Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: Rizalatul Isnaini
: 3107 100 023
: Teknik Sipil / FTSP: M. Arif Rohman,
: Cahyono Bintang
Nurcahyo, ST.MT
Abstrak
Perkembangan wilayah Pantura
Lamongan yang semakin pesat mendorong
Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk
menyediakan jasa perbaikan kapal. Saat ini
pemerintah Kabupaten Lamongan telah
memiliki jasa perbaikan kapal, namun belum
dapat beroperasi secara penuh sebab jumlah
galangan kapal untuk perbaikan sangat
terbatas,kapasitas dan galangan kapal sangat
tidak sebanding sehingga seringkali kapal
harus mengantri untuk melakukan perbaikan.
Pembangunan galangan kapal merupakan
salah
satu
solusi
untuk
menjawab
permasalahan tersebut. Hal inilah yang
menyebabkan
Pemerintah
Kabupaten
Lamongan membangun fasilitas tambahan
untuk perbaikan kapal. Pembangunan
galangan kapal merupakan salah satu
pembangunan yang memiliki banyak risiko
cukup banyak karena pembangunan galangan
kapal ini sangat bergantung padaa kondisi
cuaca di daerah sekitar perairan Pantai
Lamongan serta pembebasan lahan. Oleh
karena itu diperlukan suatu manajemen risiko
yang tepat sesuai dengan permasalahan pada
setiap proyek. Tugas akhir ini bertujuan untuk
melakukan identifikasi risiko pelaksanaan
proyek galangan kapal, analisis terhadap
risiko yang signifikan, dan menentukan jenis
respon terhadap risiko yang signifikan.
Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey.
Rangkaian analisis dimulai dengan identifikasi
risiko melalui studi literatur, setelah itu
dilakukan analisis risiko yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada
respoden responden yang telah dipilih
sebelumnya pada Proyek galangan kapal ini.
Analisis risiko dilakukan dengan cara
memperkirakan kemungkinan risiko yang
terbesar yang akan terjadi dan dampak yang
1.3
1.4
Batasan Masalah
Identifikasi, analisis, dan pengelolaan
resiko yang ada di dalamnya nanti
akan cukup luas dan kompleks. Agar
pembahasaan dalam penulisan nanti
bisa terarah dan sistematis, maka
pembahasan dalam penulisan dibatasi
sebagai berikut:
1. Obyek yang dilakukan penelitian
adalah pembangunan galangan
kapal Kabupaten Lamongan.
2. Risiko yang dianalisis dilihat dari
sudut pandang kontraktor.
3. Respon dilakukan terhadap risiko
yang signifikan.
1.5
Manfaat Penelitian
Penyusunan tugas akhir ini diharapkan
mampu
mendapatkan
beberapa
manfaat sebagai berikut:
1. Dapat
mengidentifikasi
kemungkinan risiko yang akan
terjadi sedini mungkin, sehingga
dapat
mengetahui
cara
mengantisipasi risiko yang akan
terjadi.
2. Dapat mengurangi kerungian
yang nantinya akan dialami oleh
tercapai
atau
kebutuhan
terhadap proyek itu tidak ada
lagi sehingga proyek tersebut
dihentikan.
Unik artinya bahwa setiap
proyek menghasilkan suatu
produk, solusi, servis atau
output tertentu yang berbedabeda satu dan lainnya.
Progressive
elaboration
adalah karakteristik proyek
yang berhubungan dengan dua
konsep sebelumnya yaitu
sementara dan unik. Setiap
proyek terdiri dari langkahlangkah yang berkembang dan
berlanjut
sampai
proyek
berakhir.
berakhir.
2.1.1 Manajemen Proyek
Manajemen
proyek
adalah
aplikasi
pengetahuan
(knowledges), keterampilan (skills),
alat (tools) dan teknik (technique)
dalam aktivitas-aktivitas proyek
untuk
memenuhi
kebutuhankebutuhan
proyek
(PMBOK,
2004).
Manajemen
proyek
merupakan
perencanaan,
pengorganisasian,
mengarahkan
dan mengendalikan sumber daya
perusahaan
untuk
mencapai
sasaaran jangka pendek yang telah
ditentukan. Lebih jauh manajemen
proyek menggunakan pendekatan
sistem hierarki (arus kegiatan)
vertikal dan horisontal.
Dari definisi tersebut
terlihat bahwa konsep manajemen
proyek mengandung hal-hal pokok
sebagai berikut :
a. Menggunakan
pengertian
manajemen
berdasarkan
fungsinya,
yaitu
merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan
sumber daya perusahaan yang
berupa manusia, dana dan
material.
b. Kegiatan
yang
dikelola
berjangka pendek, dengan
sasaran yang telah digariskan
secara spesifik. Hal ini
memerlukan
teknik
dan
c.
d.
peristiwa
individual
dan
akibatnya terbatas.
5. Perubahan Klasifikasi Risiko
Perubahan klasifikasi risiko
dapat terjadi apabila penyebab
terjadinya risiko dan akibat dari
risiko berubah atau dapat pula
disebabkan adanya cara pandang
seseorang
terhadap
risiko
tersebut.
6. Guna klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko berguna dalam
rangka menetapkan apakah suatu
risiko dapat diasuransikan atau
tidak, dan untuk menentukan
apakah risiko lebih tepat
ditangani oleh pemerintah atau
diserahkan kepada lembaga
asuransi komersial.
7. Risiko yang dapat diasuransikan
dan risiko yang tidak dapat
diasuransikan
Risiko spekulatif tidak dapat
diasuransikan karena pada risiko
ini terdapat kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan.
Risiko
murni
dapat
diasuransikan karena hanya
mempunyai satu kemungkinan
yaitu mendatangkan kerugian,
tetapi berdasarkan pertimbangan
secara yuridis maupun komersial
tidak semua risiko murni dapat
diasuransikan.
2.5 Manajemen Risiko
Berbagai
definisi
dapat
diberikan kepada kata risiko, namun
secara sederhana artinya mengenai
kemungkinan terjadinya akibat buruk
atau akibat yang merugikan seperti
kemungkinan,
kehilangan,
cedera,kebakaran dan sebagainya.
Manajemen risiko yang baik akan
mampu memperbaiki keberhasilan
proyek secara signifikan ( Santosa,
2009 ).
Santosa (2009) menjelaskan
bahwa mamajemen risiko adalah
proses mengidentifikasi, mengukur
dan
memastikan
risiko
serta
mengembangkan strategi untuk
mengelola risiko tersebut. Suatu
sistem pengelolaan risiko yang
digunakan di dalam suatu organisasi,
atau perusahaan yang merupakan
4. Waktu
Berisi
rencana
waktu
pelaksanaan proses manajemen
risiko akan dilakukan selama
siklus hidup proyek.
5. Scoring dan Interpretasi
Metode scoring dan interpretasi
yang sesuai untuk tipe dan waktu
analisa risiko kualitatif dan
kuantitatif yang akan dilakukan.
2.6.2 Identifikasi Risiko
Langkah selanjunya dalam
mengelola risiko adalah identifikasi
risiko potensial, risiko adalah event
yang jika dipicu akan menyebabkan
masalah. Karena itu, identifikasi
risiko bisa dimulai dari identifikasi
sumber
masalahnya
atau
masalahnya sendiri. Identifikasi
risiko adalah rangkaian proses
pengenalan yang seksama atas
risiko dan komponen risiko yang
melekat pada suatu aktifitas atau
transaksi yang diarahkan kepada
proses
pengukuran
serta
pengelolaan risiko yang tepat.
Identifikasi
risiko
merupakan
pondasi dimana tahap lainnya
dalam manajemen risiko dibangun.
Sebagai suatu rangkaian
proses, indentifikasi risiko dimulai
dengan pemahaman tentang apa
sebenarnya yang disebut sebagai
risiko,
sebagaimana
telah
didefinisikan di atas, maka risiko
tingkat
ketidakpastian
akan
terjadinya sesuatu atau tidak
terwujudnya sesuatu tujuan. Tahap
selanjutnya pada proses identifikasi
risiko adalah mengenali jenis-jenis
risiko yang mungkin atau pada
umumnya dihadapi oleh setiap
pelaku bisnis. Langkah ini meliputi
pendefinisian risiko mana yang
mungkin mempengaruhi proyek
dan
mendokumentasikan
karakteristik dari setiap risiko, hasil
utama dari proses ini adalah risk
register. Identifikasi bisa dilakukan
dengan
melihat
asal
dan
problemnya.
1. Analisis Sumber Risiko.
Sumber bisa berasal dari
internal atau eksternal dari
sistem yang menjadi target
Ketika
sumber
atau
masalah sudah diketahui, kejadian
yang dipicu oleh sumber atau
kejadian yang dapat menimbulkan
masalah dapat ditelusuri. Metode
identifiksi risiko yang umum
adalah:
Identifikasi
Risiko
berdasarkan Tujuan
Perusahaan dan tim proyek
mempunyai tujuan-tujuan.
Setiap
kejadian
yang
membahayakan pencapaian
tujuan secara perbagian atau
menyeluruh diidentifikasikan
sebagai risiko.
Identifikasi
Risiko
berdasarkan Skenario
Dalam analisa skenario,
skenario-skenario
yang
berbeda
diciptakan.
Skenario-skenario mungkin
menjadi jalan alternatif
untuk mencapai tujuan atau
sebuah
analisa
dari
hubungan kekuatan, setiap
kejadian
yang
memicu
sebuah skenario yang tidak
di inginkan di identifikasikan
sebagai risiko.
Identifikasi
Risiko
berdasarkan Taksonomi
Taksonomi disini adala
breakdown sumber risiko
yang mungkin, berdasarkan
taksonomi dan pengetahuan
praktik yang ada daftar
1.
1. Sampel Probabilistik
Sampel probabilistik adalah
sampel
yang
memperhatikan
peluang
pada pemilihan anggota
sampel. Dimana dasar
sampel probabilistik adalah
sampel acak. Sampel acak
adalah
sampel
yang
diambil
dari
populasi
dimana setiap anggotanya
mempunyai peluang yang
sama
terpilih
menjadi
anggota sampel. Berikut
adalah jenis-jenis dari
sampel probabilistik.
a. Sampel
acak
sederhana
Setiap
anggota
populasi diberi nomor,
kemudian dilakukan
pengambilan anggota
populasi secara acak
(dengan undian atau
tabel bilangan acak).
b. Sampel sistematik
Setiap
anggota
populasi diberi nomor,
kemudian
anggota
pertama dalam sampel
dipilih
acak
dari
populasi.
c. Sampel berstrata atau
berlapis
Populasi
memiliki
beberapa
tingkatan
atau strata. Data dalam
setiap
tingkatan
cenderung homogen,
dan antar tingkatan
cenderung heterogen.
d. Sampel gerombol atau
cluster
Populasi
memiliki
beberapa kelas atau
kelompok. Data dalam
setiap
gerombol
cenderung heterogen,
dan antar kelompok
cenderung homogen.
2. Sampel Non-Probabilistik
Sampel non-probabilistik
adalah sampel yang tidak
memperhatikan
sapek
peluang pada pemilihan
anggota sampel. Sampel
non-probabilistik diambil
dari
populasi
yang
convenient, tidak ada syarat
peluang yang sama untuk
setiap anggota populasi
terpilih menjadi anggota
sampel. Berikut adalah
jenis-jenis dari sampel nonprobabilistik, yaitu :
a. Sampel haphazard
Sampel
yang
ketentuannya
dari
populasi.
b. Sampel
sukarela
(voluntary)
Sampel dipilih dari
anggota populasi yang
secara
sukarela
berkenan di data.
c. Sampel purposive
Anggota sample yang
dipilih adalah panel
ahli (pakar).
d. Sample bola salju
(snowball)
Sampel di ambil dari
unit-unit
terkait
dengan sampel yang
terpilih.
e. Sample kuota
Jenis sampel yang
banyak diaplikasikan
dalam
ilmu
pemasaran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan
berupa survey dengan cara menjaring
pendapat atau persepsi, pengalaman,
dan sikap responden mengenai faktor
faktor risiko yang mempengaruhi
dalam pelaksanaan proyek dan
bentuk-bentuk penanganan yang
dilakukan untuk mengantisipasi risiko
yang terjadi. Responden yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
10
11
b. Pengisian
risiko
yang
dianggap relevan pada Proyek
Galangan
Kapal
dengan
menggunakan Skala Guttman.
Skala pengukuran dengan tipe
ini akan di dapat jawaban yang
tegas. Data yang diperoleh
dapat berupa data interval atau
rasio
di
khotomi
(dua
alternatif). Pada penelitian ini
dua alternatif pilihan yaitu
relevan tidak relevan.
Jawaban dapat dibuat skor
tertinggi satu dan skor
terendah nol. Misalnya untuk
jawaban relevan diberi skor 2
dan tidak relevan di beri skor
1.
2. Bagian 2 (Kuesioner Utama)
Pada bagian dua ini
responden diberi pertanyaan
mengenai
probabilitas
dan
dampak yang terjadi pada suatu
risiko
menurut
pandangan
responden.
Pertanyaanpertanyaan mengenai probabilitas
dan dampak terjadinya risikorisiko pada Proyek Galangan
Kapal
tersebut
dilakukan
menggunakan sistem penilaian
yang mengadopsi dari Skala
Likert.
Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau
sekelompok
orang
tentang
fenomena sosial. Dengan Skala
Likert, maka variabel yang akan
diukur
dijabarkan
menjadi
indikator variabel. Kemudian
indikator
tersebut
dijadikan
sebagai
titik
tolak
untuk
menyusun
variabel-variabel
instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyan. Skala
yang digunakan adalah skala 1
hingga 5, yang menunjukkan
bahwa dari skala 1 adalah skala
yang mewakili sangat rendah
probabilitas terjadi dan sangat
kecil dampak yang ditimbulkan
sehingga
skala
5
yang
menandakan
bahwa
risiko
tersebut sangat tinggi probabilitas
terjadinya risiko dan sangat besar
12
SI =
4=0
(100%)
4 4=0
Dimana :
ai = konstanta penilai
xi = frekuensi responden
I = 0, 1, 2, 3, 4, . . . n
x0, x1, x2, x3, x4, adalah responden
frekuensi
responden
a0 = 0 , a1 = 1, a2 = 2, a3 = 3, a4 = 4
x0 = frekuensi responden sangat
rendah/kecil dari survey, maka
a0 = 0.
x2 = frekuensi responden
rendah/kecil dari survey,
maka a1 = 1.
x3 = frekuensi responden
tinggi/besar dari survey, maka
a3 = 3.
x4 = frekuensi responden sangat
tinggi/besar dari survey, maka
a4 = 4
klasifikasi
dari
skala
penilaian pada frekuensi dan
dampak adalah sebagai berikut :
Sangat Rendah / Kecil (SR/SK)
0,00 SI 12,5
Rendah / Kecil (R/K)
12,5 SI 37,5
Cukup / Sedang (C)
37,5 SI 62,5
Tinggi / Besar (T/B)
62,5 SI 87,5
Sangat Tinggi / Besar (ST/SB)
87,5 SI 100
Sebelum
melakukan
analisa
risiko, katagori risiko yang didapat
sebelumnya dikonversikan dalam
bentuk angka seperti pada penjelasan
berikut :
1. Probabilitas
Sangat rendah
(SR) = 1
Rendah
(R) = 2
Cukup
(C) = 3
Tinggi
(T) = 4
Sangat tinggi
(ST) = 5
Dampak ( Terhadap Waktu )
Sangat Kecil
(SK) = 1
Kecil
(K) = 2
Cukup
(C) = 3
Besar
(B) = 4
Sangat Besar
(SB) = 5
2. Dampak ( Terhadap Biaya )
Sangat Kecil
(SK) = 1
Kecil
(K) = 2
Cukup
Besar
Sangat Besar
(C) = 3
(B) = 4
(SB) = 5
13
4. Dihindari
Metode analisanya adalah
dengan cara analisis statistika
deskriptif. Mendeskripsikan terlebih
dahulu persepsi masing-masing
responden, lalu setelah mengambil
kesimpulan dan persepsi masingmasing
responden
didapat
penanganan yang sesuai dengan
risiko tersebut.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
Beberapa responden yang
turut membantu dalam penelitian Tugas
Akhir ini. Diantaranya adalah :
1. Manager Konstruksi/ Kepala
pelaksana
Dalam proyek ini jabatan manager
konstruksi diisi oleh Bapak Hartono,
ST. Beliau bertanggung jawab atas
terlaksananya proyek ini, beliau telah
beberapa kali menduduki jabatan ini
pada beberapa proyek lainnya.
2. Kasie Engineer
Kepala seksi engineer ini d tempati
oleh Bapak Agus S, ST beliau lebih
bertanggung
jawab
pada
pengendalian qualiyi serta quantity
pada proyek ini.
3. Kasie Komersial
Pada bangian komersial ini ditempati
oleh bapak Ridwan, ST beliau
bertanggung jawab atas ketersediaan
bahan dan peralatan yang diperlukan
dalam proyek ini.
4. Kasie Keuangan dan Human Capital
Kepala seksi bagian ini ditempati oleh
bapak Felix Manaex,ST. Beliau
bertanggung jawab dalam hal
keungan serta para pekerja di proyek
ini.
5. Supervisor
Bagian supervisor pada proyek ini
adalah bapak Waluyo.
4.1.1. Jenjang Pendidikan Responden
Dari data survey pendahuluan
di dapat beberapa informasi tentang profil
responden, salah satunya adalah jenjang
pendidikan para responden. Dari data
tersebut di dapat 4 responden yang telah
menempuh jenjang pendidikan sarjana
(S1) dan 1 responden telah menempuh
<4 Proyek
20%
4-6 Proyek
40%
Proyek
Sedangkan
skor
apabila
seluruh
responden menjawab tidak relevan = 5 x
1=5
Sedangkan skor yang diperoleh dari
penelitian adalah = 6. Sehingga
berdasarkan data yang diperoleh dari 5
responden maka skor 6 terletak pada
daerah relevan.
Dari analisa di atas diketahui
bahwa jika satu responden saja
menyatakan risiko tersebut relevan, maka
risiko tersebut dinyatakan relevan atau
variabel risiko tersebut mungkin dapat
terjadi pada proyek. Identifikasi risiko
dapat dilihat pada tabel 4.1
Dermaga
23%
Gedung Pelabuhan
8%
8%
Jembatan
15%
Jalan
15%
Variabel Risiko
Relevan
Tidak
Relevan
Total
Ket
4
5
5
3
3
2
5
1
0
0
2
2
3
0
5
5
5
5
5
5
5
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
2
5
2
4
3
0
3
2
5
5
5
6
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
4
5
2
5
1
0
3
0
5
5
5
5
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
5
5
5
5
2
5
5
0
0
0
0
3
0
0
5
5
5
5
5
5
5
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
Relevan
3
5
5
2
0
0
5
5
5
Relevan
Relevan
Relevan
0
0
0
5
5
5
5
5
5
Tdk Relevan
Tdk Relevan
Tdk Relevan
Relevan
FORCE MAJURE
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Bidang Tenaga Kerja
Kekurangan Jumlah Tenaga kerja
Terjadinya Kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Komunikasi yang tidak lancar antar pekerja
Material dan Peralatan
perubahan harga material
Keterlambatan material dari suplier
Kurangnya tempat tempat penimbunan sisa material
Kerusakan peralatan kerja
Metode Konstruksi
Perubahan Desain
Keruntuhan Struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Desain yang tidak lengkap
kesulitan penggunaan teknologi baru
Kesalahan Estimasi waktu
Kesalahan Estimasi biaya
Kondisi Lapangan
Kemacetan disekitar proyek
Kesulitan transportasi alat berat
kondisi tanah yang tidak stabil
Ekonomi
ketidak stabilan moneter
inflai nilai mata uang
Krisis keuangan global
Lain-lain
keterlambatan pembayaran oleh owner
15
SI =
Variabel Risiko
Sumber
Gelombang Besar Air laut
Force Majure
Angin Kencang
Force Majure
Bidang Tenaga Kerja
Asuransi Tenaga Kerja
Material dan Peralatan
Perubahan Harga Peralatan
Data yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan
Kondisi Lapangan
SI =
a x
i
i =0
4 xi
(100% )
i =0
SI =
((04)+(11)+(20)+(30)+(40)
45
(100%)
(100%)
20
SI = 5%
Didapatkan nilai severity index
bernilai 5%, maka kategori probabilitas
dari variabel risiko kebakaran adalah
sangat
rendah.
Perhitungan
untuk
penialaian probabilitas terhadap waktu dan
biaya juga menggunakan cara yang sama
seperti diatas.
Berikut adalah hasil analisa dari
penilaian probabilitas dengan menggunakan
metode severity index pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Penilaian Probabilitas
0 1 2 3
No
Variabel Risiko
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Gelombang Air Laut
Angin Kencang
Kekurangan jumlah tenaga kerja
Terjadinya kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Adanya komunikasi yang tidak lancar
antar pekerja
Asuransi Tenaga Kerja
Perubahan harga material
Keterlambatan material dari supplier
Kurangnya tempat penimbunan sisa
material
Kerusakan Peralatan kerja
Perubahan Harga Peralatan
Perubahan desain
Keruntuhan struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Desain yang tidak lengkap
Kesulitan penggunaan teknologi baru
Kesalahan estimasi waktu
kesalahan estimasi biaya
Kemacetan disekitar proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke proyek
Kondisi tanah yang tidak stabil
Data lapangan yang tidak sesuai
Keterlambatan pembayaran oleh owner
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1 2 3 4 5
TOTAL SI ( % ) KATEGORI
SR R C T ST
4
4
4
3
2
4
2
1
3
3
0
3
1
1
1
2
3
1
3
2
2
2
2
2
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
10
15
5
15
30
10
10
50
10
SR
SR
SR
SR
R
SR
R
R
SR
SR
C
SR
SR
3
0
0
1
2
2
1
2
3
0
1
0
0
0
0
5
5
5
10
45
40
R
C
C
SR
0
1
0
3
2
1
4
0
2
4
1
4
1
1
1
3
2
2
3
2
1
1
3
1
4
1
4
3
2
0
3
0
0
2
0
3
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
40
30
40
10
15
30
5
50
15
5
20
5
20
30
C
R
C
SR
R
R
SR
C
R
SR
R
SR
R
R
16
SI =
a x
i
i =0
4 xi
(100% )
i =0
((02)+(13)+(20)+(30)+(40))
(100%)
45
SI =
(100%)
20
SI = 15%
Dari hasil perhitungan tersebut
diperoleh nilai severity index (SI) = 15%
maka risiko ini termasuk dalam kategori
Rendah
Berikut ini adalah hasil analisa dari
penilaian dampak risiko terhadap aspek
waktu dengan menggunakan metode
severity index pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Dampak Risiko terhadap
Aspek Waktu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Variabel Risiko
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Gelombang Air Laut
Angin Kencang
Kekurangan jumlah tenaga kerja
Terjadinya kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Adanya komunikasi yang tidak lancar
antar pekerja
Asuransi Tenaga Kerja
Perubahan harga material
Keterlambatan material dari supplier
Kurangnya tempat penimbunan sisa
material
Kerusakan Peralatan kerja
Perubahan Harga Peralatan
Perubahan desain
1
SR
2
R
3
C
4
T
5
TOTAL SI ( % ) KATEGORI
ST
2
2
4
2
3
5
3
1
3
3
0
2
3
3
1
3
2
0
2
2
2
2
3
3
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
15
15
5
15
10
0
10
30
10
10
35
15
R
R
SR
R
SR
SR
SR
R
SR
SR
R
R
SR
3
2
1
2
3
3
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
5
5
10
15
25
SR
R
R
0
3
2
1
2
3
2
0
0
1
0
0
1
0
0
5
5
5
60
10
15
C
SR
R
Variabel Risiko
1
SR
2
R
3
C
4
T
5
TOTAL SI ( % ) KATEGORI
ST
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keruntuhan struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Desain yang tidak lengkap
Kesulitan penggunaan teknologi baru
Kesalahan estimasi waktu
kesalahan estimasi biaya
Kemacetan disekitar proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke proyek
Kondisi tanah yang tidak stabil
Data lapangan yang tidak sesuai
Keterlambatan pembayaran oleh owner
2
3
3
4
0
3
4
1
4
1
1
3
2
2
1
1
2
0
4
1
3
3
0
0
0
0
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
15
10
10
5
50
10
0
20
5
25
25
R
SR
SR
SR
C
SR
SR
R
SR
R
R
SI =
a x
i
i =0
4 xi
(100% )
i =0
17
SI=
((01)+(11)+(21)+(31)+(41))
SI =
10
20
45
= (100%)
(100%)
SI = 50%
Dari hasil perhitungan di atas
diperoleh nilai severity index (SI) = 50%,
maka risiko kebakaran termasuk pada
kategori Cukup
Berikut ini adalah hasil analisa dari
penilaian dampak risiko terhadap aspek
biaya dengan menggunakan metode
severity index pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Dampak Risiko terhadap
Aspek Biaya
0
1
2
3
4
No
Variabel Risiko
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Gelombang Air Laut
Angin Kencang
Kekurangan jumlah tenaga kerja
Terjadinya kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Adanya komunikasi yang tidak lancar
antar pekerja
Asuransi Tenaga Kerja
Perubahan harga material
Keterlambatan material dari supplier
Kurangnya tempat penimbunan sisa
material
Kerusakan Peralatan kerja
Perubahan Harga Peralatan
Perubahan desain
Keruntuhan struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Desain yang tidak lengkap
Kesulitan penggunaan teknologi baru
Kesalahan estimasi waktu
kesalahan estimasi biaya
Kemacetan disekitar proyek
Kesulitan transportasi alat berat ke proyek
Kondisi tanah yang tidak stabil
Data lapangan yang tidak sesuai
Keterlambatan pembayaran oleh owner
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
SR
1
1
3
3
2
5
2
2
2
3
1
3
2
R
1
1
2
2
2
0
3
2
3
2
3
2
3
C
1
2
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
4
T
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
TOTAL SI % KATEGORI
ST
1
5
50
C
0
5
40
C
0
5
10
SR
0
5
10
SR
0
5
20
R
0
5
0
SR
0
5
15
R
0
5
20
R
0
5
15
R
0
5
10
SR
0
5
25
R
0
5
10
SR
SR
3
1
2
2
1
2
0
1
1
0
2
0
0
0
0
5
5
5
0
0
0
SR
C
R
SR
0
1
0
1
1
1
4
0
1
5
5
5
1
1
1
3
1
2
2
2
1
2
3
0
0
0
3
3
2
0
2
2
2
2
0
2
1
0
0
0
1
1
2
1
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
55
30
55
30
30
30
5
45
25
0
0
0
25
25
C
R
C
R
R
R
SR
C
R
SR
SR
SR
R
R
=1
Rendah ( R )
=2
Cukup ( C )
=3
Tinggi ( T )
=4
Sangat Tinggi ( ST )
=5
2. Dampak
Sangat Rendah ( SR )
=1
Rendah ( R )
=2
Cukup ( C )
=3
Tinggi ( T )
=4
Sangat Tinggi ( ST )
=5
Setelah didapatkan kategori dari
probabilitas dan dampak maka dilakukan
analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan
dengan melakukan pengeplotan nilai kedalam
matriks probabilitas dan dampak.
Dan kategori dari probabilitas dan
dampak terdapat tiga kategori yaitu Rendah,
Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Keterangan :
= Rendah
= Sedang
= Tinggi
Gambar 4.4. Matriks Probabilitas
dan Dampak
18
P
I
Kategori
Frekuensi Impact Risiko
Desain yang tidak lengkap
2
1
Rendah
Kesulitan penggunaan teknologi baru
1
1
Rendah
Kesalahan estimasi waktu
3
3
Sedang
kesalahan estimasi biaya
2
1
Rendah
Kemacetan disekitar proyek
1
1
Rendah
Kesulitan transportasi alat berat ke proyek
2
2
Rendah
Kondisi tanah yang tidak stabil
1
1
Rendah
Data lapangan yang tidak sesuai
2
2
Rendah
Keterlambatan pembayaran oleh owner
2
2
Rendah
Variabel Risiko
Setelah
dilakukan
pengeplotan
terhadap matrik probabilitas dan dampak
variabel risiko kebakaran terletak pada
kategori rendah.
Perhitungan risiko terhadap aspek
waktu dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini
:
Tabel 4.6. Probabilitas
terhadap Aspek Waktu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Variabel Risiko
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Gelombang Air Laut
Angin Kencang
Kekurangan jumlah tenaga kerja
Terjadinya kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Adanya komunikasi yang tidak lancar
antar pekerja
Asuransi Tenaga Kerja
Perubahan harga material
Keterlambatan material dari supplier
Kurangnya tempat penimbunan sisa
material
Kerusakan Peralatan kerja
Perubahan Harga Peralatan
Perubahan desain
Keruntuhan struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Dampak
P
I
Kategori
Frekuensi Impact Risiko
1
2
Rendah
1
2
Rendah
1
1
Rendah
1
2
Rendah
2
1
Rendah
1
1
Rendah
2
1
Rendah
2
2
Rendah
1
1
Rendah
1
1
Rendah
3
2
Rendah
1
2
Rendah
1
Rendah
2
3
3
1
2
2
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
3
2
3
1
2
3
1
2
2
1
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
19
Variabel Risiko
Kebakaran
Banjir
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Keadaan Cuaca
Demonstran
Badai
Gelombang Air Laut
Angin Kencang
Kekurangan jumlah tenaga kerja
Terjadinya kecelakaan kerja
Pemogokan tenaga kerja
Adanya komunikasi yang tidak lancar
antar pekerja
Asuransi Tenaga Kerja
Perubahan harga material
Keterlambatan material dari supplier
Kurangnya tempat penimbunan sisa
material
Kerusakan Peralatan kerja
Perubahan Harga Peralatan
Perubahan desain
Keruntuhan struktur
Kebocoran dan keretakan pada struktur
Desain yang tidak lengkap
Kesulitan penggunaan teknologi baru
Kesalahan estimasi waktu
Kategori
P
I
Frekuensi Impact Risiko
1
3
Rendah
1
3
Rendah
1
1
Rendah
1
1
Rendah
2
2
Rendah
1
1
Rendah
2
2
Rendah
2
2
Rendah
1
2
Rendah
1
1
Rendah
3
2
Rendah
1
1
Rendah
1
Rendah
2
3
3
1
3
2
Rendah
Sedang
Rendah
Variabel Risiko
Perubahan harga material
Kerusakan Peralatan kerja
Kesalahan estimasi waktu
P
I
Kategori
Frekuensi Impact Risiko
3
3
Sedang
3
3
Sedang
3
3
Sedang
cuaca.
Risiko
tersebut
dapat
mengakibatkan proggres yang sebelumnya
telah dibuat akhirnya harus terhenti.
Sehingga respon yang dapat dilakukan
adalah dengan cara menggunakan analisa
data historis yang ada sebelumnya untuk
melakukan estimasi terhadap pekerjaan
yang serupa serta melakukan pengecekan
ulang terhadap pekerjaan yang ada. Selain
itu dapat berupa penambahan jam kerja
normal atau lembur. Penyebab, akibat, dan
respon risiko terhadap waktu dapat dilihat
pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10. Penyebab dan Respon
Risiko terhadap Waktu
Risiko yang terjadi
1 Kerusakan peralatan kerja
Penyebab
1. Terlalu diforsirnya
penggunaan alat oleh para
pekerja
2. Usia peralatan
1. Terlambatnya suplay
material dari supplier
2. Perubahan desain
3. Perubahan iklim dan cuaca
2. Mengontrol kalibrasi
terhadap peralatan yang telah
jatuh tempo masa validasinya
3. Membeli ataupun meminjam
peralatan yang baru
Respon
1. Mengontrol servis berkala
pada peralatan yang ada
2. Melakukan pengecekan
ulang terhadap pekerjaan yang
3. Mengadakan penambahan
jam kerja normal (lembur)
1.
Penyebab
1. Inflasi dan krisis keuangan
global.
2.
3.
Respon
1. Menggunakan cadangan
biaya yang belum terpakai yang
memang diperuntukkan untuk
kejadian yang tidak terduga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan
saran. Kesimpulan disini merupakan hasil
penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran
yang dimaksud adalah saran terhadap hal hal
yang perlu dilakukan agar hasil penelitian ini
menjadi hal hal yang harus diperhatikan
pada penaliti lebih lanjut yang berkaitan
dengan topik penelitian ini.
5.1. Kesimpulan
Setelah
dilakukan
analisa
dapat
disimpulkan bahwa:
21
5.2. Saran
1. Dalam penelitian ini sebaiknya
dilakukan
hipotesis
kepada
responden yang lebih banyak dan
lebih menguasai atau memiliki
pengalaman dalam menangani risikorisiko yang terjadi pada proyek
pembangunan
galangan
kapal
sehingga hasil penelitian ini bisa
digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan
proyek
dengan
menggunakan manajemen risiko
pada proyek yang akan dikerjakan
selanjutnya.
2. Sebagai suatu kajian yang bersifat
akademis, penelitian ini dapat
dilanjutkan ketingkat yang lebih
detail dengan merinci bagian-bagian
pada fase proyek agar menjadi
wacana pembelajaran yang baik.
3. Penentuan skala probabilitas dan
skala dampak (baik dampak terhadap
waktu dan ataupun terhadap biaya)
dapat diteliti lebih lanjut, sehingga
analisis risiko akan mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Al_Hammad, A.S dan Assaf, Sadi. (1996),
Assessment of Work Performance of
Maintenance Contractors, Saudi
Arabia.
Barrie, D.S.,dan
Boyd C.P. (1992),
Profesional
ConstructionManagement
Third
Edition,
McGraw-Hill
Inc,
Singapore.
Budiono, Agus., Dunia Pendidikan Ilmu
Kemaritiman Serta Ilmu Umum,
Cooper, D.F dan Chapman, C.B. (1987), Risk
Analysis for Large Project, John
Wiley & Sons Ltd., Norwich.
Darmawi, H. (2008), Manajemen Risiko, Bumi
Aksara, Jakarta.
Grapier. (2008 ), Journal of Manajement in
Engineering, vol 12, no.2
Djojosoedarso, S. (2003), Prinsip-Prinsip
Manajemen Risiko Dan Asuransi,
Salemba Empat, Jakarta.
Gray, C.F. & Larson, E.W. (2000), Project
Management, First Edition, Irwin
McGraw-Hill, Boston.
Hanafi, M. M. (2009), Manajemen Resiko,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
22
23