Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan
abnormal sel-sel jaringan tubuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), setiap 11 menit ada satu penduduk dunia meninggal karena kanker
dan setiap tiga menit ada satu penderita kanker baru. Di dunia, kanker
merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler
(Desen, 2011). Studi pendahuluan di Ruang 27 dan 28 RS Saiful Anwar
didapatkan bahwa rata-rata terdapat 30 pasien kanker yang dirawat di ruang
27 dan 28 dalam 1 bulan. Sebagian besar pasien kanker datang untuk
melanjutkan program kemoterapi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
selama 1 minggu yaitu tanggal 30 mei hingga 4 juni 2016, didapatkan ada 21
pasien kanker yang mengeluh nyeri.
Kanker selalu dikaitkan dengan rasa nyeri. Memang, begitu kuatnya
rasa nyeri kanker, sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan
menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Nyeri yang berhubungan dengan
kanker adalah masalah yang mempengaruhi lebih dari sembilan juta orang
per tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan bahwa
pada tahun 2021, akan ada 15 juta kasus kanker baru di seluruh dunia. Saat
ini, terdapat sekitar 3,5 juta penderita kanker yang mengalami penderitaan
nyeri (Brunner & Sudath, 2002). Nyeri kanker merupakan suatu gejala yang
ditakuti dan merupakan faktor utama penyebab menurunnya kualitas hidup
penderita kanker di dalam perjalanan penyakitnya. Data dari WHO
menyebutkan bahwa 2/3 dari penderita kanker akan meninggal karena
penyakitnya dan bahwa dalam perjalanan penyakitnya 45100% akan
mengalami nyeri ringan sampai berat. Berdasarkan laporan WHO jumlah
pasien yang mengeluhkan nyeri pada stadium dini sebanyak 51% dan akan
bertambah menjadi 74% pada stadium lanjut atau terminal.
Di dalam perawatan penyakit kanker, nyeri perlu mendapat prioritas
pengelolaan yang sama dengan gejala lain yang muncul (Long, 2010).
Selama pengobatan baru kanker dikembangkan dan adanya perbaikan di
seluruh tingkat keberlangsungan hidup, banyak pasien dengan kanker akan
hidup lebih lama dengan kualitas hidup yang baik. Nyeri kanker haruslah
ditangani dengan baik dan benar agar penderitaan penderita dapat diatasi,
sebab nyeri kanker yang tidak teratasi dengan baik akan menurunkan
kualitas hidup penderita dan keluarga. Sesungguhnya 80-90 % nyeri kanker
dapat ditanggulangi jika hal tersebut diiakukan sesuai dengan prosedur
pengelolaan penderita nyeri kanker yang dianjurkan oleh WHO (Long, 2010).
Metode penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan farmakologis dan
non farmakologis. Secara farmakologis dapat dilakukan dengan penggunaan
obat analgetik golongan opioid, nonopioid atau NSAIDs. Tujuan pemberian
analgesik seperti opioid adalah untuk meredakan nyeri dengan pemberian
dari rute apa saja. Efek samping yang menyertai diantaranya seperti depresi
pernafasan, sedasi, mual muntah dan konstipasi yang memerlukan tindakan
antisipasi (Brunner & Suddarth, 2002). Oleh karena itu, saat ini banyak diteliti
tindakan
managemen
nyeri
non
farmakologis.
Managemen
nyeri
yang
meningkatkan
produksi
analgesik
endogen
dan
pasien
umumnya
lebih
menyukai
melakukan
suatu
kegiatan
Hasil
penelitian
ini
bermanfaat
sebagai
informasi
dalam
dalam
memberikan
asuhan