Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 12 Bandung yang beralamatkan di
Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 195, kelurahan Gegerkalong, kecamatan Sukasari, kota
Bandung, Jawa Barat.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMPN
12 Bandung yang berjumlah 1156 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random
sampling yang dilakukan dengan cara diundi oleh peneliti. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut :
n = 1+ 2
(Ridwan, 2004)
Keterangan :
n = Ukuran sampel keseluruhan
N = Ukuran Populasi
No
1
2
3
VII
VIII
IX
memberikan
kesempatan
pada
remaja
untuk
menyelesaikan
masalahnya.
c. Pola asuh Indulgent
Pola asuh Indulgent, yang secara operasional ditandai dengan indikator :
1. Menunjukkan kehangatan yang tinggi.
2. Membiarkan remaja untuk mengatur dirinya sendiri.
3. Membiarkan remaja tanpa kontrol orang tua.
dalam mengukur variabelnya dari setiap dimensi pola asuh orang tua. Pola asuh
authoritative dengan tingkat realibilitas sebesar 0,893, pola asuh authoritarian
dengan tingkat realibilitas 0,860, pola asuh indulgent dengan tingkat realibilitas
0,884, dan pola asuh indifferent dengan tingkat realibilitas sebesar 0,850. Dan juga
item-item pada instrumen ini cukup valid sehingga dapat digunakan dalam penelitian
ini. Instrumen tersebut dikembangkan dari konsep pola asuh Diana Baumrind
(Steinberg, 1993). Dalam instrumen ini terdapat item-item berdasarkan tipe pola asuh
orang tua yaitu authoritative, authoritarian, indulgent, dan indifferent.
Adapun kisi-kisi instrumen pola asuh orang tua yang diambil dari item-item
yang valid dari instrumen sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut:
DIMENSI
Pola Asuh
Authoritative
Pola Asuh
Authoritarian
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua
INDIKATOR
Menunjukkan kehangatan dan upaya
pengasuhan
Mendorong kebebasan remaja dalam
batas-batas yang wajar
Membuat standar perilaku yang jelas atau
tegas bagi remaja
Orang tua menuntut tanggung jawab dan
kemandirian remaja
Partisipasi remaja dalam aktivitas
keluarga
Melibatkan remaja dalam diskusi keluarga
Menuntut nilai kepatuhan yang tinggi dari
remaja
Mengontrol dan membuat pembatasanpembatasan atau peraturan-peraturan
untuk mengontrol perilaku
Berusaha membentuk dan menilai sikap
atau perilaku remaja dengan standar
absolut yang telah ditetapkan
ITEM
1, 21, 39
2, 22, 40
3, 23, 41
4, 24, 42
5, 25, 43
6, 26, 44
7, 27, 45
3
3
8, 28, 46
9, 29, 47
Pola Asuh
Indulgent
Pola Asuh
Indifferent
10, 30, 48
11, 31, 49
12, 50
13
2
1
14, 32, 51
15, 33, 52
16, 34, 53
3
3
17, 35, 54
18, 36, 55
19, 37, 56
3
3
3
20, 38, 57
57
57
Cara pengisian instrumen ini adalah meminta kesediaan subjek atau responden
untuk menjawab semua item pernyataan yang diajukan dengan cara memilih atau
menentukan salah satu dari empat kotak jawaban yang tersedia di setiap item
pernyataan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu yang bersangkutan.
Penentuan jawaban dilakukan dengan mengisi salah satu kolom yang tersedia dengan
memberi tanda checklist () sesuai dengan jawaban yang menjadi pilihannya. Setiap
item mempunyai empat pilihan jawaban yaitu : Selalu (SL), Sering (SR), Kadangkadang (K), dan Tidak Pernah (TP).
Teknik pemberian skor pada instrumen ini dilakukan dengan memberikan skor pada
masing-masing item pernyataan. Pola penskoran item dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.4
Pola Penskoran Instrumen Pola Asuh Orang Tua
PILIHAN
SKOR
Selalu (SL)
4
Sering (SR)
3
Kadang-Kadang (K)
2
Tidak Pernah (TP)
1
Memiliki
pemahaman
situasi sosial dan
etika
sosial
Kemampuan
mencari
pemecahan
masalahyang
efektif
dalam
suatu
interaksi sosial
Kemampuan
memiliki
sikap prososial
yang
baik
terhadap
Social Sensivity orang lain
Kemampuan
memiliki
sikap
empati
terhadap
orang lain
Kemampuan
Social
berkomunikasi
Communication yang
baik
dengan
orang lain
Jumlah
15,16,
17,18,
19,20,21
10,11,12,
13,14
12
22,23,24
25,26
29,30,31,
32,33,34
27,28,35,36
10
37,38,
42,43,44
39,40,41
45,46,47,
48,49
50,51,52,
53,54,
55,56
12
31
25
56
Cara pengisian instrumen ini adalah meminta kesediaan subjek atau responden
untuk menjawab semua item pernyataan yang diajukan dengan cara memilih atau
menentukan salah satu dari lima kotak jawaban yang tersedia di setiap item
pernyataan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu yang bersangkutan.
Penentuan jawaban dilakukan dengan mengisi salah satu kolom yang tersedia dengan
memberi tanda checklist () sesuai dengan jawaban yang menjadi pilihannya. Setiap
Rischa Yullyana, 2013
Hubungan Antara Presepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecergasan Interpersonal Remaja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
item mempunyai lima pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang
Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Teknik pemberian skor pada instrumen ini dilakukan dengan memberikan
skor pada masing-masing item pernyataan. Pola penskoran item yaitu favorable dan
unfavorable yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.5
Pola Penskoran Instrumen Kecerdasan Interpersonal
PILIHAN
Sangat Sesuai (SS)
Sesuai (S)
Kurang Sesuai (KS)
Tidak Sesuai (TS)
Sangat Tidak Sesuai (STS)
FAVORABLE
5
4
3
2
1
UNFAVORABLE
5
4
3
2
1
E. Norma Skala
1. Pola Asuh Orang Tua
Untuk menentukan pola asuh mana yang disarankan oleh masing-masing
siswa dilakukan dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa untuk
masing tipe pola asuh yanga dirasakan. Setelah jumlah skor untuk masing-masing
tipe pola asuh diperoleh lalu dilihat tipe pola asuh mana yang jumlah skornya paing
besar, maka itulah pola asuh yang dirasakan oleh siswa tersebut.
Berikut ini adalah perhitungan proporsi untuk setiap tipe pola asuh:
roporsi skor =
Proporsi skor =
Proporsi skor =
Proporsi skor =
Skor maksimal untuk setiap pola asuh orang tua adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Skor maksimal Tipe-tipe Pola Asuh Orang Tua
Tipe-tipe Pola Asuh
Jumlah Skor maksimal Skor maksimal
Item
Item
18
15
15
9
Authoritative
Authoritarian
Indulgent
Indifferent
3
3
3
3
54
45
45
27
2. Kecerdasan Interpersonal
Teknik pengolahan data untuk mengolah data kuantitatif
menggunakan
rumus skor ideal berdasarkan perhitungan dari pembuat instrument sebelumnya yaitu
Bisni Berlina sebagai berikut.
Xi + SDi
SDi
Dengan menggunakan rumus skor ideal, data dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
a. Kelompok Atas
Semua peserta didik yang memiliki skor sebanyak skor rata-rata + 1 standar
deviasi keatas
b. Kelompok Sedang
Semua peserta didik yang memiliki skor antara -1 standart deviasi dan +1
standart deviasi
c. Kelompok Bawah
Semua kelompok didik yang memiliki skor antara -1 standart deviasi dan
yang kurang dari itu.
Untuk menetukan kedudukan subjek dalam tingkatan kecerdasan interpersonal
dilakukan teknik pengolahan data dengan menggunakan rumus skor ideal sebagai
berikut:
Skor ideal
Skor terendah
X ideal
1
x skor ideal skor terendah
2
X ideal
1
x 280 56
2
X ideal
1
x336
2
X ideal 168
1
sideal x xideal
3
1
sideal x168
3
sideal 56
Tinggi
= X + Sd
= 168 + 56
`
= 224
Sedang
= 223-113
Rendah
= X Sd
= 168 56
= 112
Tabel 3.7
Kategori kecerdasan interpersonal siswa
Rentang Skor
Kategori
224
Tinggi
223 113
Sedang
112
Rendah
Perhitungan Aspek
Xideal=
(xmax + xmin)
(x ideal)
X.ideal
S.ideal
(xmax + xmin)
(5 x 56) + (1 x 56)
(280) =(56)
(336) = 168
(168) = 56
(xmax + xmin)
(5 x 26) + (1 x 26)
(130) =(26)
(156)
= 78
S.ideal
(78)
= 26
Tinggi
= 78+26 = 104
Rendah
= 78-26 = 52
Sedang
= (x.max + x.min)
= (5x8) + (1x18)
= (90) + (18)
= x108
= 54
S ideal
= 1/3.54 = 18
Tinggi
= 54 + 12 = 72
Rendah
= 54 12 = 36
= (x.max + x.min)
= (5x12) + (1x12)
= (60) + (12)
= x72
= 36
S ideal
= 1/3.36 = 12
Tinggi
= 36 + 12 = 48
Rendah
= 36 12 = 24
n X i Yi ( X i )( Yi )
{n X i 2 ( X i )2 }{n Yi ( Y ) 2 }
2
(Sugiyono : 2009)
Dimana :
r
= jumlah responden
XY = jumlah hasil kali skor poala asuh orang tua dan kecerdasan interpersonal
X2
Y2
Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199
0.20 - 0.399
0.40 - 0.599
0.60 - 0.799
0.80 - 1.000
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
(Sugiyono : 2009)
G. Prosedur dan Tahapan Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan. Penjelasan mengenai tahapan-tahapan penelitian sebagai
berikut :
1. Persiapan
a Menyusun proposal penelitian serta melaksanakan seminar proposal penelitian
pada mata kuliah seminar psikologi perkembangan.
b. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada
tingkat fakultas.
c. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi yang
memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat fakultas. Surat izin
penelitian yang telah disahkan kemudian disampaikan kepada Kepala Sekolah
SMP Negeri 12 Bandung.
Rischa Yullyana, 2013
Hubungan Antara Presepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecergasan Interpersonal Remaja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Pelaksanaan
a. Penggunaan instrumen penelitian.
b. Mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul.
3. Pelaporan
Tahapan pelaporan merupakan tahap akhir dari tahapan penelitian. Pada tahap
pelaporan seluruh kegiatan dan hasil penelitian dianalisis dan dilaporkan dalam
bentuk karya ilmiah (skripsi) untuk kemudian dipertanggungjawabkan.