Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata
social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan
pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan
sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan
makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta
kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak
merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak
dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang tidak ada, sekarang muncul.
Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakit dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi
kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usahausaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai
kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat
menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai
keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran
pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat
dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan
anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh
1
anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan
perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi
anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi
kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu
keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain
tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social
keluarga dengan anak prasekolah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.
2. Tujuan Khusus :
a. Mampu menjelaskan definisi keluarga.
b. Mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.
c. Mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.
d. Mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.
e. Mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.
f. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia
prasekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
a. Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
b. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau
tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah
tangga.
c. Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat
dengan jalur keturunan.
d. Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat
oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam
kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
e. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak,ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.
atau
lebih
individu
yang
tinggal
2. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial.
1) Fungsi sosialisasi
2) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
3) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal.
4) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit.
Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)
1) Affection
Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga perasaan
Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan sexual.
2) Security and acceptance
Mempertahankan kebutuhan fisik
Menerima individu sebagai anggota keluarga
3) Identity and satisfaction
Mempertahankan motivasi
Mengembangkan peran dan self image
Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan aktifitas
4) Affiliation and companionship
Mengembangkan pola komunikasi
Mempertahankan hubungan yang harmonis
5) Socialization
Mengenal kultur (nilai dan prilaku)
Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal
Melepas anggota
6) Controls
Mempertahankan control social
Adanya pembagian kerja
Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
3. Dimensi Dasar Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
4
(b) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi,
makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
(c) Mulai memahami waktu.
(d) Penggunaan tangan primer terbentuk.
3) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah masuk
pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan
area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin
dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi : mempertahankan keinginan
4) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatif vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara
mengkaji
lingkungan
melalui
kemampuan
bereksplorasi
terhadap
Inisiatif
berkembang
dengan
teman
sekelilingnya.
berbahasa
untuk
pendek
Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon
yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang
berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
c. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
d. Faktor prenatal
Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
dalam
kandungan
dapat
No Masalah/ Penyakit
1.
Diare
Komplikasi
(Gastroenterologi)Komplikasi:
o
o
o
o
Keperawatan
1.Memberikan cairan
Dehidrasi
2.Diatetik (pemberian
Renjatan hipovolemik makanan)
Hypocalanta
Intoleransi
laktosa
sekunder
o Kejang
o Malnutrisi
energi
protein
Masa inkubasi: BAB > 3
Obat:
x 24 jam
MK:
anak
gelisah,
meninggi,
menangis,
suhu
BAB
tubuh
cair
o
o
o
o
Anti sekresi
Anti spasmolitik
Pengeras tinjs
Antibiotik
lender
Varicela (cacar air)
isolasi
beresiko tinggi.
saluran
organ
pernafasan
terinfeksi,
dan
padaObat:
minggu
setelah
Transmisi: terkontaminasiPerawatan
oleh objek penularan.
Masa
inkubasi:
pencegahan
penularan:
hari
setelah
banyak
muncul
vesikel
ketika
kerak
kulit
terbentuk.
MK:
o Infeksi
makula,
menjadi
(dikelilingi
eritematosus
dan
vesikel
oleh
pakaian
lation .
pada
tahap
trombositopenia
menjadi
dan
4.Mengurangi
gatal-
demam
muncul
mandi
tranesien
awal:
perawatan
berganti
bakterikulit:
Komplikasi:
Tahap
infeksi
untuk3.Beri
kedua.
2-3
kulit
tinggi infeksi
dasar
menjadi
hadir
dalam
tingkatan
sentrifetal,
gatal-gatal.
Difhteria
Antitoksin (biasanya
1.Lakukan isolasi
melalui intravena
2.Berpartisipasi pada
anatomi Pseudomembran
untuk mengetes
Manifestasi klinis:
sensitifitas terhadap
Nasal :
3. Beri antibiotik,
serum)
Antibiotik (penisillin
terhadap penisilin
atau erythromycin).
Bedrest total
(pencegahan
4.Gunakan suction
miokarditis)
Tracheostomy untuk
jika perlu
Menyerupai
mengeluarkan
flu,
nasal
serosan
penahambatan jalan
Tonsilar pharingeal :
Malaise,
anorexia,
yang
diharapkanKomplikasi :
5.Beri perawatan
komplit untuk
udara.
Perawatan carrier dan memperoleh bedrest
amati sensitifitas
6.Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.
Miokarditis (minggu ke 2)
7.Amati respirasi
Neuritis
untuk tanda-tanda
12
penghambatan
abu;
timbulnya
limfadenitis
jika
dalam
6-10
hari.
Lharyngeal :
Demam : serak, batuk,
tanpa
ada
potensial
jalan
tanda
penghambatan
udara,
cyanosis,
4.
awal,
gelisah,
retraksi
dyspniec.
Rubeola (campak)
Agen pembawa :
Virus
nyeri.
Komplikasi :
Sumber :
saluran
Transisi :
Kontak langsung dengan
terinfeksi.
2. Gunakan sentuhan
lembut jika
diperlukan.
wanita hamil
13
Periode penularan :
Dari 4-5 hari setelah ruamruam
muncul
tetapi
namun
dijumpai
yang
ditandai
dengan
demam
ringan,
sakit
kepala,
anorexia,
ringan,
malaise,
konjungtivitis
coryza,
sakit
1-5
Paling
hari,
dari
pertama
ringan
yang
muncul
kadang-kadang,
anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa
menunjukkan masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film
tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4
tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan
kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur
anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak
dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan
tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror
dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur
dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur.
Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit.
Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik,
keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
Berikan cerita yang pendek.
Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
Gunakan lampu redup.
5) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak
berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada
umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat
melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,
membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri
serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.
Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun
masih mengompol pada malam hari.
Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet
training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari
kesiapan anak adalah:
Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.
Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.
Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair
(pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).
16
ragu/bimbang.
Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang
koordinasi, gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti
bicara gagap.
Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang
tua.
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3
tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah
cedera.
b. Usia 4 tahun
Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas
diusia sebelumnya
c. Usia 5 tahun
Masa tenang pada anak
Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
d. Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.
7. Stimulasi Bermain untuk Tumbuh Kembang Anak
a. Definisi bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan cermin kemampuan
fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik
17
melakukan
apa yang
dapat
c. Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai
tujuan sebagai berikut:
Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada saat sakit anak
d. Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia prasekolah (3-6 th)
Sejalan dengan tumbuh kembangnya anak prasekolah mempunyai
kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak usia
toddler.
18
20
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
1. Pengkajian Keluarga
a. Identitas
1) Nama pasien
Dimaksudkan agar dapat mengenali klien sehingga mengurangi
kekeliruan dengan pasien lain.
2) Umur
Mengetahui umur pasien sehingga dapat mengklarifikasi adanya faktor
resiko pada epilepsi karena faktor umur dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penatalaksanaan untuk epilepsi.
3) Agama dan suku bangsa
Mengetahui kepercayaan dan adat istiadat pasien dan keluarga
sehingga dapat mempermudah dalam melaksanakan tindakan sesuai
dengan agama dan kepercayaan dari pasien dan keluarganya.
4) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari anggota
keluarga terutama orang tua dalam memberi informasi perencanaan pulang
bagi anak sekolah dengan masalah kesehatan epilepsi.
5) Komposisi keluarga
Dimaksudkan untuk mengetahui silsilah dari beberapa generasi,
apakah
terdapat
anggota
keluarga
yang
terkena
penyakit
yang
serupa/penyakit turunan.
6) Tipe keluarga
Pengkajian tipe keluarga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar perhatian dan peraswatan yang diberikan pada anggota atau anak
yang mengalami sakit.
7) Pekerjaan
Mengetahui tingkat ekonomi keluarga pasien. Hal ini perlu dikaji
untuk mengetahui kesanggupan keluarga untuk memodifikasi proses
penyembuhan penyakit pada anak dan pemanfaatan sarana kesehatan bagi
anak yang sakit.
8) Alamat
21
keluarga,
mungkin
keluarga
sering
berpindah
dalam
anggota
keluarga,
bagaimana
keluarga
kesehatan.
14) Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang
memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional
15) Pemeriksaan kesehatan
16) Harapan keluarga
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
a. Identitas anak.
b. Riwayat kehamilan sampai kelahiran.
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
e. Tumbang saat ini (termasuk kemampuan yang dicapai).
f. Pemeriksaan fisik.
g. Pengkajian data fokus meliputi:
Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya
Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
Siapakah orang orang yang setiap hari dengan anak
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Jangan memaksa
3. Fobia sekolah
Pencegahan :
4. Berbohong
Pencegahan :
Cari penyebab
Pengawasan
24
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga.
( Friedman 1998 )
2. Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan kesehatan
3. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a. Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak.
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
b. Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c. Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
d. Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap,Ketidaktahuan
4) Objek bayangan, tak dikenal.
4. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
a. Membantu anak untuk bersosialisasi
b. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus dipenuhi.
26
B. Saran
1. Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi
tentang asuhan keperawatan pada anak prasekolah.
2. Bagi pelayanan kesehatan asuhan keperawatan pada anak prasekolah dapat
dijadikan petunjuk dalam pelayanan asuhan keperawatan yang sesuai dengan
teori yang ada.
3. Bagi keluarga yang memiliki anak prasekolah dapat mengerti proses pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta mengetahui perubahan yang terjadi.
4. Bagi keluarga lingkungan sekitar juga harus diperhatikan, karena lingkungan
dapat mempengaruhi proses perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Wahid Iqbal,dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi (buku
1 & 2). Jakarta : Salemba Medika.
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana,
Jakarta: EGC
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Supartini yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak : buku kedokteran, EGC, jakarta
27