Vous êtes sur la page 1sur 17

LANDASAN TEORI YANG MENDASARI ANALISIS JURNAL

1.1 Teori Abstrak


Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang
baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel
yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel
ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca
abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak.
Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada
(persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang
terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain,
sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada
faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik
harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan
observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang
digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam
penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya
diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian
keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).

Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):


1.1.1

Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.

1.1.2

Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan


informasi.

1.1.3

Untuk mengatasi kendala bahasa.

10

Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak menurut santoso (2009) adalah:
1.1.1

Masalah yang akan diteliti.

1.1.2

Metode yang digunakan dalam penelitian.

1.1.3

Hasil yang diperoleh pada penelitian.

1.1.4

Kesimpulan.

1.1.5

Kata kunci.

Menurut Santoso (2009) , hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak
yaitu sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian
dan gambar atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai
berikut.
1.1.1

Awal kalimat merupakan kata benda.

1.1.2

Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.

1.1.3

Dalam bentuk satu paragraf.

1.1.4

Menggunakan spasi 1

1.1.5

Menggunakan huruf Times New Roman.

11

1.1.6

Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun
secara alfabet.

1.1.7

Ditulis sebelum bab pendahuluan.

1.1.8

Rata kiri-kanan

1.2 Teori Pendahuluan


Menurut Hidayat (2014), latar belakang dalam sebuah proposal penelitian
merupakan pengantar informasi tentang materi keseluruhan dan penelitian
yang ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang
memberikan positifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode
analisa, dan interprestasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan penelitian.
Pada umumnya, pokok-pokok yang ditulis dalam latar belakang harus
mengandung empat unsur yang tercantum secara tersirat dalam dalam
pengembangan gagasan/masalah:
1.2.1 Unsur pentingnya masalah. Secara umum pentingnya sebuah masalah
ini ditulis pada awal gagasan atau pikiran pertama yang dapat
mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar
1.2.2

masalah itu penting untuk diteliti.


Unsur skala masalah. Unsur itu ditulis setelah mengemukakan gagasan
adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan
penegasan atau pengurangan tentang derajat pentingnya masalah itu

1.2.3

untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.


Unsur kronologis masalah. Unsur kronologis menjelaskan proses
terjadinya maslaah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada,
tentunya dengan ditunjang data empiris dan permasalahan penelitian

1.2.4

yang akan diteliti.


Unsur solusi masalah. Unsur ini digunakan sebagai alternatif dalam
memberikan solusi atau masalah yang timbul serta alternatif lain yang
akan dilakukan dalam penelitian.

12

1.3 Teori Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses
penelitian. Dalam menyusun proposal,metode penelitian harus diuraikan
secara rinci seperti variabel penelitian, rancangan penelitian teknik
pengumpulan data, analisa data, cara penafsiran, dan penyimpulan hasil
penelitian.Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat di
jelaskan metode pendekatan yang digunakan, secara lebih mendetail
(Hidayat, 2014).
1.3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Dalam disiplin ilmu kesehatan, terdapat berbagai jenis penelitian.
Secara

umum

jenis

penelitian

tersebut

dapat

diklasifikasikan

berdasarkan ruang lingkup, tempat, cara pengumpulan data, ada


tidaknya perlakuan, waktu pengumpulan data, tujuan penelitian, dan
sumber data.
Berdasarkan ada tidaknya perlakuan, maka penelitian terbagi menjadi
penelitian eksperimental dan noneksperimental. Penelitian eksperimental
merupakan penelitian yang memberikan perlakuan kepada objek yang
dapat mengembalikan variabel dan secara tegas menyatakan adanya
hubungan sebab akibat.Sedangkan penelitian noneksperimental adalah
penelitian yang tidak memberikan intervensi kepada objek dan hanya
mengamati kejadian yang sudah ada, dan penelitian ini sulit menyatakan
hubungan sebab akibat.Rancangan penelitian eksperimental dalam
bidang keperawatan meliputi preexperimental design, true experimental
design, factorial design, quasy experimental design.
1.3.1.1 Preexperimental design
Merupakan rancangan penelitian eksperimen yang paling lemah
serta tidak untuk membuktikan kausalitas, yang terdiri atas one
shot case study/posttest only design, pretest posttest design dan
static group comparison/posttest only control group design.
1.3.1.2 True Experimental Design (eksperimental murni)
True experimental designmerupakan jenis rancangan penelitian
yang mempunyai ketelitian tinggi karena sampelnya dipilih
secara acak dan ada kelompok kontrolnya.Pada penelitian ini

13

semua variabel luar dapat dikontrol sehingga rancangan ini


dapat dikenal dengan eksperimen yang betul-betul eksperimen.
1.3.1.3 Quasy Experimental Design (Eksperimen Semu)
Rancangan ini merupakan bentuk desain eksperimen yang lebih
baik validitas internalnya daripada rancangan preeksperimental
dan lebih lemah dari true eksperimental.Desain ini terdiri atas
time series design, non equivalent control group design,
equivalent time sample design dan lain-lain.

1.3.2

Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah konsep yang dapat di bedakan dua, yakni yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif, sebaiagai contoh, variabel kuantitatif
adalah variabel berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan variabel
kualitatif diantaranya adalah persepsi, respons, sikap, dan lain-lainnya
(Hidayat, 2014).
Jenis variabel dalam penelitian keperawatan, terdapat beberapa jenis
variabel, diantaranya:
1.3.2.1 Variabel independen ( variabel bebas )
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi
sebab perubahanatau timbulnya variabel dependen ( terikat ).
Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya
bebas dalam mempengaruhi varibel lain, variabel ini punya
nama lain seperti variabel prediktor, resiko, atau kausa.
1.3.2.2 Variabel dependent
ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas. variabel ini tergantung dari variabel
bebas terhadap perubahan. variabel ini juga disebut sebagai
variabel efek,hasil, outcome, event.
1.3.2.3 Variabel moderator
Variabel moderator ini merupakan variabel yang memperkuat
atau memperlemah hubungan variabel independent dan
dependent yang mempe ngaruhi kedua variabel tersebut.
1.3.2.4 Variabel Kontrol

14

Variabel kontrol ini merupakan variabel yang dibuat konstan


sehingga tidak akan memepengaruhi variabel utama yang
diteliti. Variabel kontrol ini ditentukan oleh peneliti sehingga
dapat melakukan penelitian perbandingan antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol dalam penelitian.
1.3.2.5 Variabel intervening
Variabel intervening ini merupakan variabel yang memperkuat
atau memperlemah variabel dependen dan independen tetapi
tidak dapat di ukur.
1.3.3

Populasi, Sample dan Tekhnik Sampling


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Jadi, populasi tidak hanya terbatas dan tidak terbatas pada orang, tetapi
juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki opleh objek/subjek tersebut.
populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas, dikatakan terbatas
apabila jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas
dalam arti dapat dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti
tidak dapat ditentukan jumlah individu atau objek dalam populasi
tersebut.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian
keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inkulsi dan kriteria
ekslusi, dimana kriteria tersebut menetukan dapat dan tidaknya sampel
sampel yang tersebut digunakan.
Teknik sampling merupkan suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

15

mewakili keeluruhan populasi yang ada, secara umum ada dua jenis
pengambilan sampel, yakni probability sampling dan nonprobability
sampling.
1.3.3.1 Probability sampling suatu teknik pengambilan sampel dengan
maksud untuk memberikan peluang yang sama dalam
pengambilan sampel, yang bertujuan untuk generalisasi, dengan
berasas

probability

pengambilan

unit

sampel

terpilih

adalah:

sama.

Simpel

Termasuk

random

jenis

sampling,

proportionate stratified random sampling, disproportionate


stratified random sampling, dan area sampling.
a. Simpel random sampling
Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen, sebagai contoh bila
populasinya homogen kemudian sampel diambil secara acak,
maka akan didapatkan sampel yang representatitif.
b. Proportionate stratified random sampling
Suatu cara pengambilan sampel yang digunakan dila anggota
populasinya tidak homogen yang terdiri atas kelompok yang
homogeny atau berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate stratified random sampling
Suatu cara pengambilan sampel yang digunakan bila anggota
populasinya tidak homogen yang terdiri atas kelompok
homogen atau berstrata secara proporsional.
1.3.3.2 Nonprobability Sampling suatu teknik pengambilan sampel
dengan tidak memberikan peluang yang sama setiap dari
anggota populasi, yang bertujuan tidak untuk generalisasi, yang
berasa pada probabilitas yang tidak sama, teknik pengambilan
ini terdiri atas berbagai jenis:
a. Sampling sistematis
Cara pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota
populasi yang telah diberi nomor urut, dengan sifat dari
populasinya heterogen. Cara ini biasannya mengambil nomor
urut ganjil saja ataun nomor genap.
16

b. Sampling kuota
Cara pengambilan sampel dengan menentukan cirri-ciri
tertentu sampai jumlah kouta yang telah ditentukan.
c. Sampling aksidental
Cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan
bertemu.Sebagai contoh, dalam menentukan sampel apabila
dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung
dijadikan sebagai sampel utama.
d. Purposive sampling
Cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.Sebagai
contoh apabila mencari sampel pada orang yang dilakukan
pemasangan keteter pertama kali, maka sampel yang dicari
adalah sampel yang dipasang keteter pertama kali, bukan
yang kedua, ketiga, atau seterusnya.
e. Sampling jenuh
Cara pengambilan sampel ini adalah dengan cara mengambil
semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan
bila populasinya kecil, seperti bila sampelnya kurang dari tiga
puluh maka anggota populasi tersebut diambil seluruhnya
untuk dijadikan sampel penelitian. Istilah lain sampling jenuh
adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan
sampel.
f. Consencutive sampling
Cara pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai
kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi
(Hidayat, 2014).
1.3.4

Jenis Data dan Sumber Data


Berdasarkan jenis datanya terdapat penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Jenis penelitian yang termasuk dalam penelitian kuantitatif adalah
penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian tindakan,
penelitian perbandingan kausal atau komparatif, penelitian korelasional,
penelitian eksperimental dan lain-lain. Sedangkan contoh penelitian

17

kualitatif adalah penelitian fenomenologi, grounded, etnografi, historis,


kasus, filosofi, dan lain-lain. Pada penelitian kualitatif, proses
pengumpulan data dapat diperoleh melalui cerita, gambar atau dokumen
lainnya. Penelitian fenomenologi ini dapat bersifat deskriptif yang
mempelajari fenomenal tentang respons keberadaan manusia bertujuan
untuk menjelaskan pengalaman seseorang dalam kehidupannya
termasuk didalamnya adalah interaksi sosial yang dilakukannya.
Penelitian grounded merupakan penelitian yang digunakan untuk
menemukan masalah-masalah pada situasi atau aplikasi dari masalah
yang ada dengan menekankan praktik hubungan antar variabel
(Hidayat, 2014).
Berdasarkan sumber datanya, penelitian terbagi menjadi penelitian
primer dan penelitian sekunder. Pada penelitian primer, data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang sebelumnya tidak ada, dan
tujuannya

disesuaikan

dengan

keperluan

penelitian,

sedangkan

penelitian sekunder data telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data
sudah ada (Hidayat, 2014).
1.3.5

Alat Pengumpul Data


Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur
pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur
pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuisioner/angket,
observasi, wawancara atau gabungan ketiganya.
1.3.5.1 Angket/kuisioner
Merupakan alat ukur berupa angket atau kuisioner dengan
beberapa pertanyaan.Alat ukur ini digunakan bila responden
jumlahnya besar dan tidak buta huruf.Selain itu, pertanyaanpertanyaan yang diajukan dalam kuisioner mampu menggali halhal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuisioner ini mengacu pada
parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan

18

penelitian yang akan dilakukan. Angket terdiri atas tiga jenis,


yakni:
a. Angket terbuka atau tidak berstruktur yang memberikan
kebebasan responden untuk mengungkapkan permasalahan.
b. Angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut
dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal
memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.
c. Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi
pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden
memberikan jawaban dengan memberikan cek () sesuai
dengan hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang
memberikan tanda () sesuai dengan hasil pengamatan.
1.3.5.2 Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan

cara

pengumpulan

data

dengan

mengadakan melakukan pengamatan secara langsung kepada


responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang
akan diteliti. Dalam metode observasi ini, instrument yang dapat
digunakan adalah lembar observasi, panduan pengamatan
(observasi), atau lembar checklist.
1.3.5.3 Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini
memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
mendalam serta jumlah responden sedikit.Dalam metode
wawancara ini, dapat digunakan instrument berupa pedoman
wawancara kemudian daftar periksa atau checklist.
1.3.5.4 Tes
Tes

ini

merupakan

metode

pengumpulan

data

dengan

memberikan beberapa soal ujian atau tes. Ada beberapa


instrument yang digunakan dalam melakukan tes diantaranya:
tes kepribadian untuk mengetahui kepribadian seseorang, tes

19

bakat yang mengukur bakat seseorang, tes prestasi untuk


mengukur pencapaian atau prestasi seseorang, tes intelegensi
dan tes sikap untuk mengukur sikap seseorang.
1.3.5.5 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli
tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film
dokumentasi (Hidayat, 2014).
1.3.6

Analisis Data
Analisis Data menjelaskan tentang metode statistic yang digunakan
dalam menganalisis data hasil penelitian, termasuk di dalamnya adalah
perlu tidaknya penggunaan uji statistik. Jika diperlukan, maka akan
menggunakan tingkat kemaknaan berapa, program yang akan
digunakan untuk menganalisis data dan lain-lain (Hidayat, 2008).
Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap
antara lain :

1.3.6.1 Analisis Univariat


Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.
1.3.6.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi dengan menggunakan uji statistik.
Dalam pemilihan uji statistik sangat penting untuk menentukan hasil
atau kesimpulan dari suatu penelitian.Jika pemilihan uji tidak tepat,
maka hasil atau kesimpulan yang dihasilkan tidak akurat atau tidak
tepat pula.Dalam pemilihan uji statistik perlu diperhatikan jenis skala
pengukuran data diantaranya nominal, ordinal, interval dan rasio.
Dalam berbagai buku rujukan, ada beberapa istilah yang digunakan
dalam klasifikasi skala pengukuran antara lain kategorik-nonkategorik
dan kualitatif-kuantitatif. Dalam program SPSS, digunakan istilah scale
untuk istilah kuantitatif dan nonkategorik. Menurut Dahlan (2011)
20

istilah kategorik untuk mewakili istilah kualitatif dan istilah numerik


untuk mewakili istilah nonkategorik dan kuantitatif.
Nominal dan Ordinal (Kategorik), disebut sebagai variabel kategorik
karena variabel tersebut mempunyai kategori variabel sebagai contoh
variabel nominal Jenis Kelamin adalah variabel, sedangkan
perempuan dan Laki-laki adalah kategori variabel, yang berarti
variabel nominal mempunyai kategori yang sederajat atau tidak
bertingkat. Variabel ordinal kalsifikasi kadar kolesterol adalah
variabel, sedangkan baik, sedang dan buruk adalah kategorinya,
mempunyai kategori yang bertingkat atau tidak sederajat (Dahlan,
2011).
Salah satu analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square,
disebut juga dengan kai kuadrat. Chi square adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana
skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel 1
variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji square dengan
merujuk bahwa harus digunakan uji derajat yang terendah).
Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak
digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah:
frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada
beberapa syarat dimana chi square dapat digunakan yaitu, Hidayat
(2014) :
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga
Actual Count (F0) sebesar 0 (nol).
b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1
cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga
expected count (Fh) kurang dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 X 2, misal 2 X 3, maka jumlah
cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih
dari 20%.
d. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 X 2 adalah uji fisher.

21

e. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2 x K adalah uji


kolomogorov-Smirnov
f. Alternatif uji chi-Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan
terbentuk suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih
sesuai dengan tabel B x K yang baru tersebut.
Penulisan Analisis Data, pada penelitian kualitatif perlu dituliskan
tentang jenis statistik yang dipergunakan dalam pengolahan data.
Alasan penetapan penggunaan statistik yang dipilih, sumber rujukan
yang dipergunakan. Pada bagian ini, biasanya rumus statistik tidak
terlalu penting dituliskan, justru nilai signifikan yang perlu diketahui
oleh pembaca (Nursalam, 2013).
Cara Pemilihan Uji Statistik Univariat dan Bivariat (Nursalam, 2013)
Tujuan Uji Jumlah

Sampel bebas/ Jenis variable

Sampel

/ Berpasangan

jumlah
pasangan

Kualitatif

Semi

Kualitatif

(Rasio-

kuantitatif

(nominal)

interval)

(ordinal)/

kategorik

populasi

kuantitatif

berdistribusi

distribusi

normal

populasi

tak

normal
2

Bebas

Uji 2 sampel -Uji

Mann- -Uji

Chi-

Whitney
Quadrat (X2)
-Uji
jumlah -Uji eksak dari

bebas
Komparasi

peringkat dari Fisher


wilcoxon
Berpasangan

Uji t sampel Uji


berpasangan

peringkat Uji McNemar

bertanda

dari

Wilcoxon
>2

Bebas

Anova 1 arah

22

Uji

Kruskall- Uji Chi-Quadrat

Wallis
Berpasangan

Anova

untuk Uji Friedman

subjek

yang

(Untuk kategori

sama

dikolomi)

-Korelasi dari -Uji


Korelasi

Uji Cochrans Q

Pearson (r)
-(Regresi)

Korelasi Koefesien

dari Spearman
-Korelasi
Kappa

kontingensi (C)
Koefesien Phi
Koefesien
Kappa

1.4 Teori Hasil dan Pembahasan


1.4.1 Teori Hasil
Pada bagian hasil penulisan hasil penelitian, peneliti harus secara hatihati melaporkan semua hasil secara akurat dan selengkap mungkin, baik
hasil tersebut menerima hipotesis, maupun menerima hipotesis.Bagian
awal penulisan hasil adalah tentang gambaran lokasi penelitian yang
meliputi karekteristik tempat penelitian dilaksanakan dan karakteristik
subjek penelitian. Tahap berikutnya adalah menuliskan hasil dalam
tabel atau gambar harus terdapat komponen 3 W (what, where, when),
yaitu tabel tentang apa, dimana kapan dilaksanakan penelitian. Tabel
atau gambar tersebut kemudian diberi penjelasan tentang hasil uji
statistik

yang

signifikan

dan

penulisan

angka-angka

yang

mencolok.Tidak perlu dituliskan semua angka pada setiap item variabel


yang ada.
Penulisan persentase biasanya dikelompokkan menjadi mayoritas =
apabila hasil menunjukkan 90 100%, sebagian besar = 66 89%,
lebih dari 50% (50-69%) dan seterusnya.
1.4.2

Teori Pembahasan
Penulisan pembahasan merupakan unsur yang penting pada bagian ini
isi dari penulisan pembahasan didasarkan pada tujuan penelitian, format
penulisannya bisa dituliskan sesuai yang ada ditujuan khusus atau bisa
langsung dituliskan dalam beberapa paragraf (Anderson & Poole,

23

1993).Isi tersebut meliputi penulisan (1) interpretasi hasil penelitian


(fakta); (2) mencantumkan literatur/tinjauan pustaka yang menduku
(teori), dan (3) opini/justifikasi ilustrasi dari penelitian tentang
rekomendasi implikasi hasil temuannya baik dalam hal akademik
maupun praktik. Pada penelitian kuantitatif, interpretasi hasil melliputi
penjelasan temuan statistik yang dihubungkan dengan makna konsep
dan prakti. Peneliti juga harus membuat suatu justifikasi tentang hasil
penemuannya. Mengapa hasil yang ditemukan mendukung atau
bertentangan dengan hasil kajian atau konsep yang ada. Pada bagian ini
juga perlu dituliskan tentang ketebatasan penelitian, khuusnya ketidak
sesuaian dengan konsep atau temuan yang sudah ada.
1.5 Teori Kesimpulan, Daftar Pustaka dan Implikasi
1.5.1 Kesimpulan
Menurut Nursalam (2008), simpulan merupakan

sintesis

dari

pembahasan, yang sekurang-kurangnya terdiri atas:


1.5.1.1 Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
1.5.1.2 Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.
1.5.1.3 Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
1.5.2

Implikasi
Keterlibatan atau keadaan terlibat: manusia sebagai objek percobaan
atau

penelitian

semakin

terasa

manfaat

dan

kepentingannya

(http://kbbi.web.id)
1.5.3

Daftar Pustaka
Menurut Nursalam (2008), Sumber informasi atau rujukan dapat berupa
makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku laporan atau dokumen
resmi dari suatu institusi pemerintah, misalnya DEPKES RI atau
BKKBN atau dari badan-badan internasional (WHO atau UNICEF).
Urutan sumber dalam penelitian meliputi:
1.5.3.1 Jurnal
1.5.3.2 Buku (paling lama terbitan 10 tahun yang lalu)
1.5.3.3 Internet
1.5.3.4 Hasil penelitian (skripsi/tesis/disertasi)
1.5.3.5 Makalah yang sudah diseminarkan (regional/nasional-tidak di
publikasikan)

24

Model penulisan daftar pustaka mengacu pada sistem nama dan tahun
(HARVARD). Daftar pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan
nama penulis, dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama
keluarga didepan. Penulisannya dengan mencantumkan tahun dalam
tanda kurung dibelakang nama (keluarga) penulis. Apabila nama
penulis lebih dari satu orang, maka dibelakang tahun dibubuhkan tanda
koma dan yang terakhir dengan tanda (& / dan ) sebelum nama penulis
berikutnya.
Contoh:
a. Jurnal :Nursalam, Armini N.K, Suarliah, I; Trihariani M (2007).
Pengaruh senam kebugaran terhadap peningkatan kebugaran pada
wanita menopause. Jurnal Ners. Vol. 1, no. 2 (hal.71-78)
b. Buku :Nursalam, (2007). Asuhan Keperawatan pada pasien
terinfeksi HIV/ AIDS. Jakarta: Salemba Medika, hal: 1-38
c. Skripsi/ Tesis/ Disertasi :Nursalam, (1998). Development Nursing
Research in Indonesia. Unpublished Thesis for Honours Master of
Nursing, University of Wollongong, NSW, Australia
d. Internet
:Ievut,
(2002).

Trends

NursingPractice.www//http:nurs.com.net.id. Tanggal 23 Mei 2007.


Jam 16.00 WIB
e. Makalah : Nursalam, (2002). Peluang Riset Keperawatan di Masa
Depan.Makalah Seminar Nasional pada TELMIKI di UNIBRAW
MALANG tidak dipublikasikan. 13 Februari 2002

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
25

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Santoso. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.

26

Vous aimerez peut-être aussi