Vous êtes sur la page 1sur 16

APA ITU USIA HARAPAN HIDUP?

Angka (Usia) Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan atau ekspektasi dari usia bayi
yang baru lahir mencapai kematiannya. Idealnya Angka Harapan Hidup (AHH) dihitung
berdasarkan data Age Specific Death Rate yang tersusun dalam sebuah tabel kematian. Usia
harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka jumlah kematian bayi. Jika kematian bayi
jumlahnya besar, usia harapan hidup akan rendah. Oleh karenanya, biasanya di negara-negara
maju harapan hidupnya tinggi karena pada umumnya tingkat kesehatan ibu dan bayinya
tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang biasanya relatif rendah karena buruknya tingkat
kesehatan. Cara untuk menentukan usia harapan hidup adalah dengan menunjukkan dan
merataratakan semua umur dari seluruh kematian pada waktu tertentu.
Contohnya jika di suatu daerah diketahui bahwa terdapat 50 orang yang meninggal, umur
masing-masing yang meninggal berbeda-beda, ada yang 2 tahun, ada yang 40 tahun, bahkan
ada yang 95 tahun.
Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan kemudian dibagi dengan
jumlah orang yang meninggal pada tahun itu, yaitu sebanyak 50 orang.
Misalnya, ketika dijumlahkan semua umur orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500,
maka usia harapan hidup dapat dihitung sebagai berikut:

Angka Harapan Hidup merupakan sarana evaluasi kinerja pemerintah dalam


meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya di suatu negara. Dengan evaluasi
tersebut pemerintah dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi para penduduknya. Apabila
ditemukan Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah maka pemerintah harus
mengadakan lebih banyak program pembangunan, kesehatan, dan program sosial lainnya
seperti kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori, termasuk program pemberantasan
kemiskinan. Sementara peningkatan Angka Harapan Hidup menunjukkan bahwa bayi-bayi
telah terjamin kesehatan dan kemiskinan sudah diatasi lebih baik.
Cara penghitungan Angka Harapan Hidup di Indonesia masih secara manual
menggunakan aplikasi Mortpak Lite, yang membutuhkan seluruh data usia maksimum dari
bayi atau warga Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk Indonesia dari Sensus Penduduk tahun
1971 adalah 47,7 tahun, artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1971 (periode
1967-1969) akan dapat hidup sampai 47 atau 48 tahun. Tetapi bayi-bayi yang dilahirkan
menjelang tahn 1980 mempunyai usia harapan hidup lebih panjang yakni 52,2 tahun,
meningkat lagi menjadi 59,8 tahun untuk bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1990, dan
bayi yang dilahirkan tahun 2000 usia harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun. Peningkatan
Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan
bangsa Indonesia selama 30 tahun terakhir dari tahun 1970-an sampai tahun 2000.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari belasan ribu pulau, begitu banyak budaya
dan beragam bahasa daerah. Setiap pulau di indoensia memiliki budaya dan adat istiadat
yang berbeda-beda. Diantara negara negara ASEAN, derajat kesehatan penduduk Indonesia
tergolong masih rendah. Usia harapan hidup penduduk Indonesia relatif masih rendah
dengan angka kematian bayi yang masih tinggi. Angka kematian bayi di Indonesia tidak
hanya tinggi, tetapi juga sangat bervariasi dari yang terendah 21,8 perseribu bayi lahir hidup
di DKI Jakarta sampai yang tertinggi 78 perseribu bayi lahir hidup di Propinsi Nusa Tenggara
Barat. Disamping itu intensitas penurunannya juga bervariasi menurut propinsi, sebagai
akibat dari bervariasinya kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh angka kesakitan dan status gizi, yang pada
akhirnya berpengaruh pada bobot kualitas manusia. Bukti empiris memperlihatkan bahwa
angka kesakitan dan kekurangan kalori dan protein (KKP) berkorelasi positif dengan angka
kematian bayi (Preston dan Chen, 1984 dalam Elfindri, 2001:137). Dengan semakin
tingginya insiden kesakitan dan semakin banyaknya bayi yang menderita KKP akan semakin
tinggi angka kematian bayi.
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini
adalah:
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
Terjadinya berbagai bencana alam
Terjadinya peperangan
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
Lingkungan hidup sehat.
Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Selain faktor kematian bayi, tentu ada faktor kelahiran bayi. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:


Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan
bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke 2.
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor faktor penunjang tingginya angka natalitas(kelahiran) dalam suatu negara
antara lain :
1. Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB.
Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila
peserta KB banyak
2.
Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula
penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan
jumlah anak secara rasional.
3.
Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak
karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu
maka penduduknya menjadi banyak.
4.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil
misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.
Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya
nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak
laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk
mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.
Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang
baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.
Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak
dan orang-orang tua usia).

Menurut data terakhir WHO diterbitkan pada tahun 2015 harapan hidup di Indonesia
adalah: Pria 67,1, perempuan 71,2 dan jumlah harapan hidup 69,1 yang memberikan
Indonesia peringkat Harapan Dunia Kehidupan 117. Top 20 penyakit yang menyebabkan
kematian di Inodenesia :
1. Stroke
2. Penyakit jantung koroner
3. Diabetes mellitus
4. Influenza dan radangparu-paru
5. TBC
6. Penyakit paru-paru
7. Hipertensi
8. Penyakit hati
9. Penyakit ginjal
10. Kecelakaan
11. Kanker payudara
12. Kanker paru-paru
13. Asma
14. Prostat
15. Diare
16. Berat badan lahi rrendah
17. HIV-AIDS
18. Kanker hati
19. Kanker serviks
20. Usus-dubur
Makna dari angka harapan hidup adalah kebanyakan penduduk akan meninggal tidak
jauh dari usia-usia tersebut. Ada beberapa perkecualian yang bisa hidup sampai usia 100
tahun seperti halnya meninggal sebelum usia 70 tahun. Tetapi namanya perkecualian
jumlahnya tak banyak.

5 PROVINSI/DAERAH TERTINGGI ANGKA HARAPAN HIDUPNYA


1. Daerah Istimewa Yogyakarta = 73.62 tahun
Hidup di Yogyakarta sepertinya menenangkan. Kombinasi fasilitas yang cukup
lengkap, tempat wisata yang ada, memberikan perasaan nyaman dan senang. Transportasi pun
cukup lancar, perhatian pemda terhadap jalan juga secara subyektif lebih cepat dan tanggap.
Jarang kita temukan jalan berlubang. Sarana kesehatan juga mudah dicapai, ada banyak
dalam lokasi yang berdekatan. Jika anda hidup di Yogyakarta maka angka harapan hidup
anda merupakan yang tertinggi di Indonesia.
2. Daerah Khusus Ibukota Jakarta= 73.56 tahun
Agak meleset dari bayangan umum. Jakarta yang katanya macet, sibuk, ruwet dan
individual ternyata mempunyai angka harapan hidup tertinggi kedua di Indonesia. Mengingat
fasilitas yang super lengkap, dan indikator-indikator ekonomi lain yang selalu tertinggi di

Indonesia seperti APBD, PAD, Jakarta hanya kalah di Angka Harapan Hidup oleh
Yogyakarta. Bisa dikatakan Jakarta adalah kota paling ideal untuk ditinggali. Ini kenapa
walaupun banyak hal buruk dikatakant erhadap Jakarta urbanisasi tetap terjadi.
3. Sulawesi Utara = 72.62 tahun
Manado adalah ibukota Sulawesi Utara. Dengan 45% penduduk yang hidup
diperkotaan, menempati urutan ketiga dalam Angka Harapan Hidup di Indonesia. Partisipasi
sekolah dasar juga tinggi, hanya 5% yang tidak mengenyam pendidikan dasar. Dengan angka
demikian, dapat dikatakan kesejahteraan dan kesehatan Sulawesi Utara adalah terbaik ketiga
di Indonesia karena Angka Harapan Hidup adalah evaluator kedua hal tersebut.
4. Jawa Tengah = 71.97 tahun
Jawa Tengah. Mempunyai ibukota di Semarang, dan beberapa kota terkenal lainnya
adalah Solo, Purwokerto dan Magelang. Walaupun tidak terlalu menonjol secara nasional,
tetapi provinsi ini mempunyai pemerataan yang cukup baik mengingat luas dan jumlah
penduduknya. Daerahnya yang luas menyebabkan kondisi tidak sama persis seperti
Yogyakarta walaupun secara geografis berdekatan. Banyaknya Kota dan Kabupaten
menyebabkan kondisi yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Kepemimpinan Daerah
menjadi hal paling penting di era Otonomi seperti saat ini. Angka harapan hidupJawa Tengah
tertinggi keempat secara nasional.
5. Kalimantan Timur 71.78 tahun
Kembali lagi, kesejahteraan merupakan unsur penting untuk mewujudkan
kenyamanan dan fasilitas kesehatan. Provinsi yang termasuk jajaran kaya di Indonesia ini,
dengan PAD yang melebihi provinsi lainnya mempunyai angka harapan hidup tertinggi
kelima di Indonesia. Balikpapan menjelma menjadi kota besar yang bertumbuh di Indonesia.
Provinsi Kaltim sendiri sebelum dipecah menjadi Kalimantan Utara mempunyai luas 1.5 kali
pulau jawa. Di Kalimantan Timur pun terasa kemajemukannya dengan keberagaman suku
yang ada disini. Hampir semua suku ada di Kalimantan Timur, dari pulau lain seperti Jawa
dan Sulawesi hijrah ke Kaltim.
Sumber Daya Alam masih menjadi motor utama ekonomi, yang tentunya suatu hari
nanti akan habis dan perlu digantikan dengan sumber ekonomi lain yang berulang seperti
Agrobisnis, dan Pariwisata agar mampu mempertahankan posisi sebagai Provinsi dengan
Angka Harapan Hidup Tertinggi kelima di Indonesia.
MENGAPA ANGKA HARAPAN HIDUP TIAP-TIAP PROVINSI BERBEDA-BEDA ?
Angka harapan hidup merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, di mana
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Sedemikian sehingga angka hidup bisa
dipengaruhi oleh baik atau tidaknya tingkat kesehatan, usia hidup maupun kemampuan
seseorang untuk bisa meraih kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Pada kasus idealnya, angka harapan hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian
Menurut Umur atau biasa dikenal dengan sebutan Age Specific Death Rate (ASDR). Yang
mana datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga
memungkinkan untuk dibuat Tabel Kematian. Namun karena sistem registrasi penduduk yang
ada di Indonesia belum mampu berjalan dengan baik, maka untuk menghitung Angka
Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan program bernama Mortpak Lite.
Jadi, mengapa angka harapan hidup pada tiap-tiap provinsi di Indonesia berbeda-beda, hal ini
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:
1. Angka kematian yang ada di tiap-tiap provinsi tidaklah sama setiap harinya, setiap
minggunya, setiap bulannya bahkan setiap tahunnya.
2. Angka kematian yang terjadi juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
tingkat kesejahteraan hidup atau ekonomi yang berbeda-beda di tiap-tiap provinsi.
Yang mana tingkat kesejahteraan hidup atau ekomoni ini dikaitan erat dengan
kemampuan warganya dalam bekerja sehingga mampu berkehidupan yang mapan
atau tercukupi.
3. Dengan demikian, kemampuan seorang warga dalam bekerja tergantung pada
pekerjaan atau mata pencaharian yang digelutinya, di mana setiap orang memiliki
pekerjaan yang berbeda-beda di setiap provinsi yang biasanya menjadi mayoritas,
seperti petani, pekebun, nelayan maupun pegawai kantoran hingga pegawai negara
yang menjadi mayoritas bagi warga ibukota Jakarta selaku pusat pemerintahan
Negara.
4. Dari tingkat pekerjaan, kemudian akan berkaitan dengan tingkat kesehatan dan
kebutuhan hidup yang terpenuhi. Orang yang tingkat pekerjaannya mapan, biasanya
akan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga kesehatannya pun terjamin
meskipun sedang sakit. Sedangkan orang dengan tingkat pekerjaan yang pas-pasan
bahkan serba kekurangan, biasanya akan jauh lebih sulit untuk memenuhi
kebutuhannya sehingga kesehatannya pun mudah terganggu, seperti kekurangan gizi
makanan ataupun busung lapar dan sebagainya. Apalagi bila sedang sakit,
kemampuannya untuk bisa berobat juga terbatas.
5. Bergantung pada sampainya tingkat kepedulian pemerintah. Program dan kepedulian
pemerintah terkadang tidak sama di setiap provinsi, di mana provinsi-provinsi di
daerah terpencil ataupun di daerah perbatasan Negara cenderung tidak terjamah oleh
pemerintah.
Itulah setidaknya beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa angka harapan
hidup pada tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia berbeda-beda. Di samping itu, letak
geografis provinsi tersebut terkadang juga menjadi pengaruh, di mana letak provinsi yang
jauh memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar untuk bisa dicapai dan terjamah oleh
pemerintah.
MENINGKATKAN USIA HARAPAN HIDUP (UHH) DI INDONESIA

Berdasarkan keterangan dari Inneke Tri Sulistyowati, SKM,M.Kes selaku Kabid PPSDK
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, bahwa program kegiatan yang dilakukan untuk
akselerasi peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) bidang kesehatan di Kabupaten
Brebes adalah :
1. Melaksanakan upaya kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh:
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
c. Pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya
d. Kemitraan kesehatan bagi pasien kurang mampu.
e. Pengadaan peralatan kesehatan
f. Jaminan pertolongan persalinan (Jampersal)
g. Pelayanan kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak
h. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat.
i. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
j. Pemberian makanan tambahan dan vitamin
k. Penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein), Anemia, Gaky (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium), Kekurangan Vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya.l.
l. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
m. Penyehatan lingkungan
n. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
o. Pelayanan imunisasi
p. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB
2. Peningkatan kualitas pemerataan sumber daya kesehatan di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan:
a. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas dan
jaringannya.
b. Pengadaan , peningkatan sarana dan prasarana RSUD Bumiayu
Strategi yang diterapkan dalam melaksanakan program-program kegiatan tersebut
adalah :
a. Setiap sarana pelayanan kesehatan tersedia cukup obat dan peralatan kesehatan
b. Semua ketersediaan farmasi dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat
c. Rumah sakit, puskesmas, dan jaringannya memenhui standar mutu.
d. Setiap sarana pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, dan jaringannya
memenhui standar mutu.
e. Setiap sarana pelayanan kesehatan tersedia sumber daya manusia yang kompeten
f. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
g. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi
dari penyakit.
h. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
i. Seluruh keluarga sadar gizi
j. Setiap kejadian termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa) dilaporkan secara cepat dan
tepat

PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA


Berdasarkan sensus yang telah dilakukan masing-masing negara di dunia, pada
umumnya hampir setiap negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut UNFPA,
yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan,
melaporkan bahwa pada tahun 1804, yaitu kira-kira 200 tahun yang lalu, penduduk dunia
hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Pertumbuhan penduduk tidak sama di semua negara, ada
yang cepat dan ada pula yang lambat. Negara-negara maju pada umumnya mengalami
pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya negara-negara terbelakang dan berkembang,
pertumbuhan penduduknya jauh lebih tinggi.
Grafik Pertumbuhan Penduduk Dunia

Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa implikasi


bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita Indonesia yang memasuki masa
menopause saat ini semakim meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai
akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi
membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
Hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari
beberapa faktor: (Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor)
1. Pola Makan
Penyakit bawaan dari lahir: mereka yang diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk menjalani hidup lebih panjang adalah orang-orang yang terkait dengan rendahnya
penyakit degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan manusia, seperti
penyakit kanker, jantung koroner, diabetes dan stroke. Sekarang ini, penyakit-penyakit

tersebut lahir dari pola makan yang tidak sehat, misalnya mengonsumsi makanan cepat saji
yang berlebihan. Tak di pungkiri restoran makanan cepat saji sudah menjamur di Indonesia.
Tetapi, jika memakan makan yang bukan cepat saji tetapi polanya tidak dijaga, maka
penyakit-penyakit di atas juga bisa hadir di tubuh kita. Mengatur pola makan sangatlah
penting agar asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa digunakan secara sempurna
sesuai dengan peruntukkannya tanpa ada efek sampingnya.
2. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal yang bersih dan nyaman di sekitar kita dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup kita. Lingkungan yang bebas polusi baik itu polusi udara, tanah, dan air
akan membuat udara,tanah, dan air dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan
aman.
3. Strees Atau Tekanan
Stress dan tekanan bisa muncul dari mana saja. Entah itu dari tugas kuliah, tugas sekolah,
dari tetangga sekitar tempat tinggal yang jahat, teman yang pelit dan masih banyak lagu.
Stress dan tenanan yang besar dapat mempengaruhi kesehatan psikologis kita. Jika psikologis
terganggu maka kita akan sulit untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Jika sulit
mengerjakan pekerjaan dengan baik maka hasilnya pun akan setengah-setengah dan kurang
maksimal.
Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan
hidup.
a. Gizi
Melewati kehidupan di dunia hingga usia 100 tahun mungkin menjadi harapan sebagian
manusia. Mereka berpendapat bahwa dengan semakin panjang umur semakin banyak hal-hal
yang dapat dilakukan, terlepas itu perbuatan yang baik maupun buruk. Penyebab panjangnya
umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor. Tapi yang paling
berpengaruh adalah pola makan.
Mereka yang mempunyai kesempatan untuk menikmati hidup lebih lama ini adalah orangorang yang sangat memperhatikan pola makannya. Mereka mengurangi konsumsi kalori ke
dalam tubuhnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor:

Orang-orang lanjut usia ini mulai mengurangi konsumsi kalori dengan hanya
memakan kacang-kacangan (kedelai), makan ikan dan minum teh hijau maupun teh hitam.

Melakukan puasa seperti yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan.

Melakukan diet terhadap jenis makanan goreng-gorengan, selain juga mengurangi


porsi makan sehari-hari.

Pada awal usia 50 tahunan, disaat proses metabolisme tubuh sudah mulai lambat,
mereka banyak makan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi
tubuh.


Makan ikan yang mengandung zat omega 3 yang sangat tinggi, yang dapat
mengurangi kolesterol dalam tubuh.

Mereka juga memangkas konsumsi protein dan lemak dalam tubuh, dengan cara
mengurangi makanan yang mengandung lemak dan protein hewani, seperti telor, susu,
daging, keju, dsb.

Menyarankan agar para manula tersebut mulai kembali ke makanan back to nature
atau kembali ke alam. Diantaranya degan cara mengkonsumsi makanan tanpa dimasak atau
menjadi seorang vegetarian.
b. Merokok
Merokok mengurangi usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Atau kalau anda tidak
merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Demikian antara lain hasil
penelitian selama 50 tahun di Inggris mengenai dampak merokok terhadap kesehatan. Hasil
penelitian yang dimuat di Jurnal Kesehatan Inggris ini menunjukkan, terdapat 20 penyakit
yang terkait dengan kebiasaan merokok.
Penelitian terlama tentang dampak merokok terhadap kesehatan menunjukkan bahwa
rata-rata perokok meninggal dunia 10 tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak
merokok. Penelitian ini dimulai 50 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya muncul kaitan
antara merokok dan kanker paru-paru. Temuan ini sangat penting untuk mendorong orang
berhenti merokok. Penelitian ini melibatkan sekitar 35 ribu dokter di Inggris yang lahir antara
tahun 1900 dan 1930. Para ilmuwan memantau kebiasaan merokok mereka selama lebih dari
50 tahun. Dan data paling akhir menunjukkan resiko yang ada jauh lebih besar dari perkiraan
awal.
Sir Richard Peto, yang terlibat dalam penelitian ini hampir selama 40 tahun mengatakan,
temuan yang ada menunjukkan berhenti merokok akan meningkatkan kuantitas dan kualitas
hidup. Bahkan setelah 20 tahun, bila anda berhenti merokok, anda bisa menghindari
sembilan dari 10 resiko yang ada. Jika anda berhenti merokok setelah 10 tahun, anda bisa
terbebas dari hampir semua resiko yang ada. Masalahnya adalah begitu orang merokok, susah
untuk menghentikan kebiasaan itu. Banyak orang yang mengaku tak bisa berhenti merokok,
katanya.
Mereka yang berhenti merokok pada usia 60 tahun, bisa meningkatkan harapan hidup
selama tiga tahun. Sementara bila seseorang berhenti merokok pada usia 30 tahun, berbagai
dampak negatif terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
Ada sekitar 20 penyakit yang terkait dengan merokok ini, antara lain penyakit jantung,
stroke, dan berbagai macam kanker. Di negara berkembang dewasa ini, semakin banyak
orang merokok. Sejak penelitian ini dilakukan, diperkirakan 100 juta orang meninggal di
seluruh dunia akibat merokok. Kematian itu disebabkan merokok telah dibuktikan sebagai
penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan seperti penyakit paru obstruktif menahun,
kanker paru, dan diyakini merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung, stroke, dan
berbagai penyakit kronis lain.
c. Menapause

Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah meningkatkan status


kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya umur harapan hidup (UHH) di
Indonesia dari tahun ke tahun. Disamping itu terjadi pula pergeseran umur menopause dari 46
tahun pada tahun 1980 menjadi 49 tahun pada tahun 2000.
Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan
diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan
yang sangat signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia
diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan
tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total
penduduk.
Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi
penurunan atau hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami
keluhan atau gangguan yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat
menurunkan kualitas hidupnya. Padahal estrogen tersebut mempunyai manfaat yang
beragam, sehingga menurunnya produksi hormon akan berpengaruh terhadap beberapa
perubahan penting dalam tubuh.
NEGARA DENGAN ANGKA HARAPAN HIDUP TINGGI
Berikut adalah beberapa negara dunia yang mampu membuktikan sebagai negara
pemberi angka harapan hidup tinggi.
Life Expectancy for Countries rank 10, 2015
Rank Country

(years)

Date

Monaco

89.52

2015
est.

Japan

84.74

2015
est.

Singapore

84.68

2015
est.

Macau

84.51

2015
est.

San Marino

83.24

2015
est.

Iceland

82.97

2015
est.

Hong Kong

82.86

2015
est.

Andorra

82.72

2015
est.

Switzerland

82.50

2015
est.

10

Guernsey

82.47

2015
est.

Australia
Rata-rata penduduk di negara ini memiliki angka harapan hidup yang tinggi sekitar 83
tahun. Hal ini membuktikan jika rata-rata orang Australia memiliki hidup sejahtera dan diet
sehat. Negara Kangguru memiliki angka harapan hidup sebesar. Hal ini turut didukung
dengan menurunnya konsumsi tembakau di Australia. Penurunan konsumsi tembakau di
Australia didukung dengan kebijakan pemerintah, mulai dari pembatasan iklan rokok,
pembatasan area merokok, hingga metode plain packaging, yaitu pembungkusan rokok
dengan desain bungkus yang terstandarisasi. Penurunan konsumsi rokok berdampak pada
penurunan kejadian penyakit kardiovaskular dan juga sebagian besar jenis kanker.
Singapura
Salah satu negara ASEAN yang memiliki Angka Harapan Hidup tertinggi di dunia.
Salah satu faktor yang memengaruhi AHH di Singapore adalah Singapore memiliki sistem
kesehatan umum yang efektif namun dengan pengeluaran yang rendah. Dengan sistem
kesehatan umum yang efektif tersebut menjadikan Singapore menempati peringkat ke-6 AHH
di dunia (tempointerraktif, 2008). Singapore juga merupakan negara dengan angka kematian
bayi terendah dalam dua dekade terakhir. Selain itu, tingkat pengidap HIV/AIDS di
Singapore pada tahun 2007 hanya 0.2% dan terus menurun pada setiap tahunnya
(indexmundi, 2011), ditambah tingkat obesitas dewasa negara tersebut dibawah 10%. Sistem
kesehatan di Singapore memiliki sistem kesehatan yang berdasarkan 3M yaitu Medifund,
which provides a safety net for those not able to otherwise afford healthcare, Medisave, a
compulsory health savings scheme covering about 85% of the population, and Medishield, a
government-funded health insurance program (vototo). Selain itu, hampir seluruh penduduk
memiliki akses untuk perbaikan fasilitas air dan sanitasi.
Jepang
Orang Jepang rata-rata menjalani diet sehat, yakni dengan mengonsumsi ikan, sedikit
nasi, serta sayur-sayuran. Maka itu, angka obesitas di negeri Sakura tersebut hanya mencapai
3 persen. Selain mengonsumsi makanan sehat, orang Jepang juga memiliki gaya hidup sehat,

seperti bersepeda atau berjalan sehingga harapan hidup di negara tersebut cukup tinggi
hingga 87 tahun.
Hong Kong
Hong Kong juga masuk ke dalam jajaran negara yang mampu memberi angka harapan
hidup tinggi bagi warga-nya. Orang Hong Kong menjalani diet seimbang sehingga jarang di
antara mereka menderia penyakit, seperti kanker serta obesitas.
Monako
Monako merupakan negara kecil di kawasan Eropa, juga memiliki angka hidup harapan
tinggi bagi warganya hingga mencapai usia 89,5 tahun. Hal ini karena kesejahteraan di negara
tersebut serta standar hidup layak yang memadai. Monako juga menyediakan berbagai
layanan pusat kesehatan terbaik di dunia.

NEGARA DENGAN ANGKA HARAPAN HIDUP RENDAH


1. Republik Afrika Tengah
Sebagai negara yang paling miskin di dunia, Republik Afrika Tengah memiliki pertumbuhan
manusia yang terendah kedua. Masyarakat di sini juga mengidap berbagai penyakit
berbahaya. Oleh karena itulah negara ini dinobatkan sebagai negara dengan angka hidup
terendah di dunia.
2. Lesotho
Lesothi ada negara kecil dengan penduduk sekitar dua juta. HIV/AIDS jadi momok terbesar
di sini. Hampir 50% wanita usia di bawh 40 tahun terkena HIV/AIDS. Hal itu jugalah yang
membuat negara ini punya angka harapan hidup rendah.
3. Sierra Leone
Sierra Leone adalah sebuah negara kecil di Afrika Barat. Perang saudara yang terjadi daroi
1991 hingga 2002 mengakibatkan 50 ribu orang meninggal. Banyak infrastruktur rusak.
Selain itu, pada tahun 2014 silam Ebola mulai masuk ke wilayah ini. Hal ini mengakibatkan
rendahnya angka harapan hidup.
4. Zimbabwe

Negara yang satu ini sebenarnya kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, sistem kesehatan
di sini buruk bahkan sempat benar-benar terpuruk. Berbagai penyakit berbahaya dan menular
ada di sini, terutama HIV/AIDS.
5. Guinea-Bissau
Guinea-Bissau adalah negara di Afrika Barat. Negara ini tercatat sebagai negara dengan
keburukan di bidang kesehatan. Banyak penduduk yang menderita malaria di sini.

REFERENSI
http://www.jpnn.com/read/2015/06/21/310801/Peningkatan-Angka-Harapan-Hidup-NegaraASEAN-/page3
http://travel.tribunnews.com/2016/09/23/negara-dengan-angka-hidup-terendah-hati-hati-disini-banyak-penduduknya-menderita-hivaids?page=all
http://sumbangdua.blogspot.co.id/2012/04/meningkatkan-umur-harapan-hidup-uhh.html
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1114
Makalah usia harapan hidup . Post by: Indodetik. 2012. Banda Aceh
https://alvinmod.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhanpenduduk/
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-mengapa-angka-harapan-hidup-tiap-tiap-provinsiberbeda-beda.754/

Tugas kelompok

LOGIKA

OLEH :
KELOMPOK 8
JUZTIKA ANDRIANI FARID
NATASYA ALIA ANDINA FARO
ANDI FAIZ BATARA
LAKSMI AINUN HABIBA
MIRAJANNA
YOSINTA

Program studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Makassar
2016

Vous aimerez peut-être aussi