masukkan anak ke TK
Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks
Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak
Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan

diusia sebelumnya
c. Usia 5 tahun
Masa tenang pada anak
Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
d. Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.
7. Stimulasi Bermain untuk Tumbuh Kembang Anak
a. Definisi bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan cermin kemampuan
fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik
17

untuk belajar karena bermain, anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar


menyesuaikan

diri dengan lingkungan,

melakukan

apa yang

dapat

dilakukannya, dan mengenalwaktu, jarak, serta suara. (Wong, 2000) .


b. Fungsi permainan pada anak
Fungsi utama bermain adalah menstimulasi perkembangan anak, antara
lain:
Perkembangan sensori-motorik
Perkembangan intelektual
Perkembangan social
Perkembangan kreativitas
Perkembangan kesadaran diri
Perkembangan moral
Bermain sebagai terapi

c. Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai
tujuan sebagai berikut:
Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada saat sakit anak

mengalami gangguan dalam tumbuh kembang


Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta idenya.
Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya untuk
menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya pada saat
melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam konteks
permainannya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk

dapat menyelesaikannya dengan baik.


Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di
Rumh Sakit. Stress yang dialami anak di Rumah Sakit tidak dapat
dihindarkan sebagai mana juga yang dialami orang tuanya untuk itu yang
penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat
beradaptasi denga stresor yang dialaminya di Rumah Sakit secara efektif.

d. Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia prasekolah (3-6 th)
Sejalan dengan tumbuh kembangnya anak prasekolah mempunyai
kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia
toddler.
18

Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga


kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan temannya semakin
meningkat.
Oleh karena itu jenis permainan yang sesuai adalah asosiatif play,
dramatik play dan skill play. Anak melakukan permainan bersama-sama
dengan temannya dengan komunikasi yang sesuai dengan kemampuan
bahasanya. Anak juga sudah mampu memainkan peran orang tertentu yang
diidentifikasikannya seperti ayah, ibu dan bapak atau ibu gurunya. Permainan
yang menggunakan kemampuan motorik (skill play) banyak dipilih anak
prasekolah. Untuk itu jenis alat permainan yang diberikan pada anak, misal:
sepeda, mobil-mobilan, alat olah raga, berenang dan permainan balok-balok
besar, dll.
8. Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Prasekolah
Sama halnya dengan anak usia toddler, anak prasekolah mengalami
pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhannya kalorinya adalah 85 kkal per kg BB.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang
perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah sebagai berikut:
a. Nafsu makan berkurang
b. Anak lebih tertarik pada aktifitas bermain dengan teman atau lingkungannya
daripada makan.
c. Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
d. Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.
Anjurkan untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut:
a. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak
mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambar atau melakukan aktivitas
bermain yang lain.
b. Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan berikan dengan
frekuensi lebih sering, yaitu 4 sampai 5 kali sehari. Apabila memberikan
makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam sehari, berikan makanan ringan atau
kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.
c. Izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan
terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.
d. Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus
yang berharga mahal, yang penting memenuhi gizi seimbang.
e. Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta perasaannya
saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif
dengan anda atau anggota keluarga yang lain.
19

C. Peran Perawat Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah


1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
2. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
3. Koordinator dg layanan pediatri
4. Penyelia imunisasi
5. Konselor pada nutrisi dan latihan
6. Pendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
7. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
8. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
9. Fasilitator dalam hubungan interpersonal

20

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
1. Pengkajian Keluarga
a. Identitas
1) Nama pasien
Dimaksudkan agar dapat mengenali klien sehingga mengurangi
kekeliruan dengan pasien lain.
2) Umur
Mengetahui umur pasien sehingga dapat mengklarifikasi adanya faktor
resiko pada epilepsi karena faktor umur dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penatalaksanaan untuk epilepsi.
3) Agama dan suku bangsa
Mengetahui kepercayaan dan adat istiadat pasien dan keluarga
sehingga dapat mempermudah dalam melaksanakan tindakan sesuai
dengan agama dan kepercayaan dari pasien dan keluarganya.
4) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari anggota
keluarga terutama orang tua dalam memberi informasi perencanaan pulang
bagi anak sekolah dengan masalah kesehatan epilepsi.
5) Komposisi keluarga
Dimaksudkan untuk mengetahui silsilah dari beberapa generasi,
apakah

terdapat

anggota

keluarga

yang

terkena

penyakit

yang

serupa/penyakit turunan.
6) Tipe keluarga
Pengkajian tipe keluarga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar perhatian dan peraswatan yang diberikan pada anggota atau anak
yang mengalami sakit.
7) Pekerjaan
Mengetahui tingkat ekonomi keluarga pasien. Hal ini perlu dikaji
untuk mengetahui kesanggupan keluarga untuk memodifikasi proses
penyembuhan penyakit pada anak dan pemanfaatan sarana kesehatan bagi
anak yang sakit.
8) Alamat

21

Untuk mengetahui pasien tinggal dimana dan untuk menghindari


kekeliruan bila ada dua orang pasien dengan nama yang sama serta untuk
keperluan kunjungan rumah bila diperlukan.
9) Aktivitas rekreasi keluarga
Untuk mengetahui seberapa jauh keluarga memenfaatkan aktifitas
rekreasi keluarga yang digunakan untuk menghilangkan kepenatan dalam
kehidupan sehari-harinya.
10) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Riwayat keluarga inti.
Riwayat keluarga sebelumnya.
11) Lingkungan
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi
luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi,
perletakan perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK,

sarana air bersih danh minum yang digunakan.


Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas

setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal.


Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan
anggita

keluarga,

mungkin

keluarga

sering

berpindah

tempat.Hubungan keluarga dengan lingkungan.


Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu
yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga

yang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi.


12) Struktur keluarga
Pola komunikasi.
Pengambilan keputusan.
Peran anggota keluarga.
Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.
13) Fungsi keluarga
Fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki anggota keluarga, dukunagn anggota keluarga, hubungan
psikososial

dalam

anggota

keluarga,

bagaimana

keluarga

mengembangkan sikap saling menghargai.


Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku
yang berlaku dikeluarga dan masyarakat.
22

Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk


mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan.
14) Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang
memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional
15) Pemeriksaan kesehatan
16) Harapan keluarga
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
a. Identitas anak.
b. Riwayat kehamilan sampai kelahiran.
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
e. Tumbang saat ini (termasuk kemampuan yang dicapai).
f. Pemeriksaan fisik.
g. Pengkajian data fokus meliputi:
Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah

sarana stimulasinya
Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak

setiap hari
Siapakah orang orang yang setiap hari dengan anak
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

B. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Terjadi


1. Motivasi belajar menurun
Pencegahan
Sesuaikan harapan dan sikap dengan anak
Berikan penguatan yang efektif
Ajarkan belajar yang tepat
2. Sulit makan
Pencegahan :
23

Jangan memaksa

Fokuskan perhatian anak saat makan

Berikan porsi yang sesuai

Jangan memarahi anak di meja makan

3. Fobia sekolah
Pencegahan :

Orang tua mengajak anak ke sekolah

Orang tua bercerita tentang suasana sekolah

4. Berbohong
Pencegahan :

Berikan umpan balik realistis

Ajarkan nilai moral

Dorong kesadaran diri

Tetapkan hubungan yang seimbang

Cari penyebab

5. Kebersihan kulit kurang


Pencegahan :

Ajarkan anak untuk kebersihan secara dini

Pengawasan

C. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Resiko Cidera
3. Resiko Trauma
4. Resiko Keracunan
5. Resiko Infeksi
6. Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan Rumah
7. Gangguan Pemenuhan Nutrisi
8. Perubahan Menjadi Orang Tua
9. Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
10. Gangguan Komunikasi Verbal
11. Gangguan Proses Keluarga
12. Isolasi Sosial

24

25

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga.
( Friedman 1998 )
2. Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan kesehatan
3. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a. Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak.
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
b. Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c. Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
d. Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap,Ketidaktahuan
4) Objek bayangan, tak dikenal.
4. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
a. Membantu anak untuk bersosialisasi
b. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus dipenuhi.

26

c. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga


(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
e. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi
tentang asuhan keperawatan pada anak prasekolah.
2. Bagi pelayanan kesehatan asuhan keperawatan pada anak prasekolah dapat
dijadikan petunjuk dalam pelayanan asuhan keperawatan yang sesuai dengan
teori yang ada.
3. Bagi keluarga yang memiliki anak prasekolah dapat mengerti proses pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta mengetahui perubahan yang terjadi.
4. Bagi keluarga lingkungan sekitar juga harus diperhatikan, karena lingkungan
dapat mempengaruhi proses perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Wahid Iqbal,dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi (buku
1 & 2). Jakarta : Salemba Medika.
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana,
Jakarta: EGC
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Supartini yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak : buku kedokteran, EGC, jakarta

27

Vous aimerez peut-être aussi