Vous êtes sur la page 1sur 2

Mekanisme Batuk Berdahak

Mekanisme Batuk
Terdiri dari 3 fase:
1.fase inspirasi 2.Fase kompresi 3.Fase ekspirasi
Fase Inspirasi: Dimulai dengan inspirasi sejumlah besar udara secara singkat dan cepat.
Fase Kompresi: Glotis akan tertutup selama 0,2 detik, dimana tekanan di paru dan abdomen akan
meningkat sampai 50 100 mmHg.
Fase Ekspirasi: Secara aktif glotis akan terbuka, udara akan keluar dan menggetarkan jaringan
saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal.
Batuk dimulai dari suatu rangsangan pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf
non myelin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam
rongga toraks antara lain terdapat pada laring, trakea, bronkus, dan di pleura. Jumlah reseptor akan
semakin berkurang pada cabang-cabang bronkus yang kecil, dan sejumlah besar 6 reseptor di dapat
di laring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus. Serabut aferen terpenting terdapat pada
cabang nervus vagus yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung, dan
juga rangsangan dari telinga melalui cabang Arnold dari nervus vagus. Nervus trigeminus
menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis, nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari
faring dan nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma. Rangsangan ini
oleh serabut afferen dibawa ke pusat batuk yang terletak di medula, di dekat pusat pernafasan dan
pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut aferen nervus vagus, nervus frenikus, nervus
interkostalis dan lumbar, nervus trigeminus, nervus fasialis, nervus hipoglosus, dan lain-lain menuju
ke efektor. Efektor ini berdiri dari otot-otot laring, trakea, bronkus, diafragma, otot-otot interkostal,
dan lain-lain.

Mekanisme batuk berdahak


Infeksi atau iritasi pada saluran napas akan menyebabkan hipersekresi mucus pada saluran
napas besar, terjadi hipertropi kelenjar submukosa pada trachea dan bronchi. Hal ini juga ditandai
dengan adanya peningkatan sekresi sel goblet di saluran napas kecil, bronchi, bronchiole
menyebabkan produksi mucus berlebihan sehingga akan memproduksi sputum yang berlebihan.
Kondisi ini kemudian mengaktifkan rangsang batuk dengan tujuan untuk mengeluarka benda asing
yang telah mengiritasi saluran napas.

Sputum
Produksi dahak terjadi karena adanya rangsangan pada membran mukosa secara fisik, kimiawi,
maupun karena infeksi.
Dalam mendeskripsikan dahak: perkiraan jumlah produksinya dlm 24 jam, tekstur dan
warnanya.
Dahak berwaran kuning kemungkinan terinfeksi bakteri Pada infeksi dahak bercampur dgn pus
serta produk inflamasi lain.
Ciri Khas Sputum yg Terlihat pada Berbagai Gangguan Paru
Tampilan Kental, Translusen, putih keabu-abuan Seperti jelly buah kismis (merah bata)
Warna karat (warna ari buah plum) Kemungkinan Penyebab Pneumonia atipikal, asma Klebsiella
pneumoniae Pneumonia Pneumokokal
Merah muda, berbusa Warna ikan salmon atau kuning pucat Kuning, kehijauan, atau abuabu kotor Purulen dan berbau busuk
Edema paru
Pneumonia stafilokokus Pneumonia bakteri, bronkitis akut/kronis Abses paru, bronkiektasis

Daftar Pustaka
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
volume 2. Edisi ke-6. Jakarta: EGC, 2005. Tjandra Yoga Aditama. Patofisiologi Batuk. Bagian
Pulmonolgi FKUI.

Vous aimerez peut-être aussi