Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
C DENGAN
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
HARI KE 2 DI RUANG TERATAI
RSUD dr. HARYOTO
LUMAJANG
Oleh:
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Pada Ny. C dengan Kehamilan Ektopik Terganggu Hari Ke 2
Di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang telah dilaksanakan pada tanggal 15
November 2016
Jember,
Pembimbing Ruangan
November 2016
Pembimbing Akademik
(................................................)
(................................................................)
NIP.
NIP
Mengetahui,
Kepala Ruangan,
(.........................................................)
NIP.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Ruangan
: Ruang Teratai
Tgl/Jam MRS
Dx. Medis
No. Register
: 26 48 96
Yang Merujuk
Pengkajian oleh
Tgl/Jam Pengkajian
I. BIODATA
Nama Klien
: Ny. C
Umur
: 29 tahun
Umur
: 33 tahun
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Penghasilan
:-
Penghasilan
: tidak menentu
Gol. Darah
:-
Gol. Darah
:-
Alamat
1. Keluhan Utama
Ny. C mengatakan masih terasa nyeri pada bagian insisi pembedahan, Ny. C
juga mengatakan masih takut untuk berjalan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. C mengatakan dia perdarahan sudah sejak 20 hari yang lalu disertai dengan
nyeri perut bagian bawah sampai ke pinggang. Ny. C memeriksakan
keadaannya pada dr. Najib dan dilakukan USG, dr. Najib menganjurkan untuk
di bawa ke Rumah Sakit. Sesampainya di RS pada tanggal 14 November 2016
Ny. C kembali di USG kembali dan di diagnosa menderita KET (Kehamilan
Ektopik Terganggu). Operasi dilaksanakan pada tanggal 14 November 2016
pada pukul 21.00 di ruang bedah RSUD dr. Haryoto, Lumajang. Daging berada
di bagian tuba falopi sebesar 9cm. Setelah melakukan operasi Ny. C dirawat di
ruang teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kehamilan ini adalah kehamilan yang ketiga, Ny. C mengatakan tidak pernah
menderita penyakit keganasan seperti tumor, kanker, maupun KET sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Ny. C tidak ada yang menderita penyakit seperti tumor, kanker,
maupun KET.
5. Riwayat Psikososial
Hubungan Ny. C dengan lingkungan sekitar baik. Suami dan ibu Ny. C selalu
menemani Ny.C di rumah sakit.
6. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Ny. C mengatakan sehat adalah keadaan dimana seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara normal tanpa adanya gangguan seperti sakit.
Persepsi Ny. C tentang sakit yaitu keadaan dimana tubuh tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari. Ny. C mengatakan bahwa jika ada keluhan dengan sakitnya
atau ada keluhan dengan kesehatan keluarga biasanya Ny. C dan keluarga
Ny. C belum BAB sama sekali dalam waktu 2 hari post partum, Ny. C
menggunakan kateter pada tanggal 16 November 2016 banyak urine adalah
200cc pada sore hari.
e. Pola persepsi sensoris
Fungsi Kognitif dan Memori :
Ny. C mampu mengingat kejadian dimasa lalu saat dilakukan pengkajian salah
satunya yaitu dengan Ny. C mampu menceritakan kronologis sebelum
dioperasi sampai dilakukannya pengkajian.
Fungsi dan keadaan indera :
Mata : tidak terdapat ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek
cahaya positif, Ny. C mengatakan tidak ada gangguan penglihatan.
Hidung: normal dapat mencium bau, tampak bersih
Telinga: Ny. C mampu mendengar suara perawat saat dilakukan pengkajian
dengan baik, tidak terdapat pembengkakan, telinga simetris, tampak bersih
tidak adanya serumen.
Pengecap: bibir pucat dan kering tidak terdapat deviasi lidah, simetris, tampak
bersih, Ny. C mengatakan dapat merasakan rasa dengan baik.
Peraba: Ny. C dapat membedakan ujung tumpul dan runcing
f. Pola konsep diri
Identitas diri : Ny. C merupakan seorang ibu dari 2 orang anak. Ny. C tidak
bekerja, sehari-hari hanya menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga
dari seorang suami yang bekerja sebagai petani
Citra diri : Ny. C beranggapan yang berubah dari dirinya hanya saat ini ada
bekas luka operasi di perutnya
Harga diri : Ny. C mengatakan dia tidak tahu jika hamil dikarenakan Ny. C
telah menggunakan kontrasepsi implan.
Peran diri : Ny. C selama dirawat di rumah sakit tidak bisa menjalankan
perannya sebagai istri yang sehari-hari memasak, menyapu, mencuci pakaian
dan lainnya serta mendampingi suaminya. Ny. C berharap bisa lekas pulang
dan kembali menjalankan perannya sebagai istri dan ibu bagi kedua anaknya.
: 27 September 2016
: 100/70mmHg
- Nadi
: 74x/mnt
- RR
: 20x/mnt
- Suhu
: 36,6 C
- BB sebelum hamil
: 56 Kg
- BB saat hamil
: 56 Kg
- TB
: 158 cm
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus
teraba
Perkusi: suara paru sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: irama teratur, tidak ada suara tambahan wheezing pada kedua lapang
paru, tidak ada stridor, tidak ada ronkhi.
Jantung
Inspeksi: dada simetris, tidak tampak jejas, ictus cordis tidak tampak
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, ictus cordis
teraba 2 cm, jantung teraba berdebar-debar.
Perkusi: pekak pada ICS 4 hingga 5,6 midklavikula
Auskultasi: suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan,
tekanan darah = 100/70 mmHg
e. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada kelainan bentuk, puting susu
menonjol dan kotor
Palpasi: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada payudara, payudara teraba
lembek
f. Abdomen
Terdapat bekas pembedahan pada bagian perut Ny. C. Adanya nyeri tekan pada
bagian perut
g. Genetalia dan anus
Genetalia: terpasang kateter, terdapat bekas darah di sekitar genetalianya
Anus
Tidak tampak ada benjolan atau hemoroid
h. Punggung
Tidak tampak kelainan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas
edema -/-, varises -/-, reflek patela +/+, homan sign -/Inspeksi : tidak tampak luka/jejas, ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak
tampak deformitas, tidak tampak benjolan abnormal
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal, akral ekstremitas teraba hangat, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.
Kekuatan otot
55555 55555
55555 55555
j. Integumen
Kulit kuning langsat, tidak ada edema, CRT kembali < 2 detik, turgor kulit kembali
dalam waktu < 2 detik, akral hangat.
k. Hasil Laboratorium
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Tanggal: 14-11-2016
Hemoglobin
10,0
P : 13-18 mg/dl
leukosit
6.430
3500-10000/cmm
Eritrosit
3,29
P : 3 6 juta/cmm
47
0-7 %
Trombosit
407.000
150.000-450.000
Hematokrit
32
35-47
10,7
P : 13-18 mg/dl
Tanggal: 15-11-2016
Hemoglobin
l. Terapi
Cairan infus RL 20 tpm
Injeksi Cepraz 3x1
Injeksi Antrain 3x1
ANALISA DATA
NO.
1.
DATA PENUNJANG
DS:
Ny. C mengatakan nyeri
pada bekas pembedahan
ETIOLOGI
Penyebab
Kehamilan ektopik
MASALAH
Nyeri akut
2.
pembedahan
luka bekas insisi
pengaruh anastesi hilang
Nyeri akut
Penyebab
Hambatan
mobilitas fisik
Kehamilan ektopik
pembedahan
luka bekas insisi
pengaruh anastesi hilang
Nyeri
Intoleransi aktifitas
3.
DS: -
Penyebab
Kehamilan ektopik
DO:
- Terdapat luka bekas
pembedahan
Risiko infeksi
pembedahan
- Terpasang kateter dan infus
risiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
No
Diagnosa
15
November
2016
PUTRI
15
November
2016
PUTRI
15
November
2016
Risiko infeksi
pembedahan
PUTRI
berhubungan
dengan
luka
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No.
1.
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Nyeri akut berhubungan NOC:
dengan agen cedera fisik Tingkat Nyeri menurun (2102)
yang ditandai dengan 1. Tidak ada ekspresi nyeri di wajah
pasien nampak meringis 2. Tidak menangis
dan memegangi bagian 3. Tidak ada nyeri yang dilaporkan
yang sakit, skala nyeri 6 4. Fokus tidak menyempit
dari 10.
5. Tidak ada ketegangan otot
2.
NOC:
Pergerakan (0208)
1. Dapat duduk
2. Bejalan
3. Bergerak dengan mudah
4. Cara berjalan terkoordinasi
Intervensi
NIC:
Manajemen Nyeri (1400)
1. Kaji tanda-tanda vital klien.
2. Kaji secara komprehensif tentang nyeri klien meliputi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri, dan faktor pencetus.
3. Observasi tanda-tanda non verbal yang mengganggu
klien, terutama dalam berkomunikasi efektif.
4. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang nyeri.
5. Kontrol faktor lingkungan yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada klien, misalnya pencahayaan
ruang, temperatur ruang.
6. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi
nyeri klien, misal hypnosis, relaksasi, akupresur, terapi
musik.
NIC:
Terapi Latihan Ambulasi (0221)
1. Pertimbangkan kemampuan klien dalam beraktivitas
2. Bantu pasien untuk perpindahan sesuai kebutuhan
3. Dorong pasien untuk duduk di tempat tidur, di
samping tempat tidur atau di kursi sebagaimana yang
dapat ditoleransi oleh pasien
4. Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur untuk
memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh
5. Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi dengan arak
tertentu dan dengan jumlah staf tertentu
6. Dorong ambulasi independen dalam batas aman
7. Dorong pasien untuk mobilisasi sebanyak dan sesering
3.
Risiko
infeksi NOC:
berhubungan dengan luka Kontrol Resiko (1902)
pembedahan
1. Keluarga dapat memodifikasi
gaya hidup untuk meminimalkan
risiko
2. Mengenali perubahan status
kesehatan
yang diinginkan
NIC:
Kontrol infeksi
1. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan
untuk pasien
2. Ganti peralatan per pasien sesuai protokol
3. Ajarkan cuci tangan bagi pengunjung
4. Cuci tangan sebelum dan sesudan tindakan
keperawatan
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
6. Ajarkan keluarga bagaimana menghindari infeksi
7. Ganti IV perifer max 3 hari sekali
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik yang ditandai dengan
pasien nampak meringis dan memegangi bagian yang sakit, skala nyeri 6 dari 10.
WAKTU
15-11-2016
08.00
08.15
10.00
10.10
11.00
IMPLEMENTASI
1. Kolaborasi
analgetik
pemberian
PARAF
EVALUASI
15 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: Ny. C mengatakan
bahwa nyeri bertambah
apabila dibuat bergerak
O: Ny. C tampak meringis
ketika mencoba imobilisasi
A: masalah keperawatan
nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 5
16-11-2016
08.00
09.15
09.30
09.45
17-11-2016
08.10
08.45
1. Kolaborasi
analgetik
pemberian
16 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: Ny. C mengatakan
bahwa nyeri bertambah
apabila dibuat bergerak
O: Ny. C tampak meringis
ketika mencoba imobilisasi,
skala nyeri 5 dari 10
A: masalah keperawatan
nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 4
17 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: Ny. C mengatakan nyeri
apabila dibuat berjalan,
tetapi Ny. C telah belajar
berjalan
O: Ny. C memegangi
perutnya ketika berjalan,
skala nyeri 4 dari 10
A: masalah keperawatan
nyeri akut belum teratasi
09.00
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3
08.40
11.35
IMPLEMENTASI
1. Pertimbangkan kemampuan
klien dalam beraktivitas
Pasien sudah mampu mring
kanan dan kiri
2. membantu pasien untuk
perpindahan
sesuai
kebutuhan
3. menganjurkan pasien untuk
duduk di tempat tidur dan di
samping tempat tidur
PARAF
EVALUASI
15 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: Ny. C mengatakan akan
coba untuk duduk sendiri
O: Ny. C tampak masih
kesakitan saat duduk
A: masalah keperawatan
hambatan mobilisasi fisik
teratasi sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3
16-11-2016
08.30
08.40
11.35
1. mempertimbangkan
kemampuan klien dalam
beraktivitas
Pasien sudah bisa duduk di
tepi tempat tidur
2. membantu pasien untuk
perpindahan
sesuai
kebutuhan
3. membantu pasien untuk
duduk di sisi tempat tidur
untuk
memfasilitasi
penyesuaian sikap tubuh
16 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: Ny. C mengatakan sudah
bisa duduk dan berjalan ke
kamar mandi sendiri
O: Ny. C telah bisa berjalan
walaupun pelam-pelan
A: masalah keperawatan
hambatan mobilisasi fisik
teratasi
P: hentikan intervensi
08.00
08.15
09.10
16-11-2016
Selalu
08.15
09.10
10.19
IMPLEMENTASI
1. mencuci tangan
sebelum dan setelah
melakukan tindakan
keperawatan
2. mengganti underpats
3. kolaborasi pemberian
antibiotik
4. mengkaji tanda-tanda
infeksi
tidak ada tanda tanda
infeksi Suhu tubuh
37C
1. mencuci tangan
sebelum dan setelah
melakukan tindakan
keperawatan
2. kolaborasi pemberian
antibiotik
3. mengkaji tanda-tanda
infeksi
tidak ada tanda tanda
infeksi Suhu tubuh
36,5C
4. melakukan aff kateter
PARAF
EVALUASI
15 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: O: tidak nampak tandatanda infeks baik kalor,
dolor, dan rubor
A: masalah keperawatan
risiko infeksi teratasi
sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 4
16 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: O: tidak nampak tandatanda infeks baik kalor,
dolor, dan rubor
A: masalah keperawatan
risiko infeksi teratasi
sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3
17-11-2016
Selalu
08.00
09.00
1. mencuci tangan
sebelum dan setelah
melakukan tindakan
keperawatan
2. kolaborasi pemberian
antibiotik per oral
3. mengkaji tanda-tanda
infeksi
tidak ada tanda tanda
infeksi Suhu tubuh
36,7C, keadaan luka
baik, tidak terdapat
puss
17 November 2016
Pukul 13.00 WIB
S: O: tidak nampak tandatanda infeks baik kalor,
dolor, dan rubor
A: masalah keperawatan
risiko infeksi teratasi
sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3