Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Siringomielia merupakan gangguan degeneratif yang bersifat kronik progresif
dengan gejala awal timbul pada usia dewasa awal (25 - 40 tahun). kelainan ini sangat
jarang ditemukan, insiden pada laki-laki sama dengan perempuan .1 Siringomielia
umumnya terjadi pada usia 25-40 tahun dengan insidensi pada laki-laki sedikit lebih
besar daripada perempuan. Pada beberapa kasus siringomielia bersifat familial
meskipun jarang terjadi. Hanya terdapat kurang dari 1% kasus siringomielia dari
seluruh pasien yang datang di klinik saraf.2
Siringomielia adalah kelainan kronis, progresif, degeneratif pada medula
spinalis yang berupa lubang/ kavitasi pada bagian tengah medula spinalis segmen
servikal. Kelainan ini dapat meluas ke arah kaudal menuju segmen torasik dan
lumbar, atau ke arah rostral menuju batang otak (syringobulbia). 2 Kelainan ini
menyebabkan gangguan-gangguan neurologis secara progresif, biasanya sebagai
amiotrofi brakhial dan disosiasi sensorik segmental.1,2
Kelainan ini sering terdapat atau mengikuti kelainan kongenital seperti
misalnya malformasi Arnold-Chiari.2 Oleh karena itu, manifestasi kelainan ini bisa
beragam, tergantung dari letak lesi, perluasan lesi, dan kelainan yang mendasarinya.3
Namun, secara garis besar kelainan ini dapat didiagnosis karena adanya gejala yang
khas seperti amiotrofi dan disosiasi sensibilitas.2
Kelainan ini berkembang secara lambat. Bahkan seorang penderita
syringomyelia dapat berada dalam kondisi yang tetap sama selama beberapa tahun
atau bahkan berpuluh tahun.1,2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Lesi tunggal yang berupa lubang di pusat substansia grisea sentralis
dinamakan sebagai siringomielia (Gambar 1).3,4 Siringomielia adalah kelainan berupa
lubang atau kavitas (syrinx) yang terdapat pada bagian tengah medula spinalis. 5 Kista
ini berisicairan yang sama dengan cairan cerebrospinal (CSS).6 Akumulasi cairan di
dalam medula spinalis sendiri adalah bukan merupakan suatu manifestasi primer dari
proses penyakit, ia merupakan proses sekunder dengan mekanisme yang bervariasi
satu penyakit dengan lainnya. Kavitas yang berisi cairan mirip dengan likuor disebut
sebagai siringomielia komunikans (siringohidromielia), dan kerap berkaitan dengan
malformasi Chiari atau disgrafisme spinal okulta. Sedangkan yang berisi cairan pekat
yang proteinkaseosa, yang merupakan proses sekunder dari neoplasma, anomali
vaskuler,
arakhnoiditis
dan
trauma,
diistilahkan
gambaran
patologi
dan
sebagai
siringomielia
nonkomunikans.7,8
B. KLASIFIKASI
Berdasarkan
postulat
tentang
mekanisme
Gambar 1.Siringomielia
Sumber :Sidharta, P.Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. 2010.
C. ETIOLOGI
Etiologi
dari
siringomielia
craniovertebral junction.8
sering
berhubungan
dengan
abnormalitas
dari
yang
D. PATOFISIOLOGI
Patogenesissiringomieliamasihbelumbanyakdiketahuidanteori
yang
pulsatile
tekananCerebo
Spinal
hammerFluid
(CSF)
melaluisambunganantaraventrikelkeempatdancanaliscentralistulangbelakang.Blockad
e iniberawaldari foramen Magendie.
Teori William
Teoriinimenyebutkanbahwaperkembangan
khususnyapadapasiendenganChiarimalformasi,
siring,
mengikutiperbedaantekananantara
magnum.Peningkatantekanancairansubaraknoiddaripeningkatantekanan
vena
magna
progresifsecarasimultandengandiiringipenuruantekanan
subarachnoid.
tonsil
serebelarsepanjang
systole
medulla
spinalis,
haliniberpengaruhpadapermukaan
medulla
syrinx
tersebut
yang
munculsebandingdenganpeningkatantekananintrameduler
yang
akankembaipulihdengancaradilakukandekompresi.
The intramedullary pulse pressure theory
Teoriinimenjelaskanbahwasyringomieliadisebabkanolehpeningkatantekananp
ulsatil
di
medulla
spinalis
dan
terdapatnya
syrinx
yang
berisicairanekstraseluler.Prinsipbaru
yang
berusahaditerapkanbahwaterbentuknyasiringomieliaadahubungannyadenganpeningka
tantekananpulsatil
di
medulla
spinalis
yang
sebandingdengandekatnyaruang
Gambar 2.MRI
padaanakdenganMalformasiChiaridanSiringomielia.
Sumber: Ellenbogen RG. How Chiari Malformation and Syringomyelia are Diagnosed. In: Batzdorf U,
Benzel EC, Ellenbogen RG, Ferrante FM, Green BA, Menezes AH, et al, editors. Chiari Malformation and
Syringomielia. 2008.
Padasaatdilakukanpemeriksaandengan
pasienharusdalamposisiterlentangselama
inimungkinsulitpadabeberapapasien,
MRI,
20-30
menit.Hal
terutama
yang
cemaslainnya.
MRI
akanmenentukanapakahseorangpasienmenderita
terhadapotakdan
CM
dan/atau
spinal
SM,
sepertihidrosefalus.Hidrosefalusmerupakankondisiterdapatterlalubanyakcairanserebro
spinaldalamotaksehinggakavitasdalamotakterisicairandanmenyebabkanventrikelventrikelmembesardanmenekanotak.
Skrining spinal menggunakan MRI perludilakukanterhadapseluruhpasien CM,
baikanakdandewasa.SM,
di
manaterdapatkavitasdalamkordaspinalis,
berhubungandengan
CM
padapasienanakdandewasa.Anakdenganskoliosisperlumenjadiperhatianketikaskoliosis
yang dideritabertambahparahdengancepatpadapemeriksaandan/ataupemeriksaan x-ray
(Gambar
3).
Penatalaksanaandinidantepatterhadapmalformasichiaripadaanakdenganskoliosis yang
progresifdapatmemberikanhasil
yang
baikdanmencegahprogresifitasdalamdeformitastulangbelakang.Pasien
yang
yang
tulangbelakanguntukmelihatapakahterdapat SM.
tergangguperludilakukan
MRI
Meskipun
diagnosis
secararadiologispenting,
setiappemeriksaaniniharusdilakukanbersamadenganpemeriksaaanneurologisdangejala
yang dirasakanolehpasien.Tigahal yang pentingdalam diagnosis dantatalaksanadari
CM dan SM antara lain: 1) riwayatpasiendengangejalaspesifik, 2) pemeriksaan yang
menunjukanhasil yang konsistendengan CM dan/atau SM, 3) Pemeriksaan MRI
kepaladantulangbelakang yang menunjukkankarakterkelainananatomis CM dan/atau
SM.
CM
danpenurunanlebihdari
biasanyamenunjukkankompresidandeformasidari
jugadapatmenekanbatangotakdankordaspinalis,
tonsil.
yang
Selainitu,
mm
tonsil
jugadapatmengonfirmasi
dan/atau
SM.
Interpretasidaripemeriksaaniniolehradiologdanahlibedahsarafpentinguntuktatalaksana
bedah.Sebagaitambahan,
pemeriksaaniniharusditunjangolehkeluhanklinispasiensertakelainanneurologisuntukm
enentukanapakahpasientersebutperludilakukantindakanbedah.
F. TATALAKSANA10
Faktor-faktor yang menentukanapakahdiperlukantindakanbedahterhadappenderita
CM denganatautanpa SM antara lain:
1. Ada atautidaknyahidrosefalus (peningkatancairandalamkavitas di otak)
2. Ada
atautidakkelainantulangpada
tulangtengkoraksepertiinvaginasibasilerataupenurunanukuranfosa
basis
posterior,
danadaatautidaknyadistorsiruangcairanserebrospinalpada
foramen magnum
3. Stabilitascranio-vertebral
junction
(CVJ).
Hal
inimembutuhkan
atautidaknya
SM
atauikutsertadaribatangotak,
yang
disebutsiringobulbia
5. Riwayatoperasisebelumnya,
sepertidekompresi
fossa
posterior
dengankemungkinanmenyingkirkanbagian
(laminektomiservikaldari
vertebra
paling
atasdarisegmen
servikal
C1
I).
tujuandarioperasiiniadalahmemperbaikisirkulasicairanserebrospinalsampaisenormalm
ungkinsehinggamemperbaikigejala,
mengoreksidampakataukompresidaribatangotakolehpenurunan
dandeflasiataupenyusutandari
syrinx.
tonsil
serebelar,
Sebagaitambaha,
salahsatutujuandarioperasiadalahpencegahanmasalahberulangdanmenghentikanprogre
sifitaspenyakit di kemudianhari.
Pentinguntukmenghindariaktivitasfisikberatselamasetidaknyatigabulanuntukm
emungkinkanterjadinyaperbaikanpadaototleher.Aktivitasinitermasukmengangkatberat
, olahragadengankontakfisik, bermain trampoline, danbermain roller coaster.
G. PROGNOSIS8
a) Prognosis
bergantungpadapenyakitdasarnya,
danperluasan syrinx.
b) Beberapastudimenunjukkanpasienmeninggal
besarnyadisfungsineurologis,
rata-rata
diusia
47
tahun,
tetapidikarenakankemajuanteknologidanteknikpembedahansertaperawatanmakaha
linibisadireduksi.
BAB III
PENUTUP
Siringomielia adalah kelainan berupa terbentuknya lubang atau kavitas
(syrinx) yang terdapat pada bagian tengah medula spinalis. Kavitas ini berisi cairan
dan tidak berhubungan secara fungsional dengan kanalis sentralis medula spinalis.1
Kavitas tersebut bisa terletak sentral atau eksentris. Kelainan ini bisa terjadi akibat
sebab kongenital dan dapatan. Penyebab kongenital yang sering terkait dengan
kelainan ini adalah malformasi Arnold-Chiari. Sedangkan sebab dapatan kelainan ini
antara lain karena prosedur pembedahan, trauma, peradangan, dan tumor.Sampai saat
ini patofisiologi terjadinya syringomyelia masih belum diketahui. Akan tetapi banyak
yang mengemukakan bahwa terjadinya akibat terganggunya proses hidrodinamik dari
cairan serebrospinal baik akibat blokade secara anatomis fisiologis maupun
patologis.3,5
Siringomielia dapat didiagnosis dengan mudah jika ditemukan tanda-tanda
yang khas. Tetapi, ada kalanya syringomyelia sulit untuk didiagnosis. Hal ini terjadi
jika gejala-gejala siringomielia minimal sekali atau bahkan tidak spesifik untuk waktu
yang lama. Dalam hal ini, pemeriksaan dengan MRI dapat membantu mengakkan
diagnosis siringomielia.4
Pada umumnya penatalaksanaan tergantung dari gejala neurologis yang timbul.
Jika ringan maka dapat diberikan terapi simptomatis saja, tetapi jika gejala memburuk
maka terapi pembedahan adalah pilihan utama. Prognosis penderita dengan
siringomielia sampai saat ini masih belum pasti terkait dengan kompleksitas kelainan
sekaligus penatalaksanaannya.6
DAFTAR PUSTAKA
1. Victor,M and Ropper, AH. Principles of Neurology. 7th Ed. Mc. Graw
Hill Inc. New York. 2001.
2. Cohodarevic, T, Mailis, A, Montanera, W. Syringomyelia: Pain, Sensory
Abnormalities, and Neuroimaging. The Journal of Pain 2000; Vol. 1(1):
54-66.
3. Mardjono M & Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar.Jakarta : Dian
Rakyat. 2010. Hal 40-41.
4. Sidharta, P. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Jakarta: Dian
Rakyat.2008. pg.518
5. Anonymous.Syringomielia. American Academy of Neurology. 2016.
Diaksesdarihttps://patients.aan.com/disorders/index.cfm?
event=print&disorder_id=1079. Diakses 12 July 2016
6. Ellenbogen RG. How Chiari Malformation and Syringomyelia are
Diagnosed. In: Batzdorf U, Benzel EC, Ellenbogen RG, Ferrante FM,
Green BA, Menezes AH, et al, editors. Chiari Malformation and
Syringomielia. 2008. Pp.13-16.
7. Anonymous.
MalformasiChiaridanSiringohidromielia.
DalamIlmuBedahSarafEdisi IV. Satyanegara,Hasan RY, Abubakar S,
Maulana AJ, Sufarnap E, Benhadi I, et al, editor. Jakarta:
GramediaPustaka Utama.2010
8. Al-Shatory, HAH, Galhom, AA, Wagner, FC. 2016. Syringomielia.
Available at http//www.medscape.com/syringomielia, diakses 12 Juli
2016.
9. Victor, M. Ropper, AH. Adams and Victors Principles of Neurology. 7th
Ed. Mc. Graw Hill Inc. New York: 2000.
10. Menezes AH. Surgical Treatment of the Chiari Malformation with or
without Syringomyelia. In Batzdorf U, Benzel EC, Ellenbogen RG,
Ferrante FM, Green BA, Menezes AH, et al, editors. In Chiari
Malformation and Syringomielia.2008. Pp. 17-20,