Vous êtes sur la page 1sur 3

PERHITUNGAN

Grafik Standar Kalsium (Ca)


0.05
0.04
f(x) = 0x + 0
R = 1

0.04
0.03
0.03
absorbansi 0.02
0.02
0.01
0.01
0
1

konsentrasi (ppm)

y = 0,0036x + 0,0025
Keterangan, y = absorbansi
x = Konsentrasi (ppm)
Konsentrasi air selokan depan ( y = 0.01478 )
y = 0,0036x + 0,0025
0.01487= 0.0036x + 0.0025

0.01478 0.0025
x=
x= 40.361 ppm
0.0036

Konsentrasi air selokan belakang ( y = 0.2279 )


y = 0,0036x + 0,0025
0.2279 = 0.0036x + 0.0025
x=

0.2279 0.0025
x= 62.611 ppm
0.0036

Konsentrasi air selokan mesin ( y = 0.0756 )


y = 0,0036x + 0,0025
0.0756 = 0.0036x + 0.0025
x=
ANALISA

0.0756 0.0025
x= 20.305 ppm
0.0036

10

11

Pada percobaan ini kami menentukan konsentrasi kalsium (Ca) pada 4 sampel air yang
masing masing berasal dari bak, selokan belakang dan depan lab kimia serta selokan yang berasal dari
depan bengkel mesin dengan menggunakan Instrumen spektrofotometri serapan atom GBC 932 Plus
Percobaan ini membutuhkan larutan standar Cu dengan konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8
ppm dan 10 ppm, dari tiap konsentrasi tersebut diperoleh masing masing nilai absorbansi 0,0093
0,0174 0,024 0,0311 dan 0,0384 yang didapat dari instrumen AAS GBC 932 Plus.
Hubungan antara nilai absorbansi (sumbu y) dengan konsentrasi larutan standar
Ca (sumbu x) membentuk kurva garis lurus sehingga dengan metode Least
Square dapat diperoleh persamaan y = 0.0036 x +0.0025 dengan y =
absorbansi dan x = konsentrasi. Dari persamaan ini dapat diperoleh konsentrasi
sampel dengan nilai absorbansi (y) yang telah didapatkan melalui instrumen AAS
GBC 932 Plus.
Dari persamaan tersebut diperoleh konsentrasi kalsium pada air bak 0
ppm, air selokan depan dan belakang lab kimia masing masing 40.361 ppm dan
62.611 ppm konsentrasi kalsium dalam sampel air selokan di depan bengkel
mesin 20.305 ppm.
Nilai absorbansi dari larutan standar dan sampel berasal dari penyerapan
cahaya dari lampu katoda oleh atom, atom atom akan menyerap cahaya
tersebut pada panjang gelombang tertentu tergantung pada sifat unsurnya.
Sampel yang disedot menggunakn selang disemprotkan dalam bentuk aerosol
dan dibakar pada nyala sehingga pada sampel terjadi penguapan pelarut
meninggalkan butiran butiran padatan yang terurai menjadi atom peristiwa ini
disebut atomisasi (pembebasan atom), tingkat keterangan nyala pada proses
atomisasi dipengaruhi oleh konsentrasi semakin terang nyala maka semakin
rendah konsentrasi sampel. Atom yang teratomisasi menyerap cahaya yang
dipancarkan dari lampu katoda yang menyebabkan elektron pada keadaan dasar
(ground state) tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi, cahaya tersebut
diteruskan

ke

monokromator,

monokrotor

berfungsi

menguraikan

cahaya

menjadi beberapa gelombang tertentu, selanjutnya dideteksi dan direspon oleh


detektor , detektor mengubah pancaran cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya

diproses

oleh

pemroses

sinyal

dan

ditampilkan

pada

layar

komputer .
KESIMPULAN

Instrumen GBC AAS 932 Plus berfungsi untuk menentukan nilai absorbansi
dari sampel

Absorbansi adalah energi yang diserap oleh atom yang menyebabkan


elektron pada atom tereksitasi ketingkat kulit yang lebih tinggi
Hubungan antara absorbansi (y) dan konsentrasi (x) dapat membentuk
kurva garis lurus, dengan metode least square di apatkan persamaan
y=mx + C
Tingkat keterangan nyala dipengaruhi oleh konsentrasi sampel, semakin
terang nyala maka semakin rendah konsentrasi.
Hasil percobaan :
Y = 0.0036x + 0.0025
Konsentrasi sampel air yang berasal dari
Bak
= 0 ppm
Depan lab kimia
= 40.361 ppm
Belakang lab Kimia = 62.611 ppm
Depan bengkel mesin
= 20.305 ppm

Vous aimerez peut-être aussi