Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
N DI RUANG
ADENIUM RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER
Oleh:
Akhmad Miftahul Huda, S.Kep
NIM 122311101061
Nama
NIM
: 122311101061
Judul
Tanggal
Jember,
Mahasiswa,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
2016
Tempat Pengkajian
Tanggal
I. Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Umur
: 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Alamat
: Semboro-Jember
No. RM
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal
Pengkajian
Sumber Informasi
: 146126
: Ibu Rumah Tangga
: Kawin
: 14-11-2016
: 14-11-2016
: wawancara,
observasi, dan rekam
medis
Keterangan :
= Tinggal serumah
= Laki-laki
= Pasien Ny. N
= Perempuan
= Garis keturunan
= Meninggal
= Menikah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan sehat adalah keadaan mampu melaksanakan aktivitas,
makan, dan minum dengan normal. Pasien menyatakan bila sakit ringan
Normal
Satuan
12,0-16
gr/dl
<200
mg/dl
Interpretasi:
Pasien memiliki nilai gula darah normal, namun kekurangan Hb dalam
darah
Clinical Sign :
Anemis (+), ikterik (-), badan lemas, kontur kulit kering, turgor
kulit menurun
Interpretasi :
Pasien diindikasikan kekurangan Hb
Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Porsi makan pasien tidak dihabiskan, selama sakit pasien juga
kurang minum
Interpretasi : diet pattern tidak normal
BAB
No Pola eliminasi
1
Frekuensi
2
Jumlah
3
Konsistensi
3
Warna
4
Bau
5
Karakter
6
Bj
7
Alat bantu
8
Kemandirian
9
Lain-lain
Sebelum MRS
2 hari sekali
tidak dikaji
tidak dikaji
kekuningan
bau khas feses
padat
tidak dikaji
tidak ada
mandiri
-
Setelah MRS
4 hari tidak BAB
tidak dikaji
tidak dikaji
tidak dikaji
tidak dikaji
tidak dikaji
tidak dikaji
tidak ada
tidak dikaji
-
Interpretasi:
Balance cairan (CM-CK)
IWL : 15xBB/24 jam
: 15x60/24 jam
: 900 cc/24 jam
: 37,5 cc/jam
CM
Infus
Injeksi
Air metebolisme
: 500 cc
: 8 cc
: 300 cc
+
808 cc
CK
Urin
IWL
: 600 cc
: 900 cc
+
: 1400
4. Pola aktivitas & latihan(saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
SMRS : Pasien mengatakan SMRS setiap hari bekerja sebagai ibu rumah
tangga
MRS : pasien hanya bisa istirahat di tempat tidur saat MRS
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / ROM
2
3
tidur 1 jam
tertidur
Gangguan tidur
tidak dikaji
Keadaan bangun
tidak dikaji
tidur
Interpretasi :
TTV dalam rentang normal
Per : pekak
Aus : terdengar bunyi S1 dan S2
8. Abdomen
In : tidak ada lesi, bentuk simetris, tidak ada pembesaran, tidak ada acites
Aus : peristaltik usus 6x /menit, tidak ada jejas
Pal : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba hepatomegali, tidak teraba
splenomegali
Per : timpani
9. Urogenital
Pasien memakai kateter urin, produksi urin pada 15 November 2016
adalah 600 cc/18.00
10. Ekstremitas
ROM tidak normal, terpasang infus RL pada tangan kanan
Kekuatan otot:
D
S
3
3
3
3
11. Kulit dan kuku
Ins : kulit sawo matang, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus, kuku
pendek dan bersih, tidak ada jaundice dan sianosis, kulit kering,tidak
terlihat ruam kulit
Pal : integritas kulit utuh, kulit teraba kasar, tidak kenyal, turgor kulit
menurun
12. Keadaan lokal
Apatis, pasien terlihat lemas
V. Terapi
No
Jenis terapi
Santagesic
Dosis dan
rute
pemberian
3x 1 mg
melalui IV
anafilasis/ana
tindakan
atau kronik
filaktoid,
kolaborasi
menurunkan
sakit
urtikaria,
kepala,
angioedema
sakit gigi,
berat atau
tumor, nyeri
bronkospasm
pasca
e; aritmia
operasi dan
kordis,
nyeri pasca
hipotensi dan
cedera;
syok
nyeri berat
sirkulasi.
nyeri
yang
berhubunga
n dengan
spasme otot
polos (akut
atau kronik)
misalnya
spasme otot
atau kolik
yang
mempengar
uhi GIT,
pasasebilier,
ginjal atau
saluran
kemih
bagian
2.
Ranitidin
2x1 mg
bawah.
Selain
Sakit kepala ;
Kolaborasi
untuk sakit
Sulit buang
untuk
maag,
air besar ;
meurunkan
ranitidin
Diare ;
asam lambung
juga dapat
Mual
digunakan
Nyeri perut
untuk
Gatal-gatal
pengobatan
pada kulit
radang
saluranan
pencernaan
bagian atas
(kerongkon
gan), dan
luka
lambung.
Ranitidin
termasuk
kedalam
obat maag
yang aman.
Pada
beberapa
kondisi
berikut
ranitidin
sebaiknya
tidak
diberikan,
yakni:
Riwayat
alergi
terhadap
ranitidin;
Ibu yang
sedang
menyusui;
Pemberian
ranitidin
juga perlu
diawasi
pada
kondisi
gagal ginjal.
3.
Ceftazidime
3x1 mg
Indikasi :
flebitis atau
Infeksi-
tromboflebiti
infeksi yang
s pada
disebabkan
pemberian
oleh kuman
yang
atau
susceptible
inflamasi
antara lain:
setelah
Infeksi
injeksi IM;
umum:
hipersensitivi
septicaemia
tas; rash
makulopapul
bacteriaemi
ar atau
a;
urtikarial;
peritonitis;
fever;
meningitis
angiodema
Kontrindika
(sangat
si:
jarang);
Penderita
reaksi-reaksi
yang
anafilaktik
hipersensitif (bronkospase
Sebagai
tindakan
kolaborasi
antibiotik
terhadap
dan atau
antibiotika
hipotensi);
sefalosporin
gastrointestin
al (diare,
nausea, nyeri,
abdominal,
thrust atau
kolitis
(dangat
4.
Metylprednisol 2 x62,5 mg
one
Indikasi:
jarang)
Gangguan
Abnormalit
as fungsi
kenaikan
kolaborasi
adrenokorti
berat badan,
menurunkan
kal,
edema,
gula darah
penyakit
anemia, sakit
pasien
kolagen,
kepala,
keadaan
gangguan
alergi dan
penglihatan,
peradangan
pusing, nyeri
pada kulit
sendi,
dan saluran
gangguan
pernafaan
sensibilitas
tertentu,
kulit,
penyakit
hematuria,
hematologi
impoten.
k,
Lebih
hiperkalsem
jarang :
ia
hipoglikemia,
sehubungan
kelelahan,
denga
susah tidur,
Sebagai
kanker.
pusing
Kontra
berputar,
indikasi:
berkeringat,
Infeksi
proteinuria
jamur
(protein
sistemik
dalam urin),
pada pasien
kerusakan
hipersensitif hati.
.
Pemberian
kortikostero
id yang
lama
merupakan
kontraindik
asi pada
ulkus
duodenum
dan
peptikum,
osteoporosi
s berat,
penderita
dengan
riwayat
penyakit
jiwa,
herpes.
Pasien
sedang
diimunisasi.
5.
Cairan infus
Ringer Laktat
500 ml
melalui IV
Indikasi
an elektrolit
pada
flebitis yang
dehidrasi,
meluas dari
Kontra
tempat
Indikasi
penyuntikan,
Hipernatre
ekstravasasi
Mengembal
ikan
keseimbang
mia,
kelainan
ginjal,
kerusakan
sel hati,
laktat
asidosis.
Satuan
gr/dl
10/L
%
10/L
gr/dl
Kreatinin
serum
BUN
Urea
SGOT
SGPT
ELEKTROLIT
Natrium
Kalium
Clhorida
GULA DARAH
Glukosa
sewaktu
5,4
0,6-1,3
mg/dl
106
226
91
43
6-20
12-43
10-31
9-36
mg/dl
mg/dl
U/L
U/L
122,8
5,90
94,2
135-155
3,5-5,0
90-110
mmol/L
mmol/L
mmol/L
72
<200
mg/dl
Foto rontgen :
NO
1.
HARI/
TANGGAL
/
JAM
14-11-2016 DS:
1. Keluarga pasien
mengatakan pasien
Infeksi
Bakteri/virus
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
PARA
F&
NAMA
Huda
batuk dengan
mengeluarkan dahak
Alveolus dipenuhi
oleh debris dan
eksudat
DO:
1. Suara nafas ronki
2. Terdapat reflek batuk
3. TTV
-TD : 90/60 mmHg
-N : 88 x/mnt
Menggangu
respirasi eksternal
dan berkurangnya
difusi oksigen
dari alveolus ke
sirkulasi pulmonal
-RR: 24 x/mnt
-S:370C
Penumpukan
cairan di saluran
napas
Reflek batuk
Bersihan jalan
napas tidak efektif
2.
14-11-216
DS:
1. Keluarga pasien
mengatakan pasien
megalami penurunan
kesadaran selama 3
hari
DO:
1. Pasien terlihat lemas
2. Pasien terlihat
mengalami penurunan
kesadaran
3. GCS : 3-4-5
3.
14-11-2016
DS:
1. Keluarga pasien
Infeksi bakteri
di alveoli
Pertukaran gas
terganggu
Gangguan
perfusijaringa
n cerebral
Huda
Intoleransi
aktivitas
Huda
Suplai darah
ke otak
berkurang
Kesadaran
menurun
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
Infeksi
Bakteri/virus
mengatakan pasien
Alveolus dipenuhi
lemas
DO:
1. pasien terlihat lemas
2.
Aktivitas dibantu
oleh keluarga
3.
TTV
eksudat
Menggangu
respirasi eksternal
dan berkurangnya
difusi oksigen
dari alveolus ke
sirkulasi pulmonal
Hipoksemia
Intoleransi
aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sputum yang ditandai dengan Keluarga pasien mengatakan pasien batuk
dengan mengeluarkan dahak, suara nafas ronki, terdapat reflek batuk, TD :
90/60 mmHg, N : 88 x/mnt, RR: 24 x/mnt, S:370C
2. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan berkurangnya suplai
darah ke otak ditandai dengan Keluarga pasien mengatakan pasien megalami
penurunan esadaran selama 3 hari, pasien terlihat lemas, pasien terlihat
mengalami penurunan kesadaran, GCS : 3-4-5
Dx
1.
Tujuan (NOC)
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan
bersihan jalan
nafas efektif
dengan kriteria
hasil
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi (NIC)
Rasional
1. Auskultasi bunyi nafas, catat
1.
adanya bunyi nafas. Misalnya:
Bersihan
dapat
dimanifestasikan
dengan adanya
2.
Takipnea
biasanya ada pada beberapa
derajat dan dapat ditemukan
pada penerimaan atau selama
stres/ adanya proses infeksi
Jalan nafas
akut. Pernafasan
efektif dengan
melambat
bunyi nafas
-
batuk.
5. Anjurkan minum air hangat
dapat
dan
frekuensi
ekspirasi
memanjang
dibanding inspirasi.
3.
Posisi
melakukan
semi
fowler
batuk efektif
untuk
bernafas
4.
mengeluarkan
Memberik
an pasien
sekret
akan
untuk
beberapa
mengatasi
mengontrol
dipsnea
cara
dan
dan
di
perkusi dada.
6. Hidrasi
kekentalan
bawah
setelah
menurunkan
sekret
dan
mempermudah pengeluaran.
2.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan perfusi
jaringan cerebral
optimal secara
bertahap dengan
kriteria hasil
-Kesadaran pasien
compos mentis
-TTV dalam batas
pasien
5. Ungkapan keluarga yang
menyenangkan memberikan
normal ( TD :
100-130/6090mmHg, P:1220x/mnt, N :
60-100x/mnt, S:
36C-37C)
-Pasien tampak
rileks.
3.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 124 jam
diharapkan
intoleransi aktifitas
meningkat secara
ertahap dengan
kriteria hasil:
1. Pasien mampu
beraktivitas
secara bertahap.
2.
Pasien
mampu
beraktivitas
1. Menetapkan kemampuan
atau kebutuhan pasien dan
memudahkan pilihan
intervensi.
2. Menurunkan stress dan
rangsangan berlebihan,
meningkatkan istirahat.
dan istirahat
4. Atur posisi yang nyaman untuk
istirahat atau tidur.
5. Bantu aktivitas perawatan diri
yang diperlukan.
mandiri
menggunakan bantal.
5. Meminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan
suplai dan kebutuhan
oksigen.
Tgl/j
am
14112016
16.00
16.30
Dx
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi
1.
Evaluasi Sumatif
1. Hasil : suara nafas ronki
2. Hasil : takipnea
3. Hasil diberikan posisi semi
fowler
4. Hasil : pasien tidak mampu
batuk efektif
5. Hasil : pasien bisa melakukan
teknik nafas dalam
14112016
16.30
17.00
2.
14112016
19.00
19.30
3.
fowler
Hasil : pasien selalu ditemani
sentuhan.
keluarga
istirahat
4. Mengatur posisi yang nyaman untuk
istirahat atau tidur.
5. Membantu aktivitas perawatan diri
yang diperlukan.
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/j
Dx
Evaluasi Formatif
am
151.
S:
- Keluarga pasien mengatakan pasien masih sesak
112016
22.00
22.10
O:
-
A:
Masalah bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
15112016
22.10
.
-22.2
0
15112016
22.20
22.30
2.
S:
-
O:
-
A:
Masalah gangguan perfusi cerebral teratasi sebagian
3.
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
S:
- Keluarga pasien mengatakan bisa membantu memenuhi aktivitas
harian pasien
O:
- Aktivitas pasien masih dibantu keluarga
- Pasien masih terlihat lemas
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5