Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SINTESIS PROTEIN
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si
Disusun oleh :
Ilham Akbar Dejesetya
2015349087
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan
aktivitas protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Sintesis
protein merupakan proses sel dimana dapat mengubah asam amino menjadi
polimer rantai panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul yang
mempunyai berbagai fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel atau jaringan,
cadangan energi, pergerakan, transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi
biokimia, dan melindungi terjangkitnya penyakit.
Protein merupakan polipeptida ( gabungan dari beberapa asam amino). Maka
untuk. membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino.
Polipeptida dikatakan protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira
10.000. Di dalam ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi
polipeptida dengan bantuan enzim tertentu. Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam
amino (seperti pada insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino (seperti pada
fibroin, protein sutera). Macam molekul polipeptida tergantung pada asam amino
penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida. Seperti yang telah kita
pelajari sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting yang dapat
dirangkai membentuk jutaan macam kemungkinan polipeptida.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida.
Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida
karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA
merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke
generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam
amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA
melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam aminoyang
spesifik. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak
modifikasi,
ada
yang
menjadi
protein
struktur,
proteksi,
dan
enzim
(biokatalisator). Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita
hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya
enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang
berasal dari proses sintesis protein.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian sintesis protein dan tahap-tahap sintesis protein
2. Apa maksud dari Replikasi DNA dan RNA serta proses replikasi DNA dan
3.
4.
RNA
Apa pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi
Apa pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi
C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan. Proses sintesis
protein perlu dilaksanakan dalam sel karena protein memiliki peranan penting
dalam sebuah sel, bagi sel protein digunakan dalam penyusunan membran sel,
proses sintesis protein biasanya karena adanya signal dari luar akan kebutuhan
sebuah protein. Protein yang dihasilkan dalam proses sintesis protein ini akan
digunakan sebagai penyusun hormon, enzim serta antibodi, selain itu protein juga
memiliki fungsi sebagai sumber energi dan merupakan kunci utama dalam
pembentukan dan perbaikan jaringan dan sel di dalam tubuh. Selain itu, protein
yang dihasilkan juga berguna untuk mengatur kadar asam basa di dalam sel-sel
yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup.
B. Proses replikasi DNA dan RNA
Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang kompleks, dan
melibatkan rangkaian protein dan enzim yang secara kolektif merakit nukleotida
dalam urutan yang telah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat molekul yang
diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini melakukan replikasi DNA,
dan mensintesis dua untai baru menggunakan helai yang ada sebagai template atau
cetakan. Masing-masing menghasilkan dua, molekul DNA yang identik terdiri
dari satu untai baru dan salah satu DNA lama. Oleh karena itu proses replikasi
DNA disebut sebagai semi-konservatif. Menurut Sridianti (2016) rangkaian
peristiwa yang terjadi selama replikasi DNA prokariotik dijelaskan sebagai
berikut :
a. Inisiasi
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal
replikasi, yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang
disebut inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal,
sehingga mengendur untuk perakitan protein lain dan enzim penting untuk
replikasi DNA. Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk
unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) heliks dalam alur
tunggal. Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan
cara yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang
dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi atau cabang replikasi
adalah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang
terbuka, protein yang disebut untai tunggal mengikat protein (SSB)
mengikat daerah terbuka dan mencegah mereka untuk menempel kembali.
Proses replikasi sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam
dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA. Pelepasan untai DNA
ditunjukan pada Gambar 2
sebagai lagging Strand (untai tertinggal) sejak proses sintesis DNA pada
untai ini hasil pada tingkat yang lebih rendah. Di sini, primase
menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang untai terbuka. DNA pol
III memperpanjang primer dengan menambahkan nukleotida baru, dan jatuh
ketika bertemu fragmen yang terbentuk sebelumnya. Dengan demikian,
perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu bergeser lebih lanjut kebagian atas
untuk memulai perluasan primer RNA lain. Sebuah penjepit geser
memegang DNA di tempatnya ketika bergerak melalui proses replikasi.
Gambar 5 menunjukan Sintesis lagging strand.
f. Ligasi
Setelah penghapusan
primer
selesai
untai
tertinggal
masih
Gambar 7 Ligasi
Sumber : www.buzzle.com
g. Terminasi
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari
urutan nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus
yang disebut tus yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik
menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh
bersama dengan untai tunggal protein pengikat terdekat.
Gambar 8 Terminasi
Sumber : www.buzzle.com
DNA bersifat heterokatalitik. DNA bersifat heterokatalitik karena mampu
membentuk RNA melalui sintesis protein. DNA bersifat autokatalitik karena dapat
melakukan replikasi mengasilkan DNA baru. Beberapa enzim yang berperan
dalam replikasi DNA yaitu Helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda
polinukleotida menjadi dua rantai tunggal mononukleotida, polimerase berfungsi
10
urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama, proses
ini disebut translasi.
C. Pengertian transkripsi, tahap transkripsi dan proses transkripsi
Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai
sense (3>5) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan
pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase. Setelah itu penempelan
enzim polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim
polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA
hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk
mengehentikan proses menyalin. Transkipsi merupakan sintesis RNA di
bawah arahan DNA. Kedua asam nukleat menggunakan bahasa yang
sama, dan informasi hanya ditranskipsi, atau disalin, dari satu molekul
menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai
komplementer baru saat replikasi DNA, untai DNA juga dapat berperan
sebagai cetakan untuk merakit sekuens nukleotida RNA komplementer.
Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang dihasilkan merupakan
transkip akurat dari intruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen.
Molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe
molekul RNA ini disebut RNA duta (mesengger RNA, mRNA) karena
mengandung pesan genetik dari DNA ke mekanisme penyintesis protein
sel. Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan
terminasi.
a) Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan
tempat melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal (start
point) transkripsi yaitu adanya nukleotida yang menunjukkan dimulainya
sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan tempat
dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan
digunakan sebagai cetakan. Gambar 9 menunjukan tahap inisiasi pada
proses transkipsi.
11
12
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sintesis protein
adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya
oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan
ribosom. Sintesis protein bertujuan untuk membentuk protein yang akan
dimanfaatkan dalam sel maupun tubuh makhluk hidup. Proses sintesis protein
yaitu transkripsi dan trasnlasi.
14
DAFTAR PUSTAKA