Vous êtes sur la page 1sur 8

Aspek Keperilakuan pada Desentralisasi

KELAS A
KELOMPOK 10
DISUSUN OLEH:
RIO DWI K.

(1313010046)

ADITYARI DYAH K.

(1313010057)

LADY CHRISLIE P.

(1313010073)

ISNAINI ULFA L.

(1313010106)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
SURABAYA
2016

ASPEK KEPERILAKUAN PADA DESENTRALISASI

1. Melakukan Desentralisasi atau Tidak


Lebih dari satu perusahaan yang bertumbuh telah menghadapi masalah untuk
melakukan reorganisasi dalam menghadapi pertumbuhan, penciutan, atau perubahan. Salah
satu dimensi dari restrukturisasi organisasional yang telah memperoleh perhatian yang besar
adalah dikotomi sentralisasi/desentralisasi.
Tujuan dari bab ini adalah utnuk membahasa mengenai persyaratan keperilakuan yang
diperlukan untuk desentralisasi yang berhasil dalam organisasi. Dua tema utama
dikembangkan dalam bab ini. Pertama, desentralisasi adalah sikap filosofi dan respons
keperilakuan terhadap kebutuhan dari suatu llingkungan. Kedua, desentralisasi yang efektif
memerlukan pembentukan struktur organisasi sesuai yang menghasilkan suatu anggaran dasar
yang menetapkan aturan-aturan operasi bagi partisipan dan yang melakukan tindak lanjut
secara periodik dengan ukuran kinerja yang sesuai.

2. Arti dari desentralisasi


Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literatur yang beragam. Dengan
demikian, istilah ini memilkki arti berbeda bagi orang yang berbeda, Menurut H.A.Simon
desentralisasi yaitu suatu organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan
dibuat pula tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi tersebut. Terdesentralisasi
sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang
eksekutif yang lebih rendah.
Desentralisasi juga dapat diartikan sebagai suatu system yang mendorong berbagai
manajer dalam suatu hierarki berpikir dan bertindak secara independen sementara pada
saat yang sama merupakan bagian dari suatu tim filosofi manajemen yang mencoba untuk
mendorong pemikiran dan tindakan manajer yang independen tanpa mengorbankan
kebutuhan organisasional.
Simon et al menggunakan istilah penting untuk menandai keputusan-keputusan
yang akan didelegasikan jika suatu perusahaan akan melakukan desentralisasi.hal ini
tidaklah terlalu membantu, Karena dapat dibuat argumentasi bahwa keputusan

keputusan yang penting sebaiknya disentralisasikan dan keputusan keputusan yang


tidak penting didelegasikan. Derajat penyingnya suatu keputusan juga tidak menjelaskan
mengapa keputusan produksi dan penjualan cenderung didelegasikan ke tingkatan yang
lebih rendah dalam organisasi dibandingkan dengan keputusan keuangan.
Pada umumnya, keputusan strategis mencakup periode waktu yang lebih panjang dan
tidak berulang, sementara keputusan operasi bersifat jangka pendek dan berulang. Dengan
demikian, keputusan mengenai penyusunan anggaran modal dianggap jenis keputusan
yang tidak berulang, strategis dan umumnya tersentralisasi. Keputusan mengenai
produksi dan penjualan berulang, dianggap operasi dan umumnya terdesentralisasi.

3. Lingkungan sebagai Faktor Penentu Desentralisasi


Suatu pembahasan umum mengenai alasan alasan dibutuhkannya desentralisasi mencakup
hal hal berikut (Vancil 1980) :
a. Desentralisasi memebebaskan manajemen puncak untuk focus pada keputusan
keputusan stratgeis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan
keputusan operasi.
b. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respons secara cepat dan
efektif terhadap masalah Karena mereka yang berada paling dekat dengan suatu
masalah (manajer lokal).
c. Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang
diperlukan utnuk membuat keputusan yang optimal.
d. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihaan yang baik bagi manajemen puncak masa
depan.
e. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan
suatu alat motivasional yang kuat bagi para manajer.
Pada umumnya, semakin tinggi tingkat konflik dan perubahan dalam lingkungan tugas,
semakin besar kebutuhan suatu organisasi untuk mengembangan kapabilitas pemrosesan
informasi khusus, mengembangkan kemampuan untuk memeberikan respon dengan cepat,
dan mendorong perilaku yang mau mengambil resiko dan inovatif dari pihak anggota
anggotanya.
4. Memilih Suatu Struktur

Untuk menetapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur yang sesuai,
mengembangkan anggaran dasar, dan mengukur kinerja dari subunit subunit yang
terdesentralisasi. Pilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai mebutuhkan dua keputusan
inti yaitu :
a. Pembagian Tugas/ Keputusan
Jenis fungsional dan divisional dari struktur organisasi mencermikan dua acara
berbeda utnuk membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi. Struktur fungional
membagi suatu organisasi sepanjang lini fungsi fungsi utama. Struktur divisional
membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Hal ini terutama sesuai untuk
perusahaandengan banyak produk atau perusahaan yang sangat terdiversifikasi.
Komplikasi tambahan dalam membagi tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi
besar adalah penyebaran gepgrafis dari unit unitnya.perusahaan sekarang harus
diatur berdasarkan wilayah dimana setiap wilayah memilikki organisasi fungsional
atau produk yang lebih lanjut.
b. Merencanakan Akuntanbilitas Sumber Daya
Langkah kedua dalam memilih struktur adalah merencanakan suatu system
yangsesuai untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai subunit fungsional,
produk, atau wilayah. Ada empat jenis unit akuntansi sumber daya yang dikenal
dalam literatur terdiri

atas pusat biaya, pusat pedapatan, pusat labadan pusat

investasi.
Karena hubungan antara aktivitas/keputusan dan sumber daya yang digunakan, maka
organisasi fungsional terutama menggunakan pusat pendapatan dan biaya. Pusat laba
dan pusat investasi adalah unit ekonomi dasar dalam bisinis manapun dan manajemen
oleh Karena itu berkepentingan untuk menilai kelangsungan hidup ekonomisnya.
Demikian pula pusat laba adalah properti struktual dari suatu organisasi. Pusat laba
membantu dalam proses desentralisasi dengan mendatangkan perilaku yang
diinginkan dari para manajer.
5. Pengembangan Anggran Dasar
Pilihan atas struktur yang sesuai merupakan langkah pertama dijalan yang menuju
pada desentralisasi.tugas yang sama pentingnya adalah pengembangan anggaran dasar
yakni sekelompok aturan dan prinsip operasi yangakan mengatur hubungan antara
subunit dengan kantor pusat (KP) dan antara satu subunit dengan subunit lainnya.
Hubungan antar unit memerlukan penetapan pedoman untuk mengatur pertukaran
-

antara satu subunit dengan subunit yang lain.


Pendelegasian Aktivitas

Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya


didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebiaknya dikendalikan secara
sentral. Dalam teori, distem yang terdesentralisasi penih akan mendelagisikan seluruh
aktivitas yang dapat dipisahkan kepada subunit dengan hanya sedikit atau tidak sama
sekali peran dari manajemen sentral.
Kebutuhan akan keseragaman korporat dalam aktivitas- aktivitas tertentu merupakan
alasan penting lainnya untuk mensentralisasikan aktivitas aktivitas tersebut. System
akuntansi, yang harus sesuai baik dengan kebutuhan pelaporan internal maupun
eksternal, cenderung seragam karena alasan yang sama.
Factor lain yang menentukan tingkat desentralisasi adalah apakah suatu keputusan
mempunyai konsekuensi yang bertahan lama bagi suatu organisasi. Beberapa
organisasi melakukan desentralisasi untuk mendorong eksperimentasi pada tingkat
lokal. Dengan menciptakan subunit subunit yang memilikki keterikatan longgar
anatara satu sama lain, eksperimen dapat dilakukan dengan hasil yang terbatas pada
-

sebagian kecil dari segmen organisasi.


Meneteapkan Norma Norma Keperilakuan
Anggaran dasar harus mengikuti pembagian aktivitas dengan menyatakan normanorma keperilakuan yang diharapkan oleh kantor pusat dari manajer subunit dalam
melaksanakan aktivitas aktivitas ini. Norma- norma keperilakuan yang paling
penting adalah :
Sosialisasi, adalah proses melakukan orientasi terhadap anggota -anggota baru
mengenai norma-norma suatu organisasi. Sosialisasi mungkin merupakan teknik
terpenting yang digunakan untuk mengomunikasi perilaku yang dapat diterima.
Spesialisasi mengacu pada jumlah keahlian khusus dantingkat profesionalisasi dalam
suatu organisasi.
Standarisasi mengacu pada sejauh mana aturan -aturan standar berfungsi.
Dan Formalisasi atau tingkat sampai sejauh mana terdapat peraturan, prosedur dan

rutinitas tertulis merupakan teknik lain untuk mengomunikasikan norma.


Klasifikasi Hubungan Antarunit
Tingkat ketergantungan bervariasi dari tinggi dalam perusahaan yang teruntegrasi
secara vertical sampai rendah dalam konglomerasi yang terdiverifikasi. Desentralisasi
meningkatkan bahaya dimana subunit hanya memaksimalakan tujuannya sendiri
dengan mengorbankan organisasi dengan cara memungkinkan manajer subunit untuk

bertindak secara independen.


Pendekatan Kompetitif versus Kolaboratif
Anggaran dasar untuk desentralisasi mencoba untuk mencegah peluang untuk
melakukan suboptimisasiini. Anggaran dasar tersebut menggunakan dua pendektan
ekstrim. Pertama, pendektan kompetitif mengandalkan pada mekanisme pasar dan

menyubtisusi pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal.pendekatan lainnya,


yaitu pendekatan kolaboratif yang menekankan pada keanggotaan organisasional dan
mendorong indivif=du untuk bekerja sebagai satu team dengan menggunakan aturan,
-

penghargaan, dan nilai yang sesuai.


Faktor faktor yang Memengaruhi Pilihan
Ada empat factor penting yang sebaiknya dipertimbangakn oleh suatu organisasi
dalam memutuskan ujung yang mana yang akan dipilih dalan kontinum kompetisi

kolaborasi tersebut. Factor -faktor tesebut adalah :


a. Tersedianya pasar eksternal
b. Saling ketergantungan yang strategis
c. Ketidaklengkapan harga
d. Tersedianya opsi untuk keluar
Desentralisasi dan Penentuan Harga Transfer
Harga transfer mendukung dan mendorong jenis jenis perilaku tertentu dalam
organisasi. Karena anggaran dasar untuk desentralisasi mecoba untuk melaukan hal

yang sama, maka terdapat suatu hubungan yang erat diantara keduanya.
Jneis Jenis Harga Transfer
Organisasi biasanya menggunakan lima jenis harga transfer. Keliama harga transfer
tersebut adalah :
a. Harga pasar, digunakan ketika terdapat berbagai jenis pasar eksternal untuk
produk tersebut.
b. Biaya plus, dapat berupa biaya penuh atau biaya variable plus margin laba. Kedua
aturan ini mendotong para pemasok internal untuk menjadi tidak efisiean dengan
memungkinkan mereka untuk meneruskan biaya kepada divisi pembeli.
c. Biaya variabel mungkin optimal secara ekonomi Karena biaya tersebut mendekati
biaya

produski marginal jangka pendek. Akan tetapi, biaya variable secara

motivasioanl tidak mendukung unti penjual Karena biaya tersebut tidak


memungkinkan unit penjual untuk menunjukkan laba.
d. Harga transfer yang di negosiasikan akan mendorong keterampilan bernegosiasi
dengan mengorbankan produktivitas Karena negosiator yang paling baik dapat
menekena harga yang lebih tinggi.
e. Harga yang diputuskan atau yang diperintahkan digunakan ketika dua subunit
tidak mencapai kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua
belah pihak jika satu divisi menolak untuk melakukan transaksi dengan divisi
-

lainnya.
Harga Transfer dan Anggaran Dasar Desentralisasi
Dampak keprilakuan dari harga transfer yang menyarankan suatu penafsiran kembali

terhadap harga transfer sebagai mekanisme keprilakuan untuk mendukung tingkat

kompetisi atau kolaborasi antar subunit yang diinginkan oleh suatu organisasi.tabel 18.1
menunjukan suatu kaitan yang mungkin diantara kelima lokasi yang mungkin terdapat
pada komitmen ini kelima lokasi tersebut adalah murni bersifat anjuran dan hanya
mencerminkan suatu perpindahan disepanjang kontinum ini.

Tabel 18.1 Mengaitkan Harga Transfer dan Anggaran Dasar Untuk Desentralisai
Jenis perilaku yang diinginkan
1. Tingkat

kompetisi

dan

Jenis penentuan harga transfer yang


saling

1.Harga

diperlukan
kompetitif
berbasi

pasar

ketergantungan yang tinggi antarunit

digunakan sebagai ukuran dari efesiensi

2. Tingkat kompetis antarunit, kolaborasi

ekonomi
2. Harga berbasi pasar digunakan sebagai

dibutuhkan antar variabel-variabel yang

batasan untuk megukur elemen-elemen

tidak dicakup oleh keluarga.

umum antara harga internal dan ekternal.


Perbedaan antara harga internal dengan
eksternal

digunakan

sebagai

sinyal

3. Kebutuhan yang setara, baik untuk

variansi untuk investigasi lebih lanjut


3. Harga transfer yang dinegosiasikan

kompetisi maupun untuk kolaborasi

untuk diberikan pada unit-unit suatu cara


untuk melakukan pemecahan masalah

4. Kolaborasi

yang

dibandingkan

besar

secara bersama-sama
4. Harga transfer yang ditentukan untuk

kompetisin

menyatukan pihak-pihak dan menunjukan

lebih

dengan

antarunit
5. Kolaborasi
kompetisi

kepada
yang

erat

dan

sedikit

mereka

kebutuhan

untuk

berkolaborasi.
5. Harga transfer yang diperintahkan untuk
menggabungkan unit-unit yang terpisah

6. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja


langkah terakhir dalam disentralisasi adalah menetapkan suatu sistem untuk
mengevaluasi dan menghargai kinerja. Terdapat perdebatan yang besar mengenai
manfaat dari penggunaan ukuran-ukuran kinerjaterdesentralisasi yang spesifik, seperti
pengendalian atas laba, investasi, residual, laba yang dianggarkan, dan seterusnya.

Namun terdapat kesepatan umum mengenai tujuan dan atribuk yang sebaiknya dimiliki
oleh ukuran-ukuean semacam itu.
Atribut-atribut dari kinerja-kinerja yang memungkinkan besar akan mengarah pada
keselarasan tujuan adalah :
1. Kemampuan untuk melakukan kontrolabilitas
2. Kelengkapan, dan
3. Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial.
Pada umumnya ukuran-ukuran yang mudah dipahami dan secara konsisten diterapkan
kemungkinan besar akan mengasilkan perasaan keadilan yang lebih besar. Kemampuan
untuk memahami baik kekuatan dan kelemahan dari suatu ukuranmemelihara keyakinan
karena, baik penilai maupun yang dinilai mulai dengan dasar informasi yang umum.

Vous aimerez peut-être aussi