Vous êtes sur la page 1sur 6

MAKALAH

ELETROKIMIA

OLEH :
ANNISA BELLA
NIM: 21602006

AKEDEMI HIPERKES

MAKASSAR
2016

ELETROKIMIA
Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi oksidasi pada mulanya dapat didefinisikan sebagai reaksi pengikatan
oksigen dan reaksi reduksi sebagai reaksi pelepasan oksigen. Definisi yang lebih
luas reaksi oksidasi adalah reaksi yang menyebabkan kenaikkan bilangan oksidasi
dan reaksi reduksi adalah reaksi yang menyebabkan penurunan bilangan oksidasi,
atau reaksi oksidasi sebagai reaksi pembebasan elektron dan reaksi reduksi
sebagai reaksi penangkapan elektron.
Dalam reaksi redoks juga dikenal istilah zat pereduksi (reduktor) yaitu zat
yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi dan zat itu sendiri mengalami
oksidasi, dan zat oksidator (oksidator) yaitu zat yang menyebabkan zat lain
mengalami oksidasi dan zat itu sendiri mengalami reduksi.

Mg(s) +

HCl(aq)

MgCl2 (aq) + H2(g)

Mg merupakan reduktor arena menyebabkan H tereduksi, dan HCl merupakan


oksidator karena menyebabkan Mg teroksidasi.
Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
a.Cara Setengah Reaksi
CuS(s) + NO3-(aq)

Cu2+(aq) + SO42-(aq) + NO (g)

Tahap 1. Kenali spesi yang mengalami kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
Tulis dua buah setengah reaksi yang belum disetarakan ( reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi)
CuS
NO3-

Cu2+ + SO42NO

Tahap 2. Setarakan persamaan masing-masing setengah reaksi tersebut

a.masukkan koefisien untuk membuat jumlah atom semua unsur sama


kecuali O dan H
b.setarakan oksigen dengan menambahkan H2O pada salah satu sisi

Cu2+ + SO42-

CuS + 4 H2O
NO3-

NO + 2 H2O

c.setarakan hidrogen untuk larutan asam tambahkan H3O+ untuk sisi yang
kekurangan hidrogen dan H2O untuk sisi lainnya. Untuk larutan basa
tambahkan H2O untuk sisi yang kekurangan hidrogen dan OH - untuk sisi
yang lainnya.
CuS + 12 H2O

Cu2+ + SO42- + 8H3O+

NO3- + 4 H3O+

NO + 6 H2O

d.setarakan muatan dengan memasukkan elektron pada reaktan atau pada


produk
Cu2+ + SO42- + 8H3O+ + 8 e-

CuS + 12 H2O
NO3- + 4 H3O++ 3e-

NO + 6 H2O

Kalikan kedua setengah reaksi dengan bilangan yang dipilih untu membuat
jumlah elektron yang dihasilkan pada reaksi menjadi sama.
3 Cu2+ + 3 SO42- + 24H3O+ + 24 e-

3CuS + 36 H2O

8NO3- + 32 H3O+ + 24e-

8NO + 48H2O

3 CuS + 8NO3- + 8 H3O+

3 Cu2+ + 12 H2O + 3 SO42- + 8NO

Dalam reaksi redoks terdapat juga reaksi Disproporsionasi yang cuup penting
dan terjadi bila senyawa tunggal mengalami oksidasi sekaligus mengalami
reduksi.
2 H2O2 (l)

H2O

O2 (g)

Oksigen dalam H2O2 memiliki bilangan oksidasi -1 akan teroksidasi dengan


bilangan oksidasi 0 dan sebagian lainnya tereduksi dengan bilangan oksidasi -2.
Bila reaksi redoks spontan dipisahkan, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasinya terjadi dalam tempat yang berbeda, maka aliran elektron dapat
dimanfaatkan sebagai energi listrik, hal ini merupakan prinsip dari kerja sel
galvanik atau sel volta. Sel galvanik merupaan sel yang mengubah energi imia
menjadi energi listrik. Pada sel volta anode merupakan elektrode tempat
terjadinya reaksi oksidasi sedangan katode tempat terjadinya reaksi reduksi.
Potensial Sel Standar (E )
Suatu kesepakatan telah dibuat bagi pengukuran kecendrungan reaksi reduksi dan
oksidasi, ukuran kecendrungan ini ditetapkan sebagai potensial reduksi standar.
Nilai potensial 0,00 volt ditetapkan sebagai nilai potensial reduksi pada elektroda
hidrogen standar. Potensial reduksi setengah sel standar bagi sejumlah reaksi
biasanya akan diberikan dalam sebuah tabel.
Perhitungan potensial sel standar dapat dilakukan dengan persamaan berikut
E sel = E katode - E anode
Reaksi oksidasi reduksi akan berjalan spontan pada keadaan standar bila E > 0
Diagram Sel
Suatu konversi telah disepakati untuk menuliskan sel galvani secara skematis
dengan suatu diagram sel yang didalamnya anode (+) ditempatkan di sebelah kiri
dan katode (-) di sebelah kanan sehingga elektron mengalir pada rangkaian luar
dari kiri ke kanan. Garis tunggal melambangkan antarmuka logam-larutan,
sepasang garis melambangkan jembatan garam.
Sel Eletrolisis merupakan sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi
energi kimia.
Sel Aki dan Bahan Bakar

Saat ini berbagai sumber arus listrik telah dibuat dengan menggunakan reaksi
redoks. Jenis-jenis sel kering (aki,battery) ini mempunyai prinsip kerja yang sama
dengan sel galvanik. Sel kering yang dapat diisi ulang disebut sebagai sel
sekunder (aki, baterai Ni-Cd(nikad), baterai litium) sedangan yang tidak dapat
diisi ulang dikenal sebagai sel primer.
Pada sel aki digunakan eletrode Pb dan PbO 2 yang dicelupan dalam H2SO4, reaksi
yang terjadi
Anode (-)

: Pb (s) + HSO4-

PbSO4 (s) + H+ + 2e-

Katode (+)

: PbO2 (s) + HSO4 - + 3 H+ + 2e : Pb (s) + PbO2 (s) + 2HSO4- + 2H+

PbSO4 (s) + 2H2O


2PbSO4 (s) + 2H2O

Korosi dan Pencegahannya


Korosi adalah proses perubahan logam menjadi bentu ionnya. Logam yang
terkorosi akan kehilangan struktur utuhnya sehingga mempengaruhi kekuatan
benda yang terbuat dari bahan tersebut. Peristiwa korosi terpenting terjadi pada
besi yaitu pembentukkan karat besi, Fe2O3 x H2O. Peristiwa arat besi diawali
dengan titi tertentu pada logam yang berfungsi sebagai anode (oksidasi) dengan
membentu Fe2+ , elektron yang terbentuk akan menyebabkan reduksi pada sisi
logam yang mengandung air yang berfungsi sebagai katode. Selanjutnya ion Fe2+
yang terlarut akan teroksidasi lebih lanjut pada tempat yang mengandung cukup
oksigen.
Anode
Katode

Fe (s)

Fe2+ (aq) + 2e-

O2 (g) + 2 H2O (l) + 4e-

4 OH-

Reaksi selanjutnya
2Fe2+ (aq) + O2 + (6+x) H2O (l)
Pencegahan korosi dilakukan dengan cara
a.menghambat proses reaksi pada anode

Fe2O3 x H2O + 4 H3O+ (aq)

b.menghambat reaksi pada kotode atau menghambat proses reasi pada keduanya.
Cara yang umum dilauan adalah dengan menghambat reaksi yang terjadi pada
anode dengan cara pengecatan permukaan logam, pelapisan dengan oli atau lemak
dan pelapisan dengan oksida logam misalnya pelapisan besi dengan natrium
kromat yang akan menghasilkan oksida besi (III) dan crom (III) yang melapisi
permuaan sehingga melindungi dari ontak dengan oksigen.
Perlindungan katode merupakan salah satu cara untu mencegah terjadinya korosi
dengan mendorong logam agar berfungsi sebagai katode dan tidak sebagai
anode,biasanya besi akan dilapisi dengan logam yang lebih mudah teroksidasi
( logam-logam yang ada di sebelah kiri Fe pada deret volta) misalnya Fe yang
dilapisi dengan Zn maka Zn akan teroksidasi terlebih dahulu sebelum besi.

Vous aimerez peut-être aussi