Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
About
Coret-Coret
Tugas Kuliah
dengan besar kecilnya kartu yang akan digantug pada tali. Kartu-kartu tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat disangkutkan pada tali, digeser dan
dilepas kembali.
d) Papan magnetis
Pada dasarnya penggunaan papan magnetis tidak berbeda dengan papan flanel,
perbedaannya terletak pada sistem melekatnya barang-barang. Pada papan magnetis
melekatnya disebabkan daya tarik magnetis, permukaan papan magnetis umumnya
putih, sehingga dapat dipakai untuk menulis.
e) Wall chart
Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan pada
dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan tulis, wall chart berguna
untuk melatih penguasaan kosa kata dan penyusunan kalimat.
f) Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 1520 cm sebanyak 30 sampai 40 buah. Bahanbahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan gambar berbentuk
stick figure, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana, tetapi sudah
menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak disertai dengan tulisan apapun.
Media ini cocok untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dengan
menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
Media pandang berproyeksi merupakan media yang bersifat elektronik yang
diproyeksikan yang terdiri hardware dan software. Penggunaan media ini memerlukan
aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Adapun yang termasuk media ini
antara lain:
a. Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat yang dipakai untuk memproyeksikan suat obyek transparan ke
permukaan layar sehingga menghasilkan gambar yang cukup besar. Proyektor OHP
merupakan hardware. OHP merupakan media yang apabila diisi dengan software yang
berupa program dan transparasi. Transparasi adalah bahan bening bersifat tembus
cahaya yang terbuat dari bahan polivinyl acetate atau cellofilm.
b. Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.
Ukuran slide biasanya 22 atau 23 cm. Slide memiliki dua bentuk, yaitu pertama,
bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua bentuk baru yang dibungkus
dalam tempat khusus lalu dimasukkan kedalam proyektor dan secara otomatis berputar
seperti film biasa. Slide bisu merupakan slide yang tidak bersuara, sedangkan sound
slide merupakan slide yang disertai suara. Slide tersebut menggunakan sinar lampu
berkekuatan tertentu yang diproyeksikan melalui lensa ke permukaan lensa.
c. Film Strips
Media ini hampir sama dengan slide, letak perbedaannya pada slide, gambar-gambar
yang diperoleh dari hasil pemrotetan tersebut merupakan satuan-satuan lepas,
sedangkan pada film strip, gambar-gambar tersebut merupakan rangkaian dalam satu
rol. film strip juga bisa ditampilkan dengan suara maupun tanpa suara. Suara yang
dimasukkan dalam film merupakan penjelas isi. Selain suara penjelas isi film juga bisa
berbentuk buku pedoman atau narasi tulis.
d. Film Bisu
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar-gambar positif secara kontinu dengan
kecepatan putar tertentu, sehingga mengakibatkan seolah-olah gambar tersebut
kelihatan bergerak. Media ini tidak memiliki karakteristik suara, maka pada waktu
mempresentasikannya guru boleh menambahnya dengan komentar untuk keperluan
tertentu, film ini juga bisa dibiarkan tanpa komentar guru. Media ini dapat digunakan
untuk melatih keterampilan ekspresi lisan maupun tulis.
e. Film Loop
Film Koo lebih pendek dari dari pada film bisu. Biasanya hanya mempresentasikan suat
adegan tertentu atau suat gerakan tertentu saja. Umumnya film Koo ini tidak memiliki
karakteristik suara, tetapi ada juga yang dilengkapi dengan suara, sehingga memiliki
karakteristik gambar, gerak dan suara.
2. Media Dengar( Audio)
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan
ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan)
maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media dengar atau samiyah antara lain sebagai berikut:
a). Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian
diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Radio
merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa
penting. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program
dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program
dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan
ketrampilan menyimak.
b). Tape recorder
Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat lunak yang
berupa program dalam pita rekaman, alat ini
c). laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan dan berbicara
dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan menyajikan materi
pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendirisendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan
suara guru atau suara radio cassette melalui headphone.
3. Media Pandang Dengar (Audio- Visual)
Media audio-visual
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (samiyah
bashoriyah atau audio visual), karena dengan media ini terjadi proses saling membantu
antara indera dengar dengan indera pandang yang termasuk jenis media ini adalah
televisi, VCD, komputer, dan laboratorium bahasa
B. . Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab
Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu media
pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media
pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan media
pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima, kalam, kitabah, dan qiroah.
Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab adalah
sebagai berikut:
1). Media Pembelajaran Mufrodat
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam
membelajarkan kosakata :
a. Miniatur benda asli
miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan
miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan
menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media
pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan
biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran
yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu
tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu
tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.
2). Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu
tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat
maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan polapola yang telah dicontohkan, baik dalam istima, kalam, qiroah, dan kitabah.
Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan
masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata
benda, huruf atau yang lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja
papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan
kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja
papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya
saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
2. Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan,
diantaranya :
1. Kemampuan menyimak (istima), untuk memahami bahasa yng digunakan secara
lisan,
2. Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,
3. Kemampuan membaca (qiroah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara
tertulis,
4. Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis,
1. Media pembelajaran istima (mendengar)
a. Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan
menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang
dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau
bentuk siaran lain.
b. Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran
keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi
tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan
dalam bentuk gambar.
c. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang
didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang
terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan,
isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan
keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah
bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang
utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran
yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada
siswa.
2. Media Pembelajaran Kalam ( Berbicara )
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa.
Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan berbicara merupakan
penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan.
Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tatabahasa, dan
Adapun media pembelajaran yang dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah antara
lain adalah:
a. Kaset rekaman
Yang di maksud kaset rekaman adalah kaset yang di isi dengan rekaman suara, dimana
guru memilihkan teks yang sesuai dengan tingkatan siswa dan di baca dengan
kecepatan normal. Kemudian setelah siswa mendengarkan, siswa di minta menulis ulang
apa yang telah di dengar baik di papan tulis atau di kertasnya sendiri, dan juga
memberikan waktu secukupnya.
b. Foto dan gambar
Foto dan gambar dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah. Hal ini tergantunng
pada kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut. Contoh: guru membawa
foto atau gambar, kemudian guru bisa meminta pada siswa untuk mendeskripsikan,
mencari kosakata, mencari lawan kata, memberikan kesimpulan secara tulisan untuk foto
atau gambar tersebut.
c. Lembar fotocopy tulisan
Media ini digunakan dengan cara menyuruh siswa meneruskan tulisan. Misalnya:
lembaran fotocopy tulisan yang belum selesai gagasannya( tulisan tersebut semestinya
10 paragraf tetapi 3 paragraf terakhir dibuang), kemudian pembelajar menambahkan
paragraph sesuai dengan idenya.
Tujuannya : pembelajar mampu melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah
tulisan melalui penambahan beberapa paragraph.
C. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Media OHP dapat digunakan pada pembelajaran istima, Kalam, Qiroah, Kitabah. Adapun
beberapa kekurangan media OHP antara lain sebagai berikut :
1. Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead
Projection)
2. Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.
3. Menuntut penataan ruang yang baik.
4. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
5. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga
mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak
dimiliki oleh jenis media lain, yaitu :
1. Praktis, karna dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
2. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan
(siswa).
3. Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.
4. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
6. Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
7. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control
sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).
Media Radio tape dapat digunakan untuk pembelajaran istima dan kitabah.
Adapun Kelebihanya adalah dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga
pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang
bersemangat.
Adapun kekurangan radio tape adalah dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi
suatu pesan atau informasi, serta kecepatan merekam dan pengaturan trek yang
bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman-rekaman
yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda denganya.
Dari pertimbangan kekurangan media audio di atas, maka manfaatnya memerlukan
bantuan pengarahan dari media lainnya, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap
dipunyai pendengar sebelumnya akan membantu terhadap keberhasilan penampilannya.
Beberapa kelebihan media gambar/foto
Media foto / gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding
dengan bahasa verbal.
2. Dapat mengatasi ruang dan waktu
3. Dapat mengatasi keterbatasan mata.
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua
orang tanpa memandang umur.
Media foto bisa digunakan pada pembelajaran kalam, Qiroah, Kitabah. Adapun beberapa
kelemahan-kelemahan media pembelajaran antara lain :
Di samping media gambar/foto dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam
pengajaran, namun juga banyak kelemahannya, antara lain :
1. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang
berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terdapat hal yang dijelaskan.
2. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya
menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh
kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
3. Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam
penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna mengamati foto
tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin.
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai media untuk
menyampaikan pelajaran terhadap anak didik. Di antara keuntungan atau manfaat film
sebagai media pembelajaran antara lain :
1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu
ketrampilan tangan dan sebagainya.
2. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni.
3. Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
4. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
Facebook1
Tinggalkan komentar
TINGGALKAN BALASAN
WELCOME
aloha!
IT'S ME
azzuracitra
MY TWITTER
MY CALENDAR
S
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Mei
November 2016
FOLLOW MY BLOG
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang
tulisan baru melalui surat elektronik.
Bergabunglah dengan 10 pengikut lainnya
Ikuti
MY VISITOR
TRANSLATE
MY FACEBOOK
Citra Az-zah
GRACIAS