Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Arsitektur
Bioklimatik
menghadapi
Tuntutan
Kenyamanan
Penerangan
Kenyamanan penerangan bagi manusia mengandung arti tercapainya
kecukupan kuat penerangan, tidak silau dan kesesuaian warna yang terlihat.
Jadi pada prinsipnyakenyamanan penerangan adalah bergantung pada
angka kuat penerangan dari sumbercahaya dan komponen pendukungnya,
posisi atau kedudukan dari sumber cahaya, serta aspek pewarnaan dan
material permukaan lingkungan.
Pada penerapan sistim pasif yang mengandalkan sumber cahaya siang
hari, besarnya kuat cahaya dalam ruang bersumber dari tiga komponen,
yaitu komponen terang langit (yang langsung masuk melalui bukaan),
komponen pemantulan dalam ruang, dan komponan pemantulan dari ruang
luar. Di iklim tropis, dimana terang langit dapat mencapai 10.000Lux, maka
peran dari bukaan/jendela pada bidang selubung bangunan menjadi penting
untuk mendapatkan kecukupan kuat cahaya yang masuk secara langsung ke
dalam ruangan, serta peran dari warna dinding bagian dalam yang
menyumbangkan efek pemantulan cahaya dalam ruang, agar didapatkan
kuat penerangan secara merata. Dalam konteks pencahayaan alami siang
hari, dinding dan plafond ruang dalam yang diberi warna mengarah ke warna
putih, akan mampu menyumbangkan sampai sekitar20% dari total kuat
cahaya dalam ruang. Sementara itu jenis permukaan dinding kayu (warna
cokelat tua/agak gelap) sebagaimana terdapat pada tipe rumah tradisional,
Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa arsitektur bioklimatik merupakan
konsep yang dapat diandalkan dalam merancang bangunan hemat energi.
Adanya permasalahan konsumsi energi pada akhir-akhir ini khususnya pada
sektor bangunan membutuhkan jawaban daripara perancang agar
menyajikan rancangan yang berwawasan hemat energi. Para arsitek dan
mahasiswa jurusan teknik arsitektur sudah selayaknya mendalami topik
arsitektur bioklimatik ini, karena merekalah yang dimasa mendatang harus
mampu menjawab permasalahan energi bangunan.