Vous êtes sur la page 1sur 3

a.

Berdasarkan alur MTBS

Anak pada kasus datang dengan demam selama 8 hari, satu jam
sebelum datang ke puskesmas anak kejang selama 15 menit lalu berhenti
sendiri setelah itu anak tidur dan sulit dibangunkan. Pada pemeriksaan
vital sign didapatkan nadi 124 kali/menit, nadi teraba kuat frekuensi napas
28x/menit, dan suhunya mencapai 39,2 C. Pada vital sign, frekuensi nadi
dan pernafasan normal, namun suhu mencapai 39,2 C berarti anak
mengalami demam. Diketahui pula bahwa anak berasal dari Maluku, dan
pindah ke Jakarta 3 minggu yang lalu. Jarak waktu dari pindah sampai
mengalami demam adalah kurang dari 2 minggu. Asal daerah anak yaitu
Maluku merupakan daerah endemis malaria menunjukkan anak memiliki
resiko tinggi malaria. Sehingga dalam klasifikasi demam anak masuk
dalam kategori Risiko Tinggi Malaria. Selain itu anak juga menunjukkan
tanda bahaya umum yaitu anak dalam keadaan letargis dan sebelumnya
mengalami kejang, pemeriksaan RDT belum dilakukan jadi belum bisa
dikategorikan apakah anak mengalami malaria atau tidak sehingga

klasifikasinya Penyakit Berat Dengan Demam.

Tindakan/pengobatan

yang dilakukan pada anak dengan Penyakit Berat Dengan Demam yaitu di
tes RDT dulu, jika hasil RDT positif untuk Faalsiparum atau mixed, beri
dosis pertama suntika Artemeter, jika hasil negatif tidak perlu diberikan
suntikan anti malaria. Selanjutnya beri dosis pertama suntikan antibiotik,
beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (38,5 C), cegah agar
gula darah tidak turun dan rujuk segera.
Pada pemeriksaan fisik tampak anak sangat kurus dan terdapat

baggy pants oleh karena itu pada Klasifikasi Status Gizi, anak
diklasifikasikan Sangat Kurus. Tindakan/pengobatan pada anak sangat
kurus yaitu beri air gula, hangatkan badan, beri dosis vitamin A sesuai
umur, bila disertai diare, berikan cairan ReSoMal atau modifikasinya. Bila
syok, berikan bolus glukosa 10% IV dan infus, bila ada komplikasi pada
mata, beri tetes/salep mata tanda kortikosteroid, kemudian rujuk segera
(dalam perjalanan jaga kehangatan badan, dan bila masih menyusu,
teruskan ASI).
Telapak tangan anak terlihat sangat pucat pada pemeriksaan fisik
sehingga anak diklasifikasikan Anemia Berat. Tindakan/pengobatan yang
dilakukan yaitu dirujuk segera dan bila anak masih menyusu, lanjutkan
pemberian ASI. Anak sudah berumur 18 bulan sehingga imunisasi tidak

perlu diberikan.
Anak
dapat

diberikan vitamin A 200.000 IU


(kapsul merah) bila belum mendapatkan vitamin A dalam 6 bulan
terakhir.

Vous aimerez peut-être aussi