Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Diare Pada Bayi dan Anak
2.2 Konsep asuhan kebidanan pada bayi dan anak
BAB III
2.2.1
Pengumpulan data
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
Intervensi
2.2.6
Implementasi
2.2.7
Evaluasi
: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3 Identifikasi masalah potensial
3.4 Identifikasi kebutuhan segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV
: PEMBAHASAN
BAB V
: PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
-
Diare diartikan sebagai BAB yang tidak normal atau bentuk tinja
yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya
(IKA FKUI / RSCM)
Diare adalah tinja yang sedikit lembek dari biasa atau hanya
bertambah sering beberapa kali saja (Maria Suryabudhi : 229)
2.1.2
Macam-macam Diare
Diare akut
2.1.3
Etiologi
1. Faktor Infeksi
a. Faktor enteral
campylobactere,
yesnia
adenovirus,
rotavirus,
bronkopneusmonia,
2.1.4
Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan dapat menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2) Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
3) Gangguan Motilitas Usus
Hyperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya
bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul
berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
2.1.5
Patofisiologis
Sebagai akibat dari baik akut maupun kronis akan terjadi :
1) Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi yang mengakibatkan
terjadinya gangguan keseimbangan asam basa
2) Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan
berkurang, pengeluaran bertambah)
3) Hipoglikemi
4) Gangguan sirkulasi darah
2.1.6
Gejala Klinik
KU
tubuh
meningkatkan,
nafsu
makan
Diare
Muntah
Dehidrasi
Dehidrasi ringan.
2.1.7
Diagnosis
Diagnosis diare dapat diketahui dengan observasi feses bayi atau anak.
Pemeiksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui diganosisnya
antara lain dengan :
1) Pemeriksaan feses
a. Makroskepis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dengan kertas lakmus dan tablet clinitest
indikasi dugaan intoleransi gula.
c. Pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2) Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,
dengan ASTRUP jika memungkinkan
6
Masalah Potensial
1. Dehidrasi
2. Febris
3. Renajatan hipolemik
4. Hipoklemia (gejala : meteroismus, hipotensi otot, lemah,
bradikardi A perubahan pada EKG)
5. Hipoglikemia
6. Gangguan elektrolit
7. Intoleransi laktosa sekunder
8. Kejang
9. Malnutrisi EP
10. Kerusakan hepar
11. Kerusakan ginjal
12. Kematian
2.1.9
Penatalaksanaan
1) Pemberian cairan
Jenis cairan
Formula lengkap (oralit)
Formula sederhana (larutan gula garam)
Peroral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan seda, cairan diberikan
peroral berupa cairan yang erisikan NaCl dan NaHCO3, Kcl
dan glukosa. Untuk pengobatan sementara dirumah sebelum
Caranya :
Hari I
Hari 2-4 : ASI atau susu formula lebih rendah laktosa penuh.
Hari 5
b. Untuk anak diatas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 7 kg.
Jenis makanannya makan padat atau makana cair / susu sesuai
dengan kebiasaan makanan dirumah.
4) Obat-obatan
Prinsip : menggantikan cairan yang hilang.
a. Obat anti sekresi
8
Asetosal
Klorpromazin
Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
Identitas meliputi identifikasi anak dan kedua orang tuanya.
Nama bayi
Umur
Usia
Pendidikan
Agama
variasai
respon
atau
: mengkorelasi
pengaruh
pekerjaan
tertentu
: untuk
memudahkan
bila
akan
dilakukan
kunjungan rumah
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering disampaikan adalah frekuensi BAB
yang sering (>3 x) dengan konsistensi cair, encer, seperti ampas
dan bercampur lendir serta darah. Kondisi anak biasanya lemas,
rewel, mules, dan tidak nafsu makan.
c. Riwayat Kesehatan
Mengkaji riwayat kesehatan anak sebelumnya yang mungkin
dapat berpengaruh pada penyakit yang dideritas saat ini.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular (TBC, Sifilis, dll), menahun (epilepsi, diare kronik, asma,
dan lain-lain)
10
: lemah, lesu
Kesadaran : composmentis
TTV
RR
BB
: 10-16 kg
TB
: normalnya 80 100 cm
Lila
: 13-16 cm
Pemeriksaan fisik :
o Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
: icterus (+)
11
Mulut
Perut
Anus
: kebersihan (-)
o Auskultasi
Perut
o Perkusi
Abdomen
2.2.2
: meteorismus (+)
Ds
Do
: KU
: lemah
TTV
: cenderung naik
Pemeriksaan fisik
o Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
: ikterus (+)
Mulut
Perut
Anus
o Auskultasi
Perut
o Perkusi
Perut
: meteorismus (+)
2.2.3
2.2.4
2.2.5
Intervensi
1. Intervensi
Tujuan : Diare terobati
Kriteria hasil :
-
KU
: baik
TTV
Intervensi :
1) Observasi BB
R/ Mendeteksi adanya kekurangan nutrisi.
2) Lakukan pemeriksaan fisik
R/ Antisipasi adanya komplikasi
3) Observasi TTV dan KU
R/ Deteksi adanya komplikasi
Intervensi
Tujuan : dehidrasi teratasi dengan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :
13
Implementasi
Sesuai dengan intervensi
2.2.7
Evaluasi
S
: - KU
: Baik
- Kesadaran
: composmentis
: lanjutkan intervensi
Masalah
O
: - KU
: Baik
- Kesadaran
: composmentis
14
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal
: 19 Desember 2005
Pukul
: 08.30 wib
Tempat
: Puskesmas Arjowinangun.
3.1.1
Data Subyektif
a. Biodata
Nama anak
: By. A
Umur
: 2 tahun
: pertama
Nama Ibu
: Ny. H
Usia
: 32 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMA
Alamat
Nama Ayah
: Tn. W
Usia
: 35 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: SMA
Alamat
16
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa putranya sudah BAB lebih dari 3 kali
sehari, sejak dua hari yang lalu.
c. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Tidak ada penyakit menular atau kronis yang diberikan anak.
Hanya batuk dan flu biasa dan tidak pernah masuk rumah sakit
d. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Sebelum sakit : By. A biasa makan 3 x sehari dengan porsi
cukup. Selain itu, By. A suka membeli
jajanan yang dijual bebas.
Saat sakit
2. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1 x sehari, BAK 4-6 x / sehari
Saat sakit
3. Aktifitas
Sebelum sakit : setiap hari bermain dan sore hari mengaji
Saat sakit
4. Istirahat
Sebelum sakit : tidur malam 8-10 jam sehari, jarang tidur
siang.
Saat sakit
17
5. Personal hygiene
Sebelum sakit : Mandi 2 x sehari, ganti baju setiap kotor
Saat sakit
Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Kesadaran
: composmentis
Tinggi badan
: 88 cm
Berat badan
: 13 kg
b. Tanda-tanda vital
Nadi
: 112 x / mnt
RR
: 36 x / mnt
Suhu
: 36,80 C
c. Pemeriksaan fisik
-
Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Abdomen
Anus
Palpasi
Abdomen
: tidak
ada
pembesaran
organ
dalam
dan
Auskultasi
Perut
Perkusi
Perut
: lemah
TTV
: Nadi
: 112 x / mnt
RR
: 36 x / menit
Suhu
: 360 C
Pemeriksaan fisik
o Inspeksi
Muka
Mulut
Abdomen
Anus
o Auskultasi
Perut
19
o Perkusi
Perut
Masalah
BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dan gangguan pemenuhan nutrisi
Ds : By. A BAB berlebihan (> 3 x sehari) sejak 2 hari yang lalu.
Do : Turgor kulit turun, mukos mulut kering, bibir kemerahan dan agak
pecah-pecah.
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
3.5 INTERVENSI
Dx : By. A usia 2 tahun dengan diare
Tujuan : diare terobati
Kriteria hasil :
KU
: baik
TTV
BAB
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu, pasien dan kelaurga lebi kooperatif selama diberi tindakan
2. Observasi TTV dan KU
R/ Deteksi adanya komplikasi dan pemantauan kondisi pasien.
-
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 19 Desember 2005 pukul 08.45. wib
20
: lemah.
Nadi
: 114 x / mnt
RR
: 34 x / mnt
Suhu
: 36,60C
: - KU
: Baik
- Kesadaran :
composmentis
: lanjutkan intervensi
Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila diare masih belum
teratasi.
Anjurkan segera periksa apabila terjadi peningkatan frekuensi
diare, muntah-muntah, badan panas, dehidrasi tinggi
Anjurkan untuk memberi ASI dan makanan yang halus
21
BAB IV
PEMBAHASAN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering kita jumpai
dimasyarakat, terutama pada anak-anak. Masalah yang sering menyertainya antara
lain dehidrasi, mual muntah dan peningkatan suhu tubuh. Pada keadaan yang
tidak ditangani dengan benar, diare dapat menyebabkan komplikasi pada organ
hati dan ginjal. Selain itu, diare yang menyerang anak-anak dapat dengan cepat
membawa pada kemungkinan kematian yang besar jika ditangani dengan
terlambat.
Pada tinjauan pustaka, penulis telah menjelaskan penanganan diare secara
klinis dan cara pencegahannya. Sementara itu, penanganan diare secara sistematis
telah dijelaskan berdasarkan metode varney pada sub bab konsep asuhan
kebidanan pada bayi / anak dengan diare.
Selama melakukan tindakan penanganan diare pada bayi usia 2 tahun,
penulis mendapatkan beberapa terapi yang kurang lengkap dilaksanakan
dilapangan. Misalnya pada pemeriksaan lab yang dianjurkan adalah DL, VL,
Widal, dan Weil felix. Pada kenyataannya dilapangan tidak dapat melaksanakan
tindakan tersebut karena keterbatasan saran dan prasarana selain itu juga masalah
keterbatasan dana bagi pasien.Sementara pada data yang lain, penulis tidak
menemukan perbedaan yang menyolok antara teori dengan praktek dilapangan.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada asuhan kebidanan pada bayi / bayi
dengan diare ini, antara lain :
-
5.2 Saran
Peningkatan sarana dan prasarana sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dimasyarakat harus diperhatikan dengan baik. Hal ini bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang tepat, cepat dan tertarik di masyarakat,
khususnya di bidang kesehatan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Darmansjah, Iwan, 2001, Pengobatan Diare.
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid I,
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta.
Eisen, Bergarlene, 1999, Bayu Pada Tahun Pertama : Apa Yang Anda Hadapi
Dari Bulan Pertama, Jakarta : Arcon.
Prawirohardjo, Sarwono, 1999, Ilmu Kebidanan, Jakarta.
Suryabudi, Maria, Cara Merawat Bayi dan Anak-anak, Jakarta -1.
24
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI A USIA 2 TAHUN DENGAN DIARE
DI PUSKESMAS ARJOWINANGUN MALANG
Disusun Oleh :
LOVIA MURNI ASTUTI
0403.25