Vous êtes sur la page 1sur 12

AZZURACIE

WELCOME TO MY SWEETY BLOG


Skip to content

About

Coret-Coret

Tugas Kuliah

Jenis jenis Media Pembelajaran


Berikut ini adalah jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar untuk
bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menarik
minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara mandiri ataupun
kelompok.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan
guru dalam mengelola kelas. Terutama kemampuan guru dalam memanfaatkan media
yang bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat
menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara mandiri
ataupun kelompok.
Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media menjadi lebih menarik dan dapat
mempermudah proses pembelajaran. Media yang dapat digunakan sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan motivasi siswa, membangkitkan rasa senang dan gembira,
membangkitkan semangat, dan menghidupkan pelajaran itu memungkinkan adanya
interaksi dan partisipasi aktif dari siswa untuk belajar bahasa Arab secara efektif, dengan
media pembelajaran Guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman,
dan menyenangkan sehingga dapat menarik siswa untuk mengikuti pelajaran baik secara
mandiri ataupun kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang jenis-jenis media pembelajaran?
2. Jelaskan tentang jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek berbahasa Arab
dan keterampilan bahasa?
3. Jelaskan tentang kelebihan dan kelemahan jenis-jenis media pembelajaran bahasa
Arab?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini dibuat dengan harapan agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis media pembelajaran.
2. Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab aspek berbahasa Arab dan

keterampilan bahasa serta mengetahui kelebihan dan kekurangannnya.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan media dikaitkan
dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan , maka media
diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: media pandang (visual/bashariyah), media
dengar (audio/samiyah), dan media pandang dengar (samiyabashariyah/ audiovisual).
Adapun penjelasan tentang jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Media Pandang (visual/ bashoriyah).
Media pandang berkaitan dengan indera penglihatan. Media pengajaran yang berupa
alat bantu pandang(visual aids) secara umum dapat dikatakan bahwa mereka berguna
dalam hubungannya dengan motivasi, ingatan dan pengertian. Media visual memegang
peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media ini dapat memperlancar
pemahaman, memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi
efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa
harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Media pandang(visual) dibagi menjadi dua yaitu media pandang non proyeksi dan media
pandang berproyeksi. Media non proyeksi merupakan media yang sering digunakan
dalam proses belajar mengajar, baik yang berkarakter dua dimensi maupun tiga dimensi
dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sinar listrik atau proyektor. Sedangkan
media berproyeksi yaitu Media pandang proyeksi merupakan salah satu kelompok media
pengajaran yang dalam operasionalisasinya memerlukan proyeksi atau penyorotan
dengan cahaya, sehingga bisa dipandang atau dilihat oleh pengguna media tersebut.
Ada beberapa media yang dapat dikatergorikan sebagai media pandang non proyeksi,
antara lain:
a) Papan tulis
Papan tulis merupakan media yang paling tradisional, yang paling murah dan paling
fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai untuk membuat gambar,
skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk
menggantungkan peta pada saat yang diperukan. Daya guna dan daya pakai papan tulis
sangat tergantung pada kreativitas guru.
b) Papan flanel
Papan flanel adalah jenis papan yang permukaannya dilapisi dengan kain flanel.
Keguanaannya untuk menempelkan program yang berupa gambar, skema, kartu kata,
dan semacamnya. Papan flanel biasanya dipasang di dinding atau digantung di antara
dua buah kayu di bagian atas dan bawah.
c) Papan tali
Papan tali dapat dibuat dengan memasang tali-tali pada papan tulis biasa atau pada
papan tripleks. Tali yang baik adalah kawat kecil. Tali-tali tersebut dikaitkan pada paku
kecil yang lain yang dipasang pada tepi kanan dan kiri papan tersebut, sehingga
merentang dari kiri ke kanan. Jarak tali yang satu dengan tali yang lain disesuaikan

dengan besar kecilnya kartu yang akan digantug pada tali. Kartu-kartu tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat disangkutkan pada tali, digeser dan
dilepas kembali.
d) Papan magnetis
Pada dasarnya penggunaan papan magnetis tidak berbeda dengan papan flanel,
perbedaannya terletak pada sistem melekatnya barang-barang. Pada papan magnetis
melekatnya disebabkan daya tarik magnetis, permukaan papan magnetis umumnya
putih, sehingga dapat dipakai untuk menulis.
e) Wall chart
Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan pada
dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan tulis, wall chart berguna
untuk melatih penguasaan kosa kata dan penyusunan kalimat.
f) Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 1520 cm sebanyak 30 sampai 40 buah. Bahanbahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan gambar berbentuk
stick figure, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana, tetapi sudah
menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak disertai dengan tulisan apapun.
Media ini cocok untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dengan
menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
Media pandang berproyeksi merupakan media yang bersifat elektronik yang
diproyeksikan yang terdiri hardware dan software. Penggunaan media ini memerlukan
aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Adapun yang termasuk media ini
antara lain:
a. Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat yang dipakai untuk memproyeksikan suat obyek transparan ke
permukaan layar sehingga menghasilkan gambar yang cukup besar. Proyektor OHP
merupakan hardware. OHP merupakan media yang apabila diisi dengan software yang
berupa program dan transparasi. Transparasi adalah bahan bening bersifat tembus
cahaya yang terbuat dari bahan polivinyl acetate atau cellofilm.
b. Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.
Ukuran slide biasanya 22 atau 23 cm. Slide memiliki dua bentuk, yaitu pertama,
bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua bentuk baru yang dibungkus
dalam tempat khusus lalu dimasukkan kedalam proyektor dan secara otomatis berputar
seperti film biasa. Slide bisu merupakan slide yang tidak bersuara, sedangkan sound
slide merupakan slide yang disertai suara. Slide tersebut menggunakan sinar lampu
berkekuatan tertentu yang diproyeksikan melalui lensa ke permukaan lensa.
c. Film Strips
Media ini hampir sama dengan slide, letak perbedaannya pada slide, gambar-gambar
yang diperoleh dari hasil pemrotetan tersebut merupakan satuan-satuan lepas,
sedangkan pada film strip, gambar-gambar tersebut merupakan rangkaian dalam satu
rol. film strip juga bisa ditampilkan dengan suara maupun tanpa suara. Suara yang

dimasukkan dalam film merupakan penjelas isi. Selain suara penjelas isi film juga bisa
berbentuk buku pedoman atau narasi tulis.
d. Film Bisu
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar-gambar positif secara kontinu dengan
kecepatan putar tertentu, sehingga mengakibatkan seolah-olah gambar tersebut
kelihatan bergerak. Media ini tidak memiliki karakteristik suara, maka pada waktu
mempresentasikannya guru boleh menambahnya dengan komentar untuk keperluan
tertentu, film ini juga bisa dibiarkan tanpa komentar guru. Media ini dapat digunakan
untuk melatih keterampilan ekspresi lisan maupun tulis.
e. Film Loop
Film Koo lebih pendek dari dari pada film bisu. Biasanya hanya mempresentasikan suat
adegan tertentu atau suat gerakan tertentu saja. Umumnya film Koo ini tidak memiliki
karakteristik suara, tetapi ada juga yang dilengkapi dengan suara, sehingga memiliki
karakteristik gambar, gerak dan suara.
2. Media Dengar( Audio)
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan
ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan)
maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media dengar atau samiyah antara lain sebagai berikut:
a). Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian
diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Radio
merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa
penting. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program
dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program
dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan
ketrampilan menyimak.
b). Tape recorder
Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat lunak yang
berupa program dalam pita rekaman, alat ini
c). laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan dan berbicara
dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan menyajikan materi
pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendirisendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan
suara guru atau suara radio cassette melalui headphone.
3. Media Pandang Dengar (Audio- Visual)
Media audio-visual

Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (samiyah
bashoriyah atau audio visual), karena dengan media ini terjadi proses saling membantu
antara indera dengar dengan indera pandang yang termasuk jenis media ini adalah
televisi, VCD, komputer, dan laboratorium bahasa
B. . Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab
Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu media
pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media
pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan media
pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima, kalam, kitabah, dan qiroah.
Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab adalah
sebagai berikut:
1). Media Pembelajaran Mufrodat
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam
membelajarkan kosakata :
a. Miniatur benda asli
miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan
miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan
menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media
pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan
biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran
yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu
tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu
tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.
2). Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu
tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat
maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan polapola yang telah dicontohkan, baik dalam istima, kalam, qiroah, dan kitabah.
Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan
masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata
benda, huruf atau yang lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja
papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan
kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja
papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya

saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
2. Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan,
diantaranya :
1. Kemampuan menyimak (istima), untuk memahami bahasa yng digunakan secara
lisan,
2. Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,
3. Kemampuan membaca (qiroah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara
tertulis,
4. Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis,
1. Media pembelajaran istima (mendengar)
a. Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan
menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang
dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau
bentuk siaran lain.
b. Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran
keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi
tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan
dalam bentuk gambar.
c. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang
didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang
terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan,
isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan
keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah
bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang
utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran
yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada
siswa.
2. Media Pembelajaran Kalam ( Berbicara )
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa.
Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan berbicara merupakan
penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan.
Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tatabahasa, dan

dilafalkan sesuai dengan kaidah pelafalan yang sesuai pula.


Adapun macam-macam media pembelajaran yang digunakan pada keterampilan kalam
sebagai berikut :
a. Film
Film dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan sebagai media pembelajaran
bahasa arab,baik film yang tidak bergerak atau yang bergerak, hitam putih atau yang
berwarna. Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan guru ketika menggunakan film
sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara adalah guru memutarkan film
terlebih dahulu, kemudian menanyakan secara lisan , apa judul film ? siapa pelakunya?
Bagaimana akhir ceritanya. Atau bisa juga siswa diminta untuk bercerita secara singkat
tentang film tersebut.
b. Karya wisata
Karya wisata bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk melatih keterampilan
berbicara. Karena dengan belajar keluar dari kelas siswa akan mendapatkan sesuatu
yang banyak yang ia lihat, setelah itu siswa diminta untuk menceritakan apa yang telah
dilihatnya secara lisan. Tentunya penggunaan media ini harus mempertimbangkan
seperti: tempat indah.
c. Lembar teks dialog
Media lembar teks dialog bisa dibuat oleh siswa sendiri atau mengambil dari buku materi
bahasa arab.Carayang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa disuruh untuk
berdialog dengan temannya atau orang lain.
d. Lembar Daftar Pertanyaan
Lembar daftar pertanyaan disusun sendiri oleh siswa sebelum siswa mewawancarai
orang lain.Cara yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa disuruh
mewawancarai orang lain, lalu menuliskan hasil wawancara itu.
3. Media Pembelajaran Qiraah ( Membaca )
Adapun media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran keterampilan
membaca antara lain :
a. Teks bacaan
Media ini diambil dari buku materi ajar bahasa arab. Media ini digunakan dengan cara
menyuruh siswa membaca secara bergantian.
Tujuannya : agar pembelajar dapat membaca bersuara sesuai dengan intonasi dan lafal
dengan tepat.
b. Laboratorium baca
Laboratorium baca merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan keterampilan membaca. Laboratorium baca biasanya terdiri dari
sejumlah kitab- kitab kecil isi materi bahasa yang tersusun dari yang sederhana menuju
sulit yang dapat membantu siswa untuk lebih cepat dapat membaca sesuai dengan
kemampuannya. Materi bahasa tersebut terdiri dari cerita- cerita pendek, makalahmakalah ilmiyah atau sejarah yang bergambar, kemudian buku- buku tersebut diberi
nomor sesuai dengan tingkat kesulitannya, sehingga dapat diketahui tingkat kemanjuan
siswa dalam kemampuan membaca.
4. Media Pembelajaran Kitabah ( Menulis )

Adapun media pembelajaran yang dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah antara
lain adalah:
a. Kaset rekaman
Yang di maksud kaset rekaman adalah kaset yang di isi dengan rekaman suara, dimana
guru memilihkan teks yang sesuai dengan tingkatan siswa dan di baca dengan
kecepatan normal. Kemudian setelah siswa mendengarkan, siswa di minta menulis ulang
apa yang telah di dengar baik di papan tulis atau di kertasnya sendiri, dan juga
memberikan waktu secukupnya.
b. Foto dan gambar
Foto dan gambar dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah. Hal ini tergantunng
pada kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut. Contoh: guru membawa
foto atau gambar, kemudian guru bisa meminta pada siswa untuk mendeskripsikan,
mencari kosakata, mencari lawan kata, memberikan kesimpulan secara tulisan untuk foto
atau gambar tersebut.
c. Lembar fotocopy tulisan
Media ini digunakan dengan cara menyuruh siswa meneruskan tulisan. Misalnya:
lembaran fotocopy tulisan yang belum selesai gagasannya( tulisan tersebut semestinya
10 paragraf tetapi 3 paragraf terakhir dibuang), kemudian pembelajar menambahkan
paragraph sesuai dengan idenya.
Tujuannya : pembelajar mampu melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah
tulisan melalui penambahan beberapa paragraph.
C. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Media OHP dapat digunakan pada pembelajaran istima, Kalam, Qiroah, Kitabah. Adapun
beberapa kekurangan media OHP antara lain sebagai berikut :
1. Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead
Projection)
2. Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.
3. Menuntut penataan ruang yang baik.
4. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
5. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga
mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak
dimiliki oleh jenis media lain, yaitu :
1. Praktis, karna dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
2. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan
(siswa).
3. Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.
4. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
6. Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.

7. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control
sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).
Media Radio tape dapat digunakan untuk pembelajaran istima dan kitabah.
Adapun Kelebihanya adalah dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga
pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang
bersemangat.
Adapun kekurangan radio tape adalah dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi
suatu pesan atau informasi, serta kecepatan merekam dan pengaturan trek yang
bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman-rekaman
yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda denganya.
Dari pertimbangan kekurangan media audio di atas, maka manfaatnya memerlukan
bantuan pengarahan dari media lainnya, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap
dipunyai pendengar sebelumnya akan membantu terhadap keberhasilan penampilannya.
Beberapa kelebihan media gambar/foto
Media foto / gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding
dengan bahasa verbal.
2. Dapat mengatasi ruang dan waktu
3. Dapat mengatasi keterbatasan mata.
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua
orang tanpa memandang umur.
Media foto bisa digunakan pada pembelajaran kalam, Qiroah, Kitabah. Adapun beberapa
kelemahan-kelemahan media pembelajaran antara lain :
Di samping media gambar/foto dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam
pengajaran, namun juga banyak kelemahannya, antara lain :
1. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang
berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terdapat hal yang dijelaskan.
2. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya
menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh
kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
3. Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam
penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna mengamati foto
tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin.
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai media untuk
menyampaikan pelajaran terhadap anak didik. Di antara keuntungan atau manfaat film
sebagai media pembelajaran antara lain :
1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu
ketrampilan tangan dan sebagainya.
2. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni.
3. Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
4. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.

5. Dapat mengkomunikasikan informasi lewat lambang verbal, visual, dan gerak.


Sehingga informasi lebih kongkrit dan mudah diserap.
6. Dalam waktu relatif singkat media ini dapat mengkomunikasikan informasi cukup
banyak.
Disamping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan diatas, ada juga beberapa
kekurangan-kekurangan yaitu :
1. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
2. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
3. Harganya relatif mahal, sehingga jarang sekali sekolah yang memilikinya.
4. Pembuatan programnya relatif lama, dan tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru.
Share this:

Twitter

Facebook1

Tinggalkan komentar
TINGGALKAN BALASAN

WELCOME

aloha!

IT'S ME

azzuracitra

MY TWITTER

Akhirx punya twitter. Follow me ya......ntr qw Follback. <3Follow 4 years ago

MY CALENDAR
S

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Mei

November 2016
FOLLOW MY BLOG
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang
tulisan baru melalui surat elektronik.
Bergabunglah dengan 10 pengikut lainnya

Ikuti

MY VISITOR

TRANSLATE

Translate Widget by Google

MY FACEBOOK
Citra Az-zah

Buat Lencana Anda

GRACIAS

See you again


Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Vous aimerez peut-être aussi