Vous êtes sur la page 1sur 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Kecil Menengah merupakan suatu kegiatan bisnis yang banyak kita
jumpai di Indonesia. Usaha Kecil Menengah berperan penting dalam pembangunan
ekonomi nasional, membuka lapangan kerja dan mampu menyerap tenaga kerja
sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 Usaha Kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.
Kriteria Usaha Kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak
2.
3.
4.

termasuk tanah dan tempat bangunan usaha.


Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
Milik Warga Negara Indonesia
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung

5.

maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.


Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badab usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.


Fokus utama yang menjadi masalah dalam suatu perusahaan adalah pengelolaan
keuangannya. Banyak dari perusahaan kecil yang menganggap ini mudah dan
sederhana, bahkan tidak diperlukan, mengalir begitu saja tanpa ada pembukuan.
Namun dalam kenyataannya, pengelolaan ini membutuhkan keterampilan akuntansi
yang baik oleh pelaku bisnis.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bagaimana latar belakang berdirinya MA GARMENT?


Apakah MA GARMENT sudah melaksanakan akuntansi?
Termasuk Perusahaan apakah MA GARMENT?
Apa saja akun-akun yang terdapat dalam MA GARMENT?
Apakah MA GARMENT memiliki laporan keuangan?
Apakah manfaat sebuah UKM memiliki sebuah laporan keuangan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang berdirinya MA GARMENT
2. Mengetahui pelaksanaan akuntansi pada MA GARMENT

3.
4.
5.
6.

Mengetahui jenis perusahaan MA GARMENT


Mengidentifikasi akun-akun yang terdapat pada MA GARMENT
Mengetahui ada tidaknya laporan keuangan pada MA GARMENT
Mengetahui manfaat laporan keuangan bagi sebuah UKM

D. Metode
Metode wawancara adalah metode yang digunakan oleh penulis untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan UKM MA GARMENT. Penulis
melakukan wawancara terhadap sang pemilik UKM mengenai seluk beluk usaha MA
GARMENT. Selain itu penulis juga menggunakan metode studi pustaka yaitu penulis
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini yang
diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen dan internet yang berkaitan dengan
objek yang sedang diamati oleh penulis dalam penyusunan makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya MA GARMENT
Perusahaan MA Garment merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
garment, lebih tepatnya jasa jahit. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2010 di Jalan
Veteran Barat nomer 44 Jetis Sukoharjo. Perusahaan ini merupakan cabang dari PT.

AMEA Yogyakarta. Di dalam perusahaan ini hanya menyediakan jasa untuk menjahit
kain hingga menjadi pakaian jadi. Berbeda halnya dengan perusahaan manufaktur
yang mengolah bahan baku hingga menjadi barang siap pakai. Perusahaan ini
menerima kain dari PT. MEA Yogyakarta yang selanjutnya diolah menjadi pakaian
siap pakai lalu dikirim ke PT MEA Yogyakarta kembali untuk disortir dan diekspor ke
negara luar seperti Eropa dan Amerika.
Output dari perusahaan ini adalah pakaian kemeja untuk laki-laki baik kemeja
panjang maupun kemeja pendek. Dahulu perushaan ini juga memproduksi produk
lokal yang berlabel seperti Nevada, Free And free dan pakaian khusus mancing serta
pakaian blous. Akan tetapi sekarang produksi barang lokal sudah jarang dikerjakan.
Perusahaan ini membuat produk hanya untuk di ekspor, untuk daerah lokal belum ada.
Pemasaran dari produk perusahaan ini adalah dikawasan Eropa dan Amerika. Arus
kegiatan produk ini berawal dari PT. MEA yang menyerahkan gulungan kain kepada
MA Garment yang kemudian di olah hingga menjadi pakaian jadi. Setelah itu, PT.
MEA mengambil produk yang sudah jadi dari MA Garment, kemudian PT. MEA lah
yang berhak untuk meng-ekspor produk ini.
Label dari produk yang dihasilkan oleh MA Garment ini diantaranya Tom
Tailor, Mustang, Oliver, dsb. Perusahaan ini memiliki 300 karyawan yang bekerja
satu minggu enam kali, hari minggu dan tanggal merah libur. Untuk perekrutan
karyawan hanya dilakukan melalui pamflet, mulut ke mulut dan selebaran jika
diperlukan. Selain merekrut dari masyarakat umum, perusahaan MA Garment juga
memiliki sekolah yang mendidik muridnya untuk menjadi tenaga kerja ahli yang akan
menjadi keryawan perusahaan MA Garment ini, sekolah ini setara dengan SMK yang
bernama Marta Abadi yang berada di Sukoharjo, sekolah ini sudah berjalan 2 tahun,
dan memiliki dua jurusan yaitu tata busana dan multimedia. Pemilik dari perusahaan
MA Garment adalah Bapak Martono , S.Pd, M.Si dan Bapak Teguh Wibowo , Amd.
sebagai direktur perusahaan ini.
Perusahaan ini satu hari mampu membuat kurang lebih 2000-2500 item baju.
Sebelum di kirim ke PT. MEA Yogyakarta, terlebih dahulu agen dari Luar Negeri
sebagai perwakilan buyer akan mengecek secara acak /random barang yang sudah di
packing untuk mengetahui barang yang akan dikirim tidak ada yang cacat. Jika sudah
lulus pengecekan kemudian di kirim ke PT. MEA Yogyakarta. Dalam penyortiran

yang di lakukan di MA Garment apabila terdapat barang yang cacat maka tetap akan
dikirim ke PT. MEA Yogyakarta, akan tetapi barang tersebut tidak akan di ekspor
keluar negeri.

B. Pelaksanaaan Akuntansi Pada MA GARMENT


Pelaksaan akuntansi pada MA GARMENT sudah dilaksanakan. MA
GARMENT mengidentifikasikan semua aktivitas yang dilakukan seperti pendapatan
jasa, pembayaran gaji, dan lain lain. MA GARMENT telah mencatat setiap mencatat
setiap

kegiatan

jasa

secara

kronologis

dan

sistematis.

Selain

itu

juga

mengkomunikasikan laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan.


C. Jenis Perusahaan MA GARMENT
MA GARMENT merupakan perusahaan jasa dalam bidang garment, karena arus
kegiatan produk ini berawal dari PT. AMEA yang menyerahkan gulungan kain kepada
MA Garment yang kemudian di olah hingga menjadi pakaian jadi. Setelah itu, PT.
AMEA mengambil produk yang sudah jadi dari MA Garment, kemudian PT. AMEA
lah yang berhak untuk meng-ekspor produk ini.
Berbeda halnya dengan perusahaan manufaktur, seperti PT. SRI REJEKI
ISMAN yang biasa dikenal dengan Sritex. Perusahaan ini mengolah bahan baku
menjadi bahan siap jadi. Misalnya pakaian. Perusahaan ini mengolah dari benang,
kemudian diolah menjadi kain, dan selanjutnya diolah menjadi pakaian siap pakai,
penjualannya pun dilakukan oleh PT. SRI REJEKI ISMAN itu sendiri. Yang artinya
segala proses dari benang sampai penjualan dilakukan di satu tempat.

D. Akun-Akun yang Terdapat pada MA GARMENT


Terdapat beberapa akun yang terdapat pada perusahaan dagang MA
GARMENT, antara lain dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Harta:
a. Kas
b. Perlengkapan
c. Mesin Pemotong Kain
d. Mesin Jahit
e. Mesin Pelubang Kancing
f. Mesin Pemasang Kancing
g. Mesin Setrika

h. Kendaraan
2. Kewajiban :
a. Utang usaha
b. Utang bank
3. Ekuitas Pemilik :
a. Modal Bapak Martono
b. Prive
4. Pendapatan:
a. Pendapatan jasa
5. Beban-Beban :
a. Beban Listrik
b. Beban Air
c. Beban Transport
d. Beban Gaji Staff
e. Beban Gaji Harian/Borongan
f. Beban Asuransi Kesehatan
g. Beban Bunga
h. Beban Sewa
i. Beban Perjalanan Dinas
j. Beban Alat Tulis Kantor
k. Beban Telpon/Fax/Internet
l. Beban Rumah Tangga Produksi
m. Beban Pemeliharaan & Perbaikan Inventaris
n. Beban Lain-lain Umum & Administrasi
E. Laporan Keuangan MA GARMENT
1. Laporan Laba/Rugi
LAPORAN LABA RUGI
MA GARMENT
Untuk Periode yang Berakhir 31 Oktober 201514
Pendapatan :
Pendapatan Jasa
Laba Kotor
Beban :
Beban Listrik
Beban Air
Beban Transport
Beban Gaji Staff
Beban Gaji Harian/Borongan

Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,

Beban Asuransi Kesehatan


Beban Bunga
Beban Sewa
Beban Perjalanan Dinas
Beban Alat Tulis Kantor
Beban Telpon/Fax/Internet
Beban Rumah Tangga Produksi
Beban
Pemeliharaan
&
Perbaikan Inventaris

Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,

Beban Penyusutan
Beban Lain-lain Umum &
Administrasi

Rp XXX -,
Rp XXX -,

Jumlah Biaya
Laba Bersih

(Rp XXX -,)


Rp XXX -,

2. Laporan Perubahan Modal


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
MA GARMENT
Untuk Periode yang Berakhir 31 Oktober 2015
Modal, 1 Oktober 2015
Laba
Rp XXX -,
Prive
Rp XXX -,
Laba Bersih
Modal, 31 Oktober 2015

Rp XXX -,
(Rp XXX -,)
Rp XXX -,

3. Laporan Neraca
NERACA
MA GARMENT
Periode 31 Oktober 2015
Aktiva:
Kewajiban:
Aktiva Lancar:
Utang Usaha
Kas
Rp XXX -,
Utang Bank
Perlengkapan Rp XXX -,
Modal:
Modal
Aktiva Tetap:
Peralatan
Mesin
Pemotong
Kain
Mesin Jahit
Mesin
Pelubang

Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,

Rp XXX -,
Rp XXX -,
Rp XXX -,

Kancing
Mesin
Pemasang
Kancing
Mesin
Setrika
Akumulasi
Penyusutan
Mesin
Pemotong
Kain
Akumulasi
Penyusutan
Mesin Jahit
Akumulasi
Penyusutan
Mesin
Pelubang
Kancing
Akumulasi
Penyusutan
Mesin
Pemasang
Kancing
Akumulasi
Penyusutan
Mesin
Setrika
Kendaraan
Akumulasi
Penyusutan
Kendaraan
Total Aktiva

Rp XXX -,
Rp XXX -,
(Rp XXX -,)

(Rp XXX -,)

(Rp XXX -,)

(Rp XXX -,)

(Rp XXX -,)

Rp XXX -,
(Rp XXX -,)

Rp XXX -,

Total Pasiva

Rp XXX -,

F. Laporan Keuangan MA GARMENT


Dengan adanya laporan keuangan, banyak manfaat yang diperoleh bagi UKM,
antara lain:
1. Mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
perubahan modal pemilik di masa lalu,
2. Menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan,
3. Mengetahui nilai perubahan kas dan distribusinya,

4. Memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan kredit kepada lembaga


keuangan tertentu,
5. Sebagai salah satu bahan pelaporan untuk pajak, penyusunan anggaran kas,
penetapan harga jual.

BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya tujuan utama dalam menjalankan usaha mikro sama dengan
tujuan perusahaan besar untuk memperoleh laba dan menjaga kelangsungan
pertumbuhan usaha dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan utama usaha
mikro dapat dicapai dengan cara melakukan kegiatan penyediaan barang atau jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secar efisien dan
efektif, maka kegiatan-kegiatan usaha mikro perlu dikelola.
Demikian makalah yang dapat kami buat mengenai laporan keuangan suatu
UKM. Tentunya masih banyak kekurangan di dalam makalah yang kami buat ini.
Sehingga kami berharap adanya kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.

Vous aimerez peut-être aussi