Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Konsep Citywalk
2 BAB 2
TINJAUAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN
2.1
yang
direncanakan
sebagai
kelompok
terpadu
untuk
dan
kegiatan
komersil
lainnya
yang
direncanakan,
Menurut situs online Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2012, pusat
perbelanjaan adalah tempat yang diperuntukkan bagi pertokoan yang
mudah dikunjungi pembeli berbagai lapisan masyarakat.
24
Chiara, J. D. & Crosbie , M. J., 2001. Time Saver Standart For Building Types. 4th penyunt. Singapore: McGraw - Hill
Book Co. hlm.119
2-1
kenyamanan
dalam
aktifitas
perdagangan
yang
2.3
Fasilitas Perbelanjaan
Berdasarkan lingkup pelayanan skala regional(150.000-400.000)
fasilitas katagori ini meliputi 50-100 unit retail, supermarket dan
departement store.
b.
Fasilitas Rekreasi
Fasilitas yang biasanya ada dibedakan menurut :
Kesenangan meliputi Foodcourt, restaurant, fast food, dan kafe.
Hiburan meliputi Bioskop, auditorium, comunity center.
Ketangkasan meliputi arena permainan dan game.
25
Maitland, B., 1985. Shopping Malls-Planing and Design. New York: Langman Group Limited.(Dalam tugas akhir
Wibowo, A. S., 1999. Shopping Street. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. hlm2).
26
Chiara, J. D. & Crosbie , M. J., 1983. Time Saver Standart For Building Types. 4th penyunt. Singapore: McGraw - Hill
2-2
2.4
2.5
Koridor
: tunggal
Lebar koridor
: 8-16 meter
Jumlah lantai
: maks. 3 lantai
Entrance
Atrium
: Di sepanjang koridor
2.6
27
Maitland, B., 1985. Shopping Malls-Planing and Design. New York: Langman Group Limited. (Dalam tugas akhir
Wibowo, A. S., 1999. Shopping Street. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Hlm 3).
28
Rubeinstein, H. M., 1978. Central City Mall. New York: A Willey Inter Sience Publication.hlm 2-3
2-3
barang dan biasanya area untuk berjualan lebih dari 10.000 m220.000 m2.
Supermarket
2.500 m .
Hypermarket
tengah kota dan area untuk berjualannya lebih dari 5.000 m2.
Shopping Arcade
Northen, F. R., 1977. Shopping Center a Developer's Guide to Planning and Design. Ney York: College of Estate
Management.hlm 1-4
2-4
Tipe Pusat
Perbelanjaan
Penyewa Utama
(sebaagai dasar
Klasifikasi)
Tipe (area
yang
disewakan)
Batas luas
dalam
GLA
(Gross
Leasable
Area )
2.8009.300 m2
Populasi
pelayanan
minimum
(orang)
Neigbourhood
Shopping Center
Supermarket
atau drugstore
50.000
4.650 m2
Community
Shopping Center
9.30027.900 m2
40.000150.000
Regional
Satu atau lebih 400.000
Shopping Centers departement
37.000 m2
27.90083.700 m2
150.000
atau lebih
30
Baddington, Nadine., 1982. Design For Shopping Center. London: Butterworth, Design Series.hlm 54
31
Uli- The Urban Land Institude, 1977. Shopping center Development Handbook. Wasington.hlm 4-7
2.50010.000
2-5
store
besar/lengkap
dengan
GLA
100.000
Super Regional Tiga atau lebih 800.000
Shopping Centers departement
74.400 m2
store
besar/lengkap
dengan
GLA
100.000
46.50093.000 m2
300.000
atau lebih
Sumber : Uli- The Urban Land Institude. Wasington: Shopping Center Development
Handbook,1977
32
Baddington, Nadine., 1982. Design For Shopping Center. London: Butterworth, Design Series
2-6
Uli- The Urban Land Institude, 1985. Shopping center Development Handbook. Wasington.hlm 86
2-7
pelayan
langsung
meminta
pembayaran
dan
mengumpulakan
ke
pelayan
dan
meminta
bon
tanpa
pelingkup,
perlingdungan
terhadap
cuaca
Baddington, Nadine., 1982. Design For Shopping Center. London: Butterworth, Design Series.hlm 6
Rubeinstein, H. M., 1978. Central City Mall. New York: A Willey Inter Sience Publication. Hlm 5-6
2-8
2-9
2-10
tersebut
akan
menjadi
sirkulasi
utama,
karena
2-11
Mall/ atrium, retail parkir 1 lantai (one level mall and retail with
grade parking)
Two level mall and retail with grade parking feeding each level
Three level mall and retail ini CBD with basement parking
Two level mall and retail in sub urban CBD with multi-deck
contiguous parking feeding each level
One level mall and retail with leasable basements and truck service
tunnel: Ground level for sales only,basement for service.
2-13
37
Rubeinstein, H. M., 1978. Shopping Mall, Planning and Design. New York: Nicoles Publishing. Co. hlm 89(dalam
skripsi: Astarie, F., 2004. Penerapan City Walk Pada Selokan Mataram. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.hlm 41)
38
Northen, F. R., 1977. Shopping Center a Developer's Guide to Planning and Design. Ney York: College of Estate
Management.hlm 24
2-14
Distribusi, jumlah, dan ukuran standart unit toko dan persyaratan service.
2.14. Bagian Utama Pusat Perbelanjaan (Major unit/ the large unit shopping
center)
a.
Persyaratan Umum39
Large units terdiri dari pintu masuk yang lebar, dan bagian depan
yang terbuka dengan pandangan yang menarik di bagian depan
pada semua tingkatan.
Ketinggian dari lantai hingga kebagian bawah pelat struktur tidak
perlu berlebihan hanya sekitar 4 meter hingga 5 meter. Ketinggian
tersebut harus memungkinkan untuk ruang saluran dan saluran asap
dengan ketinggian langit-langit yang dapat diterima (katakanlah
3,66 meter), kedalaman balok dalam konstruksi juga harus
dipertimbangkan sebagai pembatas ruang bebas yang tersedia.
b.
39
Ibid, 53
Northen, F. R., 1977. Shopping Center a Developer's Guide to Planning and Design. Ney York: College of Estate
Management.hlm 2
40
2-15
c.
41
Northen, F. R., 1977. Shopping Center a Developer's Guide to Planning and Design. Ney York: College of Estate
Management.hlm 54
2-16
Area
penjualan
terbuka
dengan
barang
dagangan
yang
Super store area penjualanya lebih dari 2500 m2, meskipun yang
diutamakan penjualan makanan tetapi juga terdapat jenis barang
bukan makanan.
Hypermarket merupakan perluasan dari super store.
2.15. Bagian pertokoan kecil pada pusat perbelanjaan(Small shops/ specialist
unit)
a.
2-17
Dimensi untuk pertokoan kecil: Bagian depan toko antara 5,5 m-7,3 m
dengan kedalaman pada lantai penjualan utama tergantung pada jenis
barang dagangan, jumlah tingkat perdagangan, dengan kisaran 13,1 m
hingga 39,37m42.
b.
Gambar 2. 11 Tata letak tipikal meat and service provisions preparation room
Sumber: Baddington, Nadine., 1982
42
43
Ibid, 49
Ibid, 50-51
2-18
2-19
fitting
Ibid, 47
2-20
Pengunjung
Kegiatan utama pengunjung pada pusat perbelanjaan ada 2 yaitu45:
b.
Penyewa
Penyewa adalah orang atau sekelompok orang yang menyewa
dan mengunakan ruang serta fasilitas yang disediakan dalam
melakukan kegiatan jual beli.
c.
Pengelola
Pengelola adalah individu yang tergabung dalam suatu badan
yang bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan pengelolaan
yang terdapat dalam pusat perbelanjaan.
Pengelola shopping center hanya meliputi dan behubungan
dengan bangunan yang dikelola tidak termasuk pengelola yang ada
pada outlet masing-masing yaitu terdiri46:
45
Ibid, 6
2-21
Manager (manager/pimpinan)
Pengturan dibatasi pada pengambilan keputusan(decision
making) tingkat atas.
Administration (administrasi)
Adalah sebuah tim yang mengelola segala hal yang
berhubungan dengan administrasi kantor.
tidaknya
shopping
center
tergantung
pada
Cleaning service
Adalah yang mengurusi segala hal yang berhubungan
dengan kebersihan gedung.
Security (keamanan)
Adalah suatu tim yang bertanggung jawab terhadap
keamanan
lingkungan
bangunan
dari
pencurian,
Pemilik
Yakni pihak yang paling berkepentingan terhadap nilai
komersial dari shopping center. Sasaran utama investor adalah para
pedagang/penyewa toko dan sasaran tidak langsungnya adalaaah para
pengunjung.
46
Mills, E. D., 1976. Buildings for administration, entertainment, and recreation. University of Virginia : NewnesButterworths(dalam skripsi : Kamaruddin, 2005. Pusat Perbelanjaan dan Rekreasi di Banjarmasin. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.Hlm 50)
2-22