Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORITIS
A. Kosep Dasar
1.
Defenisi
Acquired Immune Defiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang
dapat disebabkan oleh Human Immuno Deficiency Virus (HIV). Virus dapat ditemukan dalam
cairan tubuh terutama pada darah, cairan vagina, cairan sperma, cairan Air Susu Ibu. Virus
tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia dengan mengakibatkan turunnya atau
hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.
(Pedoman Nasional Perawat, Dukungan Dan Pengobatan Bagi ODHA, Jakarta, 2003, hal 1)
Human Immuno Deficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel
darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang
disebut T. Limfosit atau sel T-4 atau disebut juga sel CD 4.
(100 Pertanyaan Seputar HIV / AIDS Yang Perlu Anda Ketahui, Medan, 2006, hal 1)
2.
Etiologi
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).
HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun
1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai
virus kurang pathogen dibandingkan dengan HIV Maka untuk memudahkan keduanya disebut
HIV. Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
a. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
b. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
c. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
d. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
hari, B menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
e. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali
ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system
tubuh, dan manifestasi neurologist. AIDS dapat menyerang semua golongan umur,
termasuk bayi, pria maupun wanita. Yang termasuk kelompok resiko tinggi adalah :
Lelaki homoseksual atau biseks. 5. Bayi dari ibu/bapakterinfeksi.
Orang yang ketagian obat intravena
Partner seks dari penderita AIDS
Penerima darah atau produk darah (transfusi).
3.
Patofisiologi
HIV masuk ke dalam tubuh manusia
Infeksi opurtinistik
Infeksi jamur
Jaringan paru
Peradangan pd
Peristaltik
Peradangan kulit
Infeksi ssp
Timbul lesi/
Sesak, demam
putih
Sulit menelan
Tdk efektif
Cairan output
Intake kurang
suhu
bercak
Peningkatan
Mual
Ggn pertukaran
gas
kesadaran, kejang
Gatal, nyeri
Bibir kering
Nyeri kepala
Bersisik
Turgor kulit
MK: perubahan
proses pikir
nyaman
an vol cairan
Ggn eliminasi
BAB, diare
4.
Manifestasi Klinis
Menurut WHO:
1. Gejala mayor
Penurunan BB 10%
Demam memanjang atau lebih dari 1 bulan
Diare kronis
Tuberkulosis
2. Gejala minor
Koordinasi orofaringeal
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Kelemahan tubuh
Berkeringat malam
Hilang nafsu makan
Infeksi kulit generalisata
Limfodenopati
Herpes zoster
Infeksi herpes simplek kronis
Pneumonia
Sarkoma Kaposi
Manifestasi klinis
Angiomatosis
Kandidiosis orofaringeal
3
Kandidiasis vulvovaginal
Displasisa leher Rahim
Herpes zoster
Purpura idiopatik trombositopenik
Kandidiasis esophagus
Manifestasi Klinis
Stadium
I
b.
II
Limfodenopati generalisata
Simptomatic, aktivitas normal
BB menurun < 10%
b.
Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti: dermatitis, pruigo, ulkus oral,
seboroik, onikomikosis yang rekuren dan kheilitis angularis
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
d.
III
b.
d.
Kandidiasi orofaringeal
Oral hairy leukoplakia
TB Paru dalam tahun terakhir
g.
IV
b.
d.
g.
h.
k.
5.
m.
n.
Limfoma
o.
Sarkoma Kaposi
Pemeriksaan Diagnostik
a. Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
ELISA
Western blot
P24 antigen test
Kultur HIV
b. Tes untuk deteksi gangguan system imun.
Hematokrit
LED
CD4 limfosit
Rasio CD4/CD limfosit
Serum mikroglobulin B2
Hemoglobulin
6.
Komplikasi
a. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis
Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan
berat badan, keletihan dan cacat.
b. Neurologik
kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency
Virus (HIV) pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan
kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi social.
5
Enselophaty
akut,
karena
reaksi
terapeutik,
hipoksia,
hipoglikemia,
endokarditis.
Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci
Virus (HIV)
c. Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan
sarcoma
Kaposi.
Dengan
efek,
penurunan
berat
Penatalaksanaan
Respon biologis / aspek fisik
a. Universal precaution
1) Menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3) Dekontaminasi cairan tubuh pasien
4) Memakai alat kedokteran sekali pakai atau mensterilisasi semua alat kedokteran
yang dipakai
6
1)
2)
3)
Rasionalisasi
4)
Teknik perilaku
Respon sosial
1)
Dukungan emosional
2)
Dukungan penghargaan
3)
Dukungan instrumental
4)
Dukungan informatif
Respon spiritual
1)
2)
3)
Kestabilan hati
menggunakan kondom
Pecandu narkotik suntikan
Hubungan seksual yang tidak aman
7
1.
2.
Homoseksual
i.
ii.
iii.
iv.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
kelelahan / malaise
Perubahan pola tidur
Tanda:
jantung, pernapasan
b. Sirkulasi
Gejala:
Proses penyembuhan luka yang lambat (bila anemia); perdarahan lama pada
cedera (jarang terjadi)
Tanda:
Takikardia, perubahan TD postural
Menurunnya volume nadi perifer
Pucat atau sianosis: perpanjangan kapiler
c. Integritas ego
Gejala:
Faktor stres yang berhubungan dengan kehilangan, mis: dukungan keluarga,
bersalah
Kehilangan kontrol diri dan depresi
Tanda:
Mengingkari, cemas, defresi, takut, menarik diri
Perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, dan kontak mata kurang
Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa dengan gejala yang sama
d. Eliminasi
Gejala:
Diare yang intermitten, terus menerus, sering dengan atau tanpa disertai kram
abdominal
Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
Tanda:
Feces dengan atau tanpa disertai mukus dan marah
Diare pekat yang sering
Nyeri tekan abdominal
Lesi atau abses rectal, personal
Perubahan dalam jumlah, warna dan karakteristik urin
e. Makanan / cairan
Gejala:
Anoreksia, perubahan dalam kemampuan mengenali makanan / mual / muntah
Disfagia, nyeri retrostenal saat menelan
Penurunan berat bada: perawakan kurus, menurunnya lemak subkutan / massa
otot
Turgor kulit buruk
Lesi pada rongga mulut, adanya selaputnya putih dan perubahan warna
Kesehatan gigi / gusi yang buruk, adanya gigi yang tanggal
Edema (umum, dependen)
f. Higiene
Gejala:
Tidak dapat menyelesaikan aktivitas
Tanda:
Memperlihatkan penampila yang kurang rapi
Kekurangan dalam banyak atau perawatan diri, aktivitas perawatan diri
g. Neurosensori
Gejala:
Pusing, pening / sakit kepala, perubahan status mental
Kehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk mengatasi masalah, tidak
Tanda:
Perubahan status mental dan rentang antara kacau mental sampai dimensia,
lupa, konsentrasi buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis, retardasi
10
Timbul refleksi tidak normal, menurunnya kekuatan otot dan gaya berjalan
ataksia
Tremor pada motorik kasar / halus, menurunnya motoric
Vocalis: hemi paresis; kejang
Hemoragi retina dan eksudat
h. Nyeri / kenyamanan
Gejala:
Nyeri umum atau local, sakit, rasa terbakar pada kaki
Sakit kepala (keterlibatan ssp)
Nyeri dada pleuritis
Tanda:
Pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan
Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan / pincang
Gerak otot melindungi bagian yang sakit
i. Pernapasan
Gejala:
Isksering, menetap
Napas pendek yang progresif
Batuk (sedang sampai parah), produktif / non produktif sputum (tanda awal
Tanda:
Takipnea, distres pernapasan
Perubahan pada bunyi napas / bunyi napas adventisius
Sputum: kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum)
j. Keamanan
Gejala:
Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka yang lambat proses penyembuhannya
Riwayat menjalani transfusi darah yang sering atau berulang (mis: hemofilia,
Tanda:
Tanda:
Kehamilan atau resiko terhadap hamil
l. Genetalia:
Manifestasi kulit (mis: herpes, kulit); rabas
m. Interaksi social
Gejala:
Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, mis: kehilangan kerabat / orang
terdekat, teman, pendukung, rasa takut untuk mengungkapkannya pada orang
akibat AIDS
Mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu membuat
rencana
Tanda:
Perubahan pada interaksi keluarga / orang terdekat
Aktivitas yang tidak terorganisasi, perubahan penyusunan tujuan
n. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala:
saat
ini
merokok,
penyalahgunaan alcohol
12
2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem imunologis HIV /
AIDS adalah:
a. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d pertahanan primer tidak efektif
b. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan yang berlebihan,
diare berat
c. Resiko tinggi terhadap tidak efektifnya pola nafas b/d ketidakseimbangan muscular
d. Resiko tinggi terhadap perubahan faktor pembekuan b/d penurunan absorpsi Vitamin
K
e. Perubahan nutrisi kurang dari tubuh b/d perubahan pada kemampuan untuk mencerna
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
untuk perawatan
n. Kurang pengetahuan mengenai penyakit b/d tidak mengenal sumber informasi d/d
permintaan informasi
3.
Intervensi
Dx
1
Kriteria Hasil
Mengidentifikasi
ikut
serta
perilaku
megurangi
infeksi
masa
Intervensi
Rasionalisasi
/ Cuci tangan sebelum dan Mengurangi
dalam sesudah
seluruh
yang perawatan
resiko
dilakukan
untuk
mencuci
luka
lesi
tidak
Berikan lingkungan yang
demam
dan
dari
pengeluaran
patogen
sekresi purulen dan terhadap tanda infeksi dan pada sistem imun dan
tanda-tanda lain dari mempertahankan
kondisi infeksi
kewaspadaan
mengurangi
sesuai kemungkinan
indikasi
mengalami
Diskusikan
tingkat
pasien
infeksi
dan nosokomial
mempertahankan Meningkatkan
kesehatan pribadi
sama
kerja
dengan
cara
tanda-tanda
termasuk suhu
rasa
vital terisolasi
Memberikan informasi
dasar
awitan
peningkatan
/
suhu
secara berulang-ulang
dari
demam
terjadi
yang
untuk
menunjukkan
bahwa
infeksi
yang
dapat
efektif
infeksi
secara
mengontrol
yang
tidak
dapat disembuhkan
Kandidiasis
oral,
herpes,
dan
crytocolus
CMV
adalah
14
oral
dan
membran kulit
Identifikasi / perawatan
awal
dari
infeksi
sekunder
mencegah
dapat
terjadinya
infasif,perhatikan Mengontrol
tanda-tanda
inflamasi
/ organisme
infeksi lokal
mikro
pada
permukaan keras
Mempertahankan
hidrasi
oleh
haluaran
adekuat
darah
dengan
larutan pemutih 1 : 10
Pantau tanda-tanda vital Indikator dari volume
dibuktikan termasuk
CVP,
mukosa
turgor
lembab, termasuk
kulit
perubahan
baik, postural
urine
Kaji turgor kulit, membran
secara mukosa dan rasa haus
pribadi
tidak
cairan
Mempertahankan
keseimbangan cairan,
mengurangi rasa haus,
dan
Mempertahankan
pola
Tinggikan
pernapasan tidur
kepala
usahakan
melembabakan
membran mukosa
tempat Meningkatkan fungsi
pasien pernafasan
yang
15
efektif
membran untuk
berbalik,
mukosa
tidak menarik
mengalami
sesak kebutuhan
nafas
nafas
batuk, optimal
dan
sianosis
yang
ditimbulkan
karena
atelektasis
tentang
keluhan Nyeri
dada
pleuritis
dapat menggambarkan
pasien
berkenaan
dengan
keganasan
Menurunkan konsumsi
O2
Berikan
periode
istirahat
Menunjukkan
homosatis
pertahankan
deteksi
ditunjukkan
tidak
perdarahan
mukosa muntah
dan
bebas
ekimosis
dari
Pantau
mencegah perdarahan
perubahan
tanda- kritis
dapat
menunjukkan
kegagalan sirkulasi /
Pantau perubahan tingkat syok
kesadaran dan gangguan Perubahan
penglihatan
dapat
menunjukkan adanya
16
Mempertahankan BB
Kaji
perdarahan otak
untuk Lesi
mulut,
kemampuan
dan
esofagus
dapat
menyebabkan
yang diinginkan
dispagia,
penurunan
kemampuan
pasien
untuk
mengolah
makanan
dan
mengurangi keinginan
untuk makan
Indikator
kebutuhan
nutrisi / pemasukan
Timbang
BB
kebutuhan,
evaluasi
BB
sesuai.
serangkaian
Gunakan
pengukuran
BB dan antropometrik
Jadwalkan
kecuali
mengurangi
makan
dan
menelan
dan
mengurangi
Catat pemasukan kalori
resiko
aspirasi
Mengidentifikasi
kebutuhan
suplemen
terhadap
atau
17
alternatif
6
metode
pemberian makanan
yeri, Mengindikasikan
keluhan
untuk
dan
juga
perkembangan
perasaan
Dapat
mengurangi
akan
pengubahan
posisi,
diketahui
Gambarkan
lesi pada
perubahan
status
dapat
dibandingkan
dan
kesembuhan
melakukan intervensi
yang tepat
Pertahankan sprei bersih, Friksi kulit disebabkan
kering dan tidak berkerut
oleh
berkerut
kain
dan
yang
basah
18
yang
menyebabkan
mengurangi
kontaminasi
bakteri,
proses
produktif
Kaji membran mukosa
/ Edema, lesi, membran
Menunjukkan
membran
mukosa catat
seluruh
lesi
oral. mukosa
oral
basah
ulserasi
kering
sakit
Berikan
setiap
perawatan
hari
dan
dan
dan
rasa
sulit
pasta
sisi
non meningkatkan
rasa
asam
Cuci
lesi
dengan
mukosa
oral tertinggal
menggunakan Mengurangi
krustasi
dari
dan
kenyamanan
Merangsang
untuk
saliva
menetralkan
19
Rokok
akan
mengeringkan
dan
mengiritasi membran
mukosa
9
Melaporkan
peningkatan energi
kelelahan,
termasuk
samping
obat-
obatan / kemoterapi
Periode istirahat yang
Rencanakan
sering
sangat
dibutuhkan
dalam
perawatan memperbaiki
Atur
energi.
aktivitas Perencanaan
akan
Ikut
sertakan menjadi
pasien
aktif
pada
energi
lebih
sehingga
tinggi,
dapat
memperbaiki perasaan
sehat dan kontrol diri
Mengusahakan kontrol
diri
dan
berhasil,
timbulnya
perasaan
mencegah
perasaan
20
Tetapkan
keberhasilan frustasi
aktivitas
10
Mempertahankan
orientasi
umum
yang
realitas kelelahan
dengan pasien
Kaji status mental
realita neurologis
dan
sesuai.
karena
aktivitas berlebihan
dan Menetapkan
tingkat
fungsi menggunakan
kognitif optimal
akibat
alat
Catat
yang penerimaan
dan
perubahan mewaspadakan
pada
dihubungkan
infeksi
lingkungan,
tekanan
fisiologis,
ssp,
mis:
ssp
sakit dihubungkan
dengan
diseminata
mungkin
memiliki
jangkauan
dari
perubahan
sampai
kekacauan
mental,
peka
rangsangan,
mengantuk,
pingsan,
waktu
emngurangi
21
gejala
kognitif
dan
kurang tidur
Susun batasan pada perilaku
mal adaptif / menyiksa, Mendapatkan informasi
hindari pilihan pertanyaan bahwa
terbuka
Diskusikan
A2T
telah
muncul
penyebab
untuk
/ memperbaiki
kognisi
memberikan
Menyatakan
kesadaran
perasaan
sehat
menghadapinya
pasien
untuk
memecahkan masalah
pada
situasi
yang
diantisipasi
Berikan informasi akurat Dapat
dan
konsiste
prognosis,
argumentasi
mengenai ansietas
dan
hindari ketidakmampuan
mengenai pasien untuk membuat
mengurangi
pilihan
berdasarkan realita
Membantu
pasien
perasaan
dan
perasaan
harga
diri
22
dan kontrol
Berikan
dapat
informasi
dipercaya
Menunjukkan
mempengaruhi
harga diri
saat
diri
pasien
penolakan
takut
reaksi
orang lain
Batasi / hindari penggunaan Mengurangi
masker, baju dan sarung pasien
perasaan
akan
isolasi
positif
yang
dapat
meningkatkan
rasa
percaya diri
Dorong kunjungan terbuka, Partisipasi orang lain
hubungan
aktivitas
telepon
sosial
tingkat
dan dapat
meningkatkan
memungkinkan
Membantu menetapkan
pada
mengurangi
kemungkinan
13
bunuh diri
Menyatakan perasaan
Kaji tingkat perasaan tidak Menentukan
dan cara yang sehat berdaya,
untuk
mis:
upaya
status
dengan mereka
mengindikasikan
kontrol,
efek
waktu
pasien
23
kurangnya komunikasi
imobilisasi
karena
aktivitas, Memungkinkan
keberhasilan peningkatan perasaan
dan
dicapai
diri
dorong
kontrol menghargai
mungkin, jawab
Mengungkapkan
kondisi
tidak
dikontrol pasien
Tinjau
ulang
pemahamannya
tentang
dan
dapat
proses Memberikan
dasar
membuat
pilihan
berdasarkan informasi
Mengoreksi mitos dan
konsepsi,
meningkatkan
keamanan
bagi
pasien
mengurangi
gejala
yang
aturan
melengkapi
pergi
kegitan untuk
kesempatan
mengubah
24
sosial
aturan
Tekankan
melajutkan
untuk
Memudahkan
pemindahan
dari
lingkungan perawatan
akut,
mendukung
mis:
dengan
rumah kemandirian
25
Oleh :
Kelompok 8
A9-C
1.
2.
3.
4.
(15.321.2332)
(15.321.2348)
(15.321.2357)
(15.321.2360)
26