Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Angka (Usia) Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan atau ekspektasi dari usia bayi
yang baru lahir mencapai kematiannya. Idealnya Angka Harapan Hidup (AHH) dihitung
berdasarkan data Age Specific Death Rate yang tersusun dalam sebuah tabel kematian. Usia
harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka jumlah kematian bayi. Jika kematian bayi
jumlahnya besar, usia harapan hidup akan rendah. Oleh karenanya, biasanya di negara-negara
maju harapan hidupnya tinggi karena pada umumnya tingkat kesehatan ibu dan bayinya
tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang biasanya relatif rendah karena buruknya tingkat
kesehatan. Cara untuk menentukan usia harapan hidup adalah dengan menunjukkan dan
merataratakan semua umur dari seluruh kematian pada waktu tertentu.
Contohnya jika di suatu daerah diketahui bahwa terdapat 50 orang yang meninggal, umur
masing-masing yang meninggal berbeda-beda, ada yang 2 tahun, ada yang 40 tahun, bahkan
ada yang 95 tahun.
Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan kemudian dibagi dengan
jumlah orang yang meninggal pada tahun itu, yaitu sebanyak 50 orang.
Misalnya, ketika dijumlahkan semua umur orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500,
maka usia harapan hidup dapat dihitung sebagai berikut:
Indonesia adalah negara yang terdiri dari belasan ribu pulau, begitu banyak budaya
dan beragam bahasa daerah. Setiap pulau di indoensia memiliki budaya dan adat istiadat
yang berbeda-beda. Diantara negara negara ASEAN, derajat kesehatan penduduk Indonesia
tergolong masih rendah. Usia harapan hidup penduduk Indonesia relatif masih rendah
dengan angka kematian bayi yang masih tinggi. Angka kematian bayi di Indonesia tidak
hanya tinggi, tetapi juga sangat bervariasi dari yang terendah 21,8 perseribu bayi lahir hidup
di DKI Jakarta sampai yang tertinggi 78 perseribu bayi lahir hidup di Propinsi Nusa Tenggara
Barat. Disamping itu intensitas penurunannya juga bervariasi menurut propinsi, sebagai
akibat dari bervariasinya kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh angka kesakitan dan status gizi, yang pada
akhirnya berpengaruh pada bobot kualitas manusia. Bukti empiris memperlihatkan bahwa
angka kesakitan dan kekurangan kalori dan protein (KKP) berkorelasi positif dengan angka
kematian bayi (Preston dan Chen, 1984 dalam Elfindri, 2001:137). Dengan semakin
tingginya insiden kesakitan dan semakin banyaknya bayi yang menderita KKP akan semakin
tinggi angka kematian bayi.
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini
adalah:
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
Terjadinya berbagai bencana alam
Terjadinya peperangan
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
Lingkungan hidup sehat.
Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Selain faktor kematian bayi, tentu ada faktor kelahiran bayi. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Menurut data terakhir WHO diterbitkan pada tahun 2015 harapan hidup di Indonesia
adalah: Pria 67,1, perempuan 71,2 dan jumlah harapan hidup 69,1 yang memberikan
Indonesia peringkat Harapan Dunia Kehidupan 117. Top 20 penyakit yang menyebabkan
kematian di Inodenesia :
1. Stroke
2. Penyakit jantung koroner
3. Diabetes mellitus
4. Influenza dan radangparu-paru
5. TBC
6. Penyakit paru-paru
7. Hipertensi
8. Penyakit hati
9. Penyakit ginjal
10. Kecelakaan
11. Kanker payudara
12. Kanker paru-paru
13. Asma
14. Prostat
15. Diare
16. Berat badan lahi rrendah
17. HIV-AIDS
18. Kanker hati
19. Kanker serviks
20. Usus-dubur
Makna dari angka harapan hidup adalah kebanyakan penduduk akan meninggal tidak
jauh dari usia-usia tersebut. Ada beberapa perkecualian yang bisa hidup sampai usia 100
tahun seperti halnya meninggal sebelum usia 70 tahun. Tetapi namanya perkecualian
jumlahnya tak banyak.
Indonesia seperti APBD, PAD, Jakarta hanya kalah di Angka Harapan Hidup oleh
Yogyakarta. Bisa dikatakan Jakarta adalah kota paling ideal untuk ditinggali. Ini kenapa
walaupun banyak hal buruk dikatakant erhadap Jakarta urbanisasi tetap terjadi.
3. Sulawesi Utara = 72.62 tahun
Manado adalah ibukota Sulawesi Utara. Dengan 45% penduduk yang hidup
diperkotaan, menempati urutan ketiga dalam Angka Harapan Hidup di Indonesia. Partisipasi
sekolah dasar juga tinggi, hanya 5% yang tidak mengenyam pendidikan dasar. Dengan angka
demikian, dapat dikatakan kesejahteraan dan kesehatan Sulawesi Utara adalah terbaik ketiga
di Indonesia karena Angka Harapan Hidup adalah evaluator kedua hal tersebut.
4. Jawa Tengah = 71.97 tahun
Jawa Tengah. Mempunyai ibukota di Semarang, dan beberapa kota terkenal lainnya
adalah Solo, Purwokerto dan Magelang. Walaupun tidak terlalu menonjol secara nasional,
tetapi provinsi ini mempunyai pemerataan yang cukup baik mengingat luas dan jumlah
penduduknya. Daerahnya yang luas menyebabkan kondisi tidak sama persis seperti
Yogyakarta walaupun secara geografis berdekatan. Banyaknya Kota dan Kabupaten
menyebabkan kondisi yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Kepemimpinan Daerah
menjadi hal paling penting di era Otonomi seperti saat ini. Angka harapan hidupJawa Tengah
tertinggi keempat secara nasional.
5. Kalimantan Timur 71.78 tahun
Kembali lagi, kesejahteraan merupakan unsur penting untuk mewujudkan
kenyamanan dan fasilitas kesehatan. Provinsi yang termasuk jajaran kaya di Indonesia ini,
dengan PAD yang melebihi provinsi lainnya mempunyai angka harapan hidup tertinggi
kelima di Indonesia. Balikpapan menjelma menjadi kota besar yang bertumbuh di Indonesia.
Provinsi Kaltim sendiri sebelum dipecah menjadi Kalimantan Utara mempunyai luas 1.5 kali
pulau jawa. Di Kalimantan Timur pun terasa kemajemukannya dengan keberagaman suku
yang ada disini. Hampir semua suku ada di Kalimantan Timur, dari pulau lain seperti Jawa
dan Sulawesi hijrah ke Kaltim.
Sumber Daya Alam masih menjadi motor utama ekonomi, yang tentunya suatu hari
nanti akan habis dan perlu digantikan dengan sumber ekonomi lain yang berulang seperti
Agrobisnis, dan Pariwisata agar mampu mempertahankan posisi sebagai Provinsi dengan
Angka Harapan Hidup Tertinggi kelima di Indonesia.
MENGAPA ANGKA HARAPAN HIDUP TIAP-TIAP PROVINSI BERBEDA-BEDA ?
Angka harapan hidup merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, di mana
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Sedemikian sehingga angka hidup bisa
dipengaruhi oleh baik atau tidaknya tingkat kesehatan, usia hidup maupun kemampuan
seseorang untuk bisa meraih kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Pada kasus idealnya, angka harapan hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian
Menurut Umur atau biasa dikenal dengan sebutan Age Specific Death Rate (ASDR). Yang
mana datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga
memungkinkan untuk dibuat Tabel Kematian. Namun karena sistem registrasi penduduk yang
ada di Indonesia belum mampu berjalan dengan baik, maka untuk menghitung Angka
Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan program bernama Mortpak Lite.
Jadi, mengapa angka harapan hidup pada tiap-tiap provinsi di Indonesia berbeda-beda, hal ini
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:
1. Angka kematian yang ada di tiap-tiap provinsi tidaklah sama setiap harinya, setiap
minggunya, setiap bulannya bahkan setiap tahunnya.
2. Angka kematian yang terjadi juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
tingkat kesejahteraan hidup atau ekonomi yang berbeda-beda di tiap-tiap provinsi.
Yang mana tingkat kesejahteraan hidup atau ekomoni ini dikaitan erat dengan
kemampuan warganya dalam bekerja sehingga mampu berkehidupan yang mapan
atau tercukupi.
3. Dengan demikian, kemampuan seorang warga dalam bekerja tergantung pada
pekerjaan atau mata pencaharian yang digelutinya, di mana setiap orang memiliki
pekerjaan yang berbeda-beda di setiap provinsi yang biasanya menjadi mayoritas,
seperti petani, pekebun, nelayan maupun pegawai kantoran hingga pegawai negara
yang menjadi mayoritas bagi warga ibukota Jakarta selaku pusat pemerintahan
Negara.
4. Dari tingkat pekerjaan, kemudian akan berkaitan dengan tingkat kesehatan dan
kebutuhan hidup yang terpenuhi. Orang yang tingkat pekerjaannya mapan, biasanya
akan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga kesehatannya pun terjamin
meskipun sedang sakit. Sedangkan orang dengan tingkat pekerjaan yang pas-pasan
bahkan serba kekurangan, biasanya akan jauh lebih sulit untuk memenuhi
kebutuhannya sehingga kesehatannya pun mudah terganggu, seperti kekurangan gizi
makanan ataupun busung lapar dan sebagainya. Apalagi bila sedang sakit,
kemampuannya untuk bisa berobat juga terbatas.
5. Bergantung pada sampainya tingkat kepedulian pemerintah. Program dan kepedulian
pemerintah terkadang tidak sama di setiap provinsi, di mana provinsi-provinsi di
daerah terpencil ataupun di daerah perbatasan Negara cenderung tidak terjamah oleh
pemerintah.
Itulah setidaknya beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa angka harapan
hidup pada tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia berbeda-beda. Di samping itu, letak
geografis provinsi tersebut terkadang juga menjadi pengaruh, di mana letak provinsi yang
jauh memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar untuk bisa dicapai dan terjamah oleh
pemerintah.
MENINGKATKAN USIA HARAPAN HIDUP (UHH) DI INDONESIA
Berdasarkan keterangan dari Inneke Tri Sulistyowati, SKM,M.Kes selaku Kabid PPSDK
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, bahwa program kegiatan yang dilakukan untuk
akselerasi peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) bidang kesehatan di Kabupaten
Brebes adalah :
1. Melaksanakan upaya kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh:
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
c. Pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya
d. Kemitraan kesehatan bagi pasien kurang mampu.
e. Pengadaan peralatan kesehatan
f. Jaminan pertolongan persalinan (Jampersal)
g. Pelayanan kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak
h. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat.
i. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
j. Pemberian makanan tambahan dan vitamin
k. Penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein), Anemia, Gaky (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium), Kekurangan Vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya.l.
l. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
m. Penyehatan lingkungan
n. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
o. Pelayanan imunisasi
p. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB
2. Peningkatan kualitas pemerataan sumber daya kesehatan di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan:
a. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas dan
jaringannya.
b. Pengadaan , peningkatan sarana dan prasarana RSUD Bumiayu
Strategi yang diterapkan dalam melaksanakan program-program kegiatan tersebut
adalah :
a. Setiap sarana pelayanan kesehatan tersedia cukup obat dan peralatan kesehatan
b. Semua ketersediaan farmasi dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat
c. Rumah sakit, puskesmas, dan jaringannya memenhui standar mutu.
d. Setiap sarana pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, dan jaringannya
memenhui standar mutu.
e. Setiap sarana pelayanan kesehatan tersedia sumber daya manusia yang kompeten
f. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
g. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi
dari penyakit.
h. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
i. Seluruh keluarga sadar gizi
j. Setiap kejadian termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa) dilaporkan secara cepat dan
tepat
tersebut lahir dari pola makan yang tidak sehat, misalnya mengonsumsi makanan cepat saji
yang berlebihan. Tak di pungkiri restoran makanan cepat saji sudah menjamur di Indonesia.
Tetapi, jika memakan makan yang bukan cepat saji tetapi polanya tidak dijaga, maka
penyakit-penyakit di atas juga bisa hadir di tubuh kita. Mengatur pola makan sangatlah
penting agar asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa digunakan secara sempurna
sesuai dengan peruntukkannya tanpa ada efek sampingnya.
2. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal yang bersih dan nyaman di sekitar kita dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup kita. Lingkungan yang bebas polusi baik itu polusi udara, tanah, dan air
akan membuat udara,tanah, dan air dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan
aman.
3. Strees Atau Tekanan
Stress dan tekanan bisa muncul dari mana saja. Entah itu dari tugas kuliah, tugas sekolah,
dari tetangga sekitar tempat tinggal yang jahat, teman yang pelit dan masih banyak lagu.
Stress dan tenanan yang besar dapat mempengaruhi kesehatan psikologis kita. Jika psikologis
terganggu maka kita akan sulit untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Jika sulit
mengerjakan pekerjaan dengan baik maka hasilnya pun akan setengah-setengah dan kurang
maksimal.
Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan
hidup.
a. Gizi
Melewati kehidupan di dunia hingga usia 100 tahun mungkin menjadi harapan sebagian
manusia. Mereka berpendapat bahwa dengan semakin panjang umur semakin banyak hal-hal
yang dapat dilakukan, terlepas itu perbuatan yang baik maupun buruk. Penyebab panjangnya
umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor. Tapi yang paling
berpengaruh adalah pola makan.
Mereka yang mempunyai kesempatan untuk menikmati hidup lebih lama ini adalah orangorang yang sangat memperhatikan pola makannya. Mereka mengurangi konsumsi kalori ke
dalam tubuhnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor:
Orang-orang lanjut usia ini mulai mengurangi konsumsi kalori dengan hanya
memakan kacang-kacangan (kedelai), makan ikan dan minum teh hijau maupun teh hitam.
Melakukan puasa seperti yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan.
Pada awal usia 50 tahunan, disaat proses metabolisme tubuh sudah mulai lambat,
mereka banyak makan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi
tubuh.
Makan ikan yang mengandung zat omega 3 yang sangat tinggi, yang dapat
mengurangi kolesterol dalam tubuh.
Mereka juga memangkas konsumsi protein dan lemak dalam tubuh, dengan cara
mengurangi makanan yang mengandung lemak dan protein hewani, seperti telor, susu,
daging, keju, dsb.
Menyarankan agar para manula tersebut mulai kembali ke makanan back to nature
atau kembali ke alam. Diantaranya degan cara mengkonsumsi makanan tanpa dimasak atau
menjadi seorang vegetarian.
b. Merokok
Merokok mengurangi usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Atau kalau anda tidak
merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Demikian antara lain hasil
penelitian selama 50 tahun di Inggris mengenai dampak merokok terhadap kesehatan. Hasil
penelitian yang dimuat di Jurnal Kesehatan Inggris ini menunjukkan, terdapat 20 penyakit
yang terkait dengan kebiasaan merokok.
Penelitian terlama tentang dampak merokok terhadap kesehatan menunjukkan bahwa
rata-rata perokok meninggal dunia 10 tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak
merokok. Penelitian ini dimulai 50 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya muncul kaitan
antara merokok dan kanker paru-paru. Temuan ini sangat penting untuk mendorong orang
berhenti merokok. Penelitian ini melibatkan sekitar 35 ribu dokter di Inggris yang lahir antara
tahun 1900 dan 1930. Para ilmuwan memantau kebiasaan merokok mereka selama lebih dari
50 tahun. Dan data paling akhir menunjukkan resiko yang ada jauh lebih besar dari perkiraan
awal.
Sir Richard Peto, yang terlibat dalam penelitian ini hampir selama 40 tahun mengatakan,
temuan yang ada menunjukkan berhenti merokok akan meningkatkan kuantitas dan kualitas
hidup. Bahkan setelah 20 tahun, bila anda berhenti merokok, anda bisa menghindari
sembilan dari 10 resiko yang ada. Jika anda berhenti merokok setelah 10 tahun, anda bisa
terbebas dari hampir semua resiko yang ada. Masalahnya adalah begitu orang merokok, susah
untuk menghentikan kebiasaan itu. Banyak orang yang mengaku tak bisa berhenti merokok,
katanya.
Mereka yang berhenti merokok pada usia 60 tahun, bisa meningkatkan harapan hidup
selama tiga tahun. Sementara bila seseorang berhenti merokok pada usia 30 tahun, berbagai
dampak negatif terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
Ada sekitar 20 penyakit yang terkait dengan merokok ini, antara lain penyakit jantung,
stroke, dan berbagai macam kanker. Di negara berkembang dewasa ini, semakin banyak
orang merokok. Sejak penelitian ini dilakukan, diperkirakan 100 juta orang meninggal di
seluruh dunia akibat merokok. Kematian itu disebabkan merokok telah dibuktikan sebagai
penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan seperti penyakit paru obstruktif menahun,
kanker paru, dan diyakini merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung, stroke, dan
berbagai penyakit kronis lain.
c. Menapause
(years)
Date
Monaco
89.52
2015
est.
Japan
84.74
2015
est.
Singapore
84.68
2015
est.
Macau
84.51
2015
est.
San Marino
83.24
2015
est.
Iceland
82.97
2015
est.
Hong Kong
82.86
2015
est.
Andorra
82.72
2015
est.
Switzerland
82.50
2015
est.
10
Guernsey
82.47
2015
est.
Australia
Rata-rata penduduk di negara ini memiliki angka harapan hidup yang tinggi sekitar 83
tahun. Hal ini membuktikan jika rata-rata orang Australia memiliki hidup sejahtera dan diet
sehat. Negara Kangguru memiliki angka harapan hidup sebesar. Hal ini turut didukung
dengan menurunnya konsumsi tembakau di Australia. Penurunan konsumsi tembakau di
Australia didukung dengan kebijakan pemerintah, mulai dari pembatasan iklan rokok,
pembatasan area merokok, hingga metode plain packaging, yaitu pembungkusan rokok
dengan desain bungkus yang terstandarisasi. Penurunan konsumsi rokok berdampak pada
penurunan kejadian penyakit kardiovaskular dan juga sebagian besar jenis kanker.
Singapura
Salah satu negara ASEAN yang memiliki Angka Harapan Hidup tertinggi di dunia.
Salah satu faktor yang memengaruhi AHH di Singapore adalah Singapore memiliki sistem
kesehatan umum yang efektif namun dengan pengeluaran yang rendah. Dengan sistem
kesehatan umum yang efektif tersebut menjadikan Singapore menempati peringkat ke-6 AHH
di dunia (tempointerraktif, 2008). Singapore juga merupakan negara dengan angka kematian
bayi terendah dalam dua dekade terakhir. Selain itu, tingkat pengidap HIV/AIDS di
Singapore pada tahun 2007 hanya 0.2% dan terus menurun pada setiap tahunnya
(indexmundi, 2011), ditambah tingkat obesitas dewasa negara tersebut dibawah 10%. Sistem
kesehatan di Singapore memiliki sistem kesehatan yang berdasarkan 3M yaitu Medifund,
which provides a safety net for those not able to otherwise afford healthcare, Medisave, a
compulsory health savings scheme covering about 85% of the population, and Medishield, a
government-funded health insurance program (vototo). Selain itu, hampir seluruh penduduk
memiliki akses untuk perbaikan fasilitas air dan sanitasi.
Jepang
Orang Jepang rata-rata menjalani diet sehat, yakni dengan mengonsumsi ikan, sedikit
nasi, serta sayur-sayuran. Maka itu, angka obesitas di negeri Sakura tersebut hanya mencapai
3 persen. Selain mengonsumsi makanan sehat, orang Jepang juga memiliki gaya hidup sehat,
seperti bersepeda atau berjalan sehingga harapan hidup di negara tersebut cukup tinggi
hingga 87 tahun.
Hong Kong
Hong Kong juga masuk ke dalam jajaran negara yang mampu memberi angka harapan
hidup tinggi bagi warga-nya. Orang Hong Kong menjalani diet seimbang sehingga jarang di
antara mereka menderia penyakit, seperti kanker serta obesitas.
Monako
Monako merupakan negara kecil di kawasan Eropa, juga memiliki angka hidup harapan
tinggi bagi warganya hingga mencapai usia 89,5 tahun. Hal ini karena kesejahteraan di negara
tersebut serta standar hidup layak yang memadai. Monako juga menyediakan berbagai
layanan pusat kesehatan terbaik di dunia.
Negara yang satu ini sebenarnya kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, sistem kesehatan
di sini buruk bahkan sempat benar-benar terpuruk. Berbagai penyakit berbahaya dan menular
ada di sini, terutama HIV/AIDS.
5. Guinea-Bissau
Guinea-Bissau adalah negara di Afrika Barat. Negara ini tercatat sebagai negara dengan
keburukan di bidang kesehatan. Banyak penduduk yang menderita malaria di sini.
REFERENSI
http://www.jpnn.com/read/2015/06/21/310801/Peningkatan-Angka-Harapan-Hidup-NegaraASEAN-/page3
http://travel.tribunnews.com/2016/09/23/negara-dengan-angka-hidup-terendah-hati-hati-disini-banyak-penduduknya-menderita-hivaids?page=all
http://sumbangdua.blogspot.co.id/2012/04/meningkatkan-umur-harapan-hidup-uhh.html
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1114
Makalah usia harapan hidup . Post by: Indodetik. 2012. Banda Aceh
https://alvinmod.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhanpenduduk/
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-mengapa-angka-harapan-hidup-tiap-tiap-provinsiberbeda-beda.754/
Tugas kelompok
LOGIKA
OLEH :
KELOMPOK 8
JUZTIKA ANDRIANI FARID
NATASYA ALIA ANDINA FARO
ANDI FAIZ BATARA
LAKSMI AINUN HABIBA
MIRAJANNA
YOSINTA