Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB I

KONSEP DASAR

Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi aktual (bukti-bukti) dan signifikan


melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan) secara
sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas nilai manfaat.
Audit juga merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan penilaian secara
objektif atas bukti-bukti yang berkenaan dengan pernyataan tentang tindakan-tindakan dan
peristiwa-peristiwa untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria-kriteria standar, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak
pengguna yang berkepentingan.
Audit dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internaldan audit
eksternal. Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi dalam hal
ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga karyawan sendiri. Auditor
internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukannya
dan dilaporkannya sebagai temuan. Hasil kerja auditor internal bukan untuk masyarakat
umum, melainkan untuk kepentingan internal organisasi sendiri. Audit eksternal adalah audit
yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi independen.
Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria tertentu yang digunakan
sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan oleh institusi independen tersebut
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal
itu adalah kesimpulan yang dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik. Audit eksternal juga
bisa dilakukan oleh konsultan yang diminta Dewan Audit untuk melakukan audit sesuai
lingkup permasalahan tertentu.
Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara
keseluruhan untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah direncanakan, dijalankan dan
dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi
melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai tujuan yang direncanakan yang mencakup dimensi
PQCDSME (productivity, quality, cost, delivery, safety, morale, environment) secara efektif
dan efisien.
Pengertian manajemen audit tersirat dalam definisi kalangan akademisi. Berikut
beberapa definisi menurut Holmes dan Overmyer (1975) :
The management audit means the examination and evaluation of all information gathering
functions and all phases of management functions and activities, in order to ascertain if
operating are conducted in a effective and efficient manner.
Sedangkan American Institute of Certified Public Accountant / AICPA :
Management audit is a systematic review of an organizations activities or of a stipulated
segment of them, in relation to specified objectives for the purpose of :
assesing performance
identifying opportunities for improvement

developing recommendations for improvement or further action


Audit manajemen merupakan instrumen bagi manajemen puncak untuk membantunya
dalam pemastian pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

1. Tujuan Audit Manajemen


Menurut Hamilton (1986:1) tujuan dari management audit secara keseluruhan adl
utk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi ini bisa dilakukan pada
perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada lingkup departemen atau fungsi tertentu
dalam organisasi. Evaluasi terhadap kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap standar yg
dibuat oleh manajemen atas dan pada saat yg sama digunakan utk menilai keefektifan dari
standar-standar dan kebijakan-kebijakan tersebut.
Ramanathan (1990:300) mengatakan bahwa management audit berkaitan dgn audit
efisiensi dimana tujuan utama dari audit efisiensi ini adl utk memastikan bahwa tiap unit mata
uang diinvestasikan dalam modal atau tempat lain yg memberikan pengembalian yg optimum
dan bahwa perencanaan investasi antara berbagai fungsi dan aspek yg berbeda dirancang utk
memberikan hasil yg optimum.
Tujuan management audit menurut Agoes (1996:173) adl sebagai berikut :
a) Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.
b) Untuk menilai apakah berbagai sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg dimiliki
perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
c) Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah ditetapkan
oleh top management.
d) Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki
kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem
pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan
efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
Siagian (2001:13) mengatakan bahwa kalangan manajemen menunjukkan sambutan
terhadap perkembangan management audit krn jika digunakan dgn tepat maka management
audit bisa memberi manfaat yg besar yaitu:
a) Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam perusahaan yg
tak memberikan kontribusi dalam perolehan keuntungan.
b) Membantu manajemen dalam peningkatan produktifitas kerja dari berbagai komponen
organisasi.
c) Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala yg dihadapi dalam
mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan mengambil langkah strategik utk mengatasi dan
menghilangkannya.
d) Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi.
e) Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi yg tepat.

f)

g)
h)

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para pelaksana


berbagai kegiatan dalam perusahaan yg akan membantu para tenaga kerja operasional
melakukan kegiatan masing-masing dgn tingkat efisiensi dan efektifitas yg lbh tinggi.
Mengidentifikasikan dgn tepat berbagai masalah dan tantangan yg dihadapi dalam
manajemen sumber daya manusia.
Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan informasi bagi
pimpinan sesuai dgn kebutuhan pimpinan pada berbagai hierarki perusahaan.
Berikut adl beberapa manfaat management audit menurut Tunggal(2003:14) yaitu:
Memberi informasi operasi yg relevan dan tepat waktu utk pengambilan keputusan.
Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan laporan-laporan dan pengendalian.
Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yg ditetapkan rencana-rencana prosedur
serta persyaratan peraturan pemerintah.
Mengidentifikasi area masalah potensial pada tahap dini utk menentukan tindakan preventif
yg akan diambil.
Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil
pemborosan.
Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yg telah ditetapkan.
Menyediakan tempat pelatihan utk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan.
Apabila management audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan
demikian management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen dalam
mencapai tujuan krn tindakan korektif dapat dilakukan utk pemecahan masalah apabila
ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.

2. Jenis Audit Manajemen


Arens dan Loebbecke (2000:756) mengelompokkan management auditmenjadi 3
jenis yaitu functional organizational dan special assignment. Berikut penjelasan dari masingmasing jenis tersebut :
1. Functional. Functional audit berkaitan dgn satu atau lbh fungsi didalam organisasi.
Keuntungan dari functional audit adl diperbolehkan ada spesialisasi oleh auditor. Auditor
dalam staff internal audit bisa sangat ahli dalam sebuah bidang misal fungsi production
engineering. Mereka bisa secara efisisen menghabiskan waktu mereka utk mengevaluasi
fungsi-fungsi yg berkaitan. Fungsiproduction engineering berkaitan dgn
fungsi manufacturing dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi.
2. Organizational. Organizational audit dalam sebuah organisasi berkaitan dgn seluruh unit
organisasi seperti departemen cabang atau anak perusahaan. Penekanan dalam organizational
audit adl seberapa efektif dan efisien fungsi-fungsi tersebut berinteraksi. Perencanaan
organisasi dan metode-metode utk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas yg ada sangat penting
dalam tipe audit ini.
3. Special Assignment. Dalam operational auditing special assignment biasa muncul krn
permintaan manajemen. Jenis audit tipe ini cukup luas. Sebagai contoh menentukan penyebab

tak efektif sistem IT investigasi terhadap kemungkinan ada fraud dalam sebuah divisi dan
pemberian rekomendasi utk menurunkan harga pokok produksi.
Menurut Sayle (1988:21) management audit dikelompokkan menjadi tiga jenis sesuai
dgn keragaman departemen mereka dan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Internal Audit. Management audit ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau departemen yg
bersangkutan dgn sistem-sistem prosedur-prosedur atau fasilitas-fasilitas. Auditor yg
mengerjakan dapat dari perusahaan mereka sendiri (internal auditor) atau dgn menggaji
auditor dari luar perusahaan (external auditor).Internal audit merupakan teknik dimana
manajemen dapat merasakan masalah mereka sendiri dan menilai kinerja organisasi
kebutuhan titik kekuatan dan kelemahannya. Disebutkan bahwa self audit merupakan bagian
dari internal audit yg dilakukan oleh individual dalam sistem mereka sendiri prosedurprosedur dan fasilitas-fasilitas agar dapat menilai kinerja kebutuhan kekuatan dan
kelemahannya.
2. External audit. Management audit ini dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok mereka
atau sub pemasok. Auditor dapat dari auditor internal maupun auditor eksternal. Management
audit dikerjakan utk menilai status kontrak atau perjanjian yg dibuat perusahaan pemasok
atau sub pemasok utk menentukan keadaan perusahaan atas barang yg akan diterima sesuai
dgn yg dibayarkannya.
3. Extrinsic Audit Management audit ini dilakukan oleh pelanggan atau badan-badan yg
berkaitan dgn peraturan atau suatu agen inspeksi. Audit ini meliputi pelanggan dari
perusahaan-perusahaan pemasok dan sub pemasok.
Berkaitan dgn keterangan diatas maka management audit yg dilakukan pada fungsi
pembelian termasuk dari jenis internal audit.
3. Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu
dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa untuk jangka waktu
satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas,
program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.
Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:
a) Kriteria
Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam
perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
b) Penyebab
Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam
perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat
efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative, program/aktivitas

berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah
ditetapkan.
c) Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan criteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat
pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif
menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terslenggara secara baik dengan tingkat
pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Prinsip Dasar Audit


Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
Prasyarat Penilaian terhadap kegiatan objek audit
Pengungkapan dalam laporan adanya temuan-temuan yang bersifat positif
Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab
Pelanggaran hokum
Penyelidikan dan pencegahan kecurangan

5. Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan


AUDIT MANAJEMEN

AUDIT KEUANGAN
Audit data akuntansi, proses
pencatatan dan laporan
akuntansi

Karakterstik

Menemukan penyebab
kelemahan, menganalisis akibat,
menenttukan perbaikan
program/aktivitas perusahaan.

Keluasan
audit

Keseluruhan aspek manajemen


baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif

Cenderung ke aspek data


keuangan (finansial)

Tujuan Audit

Menemukan berbagai kelemahan


dalam operasional perusahaan
selanjutnya dilakukan
perbaikan penghematan,
efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan.

Mendapatkan keyakinan
bahwa laporan keuangan
yang disajikan telah sesuai
dengan PABU
(GAAP) lap. Dapat
digunakan untuk pemakai
laporan keuangan

Ruang
Lingkup

Keseluruhan fungsi manajemen


dan unit terkait, mencapai
seluruh aktivitas/program.
Keluasan audit bergantung pada

Data akuntansi dan proses


penyajian laporan yang
disajikan manajemen.
Keluasan audit bergantung

pengendalian manajemen
perusahaan.

pada efektivitas pengendalian


internal perusahaan.

Dasar
Yuridis

Berdasar kepedulian manajemen


untuk memperbaiki program.

Keharusan menyampailan
laporan keuangan yang telah
diaudit (akuntan publik).

Pelaksana
audit

Audit Internal maupun


eksternal objektivitasnya?

Audit independen (Audit


eksternal). objektivitas ?

Frekuensi
Audit

Tidak ada
ketentuan kepedulian
manajemen mencapai efektivitas
dan efisien program.

Bersifat reguler,
rutin penerbitan LK

Orientasi
hasil Audit

Audit perbaikan kinerja masa


datang anticipatory audit

Audit Data keuangan


yang bersifat
historis penilaian kinerja
masa lalu

Bentuk
laporan

Komrehensip : kesimpulan audit,


kesimpulan
penting rekomendasi belu
m ada standar baku laporan
tergantung dari kemampuan
auditor

Memiliki standar
baku Standar Profesional
Akuntan Publik
(SPAP) laporan bentuk
pendek yang menyertai
laporan keuangan hasil audit

Pihak internal

Pihak ekstern pemegang


saham, investor potensial,
kreditor, pemerintah

10

Pengguna
laporan

6. Tahap-tahap Audit
Tahap
1.
2.
Audit Pendahuluan
3.
4.

Tujuan
Informasi latar belakang objek
Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan
Penemuan objec yang memiliki potensial kelemahan
Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)

Review dan
Pengujian
Pengendalian
Manajemen

Menilai efektivitas pengendalian manajemen


Memahami pengendalian yang berlaku
Mengetahui potensi kelemahan aktivitas
Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang
sesungguhnya (definitive audit objektif).

Audit terinci

Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten


Pengembangan temuan keterkaitan temuan satu dengan temuan
yang lain disajikan dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai
pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat

Pelaporan

Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi pihak


yang berkepentingan laporan komprehensif menyajikan
temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi.

Tindak lanjut

Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak


lanjut (perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

5. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas


Meskipun terdapat perbedaan definisi mengenai management audit pada inti terdapat
kesamaan tujuan yaitu utk mengevaluasi efisiensi efektifitas dan ekonomisasi organisasi.
Efisiensi adl ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran efektifitas adl ukuran dari
keluaran dan ekonomisasi merupakan ukuran masukan. Berikut adl beberapa definisi lain
mengenai efisiensi efektivitas dan ekonomisasi menurut beberapa pakar.
Tunggal (2003:12) mengutip definisi efisiensi efektifitas dan ekonomisasi dari Gerald
Vinten sebagai berikut :
1. Economy-doing things cheap
2. Efficiency-doing things right
3. Effectiveness-doing the right things
Daft (2003:9) mengatakan bahwa efektivitas adl the degree to which the organization
achieves a stated goal dan efisiensi merupakan the use of minimal resources raw materials
money and people to produce a desired volume of output. Pendapat tersebut kurang lbh
mempunyai arti bahwa efektivitas adl tingkat pencapaian organisasi atas sasaran yg
ditetapkan dan efisiensi adl penggunaan sumberdaya bahan baku uang dan manusia secara
minimal utk menghasilkan output sebanyak yg diharapkan.
Menurut Hans Kartiadi yg dikutip oleh Agoes (1996:180) pengertian efektifitas
ekonomisasi dan efisiensi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Efektifitas berarti produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuan baik ditinjau
dari segi kualitas hasil kerja kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yg ditargetkan.

2. Ekonomisasi atau kehematan berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal) secara berhati-hati
dan bijak agar diperoleh hasil yg terbaik.
3. Efisiensi berarti bertindak dgn cara yg dapat meminamilisir kerugian atau pemborosan
sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.
Berkaitan dgn kebutuhan akan pengukuran efektifitas manajemen berikut adl
pendapat Paton dan Littleton yg dikutip oleh Burrowes dan Persson (2000:87) sebagai
berikut:
Accounting exists primarily as a means of computing residuum a balance the difference
between costs (as efforts) and revenues (as accomplishments) for individual enterprises. This
difference reflects managerial effectiveness and is of particular significance to those who
furnish the capital and take the ultimate responsibility.
Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa keberadaan akuntansi yg utama
adl sebagai alat utk menghitung residu saldo selisih antara beban (sebagai usaha) dan
pendapatan (sebagai pencapaian) utk perusahaan perseorangan. Selisih tersebut
merefleksikan efektifitas manajemen dan merupakan hal yg penting khusus bagi mereka yg
menyediakan modal dan memegang tanggung jawab utama.
6. Ruang Lingkup Audit Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi,
efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh
karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
a.

a.
b.
c.
d.
e.

Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen
pemasaran meliputi :
Lingkup Pemasaran
Strategi Pemasaran
Organisasi Pemasaran
Produktivitas Pemasaran
Fungsi Pemasaran

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap
ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
Perencanaan produksi
Pengendalian kualitas (quality control)
Produktivitas dan efisiensi
Metode dan standar kerja
Pemeliharaan peralatan
Organisasi manajemen produksi dan operasi
Plant and layout

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini
mencakup :
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
j. Hubungan karyawan
k. PHK
d. Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya teknologi saat ini,
sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang
berbasis computer (electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
a. Dukungan satuan pengolah data
b. Perencanaan pengolahan data
c. Organisasi pengolahan data
d. Pengendalian pengolahan data
7. Audit Manajemen Lingkungan
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan
telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit ini mencakup baik

tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya maupun tanggung jawab


lingkungan eksternal.
8. Audit Sistem Manajemen Kualitas
Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian kualitas
yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat
mencapai kualitas produk sesuai dengan standart yang ditetapkan.
9. Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Audit perpajakan (Tax Preview) dapat membantu wajib pajak dengan melakukan penilaian
terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
a. Apakah setiap transaksi mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik. Dapat
meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense)
b. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar
aturan serta ketentuan perpajakan yang berlaku.
c. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah
dilakukan dengan tepat waktu.
Pelaksanaan Audit perpajakan dapat membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban
perpajakannya dengan efektif dan efisien,sehingga perusahaan dapat meminimalkan
kewajiban perpajakannya tanpa melanggar aturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Vous aimerez peut-être aussi