Vous êtes sur la page 1sur 7

Bab III

Rekonsiliasi Bank
1.1 Kecuranga dan Pengendalian Interen
Informasi dalam laporan keuangan harus bisa diandalkan, artinya informasi
tersebut harus bebas dari kesalahan , baik kesalahan disengaja maupun tidak
disengaja oleh pembuat laporan . Kemungkinan timbulnya kesalahan tak disengaja
sangat mungkin terjadi pada berbagai tahapan proses akuntansi. Kesalahan fatal
mungkin terjadi karena memang disengaja oleh pembuat laporan keuangan.
Kesalahan bisa jufa tejadi di luar bagian akuntansi tetapi akan berdampak pada
catatan akuntansi dan pada akhirnya menyebabkan laporan keuangan menjadi
keliru. Oleh karena itu diperlukan suatu system yang dapat mencegah dan
mendeteksi kesalahan, system yang lazim diterapkan dalam perusahaan untuk
meningkatkan keandalan cacatan akuntansi dan laporan keuangan perusahaan
disebut system pengendalian interen
1.1.1

Komponen Pengendalian Interen

Pengendalian Interen terdiri atas semua metoda dan tindakan yang saling
berkaitan yang diterapkan dalam suatu organisasi untuk mengamankan asset. Sistem
pengendalian interen memiliki lima komponen utama sebagai berikut :

Lingkungan pengendalian
Penilaian risiko
Aktivitas pengendalian
Informasi dan komunikasi
Monitoring

1.1.2 Prinsip-Prinsip Aktivitas Pendalian Interen


Aktivitas pengendalian yang diterapkan dalam perusahaan bisa berbeda antara
perusahaan satu dengan perusahaan yang lainya, tergantung pada bagaimana

manajemen menilai risiko yang dihadapinya . Penilaian ini sangat bergantung pada
dan dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan dan sifat perusahan yang
bersangkutan
Ada enam prinsip aktivitas pengendalian , yaitu:
Penetapan tanggungjawab
Pemisahan tugas
Prosedur dokumentasi
Pengawasan fisik
Verifikasi internal secara independen
Pengendalian sumberdaya manusia
1.1.3 Penetepan Tanggung Jawab
Penetapan tanggungjawab yang jelas bagi setiap orang yang ada dalam
organisasi perusahaan merupakan salah satu prinsip pengendalian interen yang
sangat penting. Pengendalian akan semakin efektif apabila satu orang
bertanggungjawab atas satu tugas tertentu .
1.1.4 Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas merupakan hal yang tidak bisa ditawar bagi terciptakan
system pengendalian interen yang baik. Ada duan hal penting dalam penerapan
prinsip ini , yaitu:
Pisahkan bagian yang mengurusi operasi dari bagian akuntansi
Pisahkan bagian yang menyimpan asset dan bagian akuntansi
Pemisahan tugas yang baik tidak hanya dilakukan antara bagain operasi
dengan bagian akuntansi, tetapi juga antar bagian operasi yang berkaitan.
Kecurangan akan dapat dihindari , apabila perusahaan membagi rangkaian aktivitas
penjualan menjadi beberapa tugas.

1.1.5 Prosedur Prosedur Dokumentasi


Perusahan harus menetapkan prosedur untuk dokumentasi. Pertama , bila
memungkinkan semua dokumen hendaknya diberi nomor urut teretak , dan semua
dokumen harus dipertanggungjawabkan pemakaianya. Kedua, system pengendalian
hendaknya mewajibkan pegawai untuk segera meneruskan dokumen pendukug
transaksi ke bagian akuntansi untuk segera dicatat dalam jurnal . Tindakan
pengendalian semacam ini akan berguna untuk memastikan bahwa transaksi dicatat

tepat waktu dan berpengaruh langsung pada ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi.
1.1.6 Pengawasan Fisik
Pengawasan secara fisik atas asset- asset perusahaan sangat penting artinya .
Pengamanan asset dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan
peralatan, misalnya:
Lemasi besi berkunci khusus untu menyimpan kas dan surat-surat

penting
Ruang penyimpanan dengan pintu berkunci
Alarm untuk mencegah terjadinya pembobolan
Monitor televisi dan sensor untuk mencegah terjadinya pencurian.
Berbagai fasilitas computer dengas pass key access atau cap jempol.
Timeclock untuk pencatatan jam kerja.

1.1.7 Verifikasi Internal Secara Independen


System pengendalian interen mensyaratkan adanya verifikasi internal secara
independen. Agar diperoleh hasil yang maksimal dari penerapan prinsip verifikasi
internal secara independen, maka:
1. Perusahaan harus melakukan verfikasi data secara periodic atau secara
mendadak
2. Verifikasi dilakukan oleh orang-orang yang independen , yaitu orang yang
tidak terlibat dalam menghasilkan informasi yang diverifikasi.
3. Apabila terjadi selisih atau penyimpangan , maka hal itu harus dilaporkan
pada manajemen yang sesuai agar dapat ditindak lanjuti.
Verifikasi internal secara independen sangat bermanfaat khususnya dalam
membandingkan antara catatan pertanggungjawaban dengan asset yang
sesungguhnya ada. Pada perusahaan besar , fungsi verifikasi internal secara
independen biasanya dibebankan kepada auditor interen, yaitu pegawai perusahaan
yang bertugas untuk secara terus menerus mengevaluasi efektivitas system
pengendalian interen perusahaan . Fakta menunjukan bahwa banyak kasus
penyelewengan dalam perusahaan berhasil diungkapkan berkat adanya mekanisme
interen seperti pengendalian interen dan audit interen
1.1.8

Pengendalian Sumber Daya Manusia

Aktivitas pengendalian sumberdaya manusia meliputi hal-hal berikut:


Mempertanggungkan pegawai yang menangani kas
Merotasi tugas- tugas karyaan dan mewajibkan karyawan
mengambil cuti
Memeriksa latar belakan calon pegawai.
1.1.9 Manfaat Pengendalian Interen Bagi Perusahaan
Apabila prinsip-prinsi pengendalian interen seperti telah diuraikan di atas
terapkan dalam perusahaan dan berjalan dengan efektif, maka pengendalian intern
akan member manfaat berikut bagi perusahaan:
1. Menjamin bahwa semua transaksidicatat secara lengkap dan
akurat
2. Memastikan bahwa hanya transaksi yang telah diotorisasi yang
dapat dilaksanakan .
3. Menjamin bahwa semua transaksi didukung dengan dokumen yan
memadai .

4. Menjamin bahwa asset dan kewajiban perusahaan telah ditetapkan


dengan benar , sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang
dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan dalam
mengoprasika perusahaan.
5. Meminimalkan risiko terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan
asset perusahaan.
1.1.10 Kelemahan Pengndalian Interen
Pengendalian nteren banyak memiliki manfaat namun pengendalian interen
juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Pengendalian nteren rentan terhadap kelemahan manusiawi.
2. Kolusi atau kerjasama antar pegawai yang tidak jujur untuk melakukan
kejahatan sering kali tidak dapat dicegah oleh system
3. Pengendalian interen pada umumnya diterapkan pada transaksi-transaksi
rutin harian .
4. Factor biaya sering menjadi kendala , sehingga tidak semua tujuan
pengendalian dapat dicapai.
5. Pengendalian yang diterapkan perusahaan seringkali tidak delaraskan
dengan perkembangan yang terjadi dalam perusahaan .

1.2 Rekening Giro Bank Sebagai Alat Pengendalian


Prinsip prinsip pengendalian intern di atas diterapkan perusahaan, maka sebagian
besar kas milik perusahaan tidak berada di perusahaan, melainkan tersimpan dengan
aman di bank.Penyimpanan uang di bank memenuhi prinsip pengendalian interen
yang lain yaitu pengamanan asset secara fisik, karena bank menjamin penuh
keamanan uang nasabahnya. Proses membandingkan saldo menurut bank dengan
saldo menurut catatan perusahaan dilakukan dengan membuat rekonsiliasi bank
yang akan diterangkan dibawah ini.
1.2.1 Rekening Giro Bank
Simpanan di bank dapat dilakukan dalam bentuk:
1. Giro
2. Tabungan
3. Deposito
Dari ketiga bentuk simpanan diatas, hanya simpanan berbentuk giro yang
dapat diperlakukan sebagai kas.
Empat kegiatan yang harus dipahami agar kita memahami bagaimana
rekening giro di bank beroperasi adalah sebagai berikut:
1. Membuka rekening giro
Untuk membuat rekening giro di bank, pemohon harus mengisi
formulir permohonan pembukaan giro yang telah disediakan bank.
2. Penyetoran ke bank
Dalam perusahaan yang menerapkan prinsip pengendalian intern yang
baik, seluruh penerimaan kas harian yang dilakukan perusahaan
disetorkan secara utuh ke bank dengan disertai slip setoran bank yang
disediakan oleh bank.
3. Pembayaran dengan menarik check
Pengambilan dari giro perusahaan dilakukan dengan menarik check
yang blangkonya telah disediakan oleh bank.
4. Beban administrasi bank
Bank membebani pemegang giro sejumlah biaya untuk pengelolaan
giro yang disebut beban administrasi bank dan jasa giro yang besarnya
tergantung kepda aktifitas rekening giro yang bersangkutan.
5. Laporan bank
Setiap akhir bulan, bank wajib menyampaikan laporan bulnan tentang
perubahan saldo giro yang disebut laporan bank. Laporan tersebut
berisi informasi tentang: saldo awal bulan, setoran setoran dan

penambahan lainnya, penarikan check dan pengurangan lainnya, saldo


akhir bulan.

1.2.2 Rekonsiliasi Rekening Giro Bank


Penyelidikan untuk mengetahui penyebab antara saldo giro yang tercantum
dalam pembukaan perusahaan , yang disebut rekonsiliasi rekening giro bank .
Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan saldo menurut pembukuan
pemegang giro disebabkan karena hal-hal :
1. Perbedaan waktu pencatatan
2. Kesalahan pencatatan
Perbedaan waktu pencatatan sangat mungkin terjadi , berikut merupakan
beberapa situasi yang menyebabkan terjadinya waktu pencatatan:
1. Apabila perusahaan menarik check untuk membayar utang kepada
kreditur.
2. Apabila pemegang giro mlakukan setoran di akhir bulan menjelang akhir
jam kerja bank.
3. Pengiriman debet memo atau kredit memo ke perusahaan mungkin
memakan waktu beberapa hari .
Kekeliruan pencatatan bisa terjadi , tergantung pada efektivitas pengendalian
interen perusahaan dan bank, walaupun kesalahan pencatatan oleh bank agak jarang
terjadi
1.2.3 Prosedur Rekonsiliasi
Rekonsiliasi bank harus dibuat oleh orang yang terlibat salam transaksi kas.
Dalam merekonsiliasi rekening giro bank, biasanya saldo menurut pembukuan
perusahaan dan saldo menurut laporan bank direkonsiliasi ke saldo giro yang
sesungguhnya.
Penyesuaian dalam merekonsiliasi giro bank:
1. Per Laporan Bank
Saldo giro
penyesuaian terhadap saldo menurut bank

setoran dalam perjalanan

check dalam perjalanan

kesalahan

pencatatan dalam pembukuan


jumlah saldo giro yang benar
2. Per Buku
Saldo giro
penesuaian terhadap saldo perusahaan wesel ditagih
melalui bank

check kosong

beban administrasi bank

pencatatan dalam pembukuan perusahaan

kesalahan

jumlah saldo giro yang

benar.
1.2.4 Tahap Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Tahap Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank adalah sebagai berikut :
1. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang
tercantum dalam rekening kas perusahaan.
2. Tambah atau kurangkan pada saldo per bank, hal hal yang tercantum
dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.
a. Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo perbank.
b. Kurangkan check dalam perjalanan dari saldo per bank.
3. Tambah atau kurangkan pada saldo per buku , hal-hal yang tercantum
dalam laporan bank tetapi tetapi tidak tercatat dalam pembukuan
perusahaan
a. Tambahan saldo perbuku (a) penerimaan kas langsung melalui bank
dan (b) pendapatan bunga atas saldo giro.
b. Kurangkan dari saldo per buku (a) biaya administrasi bank , (b) biaya
pencetakan check , (c) pengurangan lain ang telah dilakukan oleh
bank.
4. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo perbuku yang
telah disesuaikan . Kedua saldo yang telah disesuaikan tersebut harus
sama.
5. Buatlah jurnal penyesuaian untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3
diatas
6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan

Vous aimerez peut-être aussi