Vous êtes sur la page 1sur 5

LAPORAN KASUS INTERNA

Identitas pasien
No rekam medik: 07.96.27
Nama : Tn. M. Salman
Umur: 41 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jl. Tawas No.523 perumnas Rumbai
Status perkawinan : Menikah
Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan Utama : Perut terasa mendesak, dan mual
Keluhan tambahan : Demam sejak 6 hari yang lalu, mual, perut terasa mendesak,
kedua kaki lemas untuk dibawa berjalan sejak 4 hari yang lalu
RPS : Perut terasa penuh, demam, mual disertai muntah
RPD: Tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
RPK : Keluarga pasien juga tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan
pasien
RSE : Kondisi sosial ekonomi cukup baik
Pemeriksaan Fisik :
Keadan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Vital sign : TD 126/ 80 mmHg, nadi 120x / menit, suhu 370 C, RR 20x/ menit
Status generalis:
Kepala : Tidak ada kelainan yang ditemukan
Mata ; Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : Dalam Batas Normal
Mulut : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax:
-

Paru-Paru :
I: Simetris kanan dan kiri
Pa: Fremitus kanan dan kiri normal
Pr: Sonor
Au: Vesikuler
Jantung :

I: Iktus tidak terlihat


Pa: Iktus kordis teraba
Pr: Batas jantung normal
Au: Bunyi jantung murni, bising tidak ada
-

Abdomen:
I : Simetris datar
Au : Peristaltik positif 15/ menit
Pe: Timpani, nyeri epigastrium positif
Pa : Limpa tidak teraba, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba

Ekstremitas atas : ka/ki : Kanan dan kiri dalam batas normal


Ekstremitas Bawah : ka/ki : Kedua tungkai lemah tidak bisa berjalan

Pemeriksaan penunjang :
Diagnosa kerja : Dyspepsia
Diagnosa Banding : Tukak lambung, tukak duodenum
Penatalaksanaan:
- Medikamentosa :

IVFD RL 20 tpm
Injeksi inhipump
Domperidone 3x1
Becom C 1x1
PCT 3x1/ k/p

- Edukatif : makan yang teratur, hindari dari stres, hindari makanan yang pedas,
kecut dan kopi.
Prognosis :
Dubia ad Bonam

DYSPEPSIA

DEFINISI

Merupakan kumpulan gejala atau simtom yang terdiri dari keluhan nyeri uluh hati, kembung,
mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, rasa penuh dan rasa panas didada atau
epigastrium.
Dyspepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui dokter dalam
praktek sehari-hari.
ETIOLOGI
Dyspepsia organik
Dyspepsia ini apabila talah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya.
Ulkus peptic kronik (ulkus ventrikuli, ulkus duodeni)
Gatro-oesophageal refluk disease (GORD) dengan atau tanpa esofagitis
Obat: aspirin
Pankreatitis kronik
Gangguan metabolik (uremia, hiperkalsemia, gatroparesis)
Keganasan: (gaster, pankreas,kolon)
Dyspesia nonorganik atau dyspepsia fungsional, atau dyspepsia non ulkus.
Disfungsi sensorik-motorik gastroduodenum
Gatroparesis idiopatik/ hipomotilitas antrum
Disritmia gaster
Hipersensitivitas gaster/ duodenum
Faktor psikososial
PATOFISIOLOGI
Obat- obatan, penyakit sistemik, endotoksin bakteri, makanan yang terkontaminasi,
makanan yang bebumbu seperti lada, cuka atau mustard, kafein, alcohol, dan aspirin, obatobatan lain seperti NSAID (indometasin, ibuprofen, naproksen), sulfonamide, steroid dan
digitalis keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan, khususnya pembuluh
darah, hal ini akan merangasang pengeluaran histamine, pengeluaran histamine merangsang
peningkatan vasodilatasi kapiler terhadap protein plasma bocor ke interstisium, mukosa
menjadi edema, dan sejumlah protein plasma hilang, mukosa kapiler dapat menghilang dan
menjadi rusak.
Peningkatan asam akan mengakibatkan perangsangan kolinergik sehingga
mengakibatkan peningkatan motalitas, juga meningkatnya sekresi pepsinogen dan
menyebabkan fungsi sawar menurun dan terjadinya perubahan kualitas mukus lambung
keadaan ini menyebabkan dyspepsia.
TANDA DAN GEJALA

Didasarkan atas keluhan atau gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi t3
tipe:
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulcus-like dyspepsia), dengan gejala: nyeri
epigatrium terlokalisasi, nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid, nyeri saat
lapar, nyeri episodik
2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspepsia), dengan
gejala: mudah kenyang, perut cepat terasa penuh saat makan, mual, muntah, upper
abdominal bloating, rasa tak nyaman bertambah saat makan.
3. Dispepsia non spesifik ( tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas. Pembagian akut dan
kronik berdasarkan atas jangka waktu tiga bulan.

PENATALAKSANAAN
a. Farmakologik
Antasida
Diberikan untuk mengatasi perasaan begah atau penuh dan tidak enak diabdomen dan

menetralisir asma lambung dengan meningkatkan Ph lambung sekitar 6


Antagonis reseptor H2
Semitidin
Ranitidin
Femotidin
Roksatidin
Nizatidin
Protein pump inhibitor (omeprazol)
Prokinetik
Metoklopramid
Donperidone
Cisapride
Antikolinergik
Psikoterapi

b. Non farmakologi
Istirahat
Diet
Seimbang antara karbohidrat protein, lemak, vitamin
Jangan banyak pantangan
PEMERIKSAAN PENUN JANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan pemeriksaan gula darah, fungsi tiroid, fungsi pancreas
2. Pemeriksaan radiologi
Menggunakan barium meal dan USG

3. Endoskopi
Merupakan langkah yang penting untuk eksklusi penyebab organic ataupun
biokimiawi
DIAGNOSIS BANDING
1) Gatritis kronis
2) Tukak gaster
3) Tukak duodenum

DAFTAR PUSTAKA
1.Brunner & Suddart, 2002. Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8 Vol. 2 Jakarta : EGC
2. Manjoer, A, et al, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jakarta, Medika
3. Price & Wilson, 1994, Patofisiologi , edisi 4, Jakarta, EGC
4. Swanson, Elizabeth. 2004. Nursing Outcomes Classificcation. America : Mosby

Vous aimerez peut-être aussi