Vous êtes sur la page 1sur 59

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhan ekonomi, usia harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang
berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang
baik. Untuk itu diperlukan usaha perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi di dalam keluarga dan pelayanan
gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya harus dirawat di rumah sakit
(Pedoman PGRS, 2013)
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah adalah suatu upaya memperbaiki,
meningkatkan gizi, makanan, dietetik makanan, kelompok, individu atau klien yang
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan,
analisis, kesimpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik
dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
Pelayanan gizi di rumah sakit ini diberikan dan disesuaikan dengan keadaan
pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh.
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi
pasien. Selain itu, masalah gizi gizi lebih dan obesitas erat hubungannya dengan
penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner, hipertensi

dan penyakit kanker memerlukan terapi gizi yang tepat untuk membantu
penyembuhan.
Terapi gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klien berdasarkan
pengkajian gizi, yang meliputi terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian
makanan khusus dalam rangka penyembuhan penyakit pasien. Terapi gizi harus selalu
disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet pasien harus dievaluasi
dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan
laboratorium baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Pelayanan gizi rawat jalan ini merupakan serangkaian proses kegiatan
asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari assesment/pengkajian, pemberian
diagnosis, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.
Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik
atau edukasi/penyuluhan gizi. Dalam kegiatan konseling, terdapat konselor dan klien.
Konselor/petugas Konseling adalah orang yang mempunyai kemampuan
(pengetahuan dan keterampilan) untuk melakukan konseling. Konselor harus dapat
menggali masalah yang dialami oleh klien, memicu penjelasan dan harus memberikan
informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memberikan alternatif
untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta membantu klien mengambil
keputusannya. Yang bertindak sebagai konselor adalah ahli gizi.
Klien adalah orang yang mempunyai masalah (kesehatan dan gizi) yang
membutuhkan pertolongan, datang ke tempat konseling untuk dibantu. Dalam
konseling terjadi interaksi (perpaduan unik antara konselor dan klien pada saat

bersamaan). Yang bertindak sebagai klien adalah pasien di ruang rawat inap Rumah
Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu.
Pada kegiatan konseling gizi ini, ahli gizi/dietesien melakukan serangkaian
kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah dengan klien/pasien untuk menanamkan
dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenali dan
mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan
dilakukannya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk membantu klien/pasien dalam mengupayakan hidup sehat dan
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan di dalam keluarga.
b. Menemukan masalah dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Implementasikan dari hasil alternatif pemecahan masalah.
e. Mendorong dan meningkatkan kesadaranserta partisipasi keluarga dalam
upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta
menanamkan prilaku hidup sehat.

C. Sasaran
a. Pasien Dispepsia
b. Pasien Diabetes Mellitus
c. Pasien Hipertensi + Jantung
d. Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
e. Pasien Sirosis Hepatis
f. Pasien Tifoid Abdominalis
g. Pasien Stroke
h. Pasien Pneumonia
i. Pasien Anemia ec Susp. CHF
j. Pasien Down Syndrome + GE

BAB II
PERENCANAAN KONSULTASI GIZI

A. Pengumpulan Data
1. Data sosial budaya : suku, agama, pendidikan, keadaan ekonomi, dan
pekerjaan.
2. Data riwayat : data keluarga dan data riwayat kesehatan, data riwayat gizi
(anamnesa gizi) menyangkut pola dan kebiasaan makan yaitu perkiraan
jumlah asupan zat gizi dalam periode waktu tertentu, jenis dan jumlah bahan
makanan yang sering dikonsumsi, makanan pantangan/mitos budaya, alergi,
kebiasaan mengolah atau membeli makanan. Pengambilan data riwayat gizi
(anamnesa gizi) dengan cara recall makanan 24 jam dilengkapi dengan data
food frekwensi dan food record.
3. Pengetahuan tentang gizi, sikap terhadap makanan, aktivitas fisik,
penggunaan obat-obatan, penggunaan suplemen zat gizi.
4. Data riwayat medik : kemungkinan pengaruh penyakit yang lalu, terapi,
pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau tindakan lain terhadap kebutuhan,
asupan, pencernaan, absorpsi dan metabolisme zat gizi.
5. Data antropometri : tinggi badan, berat badan, IMT, LILA. Untuk anak-anak :
TB dan BB dibandingkan dengan umur berdasarkan standar baku WHONCHS. Untuk orang dewasa : IMT, LILA.
6. Data klinis : tanda-tanda adanya retensi cairan : odema, asites, peningkatan
tekanan darah, penambahan berat badan, meningkatnya jumlah urine. Tanda5

tanda adanya dehidrasi : mata dan pipi cekung, kulit keriput, kurus,
menurunnya jumlah urine, tekanan darah, detak jantung dan pernafasan
berkurang, kondisi lemah, cengeng, mudah rewel (bagi anak-anak), tangan
dan kaki terasa dingin, haus mulut kering).
7. Data biokimia : Hb, gula darah, albumin, sgot, sgpt, urine, kolesterol darah,
hati, jantung, ginjal dan sebagainya.
B. Pengkajian dan identifikasi data
Gambaran status gizi, sikap terhadap makanan dan lingkungannya, riwayat
sosial, medis, kebutuhan gizi, kebutuhan akan pendidikan gizi, kebutuhan akan
motivasi.
C. Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien
Contoh : asupan makanan melebihi dari kebutuhan energi 1 << AKG,
tinggi lemak jenuh, dan sebagainya. Lingkungan kurang memadai yaitu
pengetahuan gizi dan motivasi untuk melakukan kebiasaan pola makan sehat
masih rendah.
D. Membuat perencanaan konseling
Perencanaan konseling dibuat berdasarkan :
1. Hasil dari pengkajian dan identifikasi data.
2. Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien.
-

Hitung kebutuhan zat gizi klien : Hitung kebutuhan gizi dengan


mempertimbangkan BB, TB, IMT, aktivitas, kemampuan organ
tubuh akibat penyakit yang diderita, dan sebagainya.

Terjemahkan hasil penghitungan ke dalam bentuk susunan jumlah bahan


makanan dan ditulis di dalam daftar diet. Daftar diet merupakan daftar
bahan makanan yang dapat dipedomani klien dalam melaksanakan dietnya
sendiri yang didalamnya juga tercantum bahan makanan yang boleh, yang
dibatasi, dan tidak dibolehkan dikonsumsi klien selama menjalani diet.

E. Materi
Materi disesuaikan dengan permasalahan klien, diawali dengan
penjelasan tentang hal-hal yang mudah sampai ke yang rumit, materi dimuat
dalam daftar diet (leaflet) yang sudah jadi.
F. Metode
Metode yang digunakan dengan menggabungkan berbagai metode belajar
seperti : wawancara, diskusi dan tanya jawab, demostrasi, dan sebagainya.
G. Media
Sebaiknya menggunakan lebih dari satu media seperti : daftar diet, daftar
bahan makanan penukar, food model, lembar balik, phantom, nutriclean, contohcontoh menu dan sebagainya. Evaluasi : lisan dan tulisan tentang pengetahuan,
sikap dan tindakan.

BAB III
LAPORAN KASUS
Penyakit Dispepsia
Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

30 November 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Kenanga Bed 8 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien

1.

Nama
Umur
J. kelamin

: Ny. E
: 39 Tahun
: Perempuan

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Jamkesmas

: 63.39.24
: 29 -11- 2013
: Dispepsia

NCP (Nutrition Care Process)

ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: -

Tinggi Badan

: 149,6 cm

BBI

: 49 kg

LILA

: 26,5 cm

Status Gizi

: Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
C. Data Fisik/Klinis
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
GDS
98 mg/dl
70-120 mg/dl
Ureum
41 mg/dl
20-40 mg/dl
Creatinin
1,3 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
Hb
14,4 gr/dl
13-18 gr/dl
Ht
42 %
37-47 %
3
Leukosit
11.000/mm
4000-10000/mm3
3
Trombosit
264.000 sel/mm
150.000-400.000/ mm3
8

Keterangan
Normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Tinggi
Normal

Fisik : Kepala pusing, mual, muntah, sesak, nyeri ulu hati.


Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
118/100 mmHg
86x/menit
20x/menit
36,4oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Makan seperti biasa, 3 kali makan utama dan 2 kali snack, nasi
biasanya 1 piring (1 P), lauk hewani dan nabati 1 P, sayuran 1 P. Snack
biasanya kue-kue atau gorengan.
MRS Makan Cuma sedikit karena mula muntah. Bubur cuma 3 sendok
makan (30 gram), 1 lembar roti (20 gram), sayur sedikit P (25 gram), lauk
nabati dan hewani P (10 gram). Recall E = 197,25 Kal (13%), P = 12,4
gram (23%), L = 7,4 gram (23%), KH = 24,8 gram (10,8%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, beragama islam dan mempunyai 2anak.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan muntah
ditandai dengan asupan Recall E = 197,25 Kal (13%), P = 12,4 gram (23%),
L = 7,4 gram (23%), KH = 24,8 gram (10,8%).
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien.
b. Jenis Diit : Diit Lambung III
c. Bentuk makanan : Bubur
d. Rute : Oral
9

e. Prinsip Diit : Porsi kecil tapi sering.


f. Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) 161
= (10 X 49) + (6,25 X 149,6) (5 X 39) 161
= 1069 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1069 x 1,2 x 1,1 = 1411, 08 Kal

Kebutuhan energi1411,08 Kal


Kebutuhan protein : 52,9 gram
Kebutuhan Lemak : 31,35 gram
Kebutuhan KH : 229,30 gram
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
Materi
(dari problem
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
mual muntah.
kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
- Bahan makanan
dispepsia
yg dianjurkan (gangguan
&
tidak gastrointestinal)
dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan

Topik : Diet
lambung
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Kenanga
Bed 8
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
lambung + bahan
penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah

10

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, nafsu makan makan
menurun ditandai dengan asupan Recall E = 197,25 Kal (13%), P = 12,4
gram (23%), L = 7,4 gram (23%), KH. = 24,8 gram (10,8%)

Adanya rasa mual dan sakit kepala menyebabkan intake makan klien
kurang sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
11

Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari


beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

Penyakit Stroke
Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

3 Desember 2013

12

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Stroke RSUD Dr. M.


Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Ny. N
: 53 Tahun
: Perempuan

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Askes

: 48.82.45
: 2 -12- 2013
: CVD, SH,
Vertigo, dispepsia

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 50 kg

Tinggi Badan

: 153 cm

BBI

: 53 kg

IMT

: 21,7 kg/m2

Status Gizi

: Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
Na
K
Cl
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil
136 mmol
3,2 mmol
104 mmol
16 %
6.900/mm3
335.000sel/mm3

Nilai normal
135-147 mmol
3,5-5 mmol
100-106 mmol
37-47 %
4000-10000/mm3
150.000-400.000/ mm3

Keterangan
Normal
Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal

C.
C.

Data Fisik/Klinis
Fisik : tangan kanan susah digerakkan, nyeri ulu hati, pandangan kabur, pusing,
nafsu makan kurang..
Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum

Hasil
Sedang

Nilai Normal

13

Penilaian

Kesadaran
TD
N
P
T

Compos mentis
130/100 mmHg
66x/menit
20x/menit
36,5oC

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Makanan bervariasi, pasien suka mengkonsumsi lontong (santan),
ikan asin, ikan teri, pasien suka mengkonsumsi jeroan, suka sayur, makan
tidak teratur, tidak pernah sarapan pagi karena bekerja..
MRS Bubur P, siang dan malam, sayur tidak dimakan, lauk nabati tidak
dimakan, lauk hewani ayam dan ikan habis. Recall E = 574,47 Kal (39%), P
= 23,75 gram (43%), L= 13,17 gram (40,35%), KH = 35,91 gram (15%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang guru, beragama islam dan mempunyai 4 orang
anak, suami sudah tidak ada. Riwayat penyakit hiertensi dan maag kurang
lebih 5 tahun yang lalu.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan menurun
ditandai dengan asupan Recall E = 574,47 Kal (39%), P = 23,75 gram (43%),
L= 13,17 gram (40,35%), KH = 35,91 gram (15%).

INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.
f.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : RG + Diit Lambung III
Bentuk makanan : Bubur
Rute : Oral
Prinsip Diit : Porsi kecil tapi sering.
Kebutuhan :
14

Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :


BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) 161
= (10 X 50) + (6,25 X 153) (5 X 53) 161
= 1030,25 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1069 x 1,3 x 1,2 = 1607,19 Kal

Kebutuhan energi 1607,19 Kal


Kebutuhan protein : 60,2 gram
Kebutuhan Lemak : 35,7 gram
Kebutuhan KH : 261,16 gram
g. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
(dari problem gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
adekuat
karena
penjelasan kepada
nafsu
makan
pasien
makanan kurang.
yang tepat untuk
penderita
stroke
serta
maag (gangguan
gastrointestinal)

Materi konseling

Keterangan

Pengertian diet yg diberikan


Menjelaskan
tujuan
dan
prinsip diet.
Bahan makanan
yg dianjurkan & tidak dianjurkan untuk
di konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Topik : Diet lambung


dan rendah garam
Sasaran : pasien dan
keluarga
Tempat : Ruang
stroke
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
RG danlambung +
bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, nafsu makan makan
menurun ditandai dengan Recall E = 574,47 Kal (39%), P = 23,75 gram
(43%), L= 13,17 gram (40,35%), KH = 35,91 gram (15%).

Pasien tidak pernah sarapan pagi.

15

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

Setelah sehat, pasien harus membiasakan sarapan pagi karena pasien ada
riwayat maag.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

Membiasakan sarapan pagi


Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

16

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

17

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling


Dengan Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

18

Penyakit Pneumonia
Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

3 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 14 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. T
: 37 Tahun
: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Askes

: 63.41.83
: 3 -12- 2013
: Dispepsia

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 50 kg

Tinggi Badan

: 165 cm

BBI

: 58,5 kg

IMT

: 18,58 kg/m2

Status Gizi

: Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
SGPT
GDS
Ureum
Creatinin
Leukosit
Trombosit
Uric Acid

Hasil
63 u/l
95 mg/dl
27 mg/dl
1,1 mg/dl
6.300/mm3
252.000 sel/mm3
6,3 mg/dl

Nilai normal
42 u/l
70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
4000-10000/mm3
150.000-400.000/ mm3
3-6,3 mg/dl

Data Fisik/Klinis
19

Keterangan
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

C.
C.
C.

Fisik : sakit pinggang, sakit kaki, mual, bibir pecah-pecah, sakit kepala dan
sedikit sesak.
Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
120/80 mmHg
78x/menit
22x/menit
36,oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Kebiasaan makan tidak baik, malas makan, minum air putih
sedikit, suka minum susu, minum teh, dan suka merokok kurang lebih 1
bungkus sehari.
MRS Nasi 1/3 P, lauk hewani P, sayur sedikit P, lauk nabati habis,
dan buah habis : pagi sampai malam. Recall E = 539,65 Kal (25%), P = 30,15
gr (38%), L = 12 gr (20,5%), KH = 88,5 gr (27,9%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang kepala sekolah MTS, beragama islam dan mempunyai
4 orang anak.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual dan sesak nafas
ditandai dengan asupan Recall E = 539,65 Kal (25%), P = 30,15 gr (38%), L
= 12 gr (20,5%), KH = 88,5 gr (27,9%).

INTERVENSI GIZI

20

a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan


b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Gizi seimbang
Bentuk makanan : Nasi lunak
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 50) + (6,25 X 165) (5 X 37) + 5
= 1351,25 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1351,25 x 1,3 x 1,2 = 2107,9 Kal

Kebutuhan energi 2107,9 Kal


Kebutuhan protein : 79 gram
Kebutuhan Lemak : 58,5 gram
Kebutuhan KH : 316,18 gram
f. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
mual dan sesak
kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
nafas.
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
- Bahan makanan pneumonia
yg dianjurkan (radang
paru&
tidak paru).
dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari
2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi

Keterangan
Topik : Diet gizi
seimbang
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Melati 14
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
gizi seimbang +
bahan penukar.

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah

21

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, nafsu makan makan
menurun ditandai dengan asupan Recall E = 539,65 Kal (25%), P = 30,15
gr (38%), L = 12 gr (20,5%), KH = 88,5 gr (27,9%).

Adanya rasa mual dan sesak nafas menyebabkan intake makan klien
kurang sehingga menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
22

Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari


beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

23

Penyakit Sirosis Hepatis


Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

5 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 5 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. R
: 43 Tahun
: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Jamkesmas

: 60.93.27
: 4 -12- 2013
: Sirosis hepatis
dan sites + GE

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: -

Tinggi Badan

: 165,5 cm

BBI

: 58 kg

LILA

Status Gizi

: kurang

23 cm

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
SGPT
SGOT
Ureum
Creatinin
Natrium
Kalium
Klorida

Hasil
94 u/l
185 mg/dl
58 mg/dl
1,4 mg/dl
142 mmol
4,7 mmol
105 mmol

Nilai normal
42 u/l
20 u/l
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
135-147 mmol
3,5-5 mmol
100-106 mmol

Data Fisik/Klinis
24

Keterangan
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal

C.
C.
C.
C.

Fisik : kurus, sesak nafas, pucat, lemas, tidak nafsu makan, muntah darah, BAB
darah, asites.
Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
100/60 mmHg
82x/menit
26x/menit
36,8oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Cepat
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS pasien makan 3 kali sehari, pasien suka makan sop ayam
kampung, dan ikan goreng, pasien tidak suka goreng-gorengan, pasien suka
makan santan dan pedas.
MRS pagi makan bubur 2 sendok, lauk dan sayur P. Siang makan bubur
2 sendok lauk dan sayur tidak dimakan. Malam sebelum MRS makan nasi
dengan sop ikan. Recall E = 592,7 Kal (29,3%), P = 14,4 gr (19,01%), L =
10,46 gr (18,63%), KH = 84,32 gr (27,8%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang petani, dan beragama islam.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan sesak nafas dan tidak
nafsu makan ditandai dengan asupan Recall E = 592,7 Kal (29,3%), P = 14,4
gr (19,01%), L = 10,46 gr (18,63%), KH = 84,32 gr (27,8%).

INTERVENSI GIZI

25

a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan


b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit Hati + Diit Lambung III
Bentuk makanan : Bubur
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 58) + (6,25 X 165,5) (5 X 43) + 5
= 1404,37 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,2 x 1,2 = 2022,29 Kal

Kebutuhan energi 2022,29 Kal


Kebutuhan protein : 75,8 gram
Kebutuhan Lemak : 56,17 gram
Kebutuhan KH : 303,34 gram
f. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
mual dan sesak
kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
nafas.
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit sirosis - Bahan makanan
yg dianjurkan hepatis.
&
tidak dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari
2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi

Keterangan
Topik : Diit Hati +
Diit lambung III
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Melati
kamar 5
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit hati dan
lambung + bahan
penukar.

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah

26

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, nafsu makan makan
menurun ditandai dengan asupan Recall E = 592,7 Kal (29,3%), P = 14,4
gr (19,01%), L = 10,46 gr (18,63%), KH = 84,32 gr (27,8%).

Adanya sesak nafas menyebabkan intake makan klien kurang sehingga


menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
27

Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari


beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

28

Penyakit Hipertensi
Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

6 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 19 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien

1.

Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. S
: 74 Tahun
: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Jamkesmas

: 53.99.37
: 5 -12- 2013
: obs.dispepsia
ec. PPOK, HT, DM

NCP (Nutrition Care Process)

ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 61 kg

Tinggi Badan

: 165 cm

BBI

: 58,5 kg

IMT

Status Gizi

: Normal

22,5 kg/m2

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDS
GDP
Ureum
Creatinin
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil
312 mg/dl
405 mg/dl
58 mg/dl
1,4 mg/dl
142 mmol
4,7 mmol
105 mmol

Nilai normal
70-110 mg/dl
120 mg/dl
20 u/l
20-40 mg/dl
37-47%
4000-10.000 sel/mm3
150-450.000 sel/mm3

Data Fisik/Klinis
29

Keterangan
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Normal

C.
C.
C.
C.

Fisik : sesak nafas 2 hari, bauk berdahak, pusing, demam, nafsu makan menurun.
Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
180/100 mmHg
100x/menit
32x/menit
37,6oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Cepat
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS Dulu pasien suka mengkonsumsi minuman yang manis, setiap hari
nya harus ada minuman yang manis. Sekarang pasien sudah menjaga pola
makan dan rutin mengkonsumsi obat gula (metformin).
MRS hari pertama MRS nafsu makan kurang, hari kedua makanan dari
rumah sakit habis, dan pagi makan lontong dengan telur, kemudian makan
buah-buahan seperti mangga dan jeruk. Recall : 100%
b. Riwayat Personal
Pasien seorang pensiunan ABRI, memiliki 6 orang anak. Pasien
terdiagnosa diabetes pada tahun 1996, pasien sudah 6 kali masuk rumah
sakit. Pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi.
DIAGNOSIS GIZI
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin dan ditandai dengan GDS = 312 mg/dl, GDP = 405 mg/dl
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit RG + Diit DM
Bentuk makanan : Nasi Biasa
Rute : Oral
Kebutuhan :
30

Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus DM :


BMR
= 30 Kal x BBi
= 30 Kal x 58,5
= 1755 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,3 x 1,2 = 2737,8 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (20% dari TE)


= 2737,8 Kal 547,56 = 2190,24 Kal
Kebutuhan energi 2190,24 Kal
Kebutuhan protein : 82,13 gram
Kebutuhan Lemak : 48,67 gram
Kebutuhan KH : 355 gram
f. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
Perubahan nilai - Memberikan
- Pengertian diet lab terkait gizi.
penjelasan
yg diberikan
kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit DM dan - Bahan makanan
yg dianjurkan HT
&
tidak dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan
Topik : Diit DM+
Diit RG
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Melati
kamar 19
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit DM dan RG
+ bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDS dan GDP pasien tinggi.

31

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Gula darah terkontrol.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Mengatur pola makan agar gula darah serta tekanan darah terkontrol.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai mengatur pola makan.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

32

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

33

Penyakit Malaria, Types


Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

6 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 10 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. I
: 49 Tahun
: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Umum

: 63.48.33
: 5 -12- 2013
: Malaria, types,
HT grade II, HHD

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 60 kg

Tinggi Badan

: 168 cm

BBI

: 61,2 kg

IMT

21,27 kg/m2

Status Gizi

Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDS
Ureum
Creatinin
Hb
Ht

Hasil
116 mg/dl
27 mg/dl
1,0 mg/dl
11,2 gr/dl
32%

Nilai normal
70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
37-47%

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Rendah
Rendah

Data Fisik/Klinis
Fisik : sesak nafas, nyeri dada sebelah kiri, kurang nafsu makan.
34

C.
C.

Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
150/110 mmHg
76x/menit
20x/menit
36,5oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Tinggi
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS pasien suka konsumsi makanan bersantan dan digoreng pasien
suka sambal goreng, suka minum kopi dan merokok.
MRS pagi sampai malam nasi Cuma P, lauk hewani dan lauk nabati
juga P : pasien kurang nafsu makan. Recall E = 303,0 Kal (13,77%), P =
24,0 gr (29,1%), L = 7,5 gr (15,3%), KH = 70,5 gr (21,3%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang buruh, dan memiliki riwayat hipertensi.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan sesak nafas dan tidak
nafsu makan ditandai dengan asupan Recall E = 303,0 Kal (13,77%), P =
24,0 gr (29,1%), L = 7,5 gr (15,3%), KH = 70,5 gr (21,3%).
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit RG + Diit Lambung
Bentuk makanan : Nasi Lunak
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 60) + (6,25 X 168) (5 X 49) + 5
= 1410 Kal

35

TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,3 x 1,2 = 2199,6 Kal

Kebutuhan energi 2199,6 Kal


Kebutuhan protein : 82,4 gram
Kebutuhan Lemak : 48,8 gram
Kebutuhan KH : 329,9 gram
f. Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
Materi
(dari problem
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
Menjelaskan
sesak dan tidak
kepada
pasien
tujuan
dan
nafsu makan.
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit malaria, - Bahan makanan
yg dianjurkan types, HT dan
&
tidak jantung.
dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan

Topik : Diit RG +
Diit lambung
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Melati
kamar 10
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit RG dan
lambung + bahan
penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah

36

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual, nafsu makan makan
menurun ditandai dengan asupan Recall E = 303,0 Kal (13,77%), P = 24,0
gr (29,1%), L = 7,5 gr (15,3%), KH = 70,5 gr (21,3%).

Adanya sesak nafas menyebabkan intake makan klien kurang sehingga


menyebabkan rasa lemas pada klien.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
37

Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari


beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2.

Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

38

Penyakit CKD
Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

10 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 10 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. D
: 54 Tahun
: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
DiagnosaMedi
s
Jamkesmas

: 43.47.42
:7 -12- 2013
: CKD + DM
+HT terkontrol

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: -

Tinggi Badan

: 177 cm

BBI

: 69,3 kg

LILA

33 cm

Status Gizi

Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDS
Ureum
Creatinin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit

Hasil
77 mg/dl
18 mg/dl
1,2 mg/dl
7,0 gr/dl
21%
26.400 sel/mm3
239.000 sel/mm3

Nilai normal
70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
37-47%
4000-10.000 sel/mm3
150-450.000 sel/mm3

Data Fisik/Klinis
39

Keterangan
Normal
Rendah
Normal
Rendah
Rendah
Tinggi
Normal

C.
C.
C.
C.

Fisik : lemas, nafsu makan kurang, ada odem di kaki kanan saja, kaki kiri tidak
bisa digerakkan karena stroke.
Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
110/70 mmHg
76x/menit
20x/menit
36,oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Normal
Normal

D. Dietery
c. Riwayat Makan
SMRS pasien makannya banyak sebelum terkena stroke, setelah itu pola
makan dijaga karena pasien tidak bisa mengambil makanan sendiri. Pasien
makan 3 kali sehari dan 2 kali minum susu, lauk yang sering dikonsumsi
biasanya ikan, lauk nabati dibatasi.
MRS sore : bubur P, lauk hewani 1 P, nabati dan sayur tidak dimakan,
malam dan pagi : bubur 1 P, lauk hewani 1 P, sayur P. Recall E = 462,5 Kal
(16,2%), P = 23,5 gr (33%), L = 20 gr (31,6%), KH = 22,5 gr (4,5%).
d. Riwayat Personal
Klien adalah seorang pegawai negeri sipil, mempunyai 7 anak. Pasien
ada riwayat DM dan hipertensi. Keluarga pasien ada riwayat DM. Pasien
sudah cuci darah rutin (1 minggu sekali)
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan tidak nafsu makan
ditandai dengan Recall E = 462,5 Kal (16,2%), P = 23,5 gr (33%), L = 20 gr
(31,6%), KH = 22,5 gr (4,5%).
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
ginjal dan endokrin dan ditandai dengan adanya riwayat DM dan ginjal.

40

INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit Hemodialisa + Diit DM
Bentuk makanan : Bubur
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus CKD :
BMR
= 30 Kal x BBI
= 30 X 69,3
= 2079 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,2 x 1,2 = 2993,7 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (5% dari TE)


= 2993,7 149,68 = 2844,02 Kal
Kebutuhan energi 2844,02 Kal
Kebutuhan protein : 69,3 gram
Kebutuhan Lemak : 63,2 gram
Kebutuhan KH : 497,7 gram

f.

Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
Materi
Keterangan
(dari problem
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet - Topik : Diit
adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
Hemodialisa +
sesak dan tidak
kepada
pasien - Menjelaskan
Diit DM
tujuan
dan - Sasaran : pasien
nafsu makan.
makanan
yang
prinsip diet.
dan keluarga
tepat
untuk
Bahan
makanan
Tempat
: Melati
penyakit CKD
yg dianjurkan
kamar 10
41

&
tidak - Metode : konseling
- Waktu 15 menit
dianjurkan
untuk
di - Media : leaflet diet
diit Hemodialisa
konsumsi
dan RG + bahan
- Contoh
menu
penukar.
sehari
2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan makan menurun
ditandai dengan asupan Recall E = 462,5 Kal (16,2%), P = 23,5 gr (33%),
L = 20 gr (31,6%), KH = 22,5 gr (4,5%).

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.
42

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien

43

Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar

Penyakit Anemia ec. susp CHF


Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

13 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Melati kamar 7 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin

: Tn. S
: 69 Tahun
: Laki-laki

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis

Agama

: Islam

Askes

1. NCP (Nutrition Care Process)

44

: 63.57.67
:14 -12- 2013
:obs.dyspnoe, anemia ec
susp. CHF

ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 65 kg

Tinggi Badan

: 175 cm

BBI

: 67,5 kg

IMT

21,24 kg/m2

Status Gizi

Normal

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDS
Ureum
Creatinin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Albumin
Protein total
Natrium
Kalium
Klorida

Hasil
107 mg/dl
54 mg/dl
2,9 mg/dl
6,5 gr/dl
21%
4600 sel/mm3
303.000 sel/mm3
3,1 gr/dl
6,6 gr/dl
139 mmol
4,2 mmol
103 mmol

Nilai normal
70-120 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,2 mg/dl
13-18 gr/dl
37-47%
4000-10.000 sel/mm3
150-450.000 sel/mm3
4-5,2 gr/dl
6-7,8 gr/dl
135-147 mmol
3,5-5 mmol
100-106 mmol

Data Fisik/Klinis
Fisik : sesak nafas, kesemutan, batuk, lemas.

45

Keterangan
Normal
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

C.
C.
C.
C.
C.
C.

Jenis Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
P
T

Hasil
Sedang
Compos mentis
120/80 mmHg
90x/menit
26x/menit
37oC

Nilai Normal

Penilaian

120/80 mmHg
60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Normal
Cepat
Normal

D. Dietery
a. Riwayat Makan
SMRS kebiasaan makan 3 kali sehari, suka minum kopi, merokok tapi
sesekali, tidak ada alergi makanan.
MRS bubur 1/2 P, lauk hewani 1 P, nabati 1 P dan sayur tidak dimakan.
Recall E = 512 Kal (23,8%), P = 37 gr (45,3%), L = 17 gr (35,1%), KH = 86
gr (24,34%).
b. Riwayat Personal
Klien adalah seorang pensiunan guru SD.
DIAGNOSIS GIZI
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan anemia ditandai
dengan hasil lab Hb = 6,5 gr.dl
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit Jantung III
Bentuk makanan : Nasi Lunak
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan mifflin :
BMR
= (10 X BB) + (6,25 X TB) (5 X U) + 5
= (10 X 65) + (6,25 X 175) (5 X 69) + 5
= 1393,75 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1393,75 x 1,3 x 1,2 = 2147,25 Kal

46

Kebutuhan energi 2147,25 Kal


Kebutuhan protein : 81,53 gram
Kebutuhan Lemak : 48,31 gram
Kebutuhan KH : 353,3 gram

f.

Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :
Masalah gizi
Tujuan konseling
Materi
(dari problem
konseling
gizi)
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
Menjelaskan
tidak
nafsu
kepada
pasien
tujuan
dan
makan dan sesak.
makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
penyakit anemia, - Bahan makanan
yg dianjurkan CHF
&
tidak dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan

Topik : Diit
Jantung III
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : Melati
kamar 7
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit Jantung +
bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah

47

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan makan menurun
ditandai dengan asupan Recall E = 512 Kal (23,8%), P = 37 gr (45,3%), L
= 17 gr (35,1%), KH = 86 gr (24,34%).

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun sering.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
48

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat
melakukan konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup
kooperatif dengan memberikan keterangan yang jelas dan benar.

49

Penyakit Down Syndrome + GE


Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

14 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Ruang Rawat Inap Edelweis kamar 4 RSUD


Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien
Nama
Umur
J. kelamin
Agama

: An. Z
: 23 bulan
: Laki-laki
: Islam

No. RM
Tgl. Masuk
Diagnosa Medis
Askes

: 57.83.96
:11 -12- 2013
:GE + Down Syndrome

1. NCP (Nutrition Care Process)


ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 7,5 kg

Tinggi Badan

: 79 cm

BBI

: 12 kg

BB/U : Gizi buruk, TB/U : Normal, BB/TB : Sangat kurus

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
Natrium
Kalium
Klorida

Hasil
138 mmol
3,5 mmol
97 mmol

Nilai normal
135-147 mmol
3,5-5 mmol
97-106 mmol

Keterangan
Normal
Normal
Normal

C. Data Fisik/Klinis
Fisik : kurus, mencret kurang lebih 1 minggu, rewel.
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal
50

Penilaian

Keadaan umum
Kesadaran
N
P
T

Sedang
Compos mentis
100x/menit
23x/menit
38oC

60-100x/menit
20-24x/menit
36-37C

Normal
Cepat
Tinggi

D. Dietery
c. Riwayat Makan
MRS bubur 1/2 P, lauk hewani 1 P, nabati 1 P dan sayur tidak dimakan.
Recall E = 512 Kal (23,8%), P = 37 gr (45,3%), L = 17 gr (35,1%), KH = 86
gr (24,34%).
d. Riwayat Personal
Pasien terdiagnosa down syndrome sejak usia 5 bulan, pasien anak
kedua dari dua bersaudara dan sudah 2 kali masuk rumah sakit.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurang nafsu makan
ditandai dengan recall E = 244,7 Kal (30%), P = 5,5 gr (22%), L = 9,9 gr
(55%), KH = 24,1 gr (17%).
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Gizi seimbang
Bentuk makanan : Tim saring
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan anak :
EER
= 89 x 10 - 80
= 810 Kal
Kebutuhan energi 810 Kal
Kebutuhan protein : 25 gram
Kebutuhan Lemak : 18 gram
Kebutuhan KH : 137,7 gram

51

f.

Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :

Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
Asupan oral tidak - Memberikan
- Pengertian diet adekuat karena
penjelasan
yg diberikan
tidak
nafsu
kepada keluarga - Menjelaskan
tujuan
dan
makan.
pasien makanan
prinsip diet.
yang tepat untuk
Bahan
makanan
penyakit
down
yg dianjurkan syndrome + GE
&
tidak
dianjurkan
untuk
di konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan
Topik : Diit gizi
seimbang
Sasaran : keluarga
pasien terutama
ibu/yang merawat
pasien
Tempat : Edelweis
kamar 4
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit gizi seimbang
+ bahan penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan makan menurun
ditandai dengan asupan recall E = 244,7 Kal (30%), P = 5,5 gr (22%), L =
9,9 gr (55%), KH = 24,1 gr (17%).

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil keluarga klien untuk mengatasi
masalah tersebut antara ain :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula dengan porsi kecil namun sering.
52

3. Konsekuensi tiap pilihan


Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak
dan karbohidrat dapat meningkat pula.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan keluarga klien


Adapun beberapa keputusan yang keluarga klien ambil untuk dijalankan
dari beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
-

Meningkatkan intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak


dan karbohidrat dapat meningkat pula.

3. Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai meningkatkan asupan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan karbohidrat sehingga dapat mendekati kebutuhan
melalui makan teratur.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :

53

Klien akan tetap berusaha untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

54

Penyakit Diabetes Melitus


Nama Konselor

Ayu Pravita Sari

Tanggal Konseling

11 Desember 2013

Tempat Konseling

Di Poli Gizi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Identitas Klien

1.

Nama
Umur

: Tn. S
: 66 Tahun

J. kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

No. RM
Tgl.
Konsultasi
DiagnosaMedi
s
Jamkesmas

:: 11 -12- 2013
: DM

NCP (Nutrition Care Process)

ASSESMENT
A. Data Antropometri
-

Berat Badan

: 81 kg

Tinggi Badan

: 161 cm

BBI

: 54,9 kg

IMT

Status Gizi

: obes I

26,25 kg/m2

B. Data Biokimia/Laboratorium
Jenis pemeriksaan
GDP

Hasil
320 mg/dl

Nilai normal
120 mg/dl

C. Data Fisik/Klinis
Fisik Klinis : -

55

Keterangan
Tinggi

D. Dietery
a. Riwayat Makan
Pasien makan 3-4 kali sehari, sekali makan porsi nasi 3 P, lauk hewani dan
nabati 1 P, sayur kadang-kadang 1 P.
b. Riwayat Personal
Pasien bekerja di swasta, beralamat di Sukarami. Orang tua pasien
mempunyai riwayat DM, pasien ada riwayat HT dan jantung, terdiagnosa
DM kurang lebih 2 bulan yang lalu.
DIAGNOSIS GIZI
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
endokrin dan ditandai dengan GDP = 320 mg/dl
INTERVENSI GIZI
a. Tujuan : Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
b.
c.
d.
e.

kemampuan pasien.
Jenis Diit : Diit DM
Bentuk makanan : Nasi Biasa
Rute : Oral
Kebutuhan :
Kebutuhan energi total berdasarkan perhitungan konsensus DM :
BMR
= 30 Kal x BBi
= 30 Kal x 54,9
= 1647 Kal
TE

= BMR x F.A x F.S = 1404,37 x 1,3 x 1,2 = 2569,32 Kal

Pengurangan koreksi umur = TE (10% dari TE)


= 2569,32 Kal 256,932 = 2312,38 Kal
Kebutuhan energi 2312,38 Kal
Kebutuhan protein : 86,71 gram
Kebutuhan Lemak : 51,38 gram
Kebutuhan KH : 375,76 gram
f.

Rencana Konsultasi
Rencana konsultasi berdasarkan masalah yang dialami pasien :

56

Masalah gizi
Tujuan
Materi
(dari problem gizi)
konseling
konseling
Perubahan nilai - Memberikan
- Pengertian diet lab terkait gizi.
penjelasan
yg diberikan kepada
pasien - Menjelaskan
tujuan
dan makanan
yang
prinsip diet. tepat
untuk
- Bahan makanan penyakit DM.
yg dianjurkan &
tidak
dianjurkan
untuk
di
konsumsi
- Contoh
menu
sehari

Keterangan
Topik : Diit DM
Sasaran : pasien
dan keluarga
Tempat : poli gizi
Metode : konseling
Waktu 15 menit
Media : leaflet diet
diit DM + bahan
penukar.

2. Pengambilan Keputusan
1. Kondisi masalah yang dihadapi
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisa gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi klien adalah
-

Perubahan nilai lab terkait gizi yaitu GDS dan GDP pasien tinggi.

2. Daftar kehendak atau pilihan keputusan


Keputusan yang sebaiknya dapat diambil klien untuk mengatasi masalah
tersebut antara ain :
-

Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.

3. Konsekuensi tiap pilihan


Mengatur pola makan agar gula darah terkontrol.
Positif
-

Mempertahankan status gizi normal.


57

Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan zat gizi
terpenuhi.

Gula darah terkontrol.

Negatif
-

Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut pola makan sehari-hari.

4. Keputusan klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari
beberapa pilihan yang ditawarkan oleh konselor adalah sebagai berikut :
3.

Mengatur pola makan agar gula darah serta tekanan darah terkontrol.

Monitoring Dan Evaluasi


1. Evaluasi pelaksanaan progam yang telah disepakati :
-

Saat ini klien sudah mulai mengatur pola makan.

2. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien :


-

Klien

akan

tetap

berusaha

untuk

melaksanakan

kesepakatan

sebelumnya.
-

Klien dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk


melakukan evaluasi perkembangan program di lain waktu.

4. Permasalahan Yang Dihadapi Konselor Saat Melakukan Konseling Dengan


Klien

58

Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami konselor saat melakukan
konseling terhadap klien karena klien dan keluarga cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

59

Vous aimerez peut-être aussi