Vous êtes sur la page 1sur 5

Absorbsi Sinar Gamma

ABSTRAK
Absorbsi sinar gamma merupakan suatu proses radiasi sinar gamma
pada bahan tertentu yang mengalami efek fotolistrik, hamburan compton
dan produksi pasangan yang menghasilkan suatu elektron yang
menumpuk pada elektroda negatif dan menimbulkan beda potensial
antara katoda dan anoda sehingga didapat besar cacah radiasi.

I.

DASAR TEORI
I.1. Sinar Gamma
Sinar
gamma
merupakan
gelombang
elektromagnetik
yang membawa energi dalam
bentuk
paket-paket
yang
disebut foton. Jika sinar gamma
memasuki suatu bahan, juga
menghasilkan ionisasi, hanya
saja ionisasi yang dihasilkan
sebagian besar melalui proses
ionisasi sekunder. Jadi sinar
gamma berinteraksi dengan
materi hanya beberapa pasang
ion primer saja yang terbentuk
ion-ion prpimer itu selanjutnya
melakukan
proses
ionisasi
sekunder
sehingga diperoleh
pasangan ion yang lebih banyak
dibandingkan yang terbentuk
pada
proses ionisasi primer.
Apabila
sinar
gamma
(gelombang
elektromagnetik)
memasuki
perisai,
maka
intensitas radiasi saja yang akan
berkurang, sedangkan energi
tetap tidak berubah.
d
I =I 0 e
(2.1)
Dengan

I0

adalah

intensitas
mula-mula.
I
intensitas yang diteruskan, d
adalah ketebalan bahan perisai

dan
adalah
koefisien
serapan
Karena

linier bahan perisai.


d
tidak memiliki

satuan, maka satuan

dan d

menyesuaikan. Jika d dalam cm,


1
maka dalam cm . Nilai

untuk setiap bahan sangat

bergantung pada nomor atom


bahan dan juga pada radiasi
gamma (Beiser, 1981).
I.2. Peluruhan Sinar Gamma
Peluruhan gamma
adalah
sebuah inti yang mula-mula
berada dalam suatu keadaan
eksitasi melakukan transisi ke
suatu keadaaan energi yang
lebih rendah dan dalam proses
ini sebuah foton dipancarkan,

yang disebut sinar gamma ( ).


Diketahui bahwa energi sinar
gamma ini tidak kontinu tetapi
diskrit,
yang
menunjukkan
bahwa inti memiliki tingkattingkat energi diskrit. Energi
foton sinar gamma ini diberikan
oleh pernyataan yang lazim.
Tetapi berbeda dengan fotonfoton yang dipancarkan dalam
transisi-transisi
atom,
yang
energinya berada dalam orde
beberapa eV, jangkauan energi
sinar gamma adalah puluhan
keV hingga MeV. Karena foton
sinar gamma tidak bermuatan
dan bermassa, maka muatan
dan bilangan atom inti tidak
berubah
dalam
proses
peluruhan sinar gamma. Jika inti
yang tereksitasi ini diberi notasi

(Z*)*, maka suatu peluruhan


gamma menuju ke keadaan
dasar dapat ditulis secara
simbolik sebagai

A
(Z*)*(Z + )
Kebanyakan inti tereksitasi yang
mengalami peluruhan gamma
memiliki waktu paro singkat
yang tak terukur dalam orde 1014
det yang mana lebih kecil
daripada waktu paro keadaan
eksitasi
elektronik.
Tetapi,
terdapat pula keadaan eksitasi
beberapa
inti
yang
waktu
paronya sangat lama sehingga
dapat diukur. Inti-inti yang
tereksitasi ini disebut isomer
dan
keadaan
eksitasinya
disebut
keadaan
isomerik
(Geutreau, 2006).
I.3. Koefisien Atenuasi
I.4. Teori Foton
I.5. Efek Fotolistrik
I.6. Efek Compton
Efek compton adalah radiasi
yang dihamburkan oleh elektrin
hampir bebas yang terikat
lemah pada atomnya. Sebagian
energi radiasi diberikan kepada
elektron, sehingga terlepas dari
atomnya. Energ yang sisa
diradiasikan
kmbali
sebagai
radiasi elektromagnet.

Menurut
gambaran
gelombang, energi radiasi yang
dipancarkan lebih kecil dari
pada energi radiasi yang datang
(selisih menjadi energi kinetik
elektron),
namun
panjang

gelombang
keduanya
tetap
sama.
Proses
hamburan
dianalisis
sebagai
suatu
interaksi
(tumbukan
dalam
pengertian
partikel
klasik)
antara sebuah proton dan
sebuah elektron yang dianggap
diam.
Perhatikan
peristiwa
tumbukan pada gambar dalam
keadan awal, foton memiliki
energi E yang diberikan oleh :
hc
E=hv=

(2.2)
dan
E
P=
c

momentumnya

adalah

Elektron pada keadaan diam,


me c 2 .
memiliki energi daim
Setelah
hamburan
foton
memiliki eneri E dan momentum
P dan arah yang memiliki sudut
terhadap arah foton datang.
Elektron yang memiliki energi
total Ee dan momentum Pe dan
bergerak
pada
arah
yang
membentuk sudut terhadap
foton datang (Sudoyo, 2001).
I.7. Produksi Pasangan
Proses lain yang dapat terjadi
apabila foton menumbuk atom
adalah
produksi
pasangan,
dimana seluruh energi foton
hilang dan dalam proses ini dua
partikel
terciptakan,
yakni
sebuah elektron dan sebuah
positron. Proses ini merupakan
contoh
penciptaan
energi
massa. Elektronya tidak ada
sebelum foton menumbuk atom.
Energi foton yang hilang dalam
proses ini berubah menjadi
energi relativistik positron E +
dan elektron E yang ditulis
sebagai berikut

hv E E

II.1.2. Pengeras suara counter bejana


tipis
hv me c 2 K me c 2 K
( 2.3)
Berfungsi
untuk
memecah
sinar radioaktif
Karena K+ dan K- selalu positif,
II.1.3.
Penjepit tabung counter
maka foton haruslah memiliki
Berfungsi
sebagai
penjepit
energi
sekurang-kurangnya
2
tabung
counter
2mec =1,02 MeV agar proses ini
timbal(Pb)
dan
dapat
terjadi,
foton
yang II.1.4. Lempeng
Alumunium(Al)
berbagai
berenergi setinggi ini berada
ketebalan
dalam daerah sinar gamma inti
Berfungsi sebagai penghalang
atom. Secara perlambang
sumber radioaktif
fotonelektron+positron
II.1.5.
Penjepit
proses diatas, seperti halnya
Berfungsi untuk menjepit
bremsstrahlung, hanya dapat
II.1.6.
Sumber radioaktif Sr 90
terjadi jika terdapat sebuah
Berfungsi
sebagai
sumber
atom di sekitar elektron yang
radioaktif
memasok momentum pental
yang
diperlukan.
Proses II.2. Skema Alat
II.3. Diagram Alir
kebalikannya
II.4. Diagram Fisis
elektron+positronfoton
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
juga terjadi. Proses ini dikenal
Percobaan
absorbsi
sinar
sebagai pemusnahan positron
gamma
merupakan
suatu
dan dapat terjadi bagi elektron
proses radiasi sinar gamma
dan positron bebas dengan
pada bahan tertentu yang
persyaratan
harus
tercipta
mengalami
efek
fotolistrik,
sekurang-kurangnya dua buah
hamburan
compton
dan
foton
dalam
proses
ini.
produksi
pasangan
yang
Kekekalan energi mensyaratkan
menghasilkan
suatu
elektron
bahwa, jika E1 dan E2 adalah
yang menumpuk pada elektroda
energi masing-masing foton,
negatif dan menimbulkan beda
maka
potensial antara katoda dan
me c 2 K me c 2 K E1 E2 (2.4)
anoda. Beda potensial tersebut
digunakan
untuk
mencacah
Karena K+ dan K- sangat kecil
sinar
radiasi
sehingga
sehingga positron dan elektron
didapatkan cacah radiasi per 10
dapat dianggap diam, maka
detik. Efek fotolistrik pada saat
kekekalan
momentum
sinar radiasi cesium atau cobalt
mensyaratkan bahwa kedua
yang
menembus
bahan
foton memiliki energi sama,
sehingga elektron pada bahan
mec2, dan bergerak segaris
tersebut terlepas. Efek compton
dalam arah yang berlawanan
terjadi saat elektron yang hasil
(Kenneth, 1992).
efek fotolistrik terhambur keluar
I.8. Geiger Muller Counter
bahan.
Kemudian
terjadi
II. METODOLOGI PERCOBAAN
produksi
pasangan,
dimana
II.1. Alat dan Bahan
foton
yang
terhambur
II.1.1. Satu set detektor geiger muller
berinteraksi
dengan
foton-foton
Berfungsi sebagai plat untuk
baru yang mengisi tabung
mencacah radiasi sinar gamma
tersebut.

Percobaan
absorbsi
sinar
gamma
dilakukan
dengan
menembakkan cesium yang
merupakan
sumber
radioaktifitas, mengalami emisi
radiasi secara spontan karena
mempunyai inti yang tidak
stabil tersebut ke pencacah
Geiger Muller. Pencacah Geiger
Muller terdiri atas tabung geiger
muller yang diisi oleh gas yang
bersifat
kondutor.
Sumber
radioaktif cesium memancarkan
foton yang menabrak logam
berupa (di variasikan Al berat,
Al ringan, Pb berat, Pb ringan)
menyebabkan terjadinya efek
fotolistrik
yaitu
foton
dari
cesium
menambak
elektron
pada
logam
selanjutnya
elektron tersebut dipancarkan
ke tabung pencacah yang
didalamnya
terdapat
gas
sehingga
terjajadi
ionisasi.
Dinding dari pencacah tabung
tersebut merupakan elektroda
negatif, dan ditengan tabung
tersebut terdapat kawat yang
merupakan
anoda(elektoda
posistif). Saat proses ionisasi
terjadi peristiwa efek compton,
ion positif akan bergerak ke
arah dinding tabung(katoda)
sedangkan elektron elektron
bergerak ke arah (anoda).
Elektron-elektron ini mampu
mengionisasi
atom-atom
sekitar, sehingga menimbulkan
produksi pasangan (pasangan
elektron-ion sekunder). Produksi
pasangan
tersebut
menyebabkan
penumpukkan
elektron pada katoda dan terjadi
beda
potensial
elektrodan
positif dan elektroda negatif
sehingga
ddiperoleh
data
berupa cacah radiasi dari pulsa
listrik tersebut.

Hasil dari percobaan ini


berupa cacahan radiasi per 10
detik yang kemudian dilakukan
perhitungan
sehingga
didapatkan dari radiasi cesium
sebesar 3,6 /cm dan dari
radiasi cobalt sebesar 6,76 /cm.
KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan
absorbsi sinar gamma dapat
disimpulkan bahwa :
1. Absorbsi
sinar
gamma
merupakan
suatu
proses
radiasi sinar gamma pada
bahan
tertentu
yang
mengalami
efek
fotolistrik,
hamburan
compton
dan
produksi
pasangan
yang
menghasilkan suatu elektron
yang
menumpuk
pada
elektroda
negatif
dan
menimbulkan beda potensial
antara katoda dan anoda
sehingga didapat besar cacah
radiasi.
2. Hasil
dari
percobaan
ini
didapatkan dari radiasi
cesium sebesar 3,6 /cm dan
dari radiasi cobalt sebesar 6,76
/cm.
3. Prinsip kerja dari geiger muller
adalah foton dari sumber
radioaktif
yang
terpancar
dalam tabung elektroda yang
berinteraksi dengan gas dalam
tabung
tersebut
sehingga
terjadi ionisasi dan beberapa
proses yaitu efek fotolistrik,
efek compton dan produksi
pasangan.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, A., 1981. Konsep Fisika Modern.


Jakarta: Erlangga.

Geutreau, R., 2006. Schaum's


Outlines : Fisika Modern. Jakarta:
Erlangga.
Kenneth, K., 1992. Fisika Modern.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Sudoyo, P., 2001. Azas-azas Ilmu Fisika


Jilid 4 Fisika Modern. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Vous aimerez peut-être aussi