Vous êtes sur la page 1sur 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar populasi negara kita adalah anak-anak dan penyakit
diare. Merupakan salah satu insiden penyakit yang sering kita jumpai insiden
angka kejadian 150-430 per seribu penduduk per tahun. Banyak orang yang
masing menganggap diare sebagai penyakit ringan yang tidak begitu
berbahaya. Namun, penyakit ini merupakan salah sat penyakit mematikan
jika tidak diobati dengan benar. Pengambilan kasus ini dimaksudkan
membahas berbagai aspek klinis pada asuhan kebidanannya, sehingga
penatalaksanaan yang menyertai dapat ditekan.
1.2 Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Mahasiswa dengan pembaca dapat mengetahui berbagai macam aspek
utama kesehatan anak-anak dengan diare dari segi klinis, pencegahan dan
penatalaksanaan
B. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengkaji data pada kasus diare pada anak.
2. Mahasiswa dapat menentukan identifikasi diagnosa dan masalah dari
data yang diperoleh.
3. Mahasiswa dapat menentukan antisipasi diagnosa dengan masalah
potensial yang mungkin terjadi.
4. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera yang dapat diberikan.
5. Mahasiswa dapat merencanakan intervensi tindakan yang dilakukan
6. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi dari intervensi yang
telah disusun.
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi dari keseluruhan kegiatan yang telah
dilakukan pada pasien anak dengan diare.

1.3 Sistematika Penulisan


BAB I

: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Sistematika Penulisan

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Diare Pada Bayi dan Anak
2.2 Konsep asuhan kebidanan pada bayi dan anak

BAB III

2.2.1

Pengumpulan data

2.2.2

Identifikasi diagnosa dan masalah

2.2.3

Identifikasi masalah potensial

2.2.4

Identifikasi kebutuhan segera

2.2.5

Intervensi

2.2.6

Implementasi

2.2.7

Evaluasi

: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3 Identifikasi masalah potensial
3.4 Identifikasi kebutuhan segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi

BAB IV

: PEMBAHASAN

BAB V

: PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diare Pada Bayi dan Anak


2.1.1

Pengertian
-

Diare merupakan pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.


(hipocrates)

Diare diartikan sebagai BAB yang tidak normal atau bentuk tinja
yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya
(IKA FKUI / RSCM)

Diare adalah tinja yang sedikit lembek dari biasa atau hanya
bertambah sering beberapa kali saja (Maria Suryabudhi : 229)

Diare merupakan mekanisme alamiah tubuh mengeluarkan isi usus


yang busuk dan akan berhenti sendiri jika telah bersih. Diare
sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi merupakan gejala awal
gangguan kesehatan (Umar Fahmi Achmad, 2005)

2.1.2

Macam-macam Diare

Diare akut

: diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan


anak yang sebelumnya.

Diare kronik : diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu disertai


kehilangan berat badan atau tidak bertambah berat
badannya selama masa tersebut.

2.1.3

Etiologi
1. Faktor Infeksi
a. Faktor enteral

: Infeksi saluran pencernaan makanan yang


merupakan penyebab utama diare pada
anak.

- Infeksi bakeri : vibrio, escherichia coli dan salmonella,


shigella,

campylobactere,

yesnia

aeromona dan lain-lain.


- Infeksi virus : entevirus,

adenovirus,

rotavirus,

astrovirus, dan lain-lain.


- Infeksi parasit : cacing, prozoa, jamur.
b. Infeksi Parenteral : infeksi diluar alat perencanaan makanan
seperti otits media, akut, tonsilis /
tonsilofaringitis,

bronkopneusmonia,

ensefalitis, biasanya terjadi pada bayi dan


anak berumur dibawah 2 tahun.
2. Faktor Malabsobsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Karena disakarida (intoleransi laktosa, mlatosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fretosa dan galaktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
a. Diet
Insiden diare dapat terjadi karena makanan terlalu banyak
makanan yang sulit dicerna, makanan basi, beracun, ataupun
alergi pada makanan.
b. Gizi
Diare dapat terjadi pada anak kekurangan gizi, seperti pada
kwashiorkor.
4. Faktor Psikologis
Misalnya disebabkan oleh gangguan emosional, stress, tegang
(nervous) dan depresi.

2.1.4

Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan dapat menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2) Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
3) Gangguan Motilitas Usus
Hyperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya
bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul
berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

2.1.5

Patofisiologis
Sebagai akibat dari baik akut maupun kronis akan terjadi :
1) Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi yang mengakibatkan
terjadinya gangguan keseimbangan asam basa
2) Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan
berkurang, pengeluaran bertambah)
3) Hipoglikemi
4) Gangguan sirkulasi darah

2.1.6

Gejala Klinik
KU

: biasanya anak menjadi lemah, gelisah, cengeng,


suhu

tubuh

meningkatkan,

berkurang sampai tidak ada, mules


5

nafsu

makan

Diare

: tinja berair encer, dapat berwarna hijau karena


bercampur empedu, atau disertai lendir dan atau
darah, terdapat sisa makanan yang tidak dapat
dicerna.

Muntah

: dapat timbul atau tidak, dapat terjadi sebelum


atau saat menderita diare.

Dehidrasi

: berat badan turun, turgor kulit turun, mukosa


tampak kering dan fonentela anterior / UUB
cekung.

Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang, terdapat :


-

Dehidrasi ringan.

Dehidrasi sedang : fontanela anterior cekung, elastisitas kulit


turun, mulut merah dan kering mata akan cekung.

Dehidrasi berat : KU turun, kulit dingin, pandangan kosong

Berdasarkan tonisitas plasma, terdapat :


-

Dehidrasi hipotonik, isotonic dan hipertonik


Hipotonik Na plasma < 130 Meq / 1 (hoiponatremia)
Isotonic (disonatremia) Na plasma 130-150 mEq / 1
Hipertonik (hipernatremia) Na plasma < 150 mEq /1

2.1.7

Diagnosis
Diagnosis diare dapat diketahui dengan observasi feses bayi atau anak.
Pemeiksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui diganosisnya
antara lain dengan :
1) Pemeriksaan feses
a. Makroskepis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dengan kertas lakmus dan tablet clinitest
indikasi dugaan intoleransi gula.
c. Pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2) Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,
dengan ASTRUP jika memungkinkan
6

3) Pemeriksaan kadar ureum atau kreatinin faal ginjal.


4) Pemeriksaan elektrolit Na, K, Ca, dan P dalam serum (terutama
jika disertai kejang)
5) Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik
atau parasit secara kualitatif terutama pada diare kronik.
2.1.8

Masalah Potensial
1. Dehidrasi
2. Febris
3. Renajatan hipolemik
4. Hipoklemia (gejala : meteroismus, hipotensi otot, lemah,
bradikardi A perubahan pada EKG)
5. Hipoglikemia
6. Gangguan elektrolit
7. Intoleransi laktosa sekunder
8. Kejang
9. Malnutrisi EP
10. Kerusakan hepar
11. Kerusakan ginjal
12. Kematian

2.1.9

Penatalaksanaan
1) Pemberian cairan
Jenis cairan
Formula lengkap (oralit)
Formula sederhana (larutan gula garam)
Peroral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan seda, cairan diberikan
peroral berupa cairan yang erisikan NaCl dan NaHCO3, Kcl
dan glukosa. Untuk pengobatan sementara dirumah sebelum

dibawa berobat guna mencegah dehidrasi lebih jauh dapat


menggunakan formula sederhana.
2) Parenteral
Pada umumnya cairan yang digunakan adalah ringer laktat (RL).
Mengenal pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan
tergantung dari berat / ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan
dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
3) Pengobatan dietetic
a. Untuk anak dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun dengan berat
badan kurang dari 7 kg.
Jenis makanan :
-

Susu (ASI atau susu formula dengan mengandung laktosa


rendah dan asam lemaj tak jenuh, misal LLM, A (minon)

Makanan setengah padat (bubur atau nasi tim)

Susu khusus yang disesuaikan dengan kelamin yang


ditemukan.

Caranya :
Hari I

: - setelah dehidrasi segera diberikan makanan


peroral
- bila diberi ASI atau susu formula diare masih
sering bisa diberikan tambahan oralit atau air
tawar selang-seling dengan ASDI. Misal 2 kali
ASI / susu formula, 1 kali orlait.

Hari 2-4 : ASI atau susu formula lebih rendah laktosa penuh.
Hari 5

: Bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan.

b. Untuk anak diatas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 7 kg.
Jenis makanannya makan padat atau makana cair / susu sesuai
dengan kebiasaan makanan dirumah.
4) Obat-obatan
Prinsip : menggantikan cairan yang hilang.
a. Obat anti sekresi
8

Asetosal

Klorpromazin

b. Obat anti spasmolitik


Misalnya : papavinire
c. Obat pengeras tinja
Hanya diberikan jika penyebabnya telah diketahui dengan
jelas.
d. Zat-zat yang bersifat menyerap gas
Pada umumnya penderita diare disertai dengan keluhan perut
kembung. Keadaan ini dapat diatasi denga penggunaan oralit,
garam bismuth atau obat-obatan yang mengandung ataupulgit.
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dan Anak Dengan Diare
2.2.1

Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
Identitas meliputi identifikasi anak dan kedua orang tuanya.
Nama bayi

: untuk memudahkan memanggil

Umur

: untuk mengetahui usia bayi

Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuanOrang tua


Nama

: menghindari kekeliruan bila terdapat kesamaan


nama bayi

Usia

: mengetahui kematangan fisik, psikis dan sosial


dalam pola perawatan anak

Pendidikan

: menentukan pola pemberian KIE oleh petugas


kesehatan

Agama

: mengidentifikasi pola perawatan bayi menurut


kepercayaan yang dianut

Suku bangsa : mengidentifikasi

variasai

respon

atau

kecenderungan prespektif tiap suku yang berbeda


Pekerjaan

: mengkorelasi

pengaruh

terhadap kesehatan bayi

pekerjaan

tertentu

Penghasilan : mengetahui taraf hidup


Alamat

: untuk

memudahkan

bila

akan

dilakukan

kunjungan rumah
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering disampaikan adalah frekuensi BAB
yang sering (>3 x) dengan konsistensi cair, encer, seperti ampas
dan bercampur lendir serta darah. Kondisi anak biasanya lemas,
rewel, mules, dan tidak nafsu makan.
c. Riwayat Kesehatan
Mengkaji riwayat kesehatan anak sebelumnya yang mungkin
dapat berpengaruh pada penyakit yang dideritas saat ini.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular (TBC, Sifilis, dll), menahun (epilepsi, diare kronik, asma,
dan lain-lain)

10

e. Pola kehidupan sehari-hari


1) Nutrisi
Membedakan kebiasaan makan anak sebelum dan elama sakit.
Untuk mengetahui kecukupan gizi
2) Eliminasi
Membandingan pola BAB dan BAK anak sebelum dan selama
sakit
3) Aktifitas
Mengkaji kebiasaan aktivitas anak sbeelum dan selama sakit
4) Istirahat
Pada umumnya istirahat anak selama sakit berkurang atau
terganggu
5) Pola kebersihan
Mengkaji kebiasaan anak yang dapat mempengaruhi penyakit
diare.
f. Data obyektif
KU

: lemah, lesu

Kesadaran : composmentis
TTV

Suhu : cenderung naik, normalnya 36,50 C 370C


Nadi

: cenderung meningkat, normalnya 70 90 x / menit

RR

: cenderung meningkat, normalnya 16 24 x / menit

BB

: 10-16 kg

TB

: normalnya 80 100 cm

Lila

: 13-16 cm

Pemeriksaan fisik :
o Inspeksi
Kepala

: fotanela anterior cekung (+)

Muka

: pucat, perubahan raut muka

Mata

: icterus (+)
11

Mulut

: pada umumnya kering, kemerahan, mukosa,


membran kering, lidah kotor.

Perut

: perhatikan turgor kulit, adanya dilatasi

Anus

: kebersihan (-)

Ekstremitas : turgor menurun


o Palpasi
Abdomen

: pembesaran organ didaerah abdomen (-), nyeri


tekan (-)

o Auskultasi
Perut

: bising usus (+), peristaltik menurun

o Perkusi
Abdomen
2.2.2

: meteorismus (+)

Identifikasi Diganosa dan Masalah


Dx

: Bayi ......umur.....dengan diare.

Ds

: Frekuensi BAB dan konsistensi

Do

: KU

: lemah

TTV

: cenderung naik

Pemeriksaan fisik
o Inspeksi
Kepala

: fontanela anterior cekung (+)

Muka

: pucat, perubahan raut muka

Mata

: ikterus (+)

Mulut

: kering, kemerahan, mukosa, membran


kering, lidah kotor

Perut

: turgor kulit menurun

Anus

: kebersihan (-),lecet (+)

Ekstremitas : turgor menurun


o Palpasi
Abdomen

: pembesaran organ di daerah abdomen


12

o Auskultasi
Perut

: bising usus (+)

o Perkusi
Perut

: meteorismus (+)

2.2.3

Identifikasi Masalah Potensial

2.2.4

Identifikasi Kebutuhan Segera

2.2.5

Intervensi
1. Intervensi
Tujuan : Diare terobati
Kriteria hasil :
-

KU

: baik

TTV

dalam batas normal

Konsistensi padat, lembek, cairan warna kuning

Tidak terjadi komplikasi.

Intervensi :
1) Observasi BB
R/ Mendeteksi adanya kekurangan nutrisi.
2) Lakukan pemeriksaan fisik
R/ Antisipasi adanya komplikasi
3) Observasi TTV dan KU
R/ Deteksi adanya komplikasi

Intervensi
Tujuan : dehidrasi teratasi dengan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :

13

Turgor kulit baik

1) Beri makanan sedikit tapi sering


R/ Pencegahan malnutrisi.
2.2.6

Implementasi
Sesuai dengan intervensi

2.2.7

Evaluasi
S

: Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah


diberikan.

: - KU

: Baik

- Kesadaran

: composmentis

- TTV dalam batas normal


- Turgor masih bagus
- Bayi diare akut
- BB tidak mengalami penurunan
- Oralit sudah diberikan beserta dosis dan cara pemberian (1
gelas belimbing + 1 bungkus oralit di aduk rata dan
diminumkan)
A

: Masalah belum teratasi.

: lanjutkan intervensi

Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih


belum teratasi.

Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan


frekuensi diare, muntah muntah, badan panas, dehidrasi
tinggi

Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus

Masalah
O

: - KU

: Baik

- Kesadaran

: composmentis

14

- BB tidak mengalami penurunan


- Oralit sudah diberikan turgor kulit normal
- Beri makanan sedikit tapi sering dan bayi yang hangat
- Suhu dalam bebas normal
- Kelembaban membrane mukosa normal
A

: Masalah belum teratasi.

: - Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan


- Anjurkan pada ibu untuk komtrol apabila diare masih belum
teratasi
- Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan
frekuensi diare, muntah muntah, badan panas, dehidrasi
tinggi
- Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus

15

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Tanggal

: 19 Desember 2005

Pukul

: 08.30 wib

Tempat

: Puskesmas Arjowinangun.

3.1.1

Data Subyektif
a. Biodata
Nama anak

: By. A

Umur

: 2 tahun

Jenis kelamin : laki-laki


Anak ke

: pertama

Nama Ibu

: Ny. H

Usia

: 32 tahun

Agama

: Islam

Suku bangsa

: Jawa

Pekerjaan

: IRT

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Sempal Wadak RT. 13, RW. 3

Nama Ayah

: Tn. W

Usia

: 35 tahun

Agama

: Islam

Suku bangsa

: Jawa

Pekerjaan

: Swasta

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Sempal Wadak RT. 13, RW. 3

16

b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa putranya sudah BAB lebih dari 3 kali
sehari, sejak dua hari yang lalu.
c. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Tidak ada penyakit menular atau kronis yang diberikan anak.
Hanya batuk dan flu biasa dan tidak pernah masuk rumah sakit
d. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Sebelum sakit : By. A biasa makan 3 x sehari dengan porsi
cukup. Selain itu, By. A suka membeli
jajanan yang dijual bebas.
Saat sakit

: By. A hanya makan bubur, minum teh manis


dan air putih.

2. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1 x sehari, BAK 4-6 x / sehari
Saat sakit

: BAB > 3x sehari, BAK 3-5 x sehari

3. Aktifitas
Sebelum sakit : setiap hari bermain dan sore hari mengaji
Saat sakit

: By. A tidak melakukan aktivitas berlebihan.


Hanya dilakukan diatas tempat tidur.

4. Istirahat
Sebelum sakit : tidur malam 8-10 jam sehari, jarang tidur
siang.
Saat sakit

: By. A sering gelisah, istirahat tidak tenang,


tidur malam 6-8 jam. Tidak bisa tidur siang.

17

5. Personal hygiene
Sebelum sakit : Mandi 2 x sehari, ganti baju setiap kotor
Saat sakit

: By. A hanya diseka, ganti baju setiap kotor.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular maupun menahun
3.1.2

Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: lemah dan lesu

Kesadaran

: composmentis

Tinggi badan

: 88 cm

Berat badan

: 13 kg

b. Tanda-tanda vital
Nadi

: 112 x / mnt

RR

: 36 x / mnt

Suhu

: 36,80 C

c. Pemeriksaan fisik
-

Inspeksi
Kepala

: lonjong, rambut lurus.

Muka

: pucat, muka agak meringis

Mata

: tidak cowong, konjungtiva tidak pucat sklera


tidak icterus.

Hidung

: tidak ada skret, kelainana tidak ada.

Mulut

: bibir agak kemerahan dan kering

Telinga

: bersih, simetris, kelainan tidak ada

Leher

: pembesaran kelenjar tyroid (-)

Dada

: simteris, tidak ada kelainan

Abdomen

: dilatasi dinding perut (-), turgor turun

Anus

: bersih (+), iritasi pada pantat

Ekstremitas : atas dan bawah simteris normal.


18

Palpasi
Abdomen

: tidak

ada

pembesaran

organ

dalam

dan

timbunan gas, pasien dapat flatus.


-

Auskultasi
Perut

: bising usus meningkat

Perkusi
Perut

: tidak adanya meteorismus

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Bayi A usia 2 tahun dengan diare.
Ds : Ibu mengatakan bahwa putra sudah dari 3 kali sekali
Do : KU

: lemah

TTV

: Nadi

: 112 x / mnt

RR

: 36 x / menit

Suhu

: 360 C

Pemeriksaan fisik
o Inspeksi
Muka

: pucat, muka agak meringis

Mulut

: bibir agak kemerahan dan kering

Abdomen

: dilatasi dinding perut (-) turgor turun

Anus

: bersih (+), iritasi pada pantat

Ekstremitas : turgor menurun


o Palpasi
Abdomen

: tidak ada pembesaran organ dalam dan timbunan


gas, pasien dapat flatus

o Auskultasi
Perut

: bising usus meningkat

19

o Perkusi
Perut

: tidak ada meteorismus

Masalah
BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan gangguan pemenuhan nutrisi
Ds : By. A BAB berlebihan (> 3 x sehari) sejak 2 hari yang lalu.
Do : Turgor kulit turun, mukos mulut kering, bibir kemerahan dan agak
pecah-pecah.
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
3.5 INTERVENSI
Dx : By. A usia 2 tahun dengan diare
Tujuan : diare terobati
Kriteria hasil :
KU

: baik

TTV

: dalam batas normal

BAB

: dalam batas normal (1-2 x / hari), konsistensi padat lembek,


warna kuning.

Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu, pasien dan kelaurga lebi kooperatif selama diberi tindakan
2. Observasi TTV dan KU
R/ Deteksi adanya komplikasi dan pemantauan kondisi pasien.
-

Turgor kulit baik

Mukosa baik (tidak kering)


.

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 19 Desember 2005 pukul 08.45. wib

20

1. Melakukan pendekatan yang baik dengan pasien dan keluarga


menjelaskan kondisi pasien, prognosis, tindakan dan tujuan dari tercapai
yang diberikan.
2. Pantau TTV
KU

: lemah.

Nadi

: 114 x / mnt

RR

: 34 x / mnt

Suhu

: 36,60C

3. Melakukan tindakan aseptik dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah


melakukan tindakan.
4. Memberikan bising usus
3.7 EVALUASI
Tanggal 19 Desember 2005
S

jam : 08.45 wib

: Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah


diberikan.

: - KU

: Baik

- Kesadaran :

composmentis

- TTV dalam batas normal


- Turgor normal
- Bayi diare akut
- BB tidak mengalami penurunan
- Oralit sudah diberikan beserta dosis dan cara pemberian
A

: Masalah belum teratasi.

: lanjutkan intervensi
Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih belum
teratasi.
Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan frekuensi
diare, muntah-muntah, badan panas, dehidrasi tinggi
Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus
21

BAB IV
PEMBAHASAN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering kita jumpai
dimasyarakat, terutama pada anak-anak. Masalah yang sering menyertainya antara
lain dehidrasi, mual muntah dan peningkatan suhu tubuh. Pada keadaan yang
tidak ditangani dengan benar, diare dapat menyebabkan komplikasi pada organ
hati dan ginjal. Selain itu, diare yang menyerang anak-anak dapat dengan cepat
membawa pada kemungkinan kematian yang besar jika ditangani dengan
terlambat.
Pada tinjauan pustaka, penulis telah menjelaskan penanganan diare secara
klinis dan cara pencegahannya. Sementara itu, penanganan diare secara sistematis
telah dijelaskan berdasarkan metode varney pada sub bab konsep asuhan
kebidanan pada bayi / anak dengan diare.
Selama melakukan tindakan penanganan diare pada bayi usia 2 tahun,
penulis mendapatkan beberapa terapi yang kurang lengkap dilaksanakan
dilapangan. Misalnya pada pemeriksaan lab yang dianjurkan adalah DL, VL,
Widal, dan Weil felix. Pada kenyataannya dilapangan tidak dapat melaksanakan
tindakan tersebut karena keterbatasan saran dan prasarana selain itu juga masalah
keterbatasan dana bagi pasien.Sementara pada data yang lain, penulis tidak
menemukan perbedaan yang menyolok antara teori dengan praktek dilapangan.

22

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada asuhan kebidanan pada bayi / bayi
dengan diare ini, antara lain :
-

Perlunya kecepatan dalam mengumpulkan data

Kecepatan dan ketepatan dalam diagnosa dan mengantisipasi masalah

Kecepatan dan kecermatan dalam merencanakan tindakan dan pemberian


terapi.

Ketelitian dan mengevaluasi.

5.2 Saran
Peningkatan sarana dan prasarana sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dimasyarakat harus diperhatikan dengan baik. Hal ini bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang tepat, cepat dan tertarik di masyarakat,
khususnya di bidang kesehatan.

23

DAFTAR PUSTAKA
Darmansjah, Iwan, 2001, Pengobatan Diare.
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid I,
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta.
Eisen, Bergarlene, 1999, Bayu Pada Tahun Pertama : Apa Yang Anda Hadapi
Dari Bulan Pertama, Jakarta : Arcon.
Prawirohardjo, Sarwono, 1999, Ilmu Kebidanan, Jakarta.
Suryabudi, Maria, Cara Merawat Bayi dan Anak-anak, Jakarta -1.

24

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI A USIA 2 TAHUN DENGAN DIARE
DI PUSKESMAS ARJOWINANGUN MALANG

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktek Klinik Kebidanan

Disusun Oleh :
LOVIA MURNI ASTUTI
0403.25

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2006
25

Vous aimerez peut-être aussi

  • Febris Lovi Di Arjownangun
    Febris Lovi Di Arjownangun
    Document28 pages
    Febris Lovi Di Arjownangun
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bronkho Pneumonie
    Bronkho Pneumonie
    Document18 pages
    Bronkho Pneumonie
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • IKTERUS
    IKTERUS
    Document27 pages
    IKTERUS
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Febris Ojek
    Febris Ojek
    Document27 pages
    Febris Ojek
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Febris Ojek
    Febris Ojek
    Document27 pages
    Febris Ojek
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Askeb Keluarga Diare
    Askeb Keluarga Diare
    Document41 pages
    Askeb Keluarga Diare
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Anak
    Askep Anak
    Document10 pages
    Askep Anak
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bisul 5
    Bisul 5
    Document4 pages
    Bisul 5
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bakteremia
    Bakteremia
    Document13 pages
    Bakteremia
    Ervina Meraih Bintang
    Pas encore d'évaluation
  • Bisul
    Bisul
    Document5 pages
    Bisul
    Ervina Meraih Bintang
    Pas encore d'évaluation
  • Askeb by Diare
    Askeb by Diare
    Document25 pages
    Askeb by Diare
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I (Halaman 1)
    Bab I (Halaman 1)
    Document1 page
    Bab I (Halaman 1)
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Neonatus Askeb DHF
    Neonatus Askeb DHF
    Document12 pages
    Neonatus Askeb DHF
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Diare 3....
    Diare 3....
    Document33 pages
    Diare 3....
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Diare
    Diare
    Document26 pages
    Diare
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persembahan
    Lembar Persembahan
    Document2 pages
    Lembar Persembahan
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Kerangka Konsep
    Kerangka Konsep
    Document1 page
    Kerangka Konsep
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Iv (Halaman 22)
    Bab Iv (Halaman 22)
    Document1 page
    Bab Iv (Halaman 22)
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Iv (Halaman 22)
    Bab Iv (Halaman 22)
    Document1 page
    Bab Iv (Halaman 22)
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Lampiran Baru
    Lampiran Baru
    Document17 pages
    Lampiran Baru
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Document1 page
    Lembar Persetujuan
    airul alrizal rofiqi
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Isi Indah
    Daftar Isi Indah
    Document10 pages
    Daftar Isi Indah
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document28 pages
    Bab I
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document1 page
    Kata Pengantar
    Izzatul Nurul Afifah
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Document1 page
    Lembar Persetujuan
    airul alrizal rofiqi
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Document1 page
    Lembar Persetujuan
    airul alrizal rofiqi
    Pas encore d'évaluation