Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KANKER PROSTAT
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah yang dibimbing oleh Ibu Susi Milwati
Oleh Kelompok 3
Fajrian Dwi Anggraeni
(1401460001)
(1401460006)
(1401460010)
(1401460016)
Nuning Hastuti W.
(1401460029)
(1401460031)
(1401460045)
(1401460047)
Ardika Sulisetiyani
(1401460048)
3. Intervensi Keperawatan
a) Ansietas b.d kekhawatiran dan kurang pengetahuan tentang diagnosis,
rencana pengobatan dan prognosis.
NOC
Tujuan:
Mengurangi stress dan memperbaiki kemampuan koping
Kriteria Hasil:
Tampak rileks
Menyatakan bahwa ansietasnta telah berkurang atau reda
Menunjukkan pemahaman tentang penyakit dan pengobatannya
ketika ditanya
- Melakukan komunikasi terbuka dengan orang lain
NIC
NIC
Rasional
1. Kumpulkan riwayat kesehatan 1. Perawat mengklarifikasi
untuk
menentukan
hal-hal
berikut:
a. Kekhawatiran pasien
b. Tingkat pemahaman pasien
mengenai
masalah
kesehatannya
c. Pengalaman masa lalunya
dengan kanker
d. Apakah pasien mengetahui
diagnosisnya
malignansi
prognosisnya
e. Sistem pendukung
dimiliki
dan
pengobatan:
a. Jelaskan
dengan
yang
rencana
istilah
diagnostic;
pemeriksaan.
b. Tinjau rencana pengobatan
dan
biarkan
memahami
pemeriksaan
akan
mengurangi
ansietas
dialami
dan
menfasilitasi pemahaman
penanganan masalah
2. Berikan pengajaran tentang
dan
dan
tentang
metode
diagnosis
informasi
pasien
petunjuk
dalam
menentukan
yang
sesuai
tindakan
untuk
memudahkan koping.
mengajukan pertanyaan
3. Kaji reaksi psikologis pasien
terhadap
diagnosis/prognosisnya
dan
setelah berkemih.
- Mempertahankan masukan dan haluaran yang seimbang.
NIC
1. Tetapkan
Intervensi
pola fungsi
Rasional
urinarius 1. Merupakan nilai dasar
perbandingan
dan
untuk
menetapkan
distensi
suprapubis,keluhan
yang
menandakan
dan ketidaknyamanan.
retensi.
3. Lakukan kateterisasi pada pasien 3. Menetapkan jumlah urin yang
untuk
menentukan
jumlah
urin
residu.
4. Lakukan tindakan untuk mengatasi
retensi:
a. Berikan
tersisa.
4. Rasionalnya:
a. Posisi
memberikan
dorongan
untuk
yang
kondisi
normal
rileks
berkemih.
b. Rekomendasikan
urin
penggunaan
kateterisasi
indwelling;
intermitten
bantu
saat
sistem
tertutup,
kandung
kontraksi
kandung kemih.
d. Jika tidak berhasil, tindakan
lainnya mungkin diperlukan.
5. Kateterisasi
akan
meredakan
atau
retensi
prosedur
spesifik
dari
kemih.
c. Menstimulasi
maneuver valsava.
c. Berikan preparat kolinergik yang
diresepkan.
d. Pantau efek-efek medikasi.
5. Konsulkan dengan dokter mengenai
keluar
urin
hingga
penyebab
ditemukan;
penyebab
irigasi
pembedahan.
sesuai kebutuhan.
6. Fungsi kateter yang adekuat akan
7. Siapkan pasien untuk pembedahan
menjamin tercapainya tujuan dan
jika diindikasikan.
untuk mencagah infeksi.
7. Pengangkatan obstruksi melalui
tindakan
bedah
diperlukan.
c) Kurang pengetahuan b.d masalah kesehatan yang baru: kanker, kesulitan
berkemih, dan modalitas pengobatan.
NOC
Tujuan:
Memahami masalah kesehatan dan kemampuan untuk merawat
diri.
Kriteria Hasil:
- Mendiskusikan kekhawatiran dan masalahnya dengan bebas.
- Mengajukan pertanyaan dan menunjukkan minat dalam
kondisinya.
Menguraikan
manghalangi pemulihan.
Mengidentifikasi cara-cara mencapai/mempertahankan control
kandung kemih.
Memperagakan teknik yang memuaskan dan memahami
perawatan kateter.
Membuat daftar tanda-tanda dan gejala-gejala yang harus
aktivitas-aktivitas
yang
membantu
atau
mungkin
Intervensi
Rasional
1. Tegakan komunikasi dengan pasien.
1. Hal
ini
dirancang
untuk
2. Tinjau anatomi dari bagian tubuh
menegakkan hubungan saling
yang sakit.
percaya.
3. Spesifik dalam memilih informasi
2. Orientasi pada anatomi suatu
yang
sesuai
dengan
rencana
bagian tubuh adalah dasar untuk
pengobatan tertentu untuk pasien.
memahami fungsinya.
4. Identifikasi
cara-cara
untuk
3. Hal ini didasarkan pada rencana
menurunkan tekanan pada area
perawatan, karena hal ini beragam
operatif setelah prostatektomi.
untuk
setiap
pasien;
a. Hindari duduk yang lama (di
individualisasi
lebih
kursi, mengendarai mobil dengan
memudahkan.
jarak jauh), berdiri, berjalan.
4. Hal
ini
untuk
mencegah
b. Hindari mengejan, seperti selama
perdarahan; tindak kewaspadaan
olahraga, defekasi, mengangkat,
ini berlangsung selama 6 sampai 8
dan berhubungan seksual.
5. Biasakan pasien terhadap cara-cara
minggu pascaoperasi.
5. Tindakan ini akan membantu
mencapai/mempertahankan control
mengontrol sering berkemih dan
kandung kemih.
a. Berikan dorongan berkemih setiap
urin menetes (drib-bling), dan
2 sampai 3 jam; jangan anjurkan
berkemih ketika berbaring.
b. Hindari minum minuman kola
atau
kafein;
dorong
untuk
minum
mengurangi
cairan
berkemih
untuk
selama
malam hari.
c. Jelaskan latihan perineal yang
akan dilakukan setiap jam.
d. Kembangkan jadwal yang sesuai
dengan rutinitas pasien.
6. Peragakan perawatan kateter; berikan
kandung
kemihnya,
b. Mengatur jenis dan jumlah
masukan
cairan
akan
membantu
aliran
dorongan
untuk
mengajukan
berkemih.
d. Jadwal akan membantu dalam
pertanyaan;
tekankan
pentingnyan
dapat
dilakukan
dalam
aktivitas normal.
6. Dengan meminta peragaan ulang
tentang merawat, mengumpulkan,
dan mengosongkan alat yang
digunakan
pasien
untuk
makanan
kesukaannya.
Menjalani tanggung jawab untuk hygiene oralnya.
Terlihat ada peningkatan berat badan setelah terjadi perbaikan
nafsu makan.
NIC
Intervensi
1. Kaji jumlah
makanan
dimakan.
2. Secara rutin
menimbang
badan pasien.
3. Dengarkan
penjelasan
Rasional
yang 1. Pengkajian
kesukaannya
secara
akan
membantu
ini
makanan
kondisi
yang
membantu
berat badan.
3. Penjelasan
serupa
dapat
memantau
perubahan
pasien
membantu
individual
terapi
tindakan
radiasi
meningkatkan
untuk
anoreksia.
mengontrol mual dan muntah- 6. Penuaan dan proses penyakit dapat
muntah.
a. Berikan
yang
istirahat
penghancuran
diakibatkan
sel
(yang
malignansi
dan
setelah makan.
pengobatannya).
8. Berikan makanan dalam porsi kecil 7. Muntah-muntah dapat menurunkan
tapi
sering,
dan
ciptakan
nafsu makan.
8. Makanan dalam porsi yang lebih
seksual.
Mendiskusiakan dengan tenaga perawatan kesehatan yang
sesuai mengenai pendekatan alternative dan metode ekspresi
seksual.
NIC
Intervensi
1. Tetapkan
kondisi-kondisi
Rasional
medis 1. Biasanya menurunnya libido dan
pengobatan
dengan
efeknya
fungsi seksual.
tertentu.
3. Libatkan pasangan pasien dalam 3. Sering ikatan
pada
antara
pasien
pasangan
sama lain.
dapat
atau
dengan
metastasis
Melindungi
dari
artinya
cedera
pasien
melindungi
bila diresepkan.
6. Berikan analgesic
opioid
efektif
memberikan
rasa
nyaman.
medikasi
dengan
yang
diresepkan.
3. Dorong penggunaan alat bantu:
pasien
untuk
meningkatkan
pasien
saat
latihan
lain
yang
dekat
dengan pasien
dan berjalan.
5. Puji
pasien
saat
ia
nutrisi:
kebutuhan tubuh.
1. Evaluasi SOAPIER
S: Data subyektif , yaitu data yg diutarakan klien dan pandangannya
terhadap data tersebut.
- Pasien mengutarakan bahwa
Ansietas yang dialami pasien
post/pasca tindakan pembedahan berkurang.
- Pasien mengatakan tidak ada nyeri lagi pada regio 5 (kandung
kemih)
- Pasien mengutarakan bahwa ketika buang air kecil tidak terasa
sakit dan keluarnya urine lancar
O: Data Obyektif, yaitu data yg didapat dari hasil observasi perawat,
termasuk tanda- tanda klinik dan fakta yg berhubungan dengan
Penyakit.
- Data laboratorium meliputi : Ureum (BUN), Kreatinin, elektrolit,
tes sensitivitas, dan biakan urine
- Hasil periksa Radiologis: USG/TRUS, retrograde, Ct Scan,
- Hasil periksa colok dubur
- Hasil monitoring Keseimbangan input dan output urine pasien
A
keperawatan:
kurang
dari
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC (edisi 12).
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC (edisi 8).