Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum.
Untuk mengetahui tentang Ketuban pecah dini pada intranatal
2. TujuanKhusus
1. Mengetahui definisi dari ketuban pecah dini
2. Mengetahui penyebab dan patofisiologi ketuban pecah dini
3. Mengetahui penatalaksanaan ketuban pecah dini
4. Menentukan diagnose dan askep ketuban pecah dini
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Patofisiologi
Selaput ketuban pecah diakibatkan pada daerah tertentu terjadi perubahan
biokimiawi yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh karena tidak terjadi
keseimbangan antara sintesis dan degrasi ekstraselular matrik, yang mana perubahan
struktur, jumlah sel serta katabolisme kolagen menyebabkan aktifitas kolagen berubah
dan hal ini menyebabkan selaput ketuban pecah. Adapun faktor resiko KPD yaitu
berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen dan tembaga sebagai faktor
yang berpengaruh pada struktur selaput ketuban.( Prawiroharjo, 2011)
4. Tanda dan Gejala KPD
a. Keluarnya cairan merembes melalui vagina
b. Berbau seperti amoniak, cairan warna pucat dan bergaris warna darah.
c. Cairan akan terus menetes dan saat anda duduk atau berdiri bisa saja cairan
berhenti karena terhambat oleh janin.
d. Mengeluh nyeri perut
e. Denyut jantung janin bertambah cepat.
5. Diagnosi KPD
Untuk mengetahui apakah ketuban benar benar sudah pecah atau belum, maka
ada berbagai cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Menentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya cairan ketuban di vagina.
b. Pada pemeriksaan inspekulo terlihat keluar cairan ketuban.
c. Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, vernik kaseosa, rambut lanugo
dan kadang kadang bau kalau terjadi infeksi.
d. Pada test Nitrazin/ lakmus, kertas lakmus dari warna merah menjadi biru jika
ketuban sudah pecah.
e. Dengan pemeriksaan USG maka akan diketahui usia kehamilan, letak janin, berat
janin , letak plasenta dan juga jumlah air ketuban.
6. Komplikasi KPD
Menurut Sarwono ( 2010) adalah sebagai berikut :
a. mudah terjadi infeksi intra interin
b. partus prematur
c. prolap bagian janin terutama tali pusat.
7. Penatalaksanaan
Berbagai pertimbangan dalam penatalaksanan KPD diantaranya, usia kehamilan,
infeksi pada ibu dan janin, serta adanya tanda tanda persalinan. Adapun penanganan
KPD adalah sebagai berikut :
a. Konservatif
Yaitu dengan pemberian obat-obatan seperti antibiotoka maupun steroid.
b. Aktif
Yaitu untuk usia kehamilan > 37 minggu dengan induksi oksitosin dan jika gagal
bisa dilakukan sctio caesaria.bila timbul infeksi digunakan antibiotika
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
KETUBAN PECAH DINI INTRANATAL
A. Pengkajian
1. Identitasibu
2. Riwayatpenyakit
a. Riwayatkesehatansekarang
ibudatangdenganpecahnyaketubansebelumusiakehamilanmencapai
37minggudenganatautanpakomplikasi
b. Riwayatkesehatanterdahulu
Adanya trauma sebelumnyaakibatefekpemeriksaan amnion.
Sintesis, pemeriksaan pelvis, danhubunganseksual
Kehamilanganda, polihidramnion
Infeksi vagina/serviksolehkumanstreptokokus.
Selaput amnion yang lemah/tipis.
Posisi fetus tidak normal.
Kelainanpadaototserviksatau genital sepertipanjangserviks yang pendek.
Multiparitasdanpeningkatanusiaibusertadefisiensinutrisi.
c. Riwayatkesehatankeluarga :adatidaknyakeluhanibu yang lain yang
pernahhamilkembar/turunankembar.
3. Pemeriksaanfisik
1. Kepaladanleher.
II
di
IC
kiri/kanan.
Bunyinafasnormavesikuler
2) Abdomen
Inspeksi :ada/tidaknyabekasoperasi, striae, linea.
Palpasi : TFU, kontraksiada/tidak, posisi, kandungkemihpenuh/tidak.
Auskultasi : DJJ ada/tidak
3. Genitalia
Inspeksi: keberhasilan, ada/tidaknyatanda-tanda REEDA (Red, Edema,
Discharge, Approximately), pengeluarandariketuban (jumlah, warna,
4.
B. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. Klien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam
b. klien mengatakan cairan ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan
tidak berbau
c. klien mengatakan perut terasa sakitsampaikepinggang
d. klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan
e. klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita nya
saat ini
2. Data Obyektif
a. klien tampak lemah
b. klien tampak cemas
c. cairan yang keluar dari vagina berwarna jernih dan tidak berbau
d. frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x dalam sehari
e. frekuensitidurberkurang
C. DiagnosaKeperawatan
A. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, infeksi intra partum,
rupturmembran amnion, flora saluranvagina,baktericairan amnion
B. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terjadinya ketegangan otot rahim
C. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau konfirmasi tentang
penyakit
D. IntervensiKeperawatan
NO
1.
DiagnosaKeperawatan/
MasalahKolaborasi
Risikoinfeksi(factor resiko:
infeksi intra partum, ruptur
membran amnion, flora
TujandanKriteriaHasil
NOC :
saluranvagina,baktericairan
amnion)
Faktor-faktorrisiko :
-
ProsedurInfasif
Kerusakanjaringandanpening
Peningkatanpaparanlingkung
anpatogen
Imonusupresi
Tidakadekuatpertahananseku
penekananresponinflamasi)
Infection
Risk control
Setelahdilakukantindakankepera
watanselama
pasientidakmengalamiinfeksi
dengankriteriahasil:
Klienbebasdaritandadangeja
lainfeksi
nder (penurunanHb,
Leukopenia,
Pertahankanteknikaseptif
control
katanpaparanlingkungan
-
NIC :
Immune Status
Knowledge
Batasipengunjungbilaperlu
Cucitangansetiapsebelumdansesudahtindakan
keperawatan
Gunakanbaju,
sarungtangansebagaialatpelindung
Gantiletak
IV
periferdan
dressing
sesuaidenganpetunjukumum
Gunakankateterintermitenuntukmenurunkanin
feksikandungkencing
Menunjukkankemampuanun
tukmencegahtimbulnyainfek
Berikanterapiantibiotik:.................................
si
Intervensi
Jumlahleukositdalambatas
normal
Monitor
tandadangejalainfeksisistemikdanlokal
munosupresi
Menunjukkanperilakuhidups
Pertahankanteknikisolasi k/p
ehat
Inspeksikulitdanmembranmukosaterhadapkem
Status
imun,
jaringan,
gastrointestinal,
Monitor adanyaluka
gangguanperistaltik)
genitourinariadalambatas
Dorongmasukancairan
normal
Dorongistirahat
Ajarkanpasiendankeluargatandadangejalainfek
si
Kajisuhubadanpadapasien neutropenia setiap
4 jam
NO
2.
DiagnosaKeperawatan/
MasalahKolaborasi
Gangguan rasa nyaman :
TujuandanKriteriaHasil (NOC)
NOC :
Intervensi
NIC :
nyeriberhubungandengan:
Pain Level,
kerusakanjaringan, terjadinya
pain control,
comfort level
kualitasdanfaktorpresipitasi
Setelahdilakukantinfakankepera
DS:
klien
Lakukanpengkajiannyerisecarakomprehensifter
watanselama
mengatakan
perut Pasientidakmengalaminyeri,
Observasireaksi
dariketidaknyamanan
Bantu
nonverbal
dengankriteriahasil:
terasa
sakitsampaikepinggang
klien
mengatakan
susah
pasiendankeluargauntukmencaridanmenemukan
Mampumengontrolnyeri
(tahupenyebabnyeri,
Posisiuntukmenahannyeri
Gangguantidur (matasayu,
tampakcapek,
sulitataugerakankacau,
menyeringai)
Fokusmenyempit
(penurunanpersepsiwaktu,
kerusakan proses berpikir,
penurunaninteraksidengan
orang danlingkungan)
Perubahan autonomic dalam
tonus otot
(mungkindalamrentangdaril
emahkekaku)
Kontrollingkungan
yang
mampumenggunakantehnikn
dapatmempengaruhinyerisepertisuhuruangan,
onfarmakologiuntukmengura
pencahayaandankebisingan
nginyeri, mencaribantuan)
Melaporkanbahwanyeriberku
DO:
dukungan
rangdenganmenggunakanma
najemennyeri
Kajitipedansumbernyeriuntukmenentukaninterv
ensi
Ajarkantentangteknik
Mampumengenalinyeri
(skala,
Kurangifaktorpresipitasinyeri
intensitas,
frekuensidantandanyeri)
non
farmakologi:
Menyatakan
rasa Tingkatkanistirahat
nyamansetelahnyeriberkuran
Berikaninformasitentangnyerisepertipenyebabn
g
yeri,
berapa
lama
Tanda vital dalamrentang
nyeriakanberkurangdanantisipasiketidaknyaman
normal
andariprosedur
Tidakmengalamigangguantid
Monitor vital sign
ur
sebelumdansesudahpemberiananalgesikpertama
kali
Tingkahlakuekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada, iritabel,
nafaspanjang/berkeluhkesah
)
Perubahandalamnafsumakan
danminum
NO
3.
DiagnosaKeperawatan/
MasalahKolaborasi
Kecemasanberhubungandengan
perubahan status kesehatan,
DO/DS:
- Insomnia
- Kontakmatakurang
- Kurangistirahat
- Berfokuspadadirisendiri
- Iritabilitas
- Takut
- Nyeriperut
- Penurunan TD dandenyutnadi
- Diare, mual, kelelahan
- Gangguantidur
- Gemetar
TujuandanKriteriaHasil (NOC)
NOC :
-
Kontrolkecemasan
Koping
Setelahdilakukanasuhanselama
klienkecemasanteratasidgnkriteri
ahasil:
Klienmampumengidentifikasi
danmengungkapkangejalacem
as
Intervensi
NIC :
Anxiety Reduction (penurunankecemasan)
Gunakanpendekatan yang menenangkan
Nyatakandenganjelasharapanterhadappelakup
asien
Jelaskansemuaprosedurdanapa
yang
dirasakanselamaprosedur
Temanipasienuntukmemberikankeamanandan
mengurangitakut
Berikaninformasifaktualmengenai
diagnosis,
tindakan prognosis
Libatkankeluargauntukmendampingiklien
- Anoreksia, mulutkering
- Peningkatan TD, denyutnadi,
-
RR
Kesulitanbernafas
Bingung
Blokingdalampembicaraan
Sulitberkonsentrasi
Mengidentifikasi,
mengungkapkandanmenunjuk
kantehnikuntukmengontolcem
as
Vital sign dalambatas normal
Posturtubuh,
ekspresiwajah,
bahasatubuhdantingkataktivita
smenunjukkanberkurangnyake
cemasan
Instruksikanpadapasienuntukmenggunakanteh
nikrelaksasi
Dengarkandenganpenuhperhatian
Identifikasitingkatkecemasan
Bantu
pasienmengenalsituasi
yang
menimbulkankecemasan
Dorongpasienuntukmengungkapkanperasaan,
ketakutan, persepsi
Kelolapemberianobat anti cemas:........
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri
berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis
sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan
menyebabkan infeksi ibu.
Penyebab ketuban pecah dini ini pada sebagian besar kasus tidak diketahui.
Banyak penelitian yang telah dilakukan beberapa dokter menunjukkan infeksi sebagai
penyebabnya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi sosial ekonomi rendah
yang berhubungan dengan rendahnya kualitas perawatan antenatal, penyakit menular
seksual misalnya disebabkan oleh chlamydia trachomatis dan nescheria gonorrhea.
Kejadian ketuban pecah dini dapat menimbulkan beberapa masalah bagi ibu
maupun janin, misalnya pada ibu dapat menyebabkan infeksi puerperalis/masa nifas,
dry labour/partus lama, dapat pula menimbulkan perdarahan post partum, morbiditas
dan mortalitas maternal, bahkan kematian.
Penanganan kepada pasien ibu hamil dengan ketuban pecaah dini dapat diatasi
dengan pemberian asuhan keperawatan yang baik, yang dimulai dari pengkajian
hingga evaluasi.
B. Saran
Setelah mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasien dengan
ketuban pecaah dini, diharapkan pembaca mampu mengaplikasikan asuhan
keperawatan yang baik dan tepat kepada pasien dengan ketuban pecah dini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Blackwell, Wiley,2015-2017. Nanda International, Inc. Nursing Diagnoses :
Definitions & Classification. 10th Ed. The atrium, shouter Gate, Chichester, West
Sussex
2. Bulechek, Gloria M & Butcher, Howard, K, 2013. Nursing Interventions
Classification (NIC). 6th Ed. St Louis : Missouri
3. Moorhead, Sue & Johnson Marion. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th
Ed. St Louis :Missouri
4. Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. Pengantar
Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2009.
5. Prawihardjo, Sarwono. Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka; 2011.
6. Nugroho. T. OBSGYN Obstetri dan Ginekologi Untuk Kebidanan dan Keperawatan,
Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
7. Marmi., Suryaningsih. R. M., Fatmawati. E. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi.,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2011.
8. Mufdlilah., Hidayat. A., Kharimaturrahmah. I. Konsep Kebidanan, Yogyakarta: Nuha
Medika; 2012.
9. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Bina Pustaka; 2009.