Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara-negara di dunia menghadapi isu global dengan terjadinya penuaan
penduduk (ageing population). Indonesia, seperti halnya negara - negara lain
menghadapi kecenderungan meningkatnya angka harapan hidup penduduk. Situasi ini
memberikan dampak terhadap kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi berbagai
masalah yang ditimbulkannya. Tidak hanya yang berkaitan dengan penyediaan
perawatan medis yang berkualitas, melainkan perawatan khusus untuk perlindungan
hak dan kepentingan hukum lanjut usia.
Lanjut usia berhak mendapat pelayanan kesehatan, dan berbagai hal yang
terkait dengan upaya peningkatan status kesehatan tanpa kecuali. Kesehatan adalah
hak asasi manusia, seperti tercantum dalam konstitusi WHO sebagai berikut:
"menikmati standar tertinggi kesehatan merupakan salah satu hak dasar setiap
manusia ..." (WHO, 2011).
Namun demikian, keterbatasan fisik dan mental mengakibatkan lanjut usia
tidak selalu dapat menggunakan haknya. Sementara Undang-undangan Kesehatan
yang ada tidak mengatur secara komprehensif penyediaan pelayanan medis bagi
lanjut usia. Dengan demikian diperlukan landasan hukum yang kuat untuk
memastikan tambahan mekanisme perlindungan hak yang sah dalam bentuk undangundang untuk lanjut usia dalam bidang pelayanan kesehatan. Dalam hal ini
pemerintah harus berperan sebagai pemberi jaminan perlindungan hak, seperti
perlindungan sosial untuk kelompok rentan.
Lanjut usia, yaitu kelompok penduduk usia 60 tahun ke atas, juga mempunyai
hak yang sama untuk mendapat pelayanan kesehatan. Kelompok ini merupakan
kelompok penduduk yang tergolong rentan, yang sering dianggap menjadi beban bagi
kelompok penduduk lainnya.
Salah perlakuan terhadap orang lanjut usia telah menjadi masalah medis dan
sosial selama 20 tahun terakhir. Karena kurangnya laporan, masalah ini sering tidak
terdeteksi.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa prevalensi dari salah
perlakuan terhadap orang lanjut usia ini berkisar antara 1-5 % di USA atau lebih dari
1,5 juta orangtuasetiaptahunnya.
Meski pun belum terdapat data akurat di Indonesia namun dalam praktek
sehari-sehari kian sering dijumpai kasus-kasus yang mengindikasikan adanya salah
perlakuan terhadap orang berusia lanjut. Sikap-sikap tersebut baik disengaja maupun
tidak, dapat berujung pada merosotnya kualitas hidup dan kesehatan seorang berusia
lanjut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Menjelaskan tentang salah perlakuan pada lansia
2. Menjelaskan tentang depresi yang terjadi pada lansia
3. Menjelaskan tentang bunuh diri pada lansia
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang salah perlakuan pada lansia
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang depresi yang terjadi pada lansia
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang bunuh diri pada lansia
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa tipe pada lansa bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan ,
kondisi fisik, mental, social, dan ekonominya ( Nugroho, 2000).
1. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri denganperubahan
zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermaan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
2. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencapai
pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
3. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
menjadi
(merokok,minuman
keras,
malas
olahraga,
makan
berlebihan, tidur tidak teratur, minum obat tidak sesuai anjuran, dan
hubungan tidak harmonis).
2. Social
a. Meningkatkan iman da takwa
b. Tetap setia dengabn pasangan yang sah.
c. Mengikuti kegiatan social.
d. Meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga.
e. Menyedikan waktu untuk berkreasi.
f. Tetap mengembangkan hobby dan bakat.
3. Ekonomi
a. Mempersiakan tabungan hari tua.
b. Berwiraswasta.
c. Mengikuti asuransi.
G. Pembinaaan kesehatan lansia
1. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa
tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan eksistensinya dalam masyarakat ( Depkes RI, 2003).
2. Sasaran
a. Sasaran langsung
1) Kelompok pralansia ( 45-59)
2) Kelompok lansia ( 60 tahun ke atas).
3) Kelompok lansia dengan resiko tinggi ( 70 tahun ke atas).
b. Sasaran tidak langsung
1) Keluarga dimana usia lanjut berada.
2) Organisasi social yang bergerak dalam oembinaan usia
lanjut.
3) Masyarakat.
I. Pedoman pelaksanaan
1. Bagi petugas kesehatan
a. Upaya promotif, yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup
para
lansia
agar
tetap
dihargai
dan
berguna,
baik
bagi
sebagai berikut.
a. Pembinaan diri sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi dan
melakukan aktivitas, baiik di dalam maupun di luar rumah.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala.
c. Latihan kesegaran jasmani.
d. Pemakaian alat bantu seuai kebutuhan.
e. Perawatan fisioterapi.
3. Bagi keluarga dan lingkungan
a. Membantu mewujudkan peran serta kebahagiaan dan kesejahteraan
b.
c.
d.
e.
lansia.
Usaha pencegahan dimulai dalam rumah tangga.
Membimbing dalam ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melatih berkarya dan menyalurkan hobi.
Menghargai dan kasih sayang terhadap para lansia.
Kondisi mental yang sehat dan aktif pada masa tua dibutuhkan pemeliharaan
yang kontinu untuk mempertahankan daya pikirnya dan mencegah dari perasaan
cemas dan depresi.
Oleh karena itu mempertahankan kesehatan jiwa ayng optimal merupakan
abgian penting dalam mencapa masa tua yang sehat dan bahagia.
K. Faktor risiko terjadinya masalah kesehatan jiwa pada lansia
Ada beberapa faktor risiko yang mendukung terjadinya masalah kesehatan jiwa pada
lansia. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
1. Kesehatan fisik yang buruk.
2. Perpisahan dengan pasangan.
3. Perumahan dan transportasi ayng tidak memadai.
4. Sumber finansial berkurang.
5. Dukungan social berkurang.
Sedangkan kriteria optimal yang sehat menuryt ( WHO, 1959 ) adalah sebagai
berikut:
1. Dapat menerima kenyataan yang baik maupun buruk.
2. Puas dengan hasil karyanya.
3. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
4. Secara relative bebas dari rasa tegang dan cemas.
5. Berhubungan dengan orang lain untuk tolong-menolong dan saling
memuaskan.
6. Mengambil hikmah dari kejadian buruk.
7. Mengalihkan rasa permusuhan pada penyeleaian yang kreatif dan konstruktif.
8. Mempunyai rasa kasih sayang sayang besar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah perlakuan terhadap orang tua adalah segala jenis hal yang
membahayakan termasuk tindakan kasar, pengabaian, eksploitasi, serta kejahatan
terdapat hak asasi manusia.
Beberapa tipe pada lansa bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan , kondisi fisik, mental, social, dan ekonominya.
Jenis-jenis salah perlakuan pada lansia yaitu Penganiayaan Fisik, Pengabaian
fisik, Penganiayaan psikologis, Pengabaian psikologis, Penganiayaan financial atau
material, Pengabaian financial atau material Kejahatan terhadap hak asasi manusia
Proses menua yang dialami oleh lansia menyebabkan mereka mengalami
berbagai macam perasaan seperti sedih, cemas,kesepian, dan mudah tersinggung.
Perasaan tersebut merupakan masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada lansia.
Jika lansia mengalami masalah gangguan kesehatan jiawa, maka kondisi
tersebut dapat mengganggu kegiatan sehari-hari lansia. Mencegah dan merawat lansia
dengan masalah kesehatan jiwa adalah hal yang sangat penting dalalm upaya
mendorong lansia bahagia dan sejahtera di dalam keluarga serta masyarakat.
Kondisi mental yang sehat dan aktif pada masa tua dibutuhkan pemeliharaan
yang kontinu untuk mempertahankan daya pikirnya dan mencegah dari perasaan
cemas dan depresi.
Oleh karena itu mempertahankan kesehatan jiwa yang optimal merupakan
bagian penting dalam mencapa masa tua yang sehat dan bahagia.
Factor risiko utama untuk timbulnya salah perlakuan pada usia lanjut yaitu
gangguan kognitif dan ketergantungan.
DAFTAR PUSTAKA
Widuri Hesti, 2010 . Asuhan keperawatan pada lanjut usia di tatanan klinik . Yogyakarta :
2010
Jubaedi Ahmad,2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika,2008
https://stikeskabmalang.wordpres.com/2009/10/01/salah-perlakuan-pada-lansia/
https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2013/contoh-TM-NA-kesehatan-lansia.pdf
http://dokumen.tips/documents/elderly-mistreatment.html
http://budiartiiwulan.blogspot.co.id/2015/12/salah-perlakuan-depresi-dan-bunuh-diri.html
(Diakses pada 9 November 2016, pukul 08.45 WIT)