Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
terlarut normal. Untuk larutan dengan konsentrasi tinggi/ larutan pekat, maka akan
terjadi perubahan mendadak pada beberapa sifat fisik seperti: tekanan osmosis,
turbiditas, daya hantar listrik dan tegangan muka. Surfaktan dan zat aktif
permukaan merupakan spesies yang aktif pada antarmuka antaradua fase, seperti
antarmuka antara fase hidrofil dan hidrofob. Surfaktan berakumulasi pada
antarmuka, dan mengubah tegangan permukaan (Atkins,1997:262).
secara mendadak pada beberapa sifat fisik seperti tekanan osmosis, turbiditas, daya hantar listrik
dan
tegangan permukaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan konsentrasi kritis misel dari Sodium Dodesil Sulfat (SDS) pada
pelarut air?
2. Bagaimana menentukan harga entalpi pembentukan misel SDS berdasarkan harga ln kkm vs
1/T?
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Materials Safety Data Sheet (MSDS) Bahan
2.1.1 Aquades
Nama IUPAC : Dihydrogen monoxide, Oxidaneleh mikroba
Nama Lain : Hydroxylic acid, Hydrogen Hydroxide, R-718
Sifat kimia dan fisik :
- Rumus Molekul : H
2
O
- Massa molar : 18.01528(33) g mol
-1
- Penampilan : Cairan tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau pada
Keadaan standar
- Densitas :1000 kg m
-3
, liquid (4 C), 917 kg m
-3
, solid
- Titik leleh : 0 C , 32 F (273.15 K)
- Panjang Rantai: C12> 60%; C14 = 20 sampai 35%; C16 <10%, C10 dan C18 <1%
masing-masin
Surfaktan adalah senyawa pengaktif permukaan yang dapat diproduksi dari reaksi kimia atau
biokimia. Zat pengaktif permukaan (surfaktan) dalam larutan encer bersifat sebagai zat terlarut
normal. Untuk larutan dengan konsentrasi tinggi/ larutan pekat, maka akan terjadi perubahan
mendadak pada beberapa sifat fisik seperti: tekanan osmosis, turbiditas, daya hantar listrik dan
tegangan muka. Surfaktan dan zat aktif permukaan merupakan spesies yang aktif pada
antarmuka antaradua fase,
Salah satu contoh surfaktan adalah molekul Natrium dodesyl sulfat (NaDS) berikut :
CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- SO4-- Na+
Dalam pelarut polar, misalnya air, molekul-molekul ini akan menunjukkan perbedaan sifat saat
berin teraksi dengan air. Bagian polar akan berinteraksi dengan air, sementara bagian yang polar
menghindar berinteraksi dengan air dan berada di atas permukaan. Sifat amphiphilik molekul
inilah yang membuat terjadinya pengumpulan (self-association). Kemudian pengumpulan(selfassociation)ini membentuk suatu agregat yang disebut dengan misel. Bagian hidrofobik akan
beragregat membentuk inti dari misel ini (Domnguez, 1997).
Gambar pembentukan misel dapat dilustrasikan seperti gambar 2.3 dibawah ini.