Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Menurut Idham (1994), didalam ekosistem baik alami maupun buatan serangga
dapat mempunyai peranan penting antara lain:
1. Serangga fitofag
Serangga fitofag adalah serangga pemakan tumbuhan. Jumlah spesiesnya hanya
26% dari seluruh spesies serangga yang ada. Meskipun demikian, kalau tidak
waspada serangga ini dapat menyebabkan kerugian yang tidak kecil pada usaha
tani kita. Namun serangga-serangga fitofag yang hidup dengan memakan gulma
dapat bermanfaat dalam pengendalian gulma. Beberapa spesies serangga seperti
ini telah digunakan dalam pengendalian gulma secara hayati. Sebagai pemakan
tumbuhan serangga-serangga fitofag dapat memakan berbagai macam bagian
tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah.
Cara hidup serangga ini beragam. Ada yang hidup dipermukaan tanaman, ada juga
yang tinggal di dalam jaringan tanaman dengan cara mengorok. Menggerek atau
membentuk puru. Selain itu juga ada yang hidup di dalam tanah disekitar
perakaran. Diantara serangga pemakan tumbuhan ada yang hidup hanya pada satu
jenis tanaman, pada beberapa jenis tanaman dalam satu famili dan ada pula yang
hidup pada beberapa jenis tanaman dari berbagai famili. Serangga yang hanya
mempunyai satu inang disebut serangga monofag. Serangga yang mempunyai
beberapa inang dalam satu famili tanaman disebut serangga oligofag atau
stenofag. Serangga yang mempunyai banyak inang dari banyak famili tanaman
disebut serangga polifag.
Mulut terletak di antara segmen keempat dan kelima dan ditutupi oleh proyeksi
dari segmen keenam, yang disebut labrum (bibir atas). Dalam serangga mulut
terbuka atau ectognathous, sementara di kelompok lain mereka menyelimuti atau
endognathous. Pelengkap serupa ditemukan pada kepala Myriapoda dan
Crustacea, meskipun ini memiliki antena sekunder.
Thorax terdiri dari tiga segmen, masing-masing memiliki satu pasang kaki.
Seperti khas arthropoda beradaptasi dengan kehidupan di darat, masing-masing
kaki hanya memiliki cabang berjalan tunggal yang terdiri dari lima segmen, tanpa
cabang insang ditemukan di beberapa arthropoda lainnya. Dalam kebanyakan
serangga segmen toraks kedua dan ketiga juga mendukung sayap. Telah
menyarankan bahwa ini mungkin homolog dengan cabang-cabang insang
krustasea, atau mereka mungkin telah dikembangkan dari ekstensi segmen sendiri.
Perut terdiri dari sebelas segmen di semua serangga (sering berkurang jumlahnya
di banyak spesies serangga), namun di Protura memiliki dua belas, dan di
Collembola hanya enam (kadang-kadang hanya empat). Pelengkap pada bagian
perut yang sangat berkurang, terbatas pada alat kelamin eksternal dan kadangkadang sepasang cerci sensorik pada segmen terakhir.
Ciri-ciri Serangga
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan
abodemen (perut).
Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup
sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta
bersimbiosis dengan organisme lain.
Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan .
Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta
betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
abodemen .
bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat
dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.
Dada (toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan
prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat
sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta
yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut
halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan
rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :
Panggul (coxa)
Paha (femur)
Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan
lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat
reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium
larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan
yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang
kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system
pengeluaran zat, dan sistem saraf.
Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk
perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang
dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem
trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat
membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah
jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol
(rongga tubuh).
Sistem Ekskresi
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat padabagian
posterior saluran pencernaan.
Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa
ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak
yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat
dikepala.
Perkembangan Insecta
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :
Ametabola
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja
tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Hemimetabola
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana
Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum
muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan
tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva)
dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta
americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
Orthoptera
Odonata
Hemiptera
Homoptera
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap
tipis seperti jaringan.
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut
tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai
penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai
belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Antenanya pendek
Bersifat karnivora
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti
selaput.
Neuroptera
Lepidoptera
Diptera
Coleoptera
Siphonoptera
Hymenoptera
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Pupa mummi:
bagian badan kepompong terlihat dari luar, dan Pupa kokon, bagian tubuh
pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat
dijulurkan.
Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata thrax),
Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Contohnya: Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat
sutra (Bombyx mori)
Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap,
membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan
elitra, sayap belakang seperti selaput.
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak
jelas).
Metamorfosis sempurna.
Contoh: Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia), Apis dorsata (lebah
madu yang hidup di lubang kayu), Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa
disebut lebah gung), Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
KLASIFIKASI SERANGGA
Klasifikasi Insecta (Serangga) Insecta adalah salah satu kelas dari Anthropoda.
Jenisnya sangat banyak, lebih kurnag dari 80 persen dari arthropoda,
penyebarannya sangat luas kecuali didalam air laut. Insecta meliputi hewan
berkaki beruas-ruas yang jumlah kakinya enam atau tiga pasang dan merupakan
satu-satunya invertebrata yang dapat terbang.
Klasifikasi insekta
Klasifikasi Insecta (Serangga)
Berdasarkan ada atau tidak adanya sayap, insecta digolongkan kedalam dua subkelas, yaitu sebagai berikut:
Apterygota Cir-ciri
Tubuh terdiri atas caput (kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut) yang
batasnya tidak begitu jelas
Tidak bersayap, terdapat tiga pasang kaki, dan sepasang antena yang
panjang.
berfungsi untuk melompat. Pada ruas abdomen terakhir individu betina terdapat
ovipositor untuk meletakan telurnya. Metamorfosisnya tidak sempurna.
Contohnya: periplaneta (kecoa), gryllus sp (jangkrik), manthis religiosa (belalang
sembah)
3. Hemiptera
Hemiptera mempunyai tipe mulut untuk menusuk dan menghisap. Mengalami
metamorfosis tidak sempurna
Contohya: leptocorisa acuta (walang sangit), nilaparvata lugens (wereng),
dundupia manifera (tonggeret), dan cymex ratundatus (kepinding).
4. Homoptera
Homoptera mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap, mengalami
metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya: pediculus capitis (kutu kepala), dan aphis medicaginis (kutu daun)
Endopterygota
Endopterygota dibagi menjadi enam ordo, yaitu
1. Coleoptera
Coleoptera meliputi berbagai macam kumbang dan kepik, merupakan insecta
yang paling banyak anggotanya. Mempunyai sayap dua pasang, yang depan
sangat tebal karena merupakan lapisan zat tanduk yang disebut elitra, menutupi
sayap belakang yang tipis. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna.
Diantara spesies coleoptera ada yang sangat merugikan manusia karena memakan
biji-bijian (beras dan jagung) dan ada yang merusak pohon kelapa bagian ujung.
Contohnya: calandra oryzae (kepik beras), oryctes rhinoceros (kumbang kelapa),
dan chrysochrosa fulminans (samber lilin)
2. Neuroptera
Anggota neuroptera bersayap tipis, terdiri dari dua pasang sayap yang
memperlihatkan garis-garis seperti jala. Neuroptera mengalami metamorfosis
sempurna.
Contohnya: chrysopa aculata (undur-undur)
3. Hymenoptera
Hymenoptera umumnya bersayap dua pasang, tipis menyerupai selaput. Ruas
belakang abdomen hymenoptera betina terdapat ovipositor adan alat penyengat
yang berfungsi untuk menyimpan telur dan untuk melumpuhkan mangsa.
Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna, ada yang hidup soliter (bebas)
dan ada yang membentuk koloni. Hymenoptera yang membentuk koloni terdiri
atas ratu yang tugasnya bertelur, pekerja yang tugasnya mengumpulkan tepung
dan madu, dan tentara yang tugasnya menjaga sarang. Pekerja dan tentara bersifat
steril yang terjadi secara partenogenesis. Hymenoptera kebanyakan
menguntungkan manusia karena membantu penyerbukan terutama tanaman
budidaya dan dapat menghasilkan madu.
Contohnya: apis indica (lebah madu), dan sphaerophthalma (semut)
4. Diptera
Diptera meliputi jenis lalat dan nyamuk, hanya memiliki satu pasang sayap yang
dibelakangnya terdapat tonjolan bekas sayap yang mereduksi disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna. Larva lalat disebut lundi-lundi, sedangkan
pada nyamuk disebut jentik. Diptera kebanyakan merugikan manusia karena
menyebarkan berbagai macam penyakit, baik pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan.
Contohnya: anopheles sp (nyamuk malaria), dan musca domestica (lalat rumah)
5. Lepidoptera
Lepidoptera mempunyai dua pasang sayap yang tertutup sisik halus dan umumnya
berwarna menarik. Mengalami metamorfosis sempurna. Larva disebut ulat yang
selalu makan dengan tipe mulut menggigit sehingga merusak tanaman.
kepompong ulat sutra merupakan bahan sandang yang bermutu tinggi. Imago
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Ngengat bersifat nokturnal, yaitu hewan yang mencari makan pada malam hari,
pada waktu beristirahat sayapnya tetap terbuka
Kupu-kupu bersifat diurnal, yaitu hewan yang mencari makan pada siang hari,
waktu beristirahat sayapnya vertikal dan antena menyerupai benang.
Imago lepidoptera memiliki tipe mulut penjilat. Kupu-kupu membantu
penyerbukan.
Contohnya: bombyx mori (kupu ulat sutra), hyblaea puera (kupu ulat jati), dan
tineola tripazella (ngengat)
6. Siphonoptera
Siphonoptera bersifat ekstraparasit pada mamalia, tidak bersayap, tipe mulut
penggigit dan penghisap, kaki berfungsi untuk meloncat. Siphonoptera mengalami
metamorfosis sempurna.
Contohnya: ctenocepholus cannis (kutu anjing), ctenocepholus felis (kutu kucing),
xenopsylla cheopsis (kutu tikus), dan pullex iritan (pinjal manusia)