Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Bpk. G DENGAN PENYAKIT POST STROKE


DI DUSUN GENDENG, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL
YOGYAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM
Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh:
SANTO TRI WAHYUDI
06/194809/EIK/00530

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bpk. G DENGAN


PENYAKIT POST STROKE DI RT 04 GENDENG
BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL
A.

PENGKAJIAN

Hari, Tanggal: Selasa, 18 November 2008


I.

II.

Jam: 10.00 WIB

Oleh: Santo Tri Wahyudi

Identitas Pasien
a.

Nama

: Bp. G

b.

Umur

: 71 th

c.

Jenis Kelamin

: Laki-laki

d.

Pendidikan

: SD

e.

Pekerjaan

: Tukang pahat wayang

f.

Agama

: Islam

g.

Suku

: Jawa

h.

Status Perkawinan

: Kawin

i.

Alamat

: RT 04 Dusun Gendeng, Bangunjiwo, Kasihan

Struktur Keluarga
Genogram :

Ket:

= Klien

= Laki-laki

= Meninggal

= Perempuan

= Tinggal serumah

III.

Riwayat Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa maupun penyakit kronis, hanya
anak nomor 6 yang menderita penyakit gagal ginjal, sedangkan anggota keluarga yang lain
dalam keadaan sehat.
IV. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama:
Klien mengatakan sakit seperti kesemutan pada tangan dan kaki kanan dan terasa
berat bila berjalan
2.

Riwayat keluhan utama:


Klien mengatakan penyakit yang dialami sudah 2 tahun dan rasanya berat pada
kaki kanan sehingga kalau berjalan agak diseret dan menggunakn alat bantu tripot
dan agak celat kalau berbicara.
3.

Riwayat penyakit dahulu:


Penyakit lain yang diderita tidak ada. Klien mengatakan dari dulu sampai sekarang
menderita penyakit yang sama dan penyakit Hipertensi, sering pusing kalau duduk
terlalu lama. Pernah berobat ke RS Bantul selama 1 bulan untuk fisio terapi karena
tidak bisa berjalan tapi belum ada perubahan, akhirnya minta dibawa pulang dan
sudah 2 tahun sampai sekarang bisa berjalan walaupun masih tampak terseret-seret.

V. Pengkajian
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan:
Klien mengatakan mengerti tentang sehat dan sakit, dan kalau ada anggota keluarga
yang sakit biasanya memeriksakan diri ke Puskesmas, RS atau dokter praktek. Dan
klien merupakan kelayan homecare dari PSTW yang selalu dikunjungi setiap bulan
sudah hampir satu tahun ini
2. Pola Nutrisi: (Makan dan minum)
Klien mengatakan nafsu makan baik, frekwensi makan 3 x sehari tap, makanan yang
dimakan bervariasi, nasi tetap ada, kadang-kadang lauknya tempe dan tahu. Makanan
yang dipantang yaitu daging kambing, emping dan daun melinjo. Untuk kebutuhan

minum dalam sehari kadang tidak menentu tergantung situasi tapi biasanya habis 6-7
gelas/hari. Minuman yang di pantang adalah kopi.
3. Pola eliminasi:
a. Buang air besar; Buang air besar biasanya sehari sekali, konsistensinya kadang
keras kadang lunak dan saat ini tidak ada masalah.
b.

Buang air kecil; sehari 3 kali kadang-kadang lebih kalau cuaca dingin. Saat
pengkajian tidak ada masalah.

4. Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan Perawatan Diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah/berjalan
Ambulasi/ROM

0
V

V
V
V
V
V
V

Keterangan :
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total.

Pada latihan ambulasi/ROM, Klien mengatakan dulu selalu melakukan sendiri


latihan dengan gerakan-gerakan ringan secara rutin mengikuti petunjuk yang telah
diajarkan, tapi sekarang jarang dilakukan, hanya dengan latihan jalan-jalan saja
disekitar rumah. Kebutuhan sehari hari dibantu oleh istrinya.
5. Pola tidur dan istirahat.
Klien mengatakan kebutuhan tidurnya cukup, kebiasaan tidur malam mulai jam
21.00 04.30 WIB baru bangun. Tapi kadang-kadang agak larut malam baru tidur
kalau ada acara wayang di radio, karena senang mendengarkan siaran wayang.
Istirahat siang biasanya dilakukan kalau sudah selesai sholat Dzuhur, tapi kadangkadang juga tidak menentu.
6. Pola perseptual (fisik dan fungsi):
Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas, kalau untuk membaca mulai kabur.
Pendengaran : Masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan
bantu dengar.

alat

Pengecap

: Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.

Sensasi

: Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri:


a. Gambaran diri
Klien. mengatakan tidak merasa terganggu dengan kondisinya saat ini karena
sudah merasa tua dan terbiasa.
b. Ideal diri
Klien mengatakan selalu berdoa saja semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan dan kemudahan dalam menjalani hidup ini karena semuanya sudah
digariskan demikian.
c. Harga diri
Klien merasa bahwa dirinya masih berguna dan diperlukan oleh keluarganya
maupun di masyarakat setempat dan dianggap sebagi empu dalam membuat
wayang.
d. Identitas diri
Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan
keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan kondisinya.
e.

Peran diri

Klien berperan sebagai kepala keluarga yang diharapkan dalam keluarga dan
menjadi panutan dalam keluarga, walaupun sudah tidak mampu untuk bekerja
sendiri.
8.

Pola peran hubungan


Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan kadang-kadang bahasa Indonesia.
Klien tinggal di rumah hanya bersama isteri dan sering dijenguk oleh anak-anaknya

9. Pola managemen koping stress

Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya.
Keadaan sakit ini diatasi dengan berobat rutin dari kunjungan homecare, berdoa,
dan ada usaha untuk merawat dirinya di rumah
10. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan sholat sesuai kemampuan
fisiknya.
11. Masalah psikososial
a. Dukungan keluarga dan kelompok
Klien

mengatakan

anak-anaknya

selalu

memberikan

dukungan

untuk

kesembuhannya dan juga lingkungan tetangga sudah mengetahui kondisi saya


b. Hubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan hubungan dengan tetangga baik maupun dengan lingkungan
yang lain.
c. Keadaan pekerjaan, perumahan, ekonomi
Klien mengatakan bekerja sebagai tukang pahat wayang, tetapi sekarang sudah
tidak aktif lagi karena keadaan sakitnya sehingga hanya dirumah saja. Status
perumahan milik warisan keluarga, keadaan rumah tampak kotor. Keadaan
ekonomi bisa mencukupi kebutuhan hari-hari, tapi kadang-kadang juga hanya
pas-pasan.
d. Pelayanan kesehatan dan harapan
Klien dan keluarga berharap kunjungan petugas seperti ini jangan hanya sebulan
sekali tapi bisa rutin sehingga kesehatan keluarga dapat dibantu. Klien dan
keluarga juga mengucapkan terimakasih atas kunjungan ini dan berharap
dikunjungi lagi.
e. Mekanisme koping dan adaptasi stress
1.

Koping adaptif
Jika ada permasalahan dalam keluarga atau sesuatu yang dipikirkan klien
selalu membicarakannya dengan istri dan anaknya.

2. Koping maladaptif

Klien mengatakan selama ini belum pernah tampak menggunakan salah satu
mekanisme koping maladaptif (menghindar, minum alkohol, reaksi lambat
atau lebih, bekerja berlebihan, mencederai diri, dll).
VI. Pemeriksaan Fisik
a. Status mental
1) Penampilan klien cukup rapi dengan memakai kopiah hitam. Berjalan tampak
menyeret kedua kakinya.
2) Pembicaraan agak celat, kontak mata baik.
3) Kekuatan motorik ekstremitas kiri baik sedangkan pada ekstremitas kanan
tampak kaku dan merasa berat jika digerakkan.
4) Afek sesuai dan emosi stabil.
5) Tingkat kesadaran sadar penuh (kompos mentis), orientasi orang, waktu, tempat,
dan situasi baik.
6) Memori jangka panjang maupun jangka pendek baik.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 150/90 mmHg
Frekuensi nadi: 88 kali/menit, teratur, kuat.
Pernafasan: 18 kali/menit, teratur, kedalaman normal.
c. Status gizi
TB: 165 Cm
BB: 70 Kg
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
a) Rambut sebagian besar sudah beruban.
b) Mata masih dapat melihat dengan jelas baik dekat maupun jauh, konjungtiva
tidak anemis. Tidak menggunakan alat bantu. Bila untuk membeca mulai
kabur.
c) Hidung bersih, fungsi pembauan tidak ada masalah.
d) Mulut tampak agak perot sedikit ke kiri kalau berbicara, gigi sudah mulai
tanggal dan tinggal beberapa saja.

e) Telinga bersih, fungsi pendengaran baik masih bisa mendengar dengan jelas.
f) Leher tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid.
2)

Dada;
- Paru-paru; Inspeksi tidak terdapat pembesaran, tidak tampak penggunaan otot
pernapasan tambahan, palpasi tidak ada nyeri atau massa, perkusi batas paru
normal, suara sonor, auskultasi tidak terdengar suara paru tambahan.
- Jantung; Inspeksi tidak tampak adanya pembesaran atau vena, ictus cordis
pada ICS 4-5, palpasi tidak ada nyeri, perkusi jantung dalam batas normal,
suara redup, auskultasi tidak terdengar bunyi jantung tambahan.
3) Perut
Inspeksi tidak tampak adanya jaringan parut, tampak kosong, auskultasi
frekuensi peristaltik 7 kali/menit, kuat, perkusi tidak terdapat pembesaran organ,
tidak terdapat cairan, palpasi teraba lunak, tidak ada massa.
4) Ekstremitas
Kekuatan otot baik, edema (-), ROM pada ekstremitas kiri normal sedangkan
pada ekstremitas kanan berkurang karena terasa kesemutan dan agak kaku.
Sensasi rasa masih baik walau mengalami baal.
e. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
B. ANALISA MASALAH
No
1. DS:

Data

Penyebab
Hemiparese

- Klien mengatakan sakit seperti kesemutan pada (ekstremitas

Masalah
Kerusakan
mobilitas

tangan dan kaki kanan saya dan terasa berat bila kanan terasa fisik
berjalan.

kaku

- Klien mengatakan dulu selalu melakukan sendiri berat)


latihan dengan gerakan-gerakan ringan secara rutin
mengikuti petunjuk yang sudah diajarkan, sekarang
hanya dengan latihan jalan-jalan.

dan

DO:
- ROM pada ekstremitas kanan berkurang.
- Postur tubuh tampak tidak stabil ketika berjalan.
2.

- Tampak menyeret kaki kanan saat berjalan.


DS:

Keterbatasan

- Klien mengatakan penyakit yang dialami sudah 2 mobilitas

Resiko
jatuh

tahun dan rasanya berat pada tangan dan kaki kanan fisik
sehingga kalau berjalan selalu menyeret-nyeret
kaki kanannya.
- Klien mengatakan berobat ke RS dan sulit berjalan
sudah 2 tahun sampai sekarang walaupun masih
terseret-seret.
- Klien mengatakan kesemutan pada kedua kaki dan
terasa berat bila berjalan.
- Sering pusing kalau terlalu lama duduk
DO:
- Postur tubuh tampak tidak stabil ketika berjalan.
- Tampak menyeret kaki kanannya saat berjalan.
- Aktivitas dan latihan dilakukan mandiri.
- Kekuatan otot ekstremitas kanan berkurang.
3.

- Tekanan darah: 150/90 mmHg


DS:

PK:

Hipertensi

Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit


darah tinggi sampai mengalami stroke.

Klien mengatakan sering mengalami pusing

DO:
TD: 150/90 mmHg
Nadi: 88x/menit
C.

- Mulut tampak perot sedikit ke kiri kalau berbicara.


DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese.


2. Resiko jatuh berhubugan dengan keterbatasan mobilitas fisik.
3. PK: Hipertensi.
D. PERENCANAAN
No
1.

Dx. Kep
Kerusakan

Tujuan
Setelah 4 kali kunjungan 1. Kaji

mobilitas

klien

fisik

mampu

b.d. latihan

hemiparese

melakukan

pergerakan

dengan kriteria;
1. Menyatakan

ROM

Intervensi
pengetahuan klien

dan

keluarga tentang penyakit stroke


dan

perawatan bagi penderita

gangguan mobilitas.
akan 2. Monitor tanda-tanda vital.

melakukan latihan ROM 3. Monitor kekuatan otot dan ROM


setiap pagi.
2. Dapat

pada klien.

mempraktekkan 4. Diskusikan

gerakan ROM.

cara-cara

melatih

pergerakan pada klien.


5. Demonstrasikan cara melakukan
latihan ROM aktif.
6. Minta klien untuk mempraktekkan
latihan ROM yang telah diajarkan
setiap 2 kali sehari.
7. Tanyakan

kesanggupan

klien

untuk melakukan latihan ROM


secara rutin.
8. Motivasi klien untuk mencoba
melakukan latihan.
9. Beri pujian atas keberhasilan yang
telah dicapai.

2.

Resiko jatuh Setelah 3 kali kunjungan

1. Kaji

pengetahuan

klien

dan

b.d

klien mampu mengantisipasi

keluarga terhadap perubahan fisik

keterbatasan

resiko jatuh dengan kriteria;

pada lanjut usia dan akibatnya.

mobilitas

1.Tidak ada laporan jatuh

fisik.

2.Tidak terdapat tanda-tanda


jatuh.

2. Monitor tanda-tanda jatuh pada


klien
3. Gali

pengetahuan

keluarga

klien

mengenai

dan
upaya

pencegahan agar klien tidak jatuh.


4. Kaji faktor pendukung terjadinya
jatuh;

kondisi

rumah,

kondisi

klien.
5. Anjurkan latihan ROM secara
bertahap.
6. Diskusikan cara-cara pencegahan
jatuh pada klien
7. Anjurkan memegang tongkat bila
berdiri dari duduk
8. Beri
3.

Setelah

Hipertensi

kunjungan selama 4 kali TD


terkontrol

atas

usaha

yang

dilakukan.
lakukan 1. Kaji pengetahuan klien tentang

PK:

klien

di

pujian

penyakit Hipertensi

dengan 2. Observasi TD tiap kunjungan.

kriteria;
-TD dalam batas normal.

3. Anjurkan

untuk

mengurangi

konsumsi makanan yang asin.

-Klien mampu mengontrol 4. Motivasi klien untuk kontrol ke


diit.

fasilitas kesehatan atau dokter.


5. Libatkan

keluarga

perawatan klien.

dalam

E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Dx. Kep
Tanggal
1. Kerusakan 18-11-08
mobilitas
fisik

Jam: 10.00

b.d. WIB.

Keengganan

Implementasi
Evaluasi
1. Menjalin hubungan saling S:-Klien
mengatakan
percaya yang baik dengan

sudah

menyampaikan

tentang penyakit yang

maksud/

tujuan kepada klien.

untuk

dideritanya

2. Melakukan pengkajian dan

melakukan

pemeriksaan fisik.

pergerakan

penyakitnya

dan

perawatan mobilitas fisik.


4. Mendiskusikan
melatih

penyakit

karena
stroke

ini

diderita sudah lama dan

3. Mengkaji pengetahuan klien


tentang

memahami

cara-cara

pergerakan

pada

klien.

sudah diobati.
- Klien mengatakan dulu
sering

melakukan

latihan pergerakan tapi


sekarang

kadang-

kadang saja.

5. Mengukur tanda-tanda vital O:-Tampak menyeret kaki


6. Menilai kekuatan otot dan
ROM pada klien.

kanannya saat berjalan.


- ROM pada ekstremitas
bawah berkurang.
- TD: 150/90 mmHg
- Nadi : 880x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P:- Lanjutkan intervensi
-Kontrak waktu untuk
pertemuan

berikutnya

tanggal 21-11-2008.
21-11-08
Jam 10.00
WIB

1. Memonitor

tanda-tanda S:-Klien

vital
2. Menanyakan
klien

untuk

kesanggupan
melakukan

mengatakan

belum

melakukan

latihan

yang

sebenarnya

hanya

latihan ROM secara rutin.


3. Memotivasi

klien

mencoba

melatih

untuk

jalan-jalan

dalam ruangan saja.

melakukan O: Tampak berjalan sendiri

latihan.

tanpa dibantu.
A:

Masalah

teratasi

sebagian.
P: -Intervensi yang lain
dilanjutkan
-Kontrak waktu untuk
kunjungan tanggal 2611-2008.
26-11-08

1. Mendemonstrasikan
latihan

cara S: Klien mengatakan akan

Jam: 09.30

melakukan

ROM

WIB

aktif terutama pada bagian


extremitas bawah.
2. Memberi

melakukan latihan
secara rutin.
O: Tampak mendengarkan

pujian

atas

dan memperhatikan

yang

telah

penjelasan perawat

keberhasilan
dicapai.

A: Masalah teratasi
sebagian.
P: - Anjurkan untuk tetap
berlatih.
- Kontrak waktu untuk
kunjungan selanjutnya
tanggal 28-11-2008.

28-11-08 1. Mengevaluasi
Jam: 10.00
WIB

latihan S: Klien mengatakan sudah

pergerakan klien
2. Memberikan contoh gambar
untuk latihan pergerakan

melakukan

latihan

pergerakan

secara

bertahap

dan

jalan

3. Memotivasi klien untuk terus

keliling rumah dengan

berlatih setiap hari sesuai

menggunakan tongkat

kemampuan klien.

penyangga.

4. Melibatkan keluarga dalam O: Tampak berjalan-jalan


melatih klien.
5. Memberi

sekitar
pujian

atas

keberhasilan klien.

rumah

saat

datang

kunjungan

dengan

menggunakan

togkat.
A: Masalah teratasi
P: Anjuran tetap diberikan
dan beri pujian.

Dx. Kep
2. Resiko
jatuh b. d

Tanggal
18-11-08 1.
Jam: 10.00

keterbatasan WIB.
mobilitas
fisik

2.

Implementasi
Evaluasi
Mengkaji pengetahuan S:-Klien
klien tentang perubahan fisik

mengerti

dan akibat yang ditimbulkan.

kondisi

Mengkaji

faktor

pendukung terjadinya jatuh,

mengatakan
dengan
fisik

dan

akibatnya.
-Klien

mengatakan

seperti kondisi rumah dan

kalau berjalan keluar

kondisi klien.

rumah

menggunakan

tongkat.
O:-Kedua

kaki

tampak

terseret-seret pada saat


berjalan.
-Kekuatan
ekstremitas

otot
bawah

berkurang.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

21-11-08 1. Menggali pengetahuan klien S:-Klien


Jam: 10.00

dan

WIB

keluarga

upaya

mengenai

pencegahan

sering

agar

menggunakan

tongkat kalau berjalan

tidak jatuh.
2. Memonitor

mengatakan

keluar rumah
tanda-tanda O:-Tampak masih terseret-

jatuh.

seret saat berjalan.


-Kekuatan

otot

ektremitas

bawah

berkurang.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
26-11-08 1.
Jam: 10.00
WIB

Menganjurkan latihan S: Klien mengatakan akan


ROM secara bertahap.

2.

Mendiskusikan

melakukan
cara-

anjuran yang diberikan

cara pencegahan jatuh pada O:-Tampak


klien.
3.

tongkat

bila

berdiri dari duduk.


4.

Hipertensi

Tidak

tampak

tanda-tanda jatuh
A: Masalah teratasi.

Memberi pujian atas P: Libatkan keluarga untuk


usaha yang dilakukan.

Dx. Kep
3. PK:

memegang

tongkat saat berjalan.

Menganjurkan
memegang

semua

pemantauan lanjut.

Tanggal
Implementasi
Evaluasi
18-11-08 1. Mengkaji pengetahuan klien S:-Klien
mengatakan
Jam: 12.00
WIB.

tentang penyakit Hipertensi


2. Mengukur Tekanan Darah

menderita
Darah

penyakit

Tinggi

sudah

lama dan sering kontrol


ke dokter.

O: - TD: 150/90 mmHg


Nadi: 88x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
21-11-08 1. Mengukur Tekanan Darah
Jam: 10.30 2. Menganjurkan
WIB

mengurangi

S:-

Klien

mengatakan

untuk

sudah lama tidak makan

konsumsi

makanan yang asin juga

makanan yang asin.

pantangan

yang

lain

seperti daging kambing,


emping, melinjo, dll.
O: TD: 160/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
26-11-08 1.
Jam: 10.30
WIB

Mengukur

S: Klien mengatakan beli

Tekanan Darah
2.

obat keji beling

Memotivasi
klien

untuk

fasilitas

kontrol

kesehatan

dokter.
3.

apotik
ke

atau

-Klien

mengatakan
biasa

minum

obat ini kalau TD naik.

keluarga dalam perawatan O:-Klien


klien.

sudah

diminum 2x1 tab.


sudah

Melibatkan

dan

di

obat

menunjukkan
Keji

Beling

tertulis 2x1 tab.


- TD: 140/80 mmHg
A:Masalah

teratasi

sebagian
P: Intervensi masih tetap
dilanjutkan.

28-11-08

S: -

Jam: 10.30

O: -Tekanan darah: 130/80

WIB

mmHg.
1.
2.

Mengontrol

-Nadi: 88x/menit

Tekanan Darah dan Nadi

A: Masalah teratasi

Terminasi
dengan keluarga

P: Anjurkan untuk minum


obat secara rutin sesuai
anjuran.

Vous aimerez peut-être aussi